You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN PATENT DUCTUS

ARTERIOSUS (PDA)

OLEH:
KELOMPOK 5

GILANG AJI PRATAMA


BQ. IZZATUL ISLAMI
LU’LU WAL MARJAN
SUGENG PRATAMA

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MATARAM

2018
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan Patent Ductus Arteriosus


Patent Ductus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus
(arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama
kehidupan, yang menyebaban mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan
tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah. (suriadi, rita yuliani, 2001)

1. Anamnesa
a) Identitas (Data Biografi)
PDA sering ditemukan pada neonatus, tapi secara fungsional menutup
pada 24 jam pertama setelah kelahiran. Sedangkan secara anatomic menutup
dalam 4 minggu pertama. PDA ( Patent Ductus Arteriosus) lebih sering
insidens pada bayi perempuan 2 x lebih banyak dari bayi laki-laki.
Sedangkan pada bayi prematur diperkirakan sebesar 15 %. PDA juga bisa
diturunkan secara genetik dari orang tua yang menderita jantung bawaan
atau juga bisa karena kelainan kromosom.

b) Keluhan utama
Pasien dengan PDA biasanya merasa lelah, sesak napas.
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada pasien PDA, biasanya akan diawali dengan tanda-tanda
respiratory distress, dispnea, tacipnea, hipertropi ventrikel kiri, retraksi dada
dan hiposekmia.

d) Riwayat Penyakit Dahulu


Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur atau ibu menderita
infeksi dari rubella.

e) Riwayat Penyakit Keluarga


Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit PDA karena PDA juga bisa diturunkan secara genetik dari orang
tua yang menderita penyakit jantung bawaan atau juga bisa karena kelainan
kromosom.

f) Riwayat Psikososial
Meliputi tugas perasaan anak terhadap penyakitnya, bagaimana
perilaku anak terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya,
perkembangan anak, koping yang digunakan, kebiasaan anak, respon
keluarga terhadap penyakit anak, koping keluarga dan penyesuaian keluarga
terhadap stress.

g) Activity Daily Life (ADL)


1) Nutrisi
Kebutuhan ASI/ cairan/ susu pada bayi pada hari pertama bayi lagi
banyak tidur terjadi penurunan berat badan 10% BBVL kembali 7 – 10
kg.
2) Eliminasi
Mekonium
3) Istirahat Tidur
Lebih banyak tidur.
4) Aktifitas
Kurang aktif dalam bergerak.
5) Personal Hygiene
Untuk kebersihan diri dalam batas normal
6) Keadaan umum : baik
Kesadaran : Kompos mentis, GCS 15 (E4M6V5)
Nadi (+) Normal : 100-140x/menit
RR (+) Normal : 20-40x/menit

2. Pengkajian Fisik
a) Pernafasan B1 (Breath)
Nafas cepat, sesak nafas ,bunyi tambahan ( marchinery murmur ),
adanyan otot bantu nafas saat inspirasi, retraksi.

b) Kardiovaskuler B2 (Blood)
Jantung membesar, hipertropi ventrikel kiri, peningkatan tekanan
darah sistolik, edema tungkai, clubbing finger, sianosis.

c) Persyarafan B3 (Brain)
Otot muka tegang, gelisah, menangis, penurunan kesadaran.

d) Perkemihan B4 (Bladder)
Produksi urine menurun (oliguria).

e) Pencernaan B5 (Bowel)
Nafsu makan menurun (anoreksia), porsi makan tidak habis.

f) Muskuloskeletal / integument B6 (Bone)


Kemampuan pergerakan sendi terbatas, kelelahan.
B. Diagnosa
1. Penurunan Curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemakaian
oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak
adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan
pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.
C. Rencana Keperawatan

