You are on page 1of 17

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS (Rh)

DOSEN PENGAMPU :
RIZKI NISFI RAMDHINI, M. Si

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

D3 KEPERAWAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2018
IDENTITAS MAHASISWA

NAMA NIM
1. DWI YULIANI 144012017013
2. ELSA OKFIANTI 144012017015
3. FEBYKA MILLENIA 144012017018
4. KESIH APRIYANTI 144012017022
5. MIAWATI 144012017027
6. RIDHO SAPUTRA 144012017034
7. RIRIN 144012017035
8. TONI SAPUTRA 144012017045
9. TRISNA WIRANTI SUKMA 144012017046
10. YOLA RENAZARIA 144012017049

Mengetahui,
Dosen Pengampu

Rizki Nisfi Ramdhini, M.Si

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini dengan tepat waktu. Laporan praktikum yang berjudul
“Laporan Praktikum Mikrobiologi Dan Parasitologi Pemeriksaan Golongan Darah ABO Dan
Rhesus (Rh)”.
Penulis sadar bahwa dalam laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan, hal
itu karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh kerena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam penulisan laporan praktikum ini
terdapat kesalahan.

Pringsewu, Maret 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Dasar Teori ........................................................................................... 1
2. Tujuan Praktikum ................................................................................. 1
3. Bahan dan Alat ..................................................................................... 2
4. Cara Kerja............................................................................................. 2
5. Hasil Pengamatan ................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian darah dan fungsinya ........................................................... 3
2. Tujuan pemeriksaan golongan darah .................................................... 3
3. Prosedur pemeriksaan golongan darah ................................................. 3
4. Fungsi penambahan .............................................................................. 4
5. Hasil pemeriksaan................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan ........................................................................................... 10
2. Saran ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. DASAR TEORI
A. Darah
Darah merupakan salah satu komponen penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Di dalam tubuh darah disirkulasikan oleh jantung melalui pembuluh
arteri dan vena. Warna merah yang terkandung pada darah terkait adanya
hemoglobin, protein pernapasan yang terkandung zat besi dalam bentuk heme,
yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul O2.
Darah terdiri dari berbagai sel diantaranya sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), trombosit dan berbagai sel lainnya di dalam pembuluh
darah.
Darah memiliki beberapa fungsi penting di dalam tubuh, diantaranya:
1. Mengedarkan sari-sari makanan dan O2 ke seluruh tubuh
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh oleh
plasma darah, CO2 melalui paru-paru, urea melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin.
4. Fungsi imunitas oleh sel darah putih untuk membunuh kuman yang masuk ke
dalam tubuh.
5. Proses pembekuan darah pada proses penyembuhan luka.
6. Regulasi pH dan suhu tubuh.

B. Sistem Pengolongan Darah ABO


Golongan darah merupakan sistem pengelompokan darah berdasarkan ada
tidaknya kandungan antigen di permukaan membran sel darah merah dan antibodi
di dalam plasma darah. Seiring perkembangan teknologi, golongan darah telah
menjadi ciri khusus darah individu tertentu terkait perbedaan antigen dan antibodi
yang dimiliki.
Dalam sistem ABO, terdapat empat golongan darah antibodi yang
bereaksi terhadap antigen dan tidak terdapat dalam sel darah merah. Antibodi
tersebut adalah Anti-A dan Anti-B yang menyebabkan terjadinya aglutinasi/
penggumpalan darah akibat reaksi antigen antibodi. Berikut penggolongan darah
ABO:
0
1. Golongan darah A memiliki antigen A (aglutinogen A) pada sel-sel darah
merah dengan antibodi anti-B (aglutinin B) di dalam plasma.
2. Golongan darah B memiliki antigen B (aglutinogen B) dengan antibodi anti-A
di dalam plasma.
3. Golongan darah O tidak memiliki antigen (aglutinogen) tetapi memiliki
antibodi (aglutinin) anti-A dan anti-B di dalam plasma
4. Golongan darah AB memiliki kedua antigen A dan Antigen B tetapi tidak
memiliki antibodi (aglutinin).

