You are on page 1of 19

Lampiran 1

Asistensi dengan Bu Jessica ( Kamis, 13 Juli 2017)

CARI TAHU!!

1. Tahap galian
2. Alat berat yang dipakai
3. Subkon :
- Apa namanya, bagian kerja masing-masing apa (zonasi), alurnya
- Kenapa butuh 3 subkon
- Proses dan metode masing-masing subkon
- Alat yang digunakan masing-masing subkon
4. Detail caping beam , fungsi, terdiri dari apa
 Caping beam dilapangan sesuai ga dengan gambar
5. Jenis bekisting yang dipake, penggunaan masing-masing buat yang mana aja, kenapa yang ini
pake yang ini, kenapa yang itu pake yang itu (fotoin)
6. Sampe tgl 3 september progress-nya akan sampai mana (yg kita dapet sampe mana)
7. Perencanaan pengecoran raft foundation gmn, dibagi berapa zona
8. beda setelah komposit apa, proses klaim gmn, tindakannya apa (minta gambarnya)
(banyak, antar perencana tdk terkoordinasi  banyaknya perubahan disain setiap minggu
membuat konsultan saling nunggu dan buat ga terkoordinasi dgn baik). Proses klaim bikin surat
bahwa dr Kontraktor bikin request for info kalau gambar ars dan struktur tdk terkomposit dgn
baik shingga kontraktor meminta agar perencana struktur dan arsitek saling berkoordinasi dan
waktu akibat keterlambatan disain dll bkn krn wika gedung diajuinnya ke MK. Salah satunya
pas OCC gambar ars sama struktur, salah satunya gambar kolom jd beda posisi
9. Bagaimana proses perubahan disain sampai di approve
10. Risk analysis (apa aja yang terjadi, minta formulirnya)
11. Dewatering subkonnya siapa, bagian mana aja, kerjanya gimana, kenapa airnya dimasukin lagi
ke dalam.
12. Galiannya sampe kedalaman berapa dari level awal
13. Lahan tertinggalnya gimana tuh
(belum keluar . udahh disuratin dr 27 maret, sampe skrg ga ada putusan)
14. Minta data tes tanah Commented [ENMS1]: Masukin analisis knp milih bore
15. Metode pengujian beton dari tiap titik bore pile , metode ngerjain bore pile-nya, alur pile spek sgini krn data tanah yang terlampir
pengerjaannya, minta hasil dan fotoin.
16. Pasta yang digunakan untuk apa, untuk apa uji tersebut, tempatnya dimana
17. Tanyakan si kopler jika jadi diajuin, prosesnya gimana, gimana pemakaiannya nanti

PR

1. Dari segi mankon (struktur organisasi, jobdesk masing-masing) kaitan owner, kontraktor, mk,
dll
2. Tipe kontrak, nilai proyek denda seperti apa
3. Site layout proyek (+ logistic, direksi kit, batching plan), posisi crane dan jumlah serta kenapa
taro disitu, radius masing-masing berapa
4. Pagar proyek pintu gerbang gimana, ada berapa dan dimana. Alur masuk keluar gimana (lalu
lintas proyek). Apakah seterusnya akan seperti itu (diterapinnya pada tahap mana aja)

5. Schedule , kurva S rencana dan realisasi saat ini (telat ga, kenapa bisa telat)
6. Pekerjaan persiapan apa aja

7. Metode kerja tiap pekerjaan (apapun yang ada) bekisting, cor , pembesian) dari disiapin
sampai ada
8. Rambu-rambunya ada apa nggak, kontrolnya bagaimana
9. Pengolahan limbah air bersih & kotor (ditaro dimana, dll)
10. Sampah proyek apa saja, keluar masuknya gimana, berapa lama ditumpuk, siapa yang
bertanggung jawab.