NO DX Kep Tujuan/KH Intervensi Rasional


1 Penurunan curah Setelah dilakukan A. bservasi A) Permulaan
jantung tindakan kualitas dan gangguan pada
berhubungan keperawatanselama kekuatan jantung akan
dengan malforasi 3 x 24 denyut jantung, ada perubahan
jantung jamdiharapkan nadi perifer, tanda-tanda
dapat warna dan vital, semuanya
mempertahankan kehangatan harus cepat
curah jantung yang kulit dideteksi untuk
adekuat dengan penanganan
KH : lebih lanjut
K: Keluarga
mengetahui akibat B. Tegakkan B) Pucat
dari penurunan derajat sianosis menunjukkan
curah jantung. (sirkumoral, adanya
A: Keluarga mau membran penurunan
menerima semua mukosa, perfusi sekunder
intervensi perawat. clubbing) terhadap ketidak
P: Anak akan adekuatan curah
menunjukkan jantung,
tanda-tanda vasokonstriksi
membaiknya curah dan anemia.
jantung.
P: RR: 26x/menit C. Monitor C) Deteksi dini
S: 36,5-37,5 ْC tanda-tanda untuk
N: 80x/menit CHF (gelisah, mengetahui
takikardi, adanya gagal
tachypnea, jantung
sesak, mudah kongestif
lelah,
periorbital
edema,
oliguria, dan
hepatomegali)

D. Kolaborasi D) Obat ini


Pemberian dapat mencegah
digoxin sesuai semakin
order, dengan memburuknya
menggunakan keadaan klien
teknik
pencegahan
bahaya
toksisitas.
2 Gangguan Setelah dilakukan A) Observasi A) Membantu
pertukaran gas tindakan kualitas dan klien untuk
berhubungan keperawatanselama kekuatan memenuhi
dengan kongesti 3x24 denyut jantung, oksigenasinya
pulmonal jamdiharapkan nadi perifer,
dapat mengurangi warna dan
adanya kehangatan
peningkatan kulit
resistensi B) Atur posisi B) Agar anak
pembuluh paru anak dengan tidak tertular
dengan posisi fowler infeksi yang
KH : dan Hindari akan
K: Keluarga anak dari orang memperburuk
mengetahui akibat yang terinfeksi keadaan
dari pertukaran C) Berikan C) Menurunkan
gas. istirahat yang kebutuhan
A: Keluarga mau cukup oksigen dalam
menerima semua tubuh
intervensi perawat D) kolaborasi D) Membantuklien
P: Anak akan Berikan untuk
menunjukkan oksigen jika memenuhi
tanda-tanda tidak ada indikasi oksigenasinya
adanya Untuk deteksi Jika tidak sesuai
peningkatan dini terjadinya parameter, klien
resistensi gangguan dikaji ulang
pembuluh paru pernapasan untuk
P: RR: 26x/menit mendapatkan
S: 36,5-37,5 ْC perawatan lebih
N: 80x/menit lanjut.

3 Intoleransi Setelah dilakukan A. Kaji toleransiA. Persiapkan dan


aktivitas tindakan pasien terhadap dukung klien
berhubungan keperawatanselama aktivitas untuk
dengan 3x24 menggunakan melakukan
ketidakseimbangan jamdiharapkan parameter aktivitas jika
antara pemakaian dapat berikut : Nadi sudah mampu
oksigen oleh tubuh mempertahankan 20 per menit
dan suplai oksigen tingkat aktivitas diatas frekuensi
ke sel yang adekuat istirahat, catat
dengan peningkatan
KH: TD, Nyeri
K: Keluarga dada, kelelahan
mengetahui akibat berat,
dari intoleransi berkeringat,
aktivitas pusing dan
pingsan
A: Keluarga mau
menerima semua B. Kaji kesiapan
intervensi perawat pasien untuk
P: Anak akan meningkatkan B. Agar klien
memper tahankan aktivitas termotivasi
tingkat aktivitas untuk
yang adekuat melakukan
P: RR: 26x/menit aktivitas
S: 36,5-37,5 ْC sehingga
N: 80x/menit terpacu untuk
Kekuatan otot : sembuh
C. Dorong
memajukan C. Agar klien
4 4 aktivitas termotivasi
untuk
melakukan
aktivitas shg
4 4 terpacu untuk
sembuh

D. Dorong D. Klien
pasien untuk termotivasi
partisipasi untuk sembuh
dalam memilih
periode

You might also like