C. Sistem Penggolongan Darah Rhesus (Rh)


Selain golongan darah ABO, golongan Rhesus darah atau faktor Rh juga
penting untuk dilakukan pemeriksaan. Istilah Rhesus pertama kali dicetuskan oleh
Karl Landsteiner (1940). Berbeda dengan sistem ABO yang menentukan
golongan darah adalah antigen A dan antigen B, sedangkan untuk faktor Rh yang
menentukan golongan darah adalah antigen Rh yang dikenal sebagai antigen D.
Faktor Rh+ menunjukkan adanya partikel protein (antigen D) di
permukaan sel darah merah, sedangkan faktor Rh- menunjukkan bahwa faktor Rh
tidak terdapat pada permukaan sel sarah merah.
Penggolongan Rhesus seringkali digabungkan dengan penggolongan
darah ABO. Kecocokan faktor Rhesus dengan golongan darah sangat penting,
terkait jika terjadi ketidakcocokan golongan darah pada saat transfusi darah akan
berakibat fatal. Sebagai contoh jika pendonor darah memiliki Rh+ sedangkan
resipiennya Rh- maka hal tersebut akan memicu produksi antibodi sebagai reaksi
imunologis terhadap antigen Rh yang mengakibatkan pecahnya sel-sel darah
merah (hemolisis), gagal ginjal, syok dan kematian (Azmielvita, 2009).

2. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari dan memahami golongan darah
2. Mengetahui cara menentukan golongan darah pada manusia.

1
3. BAHAN DAN ALAT
A. Alat-alat
a. Kartu tes golongan darah
Untuk mengecek golongan darah.
b. Kapas
untuk membersihkan alat dan bahan.
c. Alkohol 70%
Untuk mensterilkan daerah yang akan ditusuk.
d. Lancet
Untuk mengambil darah dengan jalan menusuk ujung jari.
e. Tusuk gigi/jarum pentul
Untuk mencampur atau mengaduk reagen dan darah.

B. Bahan dan Reagen


a. Darah Probandus
Untuk objek pengujian golongan darah.
b. Serum anti A
untuk mengetes golongan darah A.
c. Serum anti B
untuk mengetes golongan darah B.
d. Serum anti AB
untuk mengetes golongan darah AB.
e. Serum anti D
Untuk mengetes rhesus darah.

4. CARA KERJA
1) Bersihkan lancet dengan kapas yang telah dibasahi oleh alkohol 70%
2) Bersihkan jari manis bagian kiri dengan kapas yang telah di basahi oleh 70%
3) Tusuk jari manis dengan lanset dengan satu kali tusukan, tetesan pertama dibuang
dan tetesan selanjutnya diteteskan pada kertas golongan darah, masing-masing satu
tetes
4) Teteskan serum anti A sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama di kertas tes,
kemudian diaduk dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi/jarum pentul.

2
(Hal yang sama dilakukan untuk masing-masing serum lainnya pada sampel darah
kedua, ketiga dan keempat ).
5) Setelah selesai lakukan perbandingan dengan golongan darah yang lain. Buatlah tabel
untuk mempermudah perbandingan tersebut

5. HASIL PENGAMATAN
1) Hasil Pemeriksaan Golongan Darah
No Nama Anti Anti Anti Anti Gol
A B AB D Darah
1 Dwi Yuliani - - - + O+
2 Elsa Okfianti - - - - O-
3 Febyka Millenia - + + + B+
4 Kesih Apriyanti - - - + O+
5 Miawati + - + + A+
6 Ridho Saputra - - - + O+
7 Ririn - + + + B+
8 Toni Saputra - - - + O+
9 Trisna Wiranti S - + - + B+
10 Yola Renazaria + - + + A+
Keterangan:
(+) : Menggumpal
(-) : Melarut (tidak menggumpal)

2) Formulasi Golongan Darah Berdasarkan Reaksi Terhadap Antigen


Anti A Anti B Anti AB Anti D (Rh) Gol. Darah
+ - + + A+
- + + + B+
+ + + + AB +
- - - - O -
Keterangan:
(+) : Menggumpal
(-) : Melarut (tidak menggumpal)

3
3) Pewarisan Golongan Darah
Catatan:
A : IAIA, IAIO
B : IBIB, IBIO
AB : IAIB
O : IOIO
1. Jika golongan darah ayah adalah A heterozigot dan ibu B heterozigot maka
kemungkinan anak-anaknya yang terlahir adalah bergolongan darah?
2. Jika golongan darah ayah adalah A homozigot dan ibu B heterozigot maka
kemungkinan anak-anaknya yang terlahir adalah bergolongan darah?
3. Jika golongan darah ayah adalah O dan ibu B heterozigot maka
kemungkinan anak-anaknya yang terlahir adalah bergolongan darah?

