Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan model,
perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, dalam
penyusunan desain penelitian, dalam penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak
hal, pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistik tertentu,
yang mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan hubungan-
hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah
hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu
kausalitas empiris ataukah hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan data serta dalam
menyajikan data secara lebih mudah, sehingga data tersebut dapat dimengerti secara lebih
mudah. Statistik telah dapat menyajikan suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi ataupun
menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kecenderungan
tengah-tengah dari variabel.
Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang diperoleh
benar-benarberbeda secara signifikan. Apakah kesimpulan yang diambil cukup refresentatif
untuk memberikan infrensi terhadap populasi tertentu.
Teknik-teknik statistik juga dapat digunakan dalam pengujian hipotesa, mengingat tujuan
penelitian pada umumnya adalah untuk menguji hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan, maka
statistik telah banyak sekali menolong peneliti dalam mengambil keputusan untuk menerima atau
menolak suatu hipotesa. Statistik juga dapat meningkatkan kecermatan peneliti dalam rangka
mengambil keputusan terhadap kesimpulan-kesimpulan yang ingin ditarik.
Penarikan kesimpulan secara statistik memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah secara
lebih ekonomis dalam pembuktian induktif. Tetapi harus disadari bahwa statistik hanya
merupakan alat dan bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah dijadikan statistik sebagai
tujuan yang menentukan komponen-komponen peneliti yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Istilah statistik berasal dari bahasa latin “status” yang artinya suatu negara. Suatu kegiatan
pengumpulan data yang ada hubungannya dengan kenegaraan, misalnya data mengenai
penduduk, data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi untuk melayani
keperluan administrasi.
Secara kebahasaan, statistik berarti catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang
berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi
informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa (depdikbud, 1994).
Menurut Sutrisno Hadi (1995) Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-
angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh
Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam
daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris “statistics” (ilmu
statistik), ilmu tentang cara-cara mengumpulkan, mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis
dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka.
Selain itu, Statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang terdiri dari teori dan
metoda mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, menghitung,
menjelaskan, mensintesis, menganalisis, dan menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis.
Dengan demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur mengenai bagaimana cara:
Mengumpulkan data
Meringkas data
Mengolah data
Menyajikan data
Menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya
Sedangkan dalam dunia pendidikan, statistika membahas tentang prinsip-prinsip, metode, dan
prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisa serta menginterpretasikan
sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
Lebih jauh, statistika dalam Pendidikan Luar Biasa dapat diartikan sebagai penggunaan (aplikasi)
prinsip-prinsip, dasar-dasar dan perhitungan statistik dalam menganalisa problema-problema
PLB.
Juga dari sisi lain, Statistika dalam psikologi dimaknai sebagai penggunaan (aplikasi) prinsip-
prinsip, dasar-dasar dan perhitungan statistik dalam menganalisa problema-problema bidang
psikologi.
2.2 Fungsi dan Peranan Statistika
Statistika digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang cara-
cara pengumpulan data, analisis dan penafsiran data.
Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik diskrit
maupun kontinyu. Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku populasi yang
sedang diamati
Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui metode
pengumpulan data (teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang terpercaya
Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa
mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode regresi
dan metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat ketidakpastian
yang dihadapi di masa mendatang.
Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang bersifat
kualitatif melalui statistik non parametrik.
Dilihat dari isi yang dipelajari terbagi manjadi dua, yakni statistika teoritis dan statistika terapan.
a. Statistika teoritis membahas secara mendalam dan teoretis, maka yang dipelajari adalah
statistika teoretis atau matematis. Disini diperlukan dasar matematika yang kuat dan
mendalam. Materi yang dibahas antara lain; perumusan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus
dan menciptakan model-model serta segi-segi lainnya yang teoretis dan matematis.
b. Statistika terapan yang dikenal dengan metode statistika. Aturan-aturan, rumus-rumus, dan
sifat-sifat yang telah diciptakan oleh statistika teoretis, diambil dan digunakan mana yang
diperlukan dalam bidang pengetahuan yang sedang diminati. Jadi disini tidak dipersoalkan
bagaimana didapatnya rumusrumus, aturan-aturan ataupun sifat-sifat tersebut. Yang
terpenting dalam statistika ini bagaimana cara-cara atau metode statistika digunakan.
