You are on page 1of 7

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI


PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012
1
*Dewi Riastawati, 2Dian
1
STIKes Prima Prodi DIII Kebidanan
2
STIKes Prima Prodi D-IV Bidan Pendidik
*Korespondensi penulis: driastawatypurba@yahoo.com

ABSTRAK
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misteri bagi setiap pasangan suami
istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi Ibu maupun
bagi janinnya, oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting
dan semua perempuan diharapkan dapat memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan
tersebut. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi diketahui jumlah kasus
hiperemesis gravidarum tahun 2011 sebanyak 384 orang dan dari 20 Puskesmas yang ada di
Kota Jambi diketahui Puskesmas Paal X tertinggi jumlah kasus hiperemesis gravidarum
berjumlah 200 orang ibu hamil dari 459 orang ibu hamil, tahun 2010 sebanyak 162 orang dan
tahun 2009 sebanyak 64 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas
dengan kejadian hiperemesis gravidarum.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross
sectional dan pendekatan restropective dan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2012. Populasi
dalam penelitian berjumlah 459 orang ibu hamil dengan kriteria primi atau multi pada kehamilan
trimester I dan II, dengan jumlah sampel sebanyak 46, sampel diambil secara random
sampling. Hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-
square.
Hasil penelitian diketahui dari 28 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di
Puskesmas Paal X Kota Jambi Tahun 2011 sebanyak 24 (85.71 %) ibu tergolong primigravida
dan sebanyak 4 ibu hamil (14.29 %) tergolong multigravida. Terdapat hubungan bermakna
antara paritas ibu hamil terhadap kejadian hiperemesis gravidarum di Puskesmas Paal X Kota
Jambi Tahun 2011 dengan p-value = 0.002.
Simpulan penelitian ini adalah bahwa paritas ada hubungan dengan kejadian hiperemesis.
Diharapkan bagi pihak Puskesmas Paal X Kota Jambi untuk meningkatkan status kesehatan
ibu hamil di wilayah kerjanya dengan meningkatkan penyuluhan dan informasi terkait dengan
hiperemesis gravidarum kepada ibu hamil.

Kata Kunci : Hiperemesis Gravidarum, Primigravida, Multigravida

PENDAHULUAN dan morbiditas pada wanita hamil dan


bersalin adalah masalah besar bagi
Pembangunan kesehatan negara-negara berkembang. Di negara
dilakukan dengan prioritas pada upaya miskin, sekitar 20-50% kematian wanita
peningkatan kesehatan masyarakat usia subur disebabkan hal yang
dan keluarga melalui peningkatan berkaitan dengan kehamilan.
kualitas pelayanan kesehatan. Derajat Angka Kematian Ibu (AKI) di
kesehatan ibu dan anak sebagai Indonesia mencapai 248 per 100.000
kelompok penduduk yang rawan dan kelahiran hidup, sebagai angka tertinggi
strategis. Oleh karena itu perlu di ASEAN. Tingginya angka kematian
diupayakan penurunan tingkat ibu ini disebabkan oleh berbagai
kematian ibu maternal dan angka penyebab yang kompleks, yaitu sosial,
kematian bayi secara bermakna budaya, ekonomi, tingkat pendidikan,
(Depkes RI, 2003). fasilitas pelayanan kesehatan, dan
Indikator penilaian derajat gender, dan penyebab langsung
kesehatan masyarakat salah satunya kematian ibu di Indonesia adalah
adalah angka kematian ibu. Mortalitas perdarahan, infeksi, eklamsi, partus