Pembahasan soal:
1. Perkawinan golongan darah A heterozigot dan B heterozigot

Parental (P1): ♀ IAIO >< ♂ IBIO


Golongan darah A Golongan darah B

Gamet : IA IB
IO IO

♀ ♂ IB IO

IA IA IB IA IO
IO IB IO IO IO

Filial (F1) : IAIB golongan darah AB 25%


IAIO golongan darah A 25%
IBIO golongan darah B 25%
IOIO golongan darah O 25%
Jadi kemungkinan anak-anaknya adalah bergolongan darah AB, A, B, dan
O.

4
2. Perkawinan golongan darah A homozigot dan B heterozigot

Parental (P1) : ♀ IAIA >< ♂ IBIO


Golongan darah A Golongan darah B

Gamet : IA IB
IA IO

♀ ♂ IB IO

IA IA IB IA IO
IA IA IB IA IO

Filial (F1) : IAIB golongan darah AB 50%


IAIO golongan darah A 50%
Jadi kemungkinan anak-anaknya adalah bergolongan darah AB dan A.

3. Perkawinan golongan darah O dan B heterozigot

Parental (P1): ♀ IOIO >< ♂ IBIO


Golongan darah O Golongan darah B

Gamet : IO IB
IO IO

♀ ♂ IB IO

IO IB IO IO IO
IO IB IO IO IO

Filial (F1) : IBIO golongan darah B 50%


IOIO golongan darah O 50%

Jadi kemungkinan anak-anaknya adalah bergolongan darah B dan O.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Darah dan fungsinya


Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah.

Darah pada manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh
sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

2. Tujuan pemeriksaan golongan darah


1. untuk mengetahui teknik uji golongan darah
2. untuk menentukan golongan darah
3. Dapat membedakan golongan darah A, B, AB, dan O

3. Prosedur pemeriksaan golongan darah


1. Siapkan kaca objek dan Blood lancet yang sudah dibersihkan dengan alcohol
70%. Setiap anak harus menggunakan kartu tes golongan darah dan Blood
lancet yang berbeda, tidak boleh dipakai secara bergantian.
2. Barsihkan salah satu jari (biasanya jari tengah) dengan kapas yang dibasahi
dengan alkohol 70%. Bersikan juga Blood lancet yang akan digunakan
dengan alkohol.
3. Tusuklah ujung jari tersebut dengan menggunakan Blood lancet, pijat-pijat
ujung jari agar darah mudah keluar.
4. Teteskan pada kartu tes golongon darah di 2 titik dengan jarak tidak terlalu
berdekatan. Bersihkan lagi ujung jari bekas tusukan dengan alkohol 70%
agar tidak terkena infeksi.
6
5. Teteskan 1 tetes serum anti-A dan anti-B pada masing-masing tetesan darah.
Aduk darah yang bercampur serum dengan menggunakan tusuk gigi yang
masing-masing berbeda, agar tidak tercampur.
6. Amati dengan cermat, perhatikan ada atau tidaknya penggumpalan.
7. Tentukan tipe golongan darah berdasarkan hasil analisis reaksi
penggumpalan. Catat datanya ke dalam tabel.

4. Fungsi penambahan:
a. Alkohol 70%
untuk mensterilkan tangan dan daerah pengamatan.
b. Reagen/Anti serum yang digunakan
1. Serum anti A adalah serum yang apabila bereaksi dengan golongan
darah A, maka akan mengental atau mengendap. Serum anti A
berfungsi untuk mengetes golongan darah A.
2. Serum anti B adalah serum yang apabila bereaksi dengan golongan
darah B, maka akan mengental atau mengendap. Serum anti B
berfungsi untuk mengetes golongan darah B.
3. Bila darah ditetesi serum anti A dan anti B mengental semua, maka
golongan darahnya AB. jadi, fungsinya untuk mengetes golongan
darah AB.
4. Serum anti D adalah serum yang apabila bereaksi dengan golongan
darah akan mengental atau mengendap, maka rhesusnya positif.
Akan tetapi, apabila bereaksi dengan golongan darah tidak
mengental atau mengendap, maka rhesusnya negatif. Serum anti D
berfungsi untuk mengetes rhesus darah.