2) Berdasarkan Aktivitas yang dilakukannya
Dilihat dari aktivitas yang dilakukannya, terbagi menjadi dua pula yakni statistika deskriptif dan
statistika inferensial.
b. Statistika deskriptif adalah teknik statistik yang memberikan informasi hanya mengenai data
yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan kemudian menarik inferensi
yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau populasi. Statistik deskriptif
“hanya” dipergunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna dan
komunikatif dan disertai perhitungan-perhitungan “sederhana” yang bersifat lebih
memperjelas keadaan dan atau karakteristik data yang bersangkutan (Burhan Nurgiyantoro
dkk, 2000;8).
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan data,
penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, ataupun
diagram, agar memberikan gambaran yang teratur ringkas, dan jelas mengenai suatu
keadaan atau peristiwa. (M.Subana dkk, 2000;12).
Statistika deskriptif bermaksud menyajikan, mengolah dan menganalisa data dari kelompok
tertentu sebagaimana adanya dan tidak bermaksud menarik kesimpulan-kesimpulan yang
berlaku bagi kelompok-kelompok yang lebih besar. Artinya kesimpulan yang ditarik melalui
deskriptif hanya berlaku bagai kelompok sampel yang bersangkutan tanpa dimaksudkan
menarik kesimpulan yang berlaku bagi populasi.
Ukuran statistik yang lazim digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik sampel ialah:
ukuran kecenderungan sentral; Ukuran variasi ; Ukuran letak; koefisien korelasi. Sekalipun
statistika deskriptif ini hanya menyajikan karakteristik sampel, namun statistika deskriptif
merupakan dasar untuk mengkaji dan melakukan inferensi karakteristik populasi.
c. Statistika inferensial adalah statistik yang berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk
kemudian dilakukan penyimpulanpenyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada
seluruh subyek tempat data diambil (populasi) (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;12).
Statistika inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang
bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah (M.Subana dkk, 2000;12) Statistika
inferensial atau statistika induktif bermaksud menyajikan, menganalisa data dari suatu
kelompok untuk ditarik kesimpulan-kesimpulan, prinsip-prinsip tertentu yang berlaku bagi
kelompok yang lebih besar (populasi) disamping berlaku bagi kelompok yang bersangkutan
(sampel).
Statistika inferensial merupakan langkah akhir dari tugas statistika karena dalam setiap
penelitian kesimpulan inilah yang diinginkan. Statistika inferensial harus berdasar pada
statistika deskriptif, sehingga kedua-duanya harus ditempuh secara benar agar kita
mendapatkan kegunaan maksimal dari statistika ini.
Yang masih tercakup dalam statistika inferensial adalah statistik parametrik dan non-parametrik.
Statistik parametrik merupakan statistika inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu
parameter populasi atau lebih dan umumnya membutuhkan data yang skala pengukuran
minimalnya adalah interval dan rasio.
Statistika parametrik adalah suatu ukuran tentang parameter, artinya ukuran seluruh populasi
dalam penelitian yang harus diperkirakan dari apa yang terdapat di dalam sampel (karakteristik
populasi). Satu syarat umum yang harus dipenuhi apabila seorang peneliti akan menggunakan
statistika parametrik, yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini harus terpenuhi, karena: 1) secara
teoretik karakteristik populasi mengikuti model distribusi normal; 2) nilai-nilai baku statistik
yang digunakan untuk uji hipotesis didasarkan kepada model distribusi normal. Asumsi-asmsi
lain seperti homogenitas, linieritas harus dipenuhi sesuai dengan hipotesis yang akan diuji.