Lampiran 2

Asis kedua, 01 Agustus 2017

@Lab Beton 13.30 WIB

- Tipe kontrak
- Bagaimana kalau ada pekerjaan tambah, kurang

- Kaitan/bagan owner, MK, Kontraktor


- Jobdesk tiap-tiap orang di bagan WIKA tsb (kadiv yg ngatur brp org dan jobdes ngapain aja)
MAHASISWA KP BERTINDAK SEBAGAI AUDITOR
- Metode kerja
- Kapan as build drawing digambar, siapa yang gambar
- Proses alur persetujuan gambar
- Kalau ada perubahan gambar prosesnya seperti apa, jika pada proyek sekarang belum ada,
tanya bagaimana proses pada proyek sebelumnya
- Cara baca gambar , titik bore pile posisinya dimana
- Approval material bagaimana, siapa, kenapa butuh, kapan, gimana
- Spek Tarik besi sebagai bentuk approval material? (hasil uji materialnya : yang uji siapa,
fungsinya apa)
- Bandingkan hasil uji beton dengan disain
- Analisa proses mingguan yang ada di komersil  gimana ngitungnya, kenapa mesti ngitung
proses mingguan di komersil
- Mapping pekerjaan nya komersial ngapain? Staff nya ngapain
- Form QC minta  cakupan laporan harian mereka seperti apa, outputnya apa (chat?
Softcopy?), kalau ada yang salah diapain (report harian)
- Jobdesk produksi yang di kertas tuh bener ga
- Siapa yang ajuin kebutuhan besi? , pengadaan gimana
- Form checklist masuk barang Gudang, control barang di Gudang spt apa
MAHASISWA BELAJAR KEPADA SURVEYOR  mastiin 1 titik borepile
- Kalau ada kekurangan barang/material itu gimana, alurnya gimana
- Tiap MK (kan ada 5 tuh) apakah beda tugas? Keberadaan yg lain skrg dmn ? knp butuh 5
MK?
- TC punya sendiri atau sewa? Kapasitas dan radius TC brp?
- Tanya tes tanahnya, kenapa borepile yang digunakan (daya dukung tanahnya yg paling
besar, krn ngandelin daya dukung friksi)
- Area pembesian dan bekisting gimana
- Proyek udah dimulai dari kapan, udah berapa lama borepilenya
3 maret, 25 sept kelar semua
- Solusi dewatering gmn
- Gali bobok untuk caping beam berapa meter
- Bandingkan penulangan caping beam apakah sesuai atau ga sama SNI
MAHASISWA BANDINGKAN YANG DIPELAJARI DI MATKUL BETON DENGAN YANG ADA DI
LAPANGAN
- Air muncul pas bikin caping beam gimana tuh
- Ngertiin alur kerja di lapangan sesuai atau nggak
- Soldier pile yang tertanam sama yang terbukanya gimana, shop drawing struttingnya
gimana buat apa, apakah MK tidak ngawasin
- Analisa subkon, masalah real yang ada di lapangan, progress mingguan subkon
- Zona besar dibagi berdasarkan apa
- Itung volume beton sesuai yang di kick off meeting sama atau ga
- Analisa sesuai apa ga target2nya
- Apa yang ga tepat dari proses dewatering, Analisa kinerja dewatering
- Analisa keterlambatan proyek  bikin perbandingan rencana dan realisasinya
- Fungsi soldier pile apa
- Pekerjaan sampe akhir agustus sampe mana
- Hasil pembacaan temperature dr batching plan gmn tuh, standarnya apa
- Realisasi kurva S
- Bandingkan peralatan
- Apa saja yang diperluin SHE nya untuk pekerjaan ini
- Keluar masuk truk per hari berapa rit
Target 150 per hari, tercapai 110 per hari, karena hujan. Pas kp ga ujan tp krn tempat
buangannya bermasalah krn terlalu jauh, trus pas lebaran ga boleh lewat jalan tol jd nya ga
beroperasi. Tanah ini sbeenrnya dibeli oleh subcon per kubiknya. Armadanya 50
PENTING!
- WBS
- Nilai Kumulatif Progres Perencanaan dan Aktual (HAL 181)
- Ringkasan Biaya Proyek (per kerja) OK
- Inspection Flow dalam Pengendalian Mutu Proyek
- BORE PILE masing2 subkon mulai tgl brp
- Update jumlah pile yg dibuat brp (yg ga dibikin titik brp aja)
(1977 titik. For con udah 1977. For tender yg 2000an)
- Tes pile jadinya dmn aja ada tesnya apa aja
PDA Commented [ENMS2]: Jelasin cara baca pda nya
- Slump capping beam? Suhu diukur ga? Ada fotonya ga?
12 +-2 cm, suhu nya ga diukur
- Wet or dry drilling di tiap subkon? Mulai wet dr kapan sampai kpn?
Pbs tuh dr sumur disiram2in,supaya lebih gampang aja
- Tebal hollow yg buat bekisting, TEBAL MULTIPLEX
- Bekisting yg difabrikasi kolom sm balok plat doang?
- Sequence pembesian capping beam
- Bekisting capping beam di fabrikasi ga? Ada detailnya ga?
Sistem makenya berderet, pake fenol film bs 8-10x
- Foto safety line dan nutup lobangnya blm ada
- Jadwal kerja pekerja (8-5, lembur 7-10), sistemnya borongan- bukan absen, pokoknya
mandor yg atur (tp jumlah org dan waktu dikasih target sm WG)
- Jenis tenaga kerja (organik, kontrak, dan pekerja (tukang))
- Pengadaan peralatan? Tc jadwal instalnya no brp kpn aja, drmn? TANYA2 SALVA
Monolit dgn raft foundation, jadwal menyesuaikan raft, tc beli, yg beli pusat. Kalo udah kelar
pondasi TC nya di bobok
- Buat pit lift proses penggaliannya kpn? Sesudah semua kelar? Digali manual sebelum gali yg
masal
- Penyebab pbs telat gabung
(pw 12 april pertama mulai kerja, 18 trocon, 4 pbs) krn sequencenya blm sampe situ, mreka
hrs masuknya tgl 4 juli
- Kapan lubang borepile ditutup tanah? Ga sampai 10 jam