38
SCIENTIA JOURNAL Vol.2No.1Mei 2013

STIKes PRIMA JAMBI


HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

lama dan komplikasi abortus. Hal ini Etiologi hiperemesis masih belum
menempatkan upaya penurunan AKI pasti dengan penyebab multifaktor,
sebagai program prioritas pemerintah. seperti endokrin, gastrointestinal, dan
Kehamilan merupakan suatu faktor psikologis. Hiperemesis lebih
peristiwa yang unik dan penuh misteri sering terjadi pada ibu yang mengalami
bagi setiap pasangan suami istri. Setiap kehamilan kembar, atau mola
kehamilan diharapkan dapat berakhir hidatidiformis, keduanya berkaitan
aman dan sejahtera baik bagi Ibu dengan peningkatan kadar hormon.
maupun bagi janinnya, oleh karena itu Jika hipertiroidisme dan peningkatan
pelayanan kesehatan maternal yang kadar hormon. Jika hipertiroidisme dan
bermutu sangatlah penting dan semua hiperemesis terjadi bersamaan,
perempuan diharapkan dapat kemungkinan penyebabnya adalah
memperoleh akses terhadap pelayanan disfungsi tiroid transien. Infeksi dengan
kesehatan tersebut. Helicobacter pylori, organisme yang
Mual (nausea) dan muntah berperan dalam ulkus lambung juga
(emesis gravidarum) adalah gejala dapat menjadi penyebabnya. Wanita
yang wajar dan sering didapatkan pada yang memiliki riwayat hiperemesis
kehamilan trimester I. Mual biasanya sebelumnya cenderung mengalaminya
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula kembali pada kehamilan berikutnya
timbul setiap saat dan malam hari. (Fraser, 2009).
Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi Godsey dan Newman (1991)
setelah 6 minggu setelah hari pertama mempelajari 140 wanita yang dirawat
haid terakhir dan berlangsung selama karena hiperemesis di Medical
kurang lebih 10 minggu (Prawihardjo, University of South Carolina Hospital.
2005). Pada 27 persen dari wanita ini
Mual dan muntah terjadi pada 60- diperlukan rawat inap berulang karena
80% primi gravida dan 40-60% multi muntah yang berkepanjangan, sering
gravida. Satu diantara seribu dan berat (Cunningham, 2006).
kehamilan, gejala-gejala ini menjadi Lacroix, dkk (2000) mendapatkan
lebih berat. Perasaan mual ini bahwa mual dan muntah dilaporkan
disebabkan oleh karena meningkatnya oleh tiga perempat wanita hamil dan
kadar hormon estrogen dan HCG rata-rata berlangsung selama 35 hari.
dalam serum. Pengaruh fisiologik Separuh dari mereka membaik pada
kenaikan hormon ini belum jelas, minggu ke 14 gestasi, dan 90 persen
mungkin karena sistem saraf pusat pada minggu ke-22 (Cunningham,
atau pengosongan lambung yang 2006).
berkurang. Pada umumnya wanita Di Indonesia berdasarkan total
dapat menyesuaikan dengan keadaan kasus program Jamkesda tahun 2008
ini, meskipun demikian gejala mual dan kasus hiperemesis gravidarum sebesar
muntah yang berat dapat berlangsung 1,13%. Berdasarkan data dari Dinas
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari Kesehatan Kota Jambi diketahui jumlah
menjadi terganggu dan keadaan umum kasus hiperemesis gravidarum tahun
menjadi buruk. Keadaan inilah yang 2011 sebanyak 384 orang dan dari 20
disebut hiperemesis gravidarum. Puskesmas yang ada di Kota Jambi
Keluhan gejala dan perubahan diketahui Puskesmas Paal X tertinggi
fisiologis menentukan berat ringannya jumlah kasus hiperemesis gravidarum,
penyakit. Hiperemesis gravidarum yang dimana tahun 2009 sebanyak 64 orang,
tidak mendapatkan penanganan yang tahun 2010 sebanyak 162 orang dan
baik dapat pula menyebabkan kematian tahun 2011 sebanyak 200 orang dari
pada ibu hamil (Prawihardjo, 2005). jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak
459 orang ibu hamil.