Statistika non parametrik yaitu statistik yang tidak memperhatikan nilai dari satu parameter
populasi atau lebih. Statistik non parametrik digunakan karena analisis parametrik tidak
konsisten lagi sehingga tidak terikat atau terbebas dari model distribusi dan sampelnya relatif
kecil. Pada umumnya validitas pada statistika non parametrik tidak bergantung pada model
peluang yang spesifik dari populasi. Data yang dibutuhkan lebih banyak berskala ukuran
nominal atau ordinal.
a. Statistika Univariat: teknik analisis statistik yang hanya melibatkan satu variabel dependent
b. Statistika Multivariat: teknik analisis statistik yang melibatkan lebih dari satu variabel
dependent sekaligus.
data
Jumlah Frekuensi (n) : Jumlah individu dari suatu perangkat data
Frekuensi Kumulatif (fcum) : Banyaknya data yang berada di bawah atau di atas skor / nilai
tertentu
Frekuensi Relatif (frel) atau f(%) : Persentase dari fcum
Kelas Interval (ci) : Sekelompok skor pada tiap-tiap kelas
Banyak kelas interval : jumlah kelas interval yang diperlukan untuk mengelompokkan suatu
perangkat data, 1 + 3,3 log.n
Rentang/Range ( R ) : Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dari suatu perangkat
data.
Panjang Kelas Interval (p) : Jarak/banyaknya skor atau nilai yang tercakup dalam tiap-tiap
kelas interval.
Ujung Kelas Bawah (Bb) (lower limit) : Skor/nilai terendah pada kelas ybs
Ujung Kelas Atas (Ba) (upper limit) : Skor/nilai tertinggi pada kelas ybs
Batas Kelas/Batas nyata /real limit Bawah : Batas bawah kelas ybs dikurangi setengah dari
satuan terkecil data yang dicatat (0,5; 0,05)
Batas Kelas/Batas nyata /real limit Atas : Batas Atas kelas ybs ditambah setengah dari
satuan terkecil data yang dicatat (0,5; 0,05)
Tanda Kelas/Midpoint/Titik tengah (xi) : Nilai yang membagi kelas ybs menjadi dua bagian
yang sama besar, X ½ (Bb+Ba)
2.5 Jenis Data Statistik dan Skala Pengukuran
Data yang diperoleh dari suatu sampel dan populasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Data kualitatif yakni data yang bukan berupa angka (non – numerik) biasa disebut dengan
istilah atribut.
b. Data kuantitatif: data yang berupa angka (numerik). Data jenis ini dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu data diskrit dan kontinyu.
Selain pembagian tersebut, ada yang membagi data menjadi data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, misal melalui wawancara,
penyebaran kuesioner, pengukurn langsung, dan lain lain. Sedangkan data sekunder adalah data
yang diambil/ disadur dari pihak lain, misal diambil dari koran, jurnal, penelitian/ publikasi pihak
lain, dan lain-lain.
III. KESIMPULAN
Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta. Prenada Media Group.
Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung. PT. Refika Aditama.
1. Definisi
Statistik secara sempit diartikan sebagai data. Arti luas diartikan sebagai alat. Alat untuk analisis,
dan alat untuk membuat keputusan. Statistik digunakan untuk membatasi cara-cara ilmiah untuk
mengumpulkan, menyusun, meringkas, dan menyajikan data penyelidikan.
a. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk mengambarkan atau menganalisis suatu
statistik hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
(generalisasi/inferensial). Penelitian tidak bermaksud untuk membuat suatu kesimpulan terhadap
populasi dari sampel yang diambil, statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif.
b. Statistik inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil. Terdapat dua jenis
statistik inferensial yaitu statistik parametrik dan statistik non parametrik. Statistik parametrik
digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk interval dan rasio sedangkan statistik non
parametrik biasanya digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal.
Statistik parametrik mensyaratkan bahwa distribusi data normal dan variansi data harus sama
sedangkan statistik non parametrik tidak memerlukan syarat distribusi data normal dan variansi
sama.
Pengertian dan Definisi Statistik
Secara umum, statistik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur pengumpulan,
penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data mentah, agar menghasilkan informasi yang lebih jelas untuk
keperluan suatu pendekatan ilmiah (scientific inferences), dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial
# SUJANA
Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara - cara pengumpulan fakta, pengolahan serta
penganalisaannya, pernarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta
dan penganalisaan yang dilakukan
# SUDRAJAT
Statistik adaah suatu ilmu pengentahuan mengenai cara dan aturan dalam hal pengumpulan data, pengolahan,
analisa, penarikan kesimpulan, penuajian dan publikasi dari data-dat yang berbentuk angka.