5. Hasil pemeriksaan
kami telah melakukan percobaan dalam menentukan golongan darah, dengan
menggunakan sampel darah milik teman-teman dan beberapa masyarakat. Yang
pertama untuk menentukan golongan darah saya memperhatikan keterangan
berikut :

Untuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan


ketentuan sebagai berikut :
7
 Bila sample darah + zat anti A = menggumpal dan sample darah + zat anti
B = tidak menggumpal. Berarti termasuk golongan darah A.
 Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan sample darah +
zat anti B = menggumpal. Berarti termasuk golongan darah B.
 Bila sample darah + zat anti A = menggumpal dan sample darah + zat anti
B = menggumpal. Berarti termasuk golongan darah AB.
 Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan sample darah +
zat anti B = tidak menggumpal. Berarti termasuk golongan darah O.

Hasil pemeriksaan dari beberapa sample:

1. Dengan menggunakan sample darah milik Dwi, dari percobaan yang


dilakukan ternyata darah milik Dwi bergolongan darah O +, karena
pada saat diberikan serum anti A, anti B, dan anti AB tidak
menggumpal dan diberikan serum anti D menggumpal.
2. Dengan menggunakan sample darah milik Elsa, dari percobaan yang
dilakukan ternyata darah milik Elsa bergolongan darah O -, karena
pada saat diberikan serum anti A, anti B, dan anti AB tidak
menggumpal dan diberikan serum anti D tidak menggumpal.
3. Dengan menggunakan sample darah milik Febyka, dari percobaan
yang dilakukan ternyata darah milik Febyka bergolongan darah B +,
karena pada saat diberikan serum anti A tidak menggumpal dan
diberikan serum anti B, anti AB dan anti D menggumpal.
4. Dengan menggunakan sample darah milik Kesih, dari percobaan
yang dilakukan ternyata darah milik Kesih bergolongan darah O +,
karena pada saat diberikan serum anti A, anti B, dan anti AB tidak
menggumpal dan diberikan serum anti D menggumpal.
5. Dengan menggunakan sample darah milik Mia, dari percobaan yang
dilakukan ternyata darah milik Mia bergolongan darah A +, karena
pada saat diberikan serum anti B tidak menggumpal dan diberikan
serum anti A, anti AB, dan anti D menggumpal.
6. Dengan menggunakan sample darah milik Ridho, dari percobaan
yang dilakukan ternyata darah milik Ridho bergolongan darah O +,

8
karena pada saat diberikan serum anti A, anti B, dan anti AB tidak
menggumpal dan diberikan serum anti D menggumpal.
7. Dengan menggunakan sample darah milik Ririn, dari percobaan
yang dilakukan ternyata darah milik Ririn bergolongan darah B +,
karena pada saat diberikan serum anti A tidak menggumpal dan
diberikan serum anti B, anti AB, dan anti D menggumpal.
8. Dengan menggunakan sample darah milik Toni, dari percobaan yang
dilakukan ternyata darah milik Toni bergolongan darah O +, karena
pada saat diberikan serum anti A, anti B, dan anti AB tidak
menggumpal dan diberikan serum anti D menggumpal.
9. Dengan menggunakan sample darah milik Trisna, dari percobaan
yang dilakukan ternyata darah milik Trisna bergolongan darah B +,
karena pada saat diberikan serum anti A dan anti AB tidak
menggumpal dan diberikan serum anti B dan anti D menggumpal.
10. Dengan menggunakan sample darah milik Yola, dari percobaan yang
dilakukan ternyata darah milik Yola bergolongan darah A +, karena
pada saat diberikan serum anti B tidak menggumpal dan diberikan
serum anti A, anti AB, dan anti D menggumpal.

9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.
2. Apabila darah + anti A mengalami penggumpalan dan darah + anti B tidak
menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah A.
3. Apabila darah + anti B tidak menggumpal dan darah + anti B mengalami
penggumpalan maka golongan darah orang tersebut adalah B.
4. Apa bila darah + anti A tidak menggumpal dan darah + anti B tidak
menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah O.

2. Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam melakukan
percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, serta ada baiknya alat
dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja
pada saat melakukan praktek. Ketika praktikum golongan darah, penusukan jarum
dilaksanakan dengan teliti agar tepat ditengah jari sehingga darah tidak melebar
ditengah kuku.

10
Daftar Pustaka

Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 11.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Hosoi, E. 2008. Biological and clinical aspects of ABO blood group system. The
Journal of Medical Investigation. Vol 55 [Review].

11
LAMPIRAN

12

You might also like