Barak pekerja di disain untuk 800-1000 org dr zona kerja, luas kerja , dan produktivitas . zona produktiv
per sekotor 500m persegi (yg tinggal di barak yg dr wika doang)

Variation order tuh tambah kurang

Pintu proyek conditional

Pile yg udah di tes , kan udah turun, bakalan dipake lagi ga? Commented [ENMS3]: Tanya sama gmn baca hasil
tesnya
yaitu uji slump dan mengukur temperature-nya. Hal ini bertujuan untuk memantau mutu
beton. Uji slump harus menghasilkan keruntuhan 18cm ± 2cm dan dengan suhu dibawah 35˚C.
Persyaratan slump dan suhu tersebut berdasarkan instruksi kerja dan perhitungan dari perencana.
Jika kondisi beton segar memenuhi, maka beton diterima dan truck mixer dipersilahkan menuju
titik lubang bor, namun jika tidak memenuhi maka beton segar ditolak dan truck mixer
dikembalikan ke subkontraktor untuk diganti betonnya ataupun diberi obat untuk meningkatkan
mutu betonnya sesuai syarat.
Gambar 4. 1 Proses Slump Test
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar 4. 2 Hasil Slump Test Dan Pengukuran Temperatur Beton


Sumber : Dokumentasi Penulis
Ramp
Commented [ENMS4]: done
Commented [ENMS5]: done
Commented [ENMS6]: ga usah

Commented [ENMS7]: done


Commented [ENMS8]: done
Commented [ENMS9]: done
Commented [ENMS10]: done
Commented [ENMS11]: Ga perlu

Commented [ENMS12]: Ga perlu

Commented [ENMS13]: done


Commented [ENMS14]: done
Commented [ENMS15]: done

Commented [ENMS16]: done

You might also like