# MARGUERITTE F. HALL
Statistik adalah suatu tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisis dan menyimpulkan atau
mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka.
# ANONIM
Statistik adalah informasi, data numerik atau hasil algoritma pada suatu data yang diolah dan disusun dengan
cara sedemikian rupa agarlebih bermakna
# SYAMSUDDIN
Statistik adalah himpunan data yang berbentuk angka, baik yang belum disusun maupun yang sudah tersusun
dalam daftar dan disajikan ke dalam bentuk grafik
1.1 Tujuan dari Statistika
Definisi Statistika
Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu
riset empiris.
Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi
yang sudah stabil tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian,
orang dapat saja berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan bagaimana sesuatu itu terjadi,
bukannya mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif yang didapat dengan cara
mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau mengesktrak informasi yang diperoleh dari dunia
nyata. Pendekatan awal yang umumnya digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena adalah statistika
deskriptif.
Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan menampilkannya dalam
bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan
suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena
yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif
memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang
berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki "quantifiabel feature" melalui
penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak
atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan
matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu
dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang
menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti.
Statistika Induktif
Berbeda dengan fisika, hubungan atau relasi empiris yang diobservasi pada ilmu alam, sosiologi dan
psikologi (dan bidang pilhan lain misalnya ekonomi) bersifat statis. Pada bidang-bidang ini, pekerjaan
empiris dilaksananakan berdasarkan percobaan-percobaan atau survey sampel. Pada kasus lainnya, seluruh
populasi tidak dapat diobservasi-karena berbagai alasan ekonomis ataupun praktis. Mengambil kesimpulan
tentang suatu populasi berdasarkan data dari sampel yang terbatas merupakan tujuan dari suatu proses
pengambilan keputusan inferensial atau statistik induktif.
Perubahan di sini merupakan suatu refleksi variasi pada sampel dan proses pengambilan sampel.
Statistika dan Proses Ilmiah
Dengan ketergantungan pada tahap penelitian ilmiah, data diuji dengan tingkatan informasi yang berbeda.
Data dapat dikumpulkan untuk meng-eksplore sebuah fenomena pada pendekatan pertama, dan dapat juga
digunakan untuk memberikan uji hipotesis (pembuktian) secara statistik tentang struktur karakteristik
melalui penyelidikan. Kemudian, statistik digunakan pada seluruh tahap proses ilmiah dimana fenomena
yang terukur ikut terlibat. Disini, konsep kita tentang kemampuan mengukur menjangkau luas berbagai
proposisi menarik dan ilmiah. Sebagai contoh, sebuah proposisi misalnya "seekor lebah bumble sedang
terbang". Dengan menghitung jumlah kejadian tersebut dalam berbagai setting yang berbeda, kita sedang
mengukur kejadian fenomena alam. Pada tahap dasar ini kita mencoba untuk menduga kemungkinan
datangnya seekor lebah bumble pada keadaan yang khusus (misalnya pada hari-hari turun hujan di musim
panas di Berlin).
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu
yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan
'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik
adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan
data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan
statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas.
Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya
astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di
bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk
berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal.
Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling
(misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil
pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam
pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
Distribusi normal merupakan salah satu distribusi terpenting dari ilmu statistika.
Alasan Dipelajari :
Distribusi probabilitas normal merupakan salah satu distribusi yang paling penting dalam
statistika. Banyak peristiwa atau kejadian di alam yang memiliki karakteristik seperti yang di
modelkan pada distribusi normal ini. Distribusi ini mempunyai nilai yang jumlahnya tidak
terbatas dalam skala atau jarak tertentu. Pada hakikatnya proses kejadian di alam dengan
berbagai macam pengukuran menunjukkan gejala normal sebagaimana berlakunya Hukum
Bilangan Besar (Law of Large Numbers), dimana kejadian di alam dan perilaku manusia
beraneka ragam, namun demikian satu sama lain pada dasarnya akan saling menyesuaikan.