39
SCIENTIA JOURNAL Vol.2No.1Mei 2013

STIKes PRIMA JAMBI


HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

Penelitian ini bertujuan untuk masih sekolah SD/Sederajat, yaitu


mengetahui hubungan paritas dengan sebanyak 34,26%.
kejadian hiperemesis gravidarum di Dari diagram 1 diketahui bahwa
Puskesmas Paal X Kota Jambi tahun mayoritas ibu hamil di Puskesmas Paal
2011. X Kota Jambi mempunyai paritas
Primigravida gravidarum berjumlah 35
METODE PENELITIAN orang ibu hamil (76,1%). Sedangkan
ibu hamil yang mempunyai paritas
Penelitian ini adalah merupakan multigravida berjumlah 11 ibu hamil
penelitian kuantitatif dengan metode (23,9%).
metode penelitian Cross Sectional Menurut Notoatmodjo (2003)
Study (Potong Lintang) dengan terdapat kecenderungan kesehatan ibu
pendekatan restropective dan dilakukan yang berparitas rendah lebih baik dari
pada tanggal 7 Juli 2012. Menurut yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi
Arikunto (2002) populasi adalah antara tingkat paritas dan penyakit-
keseluruhan subjek penelitian. Populasi penyakit tertentu. Ibu yang pernah
dalam penelitian ini adalah semua ibu mengalami baik kehamilan dan
hamil yang berkunjung di Puskesmas persalinan akan bersikap santai
Paal X Kota Jambi Tahun 2011 dibandingkan dengan ibu yang belum
berjumlah 459 orang ibu hamil. Sampel pernah mengalami kehamilan.
adalah bagian dari keseluruhan objek Pengalaman yang buruk dalam
yang diteliti yang dianggap mewakili kehamilan dan persalinan juga akan
seluruh populasi (Sugiyono, 2011). mempengaruhi sikap ibu dalam
Menurut Arikunto (2006), jika kehamilan. Paritas adalah jumlah
populasi kurang dari 100 dan persalinan yang pernah dialami ibu
mempunyai karakteristik yang sama, (Sastrawinata, 1993).
maka seluruh populasi dapat dijadikan Ibu yang pertama kali mengalami
sampel, tetapi jika jumlah subjeknya kehamilan pada umumya mengalami
besar, dapat diambil antara 10-15% pada umumnya mengalami ansietas
atau 20-25% atau lebih dari jumlah dalam menghadapi kehamilan. Dengan
populasi.Sampel diambil dengan demikian akan memicu timbulnya rasa
menggunakan teknik random sampling. mual dan muntah saat kehamilan.
Analisis yaitu analisis univariat Berbeda dengan ibu yang sudah
dan analisis bivariat. Uji statistik yang pernah mengalami kehamilan, mereka
digunakan uji X2 (Chi-square). Untuk akan lebih santai dalam menghadapi
kemaknaan hasil perhitungan statistik kehamilan tersebut (Wilz, 2007).
digunakan batas kemaknaan 0,05. Menurut Rasmun (2004),
pengalaman masa lalu dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN mempengaruhi individu dalam
menghadapi sesuatu. Seorang
Dari tabel 1 diketahui bahwa primigravida yang pertama kali
jumlah penduduk menurut jenis kelamin berkenalan dengan suasana rumah
dari 13.086 jiwa, mayoritas penduduk sakit, hatinya tidak tenang, merasa
berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah dirinya asing dan rindu akan suasana di
6,689 jiwa (51,12%) sedangkan rumahnya. Ibu yang bersalin, terutama
berjenis kelamin perempuan berjumlah yang baru pertama kali akan
6,397 jiwa (48,88%). melahirkan, sering mengalami
Dari tabel 2 diketahui bahwa perasaan tidak tenang, takut, ragu-ragu
sebagian besar penduduk di Wilayah akan persalinan yang dihadapinya.Ibu
Kerja Puskesmas Paal X Kota Jambi yang pernah mengalami baik kehamilan
mempunyai pendidikan sebagian besar dan persalinan akan bersikap santai

