Professional Documents
Culture Documents
CARI TAHU!!
1. Tahap galian
2. Alat berat yang dipakai
3. Subkon :
- Apa namanya, bagian kerja masing-masing apa (zonasi), alurnya
- Kenapa butuh 3 subkon
- Proses dan metode masing-masing subkon
- Alat yang digunakan masing-masing subkon
4. Detail caping beam , fungsi, terdiri dari apa
Caping beam dilapangan sesuai ga dengan gambar
5. Jenis bekisting yang dipake, penggunaan masing-masing buat yang mana aja, kenapa yang ini
pake yang ini, kenapa yang itu pake yang itu (fotoin)
6. Sampe tgl 3 september progress-nya akan sampai mana (yg kita dapet sampe mana)
7. Perencanaan pengecoran raft foundation gmn, dibagi berapa zona
8. beda setelah komposit apa, proses klaim gmn, tindakannya apa (minta gambarnya)
(banyak, antar perencana tdk terkoordinasi banyaknya perubahan disain setiap minggu
membuat konsultan saling nunggu dan buat ga terkoordinasi dgn baik). Proses klaim bikin surat
bahwa dr Kontraktor bikin request for info kalau gambar ars dan struktur tdk terkomposit dgn
baik shingga kontraktor meminta agar perencana struktur dan arsitek saling berkoordinasi dan
waktu akibat keterlambatan disain dll bkn krn wika gedung diajuinnya ke MK. Salah satunya
pas OCC gambar ars sama struktur, salah satunya gambar kolom jd beda posisi
9. Bagaimana proses perubahan disain sampai di approve
10. Risk analysis (apa aja yang terjadi, minta formulirnya)
11. Dewatering subkonnya siapa, bagian mana aja, kerjanya gimana, kenapa airnya dimasukin lagi
ke dalam.
12. Galiannya sampe kedalaman berapa dari level awal
13. Lahan tertinggalnya gimana tuh
(belum keluar . udahh disuratin dr 27 maret, sampe skrg ga ada putusan)
14. Minta data tes tanah Commented [ENMS1]: Masukin analisis knp milih bore
15. Metode pengujian beton dari tiap titik bore pile , metode ngerjain bore pile-nya, alur pile spek sgini krn data tanah yang terlampir
pengerjaannya, minta hasil dan fotoin.
16. Pasta yang digunakan untuk apa, untuk apa uji tersebut, tempatnya dimana
17. Tanyakan si kopler jika jadi diajuin, prosesnya gimana, gimana pemakaiannya nanti
PR
1. Dari segi mankon (struktur organisasi, jobdesk masing-masing) kaitan owner, kontraktor, mk,
dll
2. Tipe kontrak, nilai proyek denda seperti apa
3. Site layout proyek (+ logistic, direksi kit, batching plan), posisi crane dan jumlah serta kenapa
taro disitu, radius masing-masing berapa
4. Pagar proyek pintu gerbang gimana, ada berapa dan dimana. Alur masuk keluar gimana (lalu
lintas proyek). Apakah seterusnya akan seperti itu (diterapinnya pada tahap mana aja)
5. Schedule , kurva S rencana dan realisasi saat ini (telat ga, kenapa bisa telat)
6. Pekerjaan persiapan apa aja
7. Metode kerja tiap pekerjaan (apapun yang ada) bekisting, cor , pembesian) dari disiapin
sampai ada
8. Rambu-rambunya ada apa nggak, kontrolnya bagaimana
9. Pengolahan limbah air bersih & kotor (ditaro dimana, dll)
10. Sampah proyek apa saja, keluar masuknya gimana, berapa lama ditumpuk, siapa yang
bertanggung jawab.
Lampiran 2
- Tipe kontrak
- Bagaimana kalau ada pekerjaan tambah, kurang
Barak pekerja di disain untuk 800-1000 org dr zona kerja, luas kerja , dan produktivitas . zona produktiv
per sekotor 500m persegi (yg tinggal di barak yg dr wika doang)
Pile yg udah di tes , kan udah turun, bakalan dipake lagi ga? Commented [ENMS3]: Tanya sama gmn baca hasil
tesnya
yaitu uji slump dan mengukur temperature-nya. Hal ini bertujuan untuk memantau mutu
beton. Uji slump harus menghasilkan keruntuhan 18cm ± 2cm dan dengan suhu dibawah 35˚C.
Persyaratan slump dan suhu tersebut berdasarkan instruksi kerja dan perhitungan dari perencana.
Jika kondisi beton segar memenuhi, maka beton diterima dan truck mixer dipersilahkan menuju
titik lubang bor, namun jika tidak memenuhi maka beton segar ditolak dan truck mixer
dikembalikan ke subkontraktor untuk diganti betonnya ataupun diberi obat untuk meningkatkan
mutu betonnya sesuai syarat.
Gambar 4. 1 Proses Slump Test
Sumber : Dokumentasi Penulis