Dengan hukum bilangan besar tersebut, peristiwa atau kejadian dapat saling mengimbangi
sehingga grafik dari kejadian berbentuk simetris, sisi kanan dan kiri saling melingkupi.
Bentuk :
1. Kurva berbentuk genta atau lonceg dan memiliki satu puncak yang terletak di tengah. Nilai
rata-rata hitung sama dengan median dan modus.
2. Distribusi probabilitas dan kurva normal berbentuk kurva simetris dengan rata-rata hitungnya.
3. Kurva ini menurun di kedua arah yaitu keeeeee kanan untuk nilai positif tak terhingga dan
kekiri untuk nilai negatif tak terhingga.
4. Luas daerah yang terletak di bawah kurva normal tetapi di atas sumbu mendatar sama dengan
1.
a. Nilai rata-rata
b. Standar deviasinya
Pada proses pembandingan bentuk kurva ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
a. Distribusi probabilitas kurva normal dengan nilai rata-rata sama dan standar deviasi berbeda.
Semakin besar standar deviasi, maka kurva akan semakin pendek. Semakin tinggi nilai standar
deviasi, maka kurva akan semakin runcing.
b. Distribusi probabilitas kurva normal dengan nilai rata-rata berbeda dan nilai standar deviasi
sama. Kedua kurva ini akan memiliki bentuk yang sama, akan tetapi letaknya yang akan berbeda.
c. Distribusi probabilitas kurva normal dengan nilai rata-rata berbeda dan nilai standar deviasi
yang berbeda. Kedua kurva ini akan memiliki bentuk yangberbeda sama sekali.
Berikut beberapa contoh soal yang dapat dipergunakan untuk belajar tentang peluang diskrit.
Contoh1, Contoh2, contoh3, contoh4, contoh5
Variabel Random
Tuesday, March 3rd, 2009
Distribusi dapat diartikan sebagai persebaran. Dalam istilah industri sering digunakan istilah jalur distribusi barang.
Distribusi dalam hal
ini berarti bagaimana barang tersebut disebarkan/ dihantarkan ke tangan
konsumen. Sehingga kata distribusi memiliki pemahaman bagaimana sebaran suatu obyek. Pengertian dari
“distribusi probabilitas variabel random diskrit” sama dengan persebaran dari probabilitas nilai-nilai variabel
random diskrit tersebut terjadi.
variabel dalam dunia pemrograman dapat diartikan sebagai tempat atau media untuk menyimpan
suatu nilai. Beberapa penulis buku statistik sering menggunakan istilah besaran untuk
mengartikan kata variabel. Dalan hal ini tidak perlu diperdebatkan mana yang benar dan mana
yang salah. penting untuk diperhatikan bahwa kita telah memahami makna dari variabel itu
sendiri.
variabel sebagai tempat atau media penyimpan dipergunakan untuk menyimpan nilai sembarang.
Masing-masing nilai tersebut mempunyai probabilitas untuk terjadi. Sebagai contoh saya
memiliki sebuah gelas dan beberapa kelereng merah, putih dan biru.Gelas tersebut dapat berisi
kelereng merah, atau putih, atau biru. Setiap alternatif kejadian gelas akan berisi kelerang merah,
atau kelereng putih, atau kelereng biru memiliki peluang (probabilitas). Dalam ilustrasi ini gelas
sebagai variabel sedangkan kelerang merah, putih atau biru sebagai nilai.
Gabungan istilah random dan variabel menjadi variabel random memiliki pengertian yang lain.
variabel random dapat dipahami sebagai sebuah fungsi matematika yang memetakan hasil
eksperimen dalam serangkaian angka. Contoh variabel random dapat digunakan untuk
menggambarkan peristiwa pelemparan dadu dan alternatif hasil yang mungkin adalah
{1,2,3,4,5,6}. Contoh lainnya dapat berupa variabel random yang dipergunakan untuk
menggambarkan alternatif hasil yang mungkin bila kita menemui seseorang dan mengukut tinggi
badan orang tersebut.
Berbeda dengan variabel matematika yang lain, variabel random tidak dapat diberikan sebuah
nilai. Sebuah variabel random tidak menunjukkan hasil nyata dari sebuah eksperimen, tetapi
lebih menyatakan kemungkinan hasil.