40
SCIENTIA JOURNAL Vol.2No.1Mei 2013

STIKes PRIMA JAMBI


HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

dibandingkan dengan ibu yang belum paritas terhadap kejadian hipemeresis


pernah mengalami kehamilan. gravidarum diketahui dari 35 responden
Pengalaman yang buruk dalam yang paritas primigravida, 24 orang
kehamilan dan persalinan juga akan responden (68,6%) mengalami
mempengaruhi sikap ibu dalam hiperemesis gravidarum, 11 orang
kehamilan ibu yang pertama kali responden (31,4%) tidak mengalami
mengalami kehamilan pada umumnya hiperemesis gravidarum, dari 11 orang
mengalami hiperemesis gravidarum. responden yang paritas multigravida, 4
Hal ini terjadi karena ibu yang orang responden (36,4%) mengalami
primigravida mengalami ansietas hiperemesis gravidarum, 7 responden
(kecemasan) dalam menghadapi (63,6%) paritas multigravida tidak
kehamilan dengan demikian memicu mengalami hiperemesis gravidarum
timbulnya rasa mual dan muntah saat (hasil uji statistik diperoleh P-value =
kehamilan. Berbeda dengan ibu yang 0,002 ( P  0.05).
sudah pernah mengalami kehamilan, Hasil uji ini menunjukan ada
mereka akan lebih santai dalam hubungan antara paritas ibu hamil
menghadapi kehamilan tersebut. terhadap kejadian hiperemesis
Menurut Maryanti (2009), faktor- gravidarum. Hasil penelitian di atas
faktor yang mempengaruhi status sesuai dengan hasil penelitian yang
kesehatan wanita khususnya wanita dilakukan Astuti (2010), tentang
hamil adalah : status ekonomi, faktor hubungan paritas dan status ekonomi
pelayanan kesehatan, faktor personality ibu bersalin terhadap kejadian
(perawatan antenatal, paritas, gizi hiperemesis gravidarum di Puskesmas
kurang dan keselamatan kerja) serta Labuan Batu, Yogyakarta. Didapatkan
faktor psikologi (konflik dan peran hasil bahwa terdapat hubungan yang
seksual) serta riwayat penyalahgunaan bermakna antara paritas ibu hamil
seksual. Paritas sangat mempengaruhi dengan kejadian hiperemesis
status kesehatan ibu hamil dikarenakan gravidarum di Puskesmas Labuan
semakin rendahnya paritas akan Batu, Yogyakarta dengan p-value =
berdampak kepada rendahnya 0,001.
pengetahuan ibu hamil tentang upaya Paritas adalah pengelompokkan
pencegahan komplikasi-komplikasi wanita yang telah melahirkan sejumlah
terhadap kehamilan khususnya anak hidup atau pernah punya anak
kejadian hiperemesis gravidarum. yang meninggal saat dilahirkan
Dari diagram 2 diketahui bahwa (Maryanti, 2009). Resiko hiperemisis
mayoritas ibu hamil yang mengalami gravidarum meningkat seiring dengan
hiperemesis gravidarum berjumlah 28 jika ibu hamil untuk pertama kali.
orang ibu hamil (60,9%). Sedangkan Menurut Hartanto (2003) dalam
ibu hamil yang tidak mengalami Yudiayutz (2008), kehamilan menjadi
kejadian hiperemesis gravidarum sangat beresiko tinggi pada wanita
berjumlah 18 ibu hamil (39,1%). yang mempunyai paritas dibawah satu.
Dari diagram 3 diketahui bahwa Upaya dapat dilakukan untuk menekan
mayoritas ibu hamil yang mengalami angka kejadian hiperemesis gravidarum
hiperemesis gravidarum adalah ibu pada ibu hamil adalah dengan
yang mempunyai paritas primigravida memberikan penyuluhan-penyuluhan
dengan jumlah 24 ibu hamil (85,7%). tentang komplikasi kehamilan
Sedangkan ibu multigravida yang khususnya hipemeresis gravidarum
mengalami hiperemesis gravidarum oleh tenaga kesehatan agar status
berjumlah 4 (14,3%). kesehatan ibu hamil dapat ditingkatkan.
Dari tabel 3 didapat hasil analisis
distribusi responden berdasarkan

41
SCIENTIA JOURNAL Vol.2No.1Mei 2013

STIKes PRIMA JAMBI


HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

Tabel 1 Distribusi Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Paal X Kota Jambi

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk %

Laki-laki 6.689 51.12


Perempuan 6.397 48.88
Jumlah 13.086 100

Tabel 2 Distribusi Pendidikan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Paal X Kota


Jambi

Pendidikan Jumlah %
Tamat Perguruan Tinggi 397 3.35

Tamat SLTA 1554 13.12

Tamat SLTP 1567 13.23

Tamat SD 2791 23.56


Tidak Tamat SD / Sederajat 809 6.83
Masih Sekolah SD / Sederajat 4056 34.26
Belum Sekolah 670 5.66
Tidak Sekolah - 0.00
11.844 100.00

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Terhadap Kejadian


Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Paal X Kota Jambi Tahun 2012

Kejadian Hiperemesis
Gravidarum
Tidak Jumlah P-
Mengalami
Paritas Mengalami Value
HEG
HEG
n % n % n %
Primigravida 11 31.4 24 68.6 35 76.1
Multigravida 7 63.6 4 36.4 11 23.9 0,002
Total 18 39.1 28 60.9 100 100

42
SCIENTIA JOURNAL Vol.2No.1Mei 2013

STIKes PRIMA JAMBI


HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

Diaram 1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil SIMPULAN


berdasarkan Paritas di Puskesmas
Paal X Kota Jambi Tahun 2012. Dari 28 ibu hamil yang mengalami
hiperemesis gravidarum di Puskesmas
Paal X Kota Jambi Tahun 2012
11 (23.9%)
sebanyak 24 (85.7 %) ibu tergolong
primigravida dan sebanyak 4 ibu hamil
(14.3 %) tergolong multigravida.
35 (76.1%)
Terdapat hubungan bermakna antara
paritas ibu hamil terhadap kejadian
hiperemesis gravidarum di Puskesmas
Paal X Kota Jambi Tahun 2012 dengan
p-value = 0.002.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2007. “Manajemen


Penelitian”. Rineka Cipta, Jakarta.
Diagram 2 Distribusi Frekuensi Ibu Astuti (2010), Hubungan Paritas Dan
Hamil berdasarkan Kejadian Status Ekonomi Ibu Bersalin
Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Terhadap Kejadian Hiperemesis
Paal X Kota Jambi Tahun 2012 Gravidarum Di Puskesmas
Labuan Batu, Yogyakarta.
http//www. Stikes-Muhammadiyah
.co .id /org./ php /??.1284
18 (39.1%)
28(60.9%
Cunningham, 2006. Obstetri William
Edisi 21 Vol 1. EGC. Jakarta.
Cunningham, 2006. Obstetri William
Edisi 21 Vol. 2. EGC. Jakarta.
Depkes Ri. 2003. Kesehatan Ibu dan
Anak. Jakarta.
Fraser, 2009. Buku Ajar Bidan Edisi 14.
EGC. Jakarta.
Maryanti 2009, Buku Ajar Kesehatan
Reproduksi Teori dan Praktikum.
Diagram 3 Distribusi Frekuensi Nuha Medika, Yogyakarta.
Responden Berdasarkan Kejadian Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu
Hiperemesis Gravidarum Dilihat Dari Kesehatan Masyarakat, Rineka
Paritas di Puskesmas Paal X Kota Cipta. Jakara.
Jambi Tahun 2012 Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.
Metodologi Penelitian Kesehatan,
4 (14.3%) Rineka Cipta. Jakara.
Prawihardjo, 2002. Pelayanan
24 (85.7%)
Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka,
Jakarta.
Prawihardjo, 2005. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta.

43
SCIENTIA JOURNAL Vol.2No.1Mei 2013

STIKes PRIMA JAMBI


HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

Prawihardjo, 2006. Ilmu Kebidanan


Edisi III. Yayasan Bina Pustaka,
Jakarta.
Rasmun, 2004. Stres, Koping dan
Adaptasi, Teori dan Pohon
Masalah Keperawatan. CV.
Sagung Seto, Jakarta.
Sastrawinata, 2003. Obstetri Fisiologi.
Elemen, Bandung.
Sugiyono, 2011. “Metode Penelitian
Administrasi Dilengkapi Dengan
Metode R & D”. CV. Alfabeta,
Bandung
Wilz. 2007. Morning Sickness
Merupakan Bentuk Perlindungan
Bagi Ibu dan Bayi.
http//www.helper.org/hyperemesis
-gravidarum.
Yudiayutz 2008, Paritas dan kesehatan
maternitas. http//www.Medika
utama.co,id//yudiayutz.org.

44
SCIENTIA JOURNAL Vol.2No.1Mei 2013

STIKes PRIMA JAMBI

You might also like