You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“HARGA DIRI RENDAH”

DI IRNA WIJAYA KUSUMA RSJ MENUR SURABAYA

Oleh :

1. Rendha Wahyu Kristian


2. Vina Dewi Wijayanti
3. Mega Indah Suci
4. Anggun Prasetya
5. Dina Oktaviana
6. Radiktya Galih

PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PEMKAB JOMBANG

2017- 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/tanggal : Jum’at/ 27 April 2018

Pokok Bahasan : Peran serta keluarga pada klien dengan harga diri rendah

Pukul : 07.30-08.00 WIB

Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang Wijaya Kusuma RSJ Menur Surabaya

Alokasi Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Wijaya Kusuma RSJ Menur Surabaya

1. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang peran serta
keluarga pada klien dengan harga diri rendah.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pengunjung di Ruang Wijaya Kusuma RSJ
Menur Surabaya dapat :
1) Menjelaskan tentang pengertian harga diri rendah.
2) Menjelaskan tentang tanda dan gejala harga diri rendah.
3) Menjelaskan tentang penyebab harga diri rendah.
4) Menjelaskan tentang cara meningkatkan harga diri.
5) Menjelaskan tentang peran keluarga dalam meningkatkan harga diri.

3. Materi
1) Pengertian harga diri rendah.
2) Tanda dan gejala harga diri rendah.
3) Penyebab harga diri rendah.
4) Cara meningkatkan harga diri.
5) Peran keluarga dalam meningkatkan harga diri.

6) Metode
1) Ceramah
2) Diskusi / tanya jawab

7) Media
1) Leaflet
2) Flip Chart
8) Jadwal Pelaksanaan
KEGIATAN KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU
PENYULUHAN PESERTA
1 Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam dan
 Memperkenalkan diri mendengarkan
 Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
 Melakukan kontrak
waktu
 Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2 Pelaksanaan 15 menit  Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan
pengertian harga diri memperhatikan
rendah.  Bertanya tentang
 Menjelaskan tentang materi yang kurang
tanda dan gejala harga jelas
diri rendah.
 Menjelaskan tentang
penyebab harga diri
rendah.
 Menjelaskan tentang
cara meningkatkan
harga diri.
 Menjelaskan tentang
peran keluarga dalam
meningkatkan harga
diri.
3 Evaluasi 5 menit  Menanyakan pada  Menjawab dan
keluarga pasien tentang menjelaskan
materi yang diberikan pertanyaan
dan reinforcement
kepada keluarga pasien
bila dapat menjawab
dan menjelaskan
kembali pertanyaan /
materi.
4 Penutup 5 menit  Mengucapkan terima  Menjawab salam
kasih
 Mengucapkan salam

9) Pengorganisasian
Fasilitator : Rendha Wahyu Kristian
Raditkya Galih
Mega Indah Suci
Moderator : Dina Oktaviana
Penyaji : Anggun Prasetya
Observer : Vina Dewi Wijayanti
Materi Penyuluhan

Harga Diri Randah

1. Pengertian
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara kronik, yaitu perasaan negatif
terhadap diri telah berlangsung lama. Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi
banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat.
Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negatif, membenci diri sendiri dan menolak diri
sendiri (Keliat, 1998).

2. Tanda dan Gejala


a. Perasaan malu pada diri sendiri
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya menyalahkan dan mengejek diri sendiri.
c. Merendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya memang bodoh
dan tidak tahu apa – apa.
d. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu orang lain, lebih
suka menyendiri.
e. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram mungkin memilih
alternatif tindakan.
f. Mencederai diri dan akibat HDR disertai dengan harapan yang suram mungin klien ingin
mengakhiri kehidupan.
g. Produktivitas menurun.
h. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
i. Pandangan hidup yang pesimis.
j. Penyalahgunaan obat.
k. Depersonalisasi adalah perasaan tidak realita dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan, serta tidak dapat meredakan dirinya dengan
orang lain.
3. Penyebab
a. Penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis.
b. Dikucilkan dari teman/ masyarakat.
c. Harapan atau cita-cita yang tidak realistis tidak sesuai dengan kemampuan diri.
d. Trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus
hubugan kerja,sering mengalami kegagalan dalam usaha dll.

4. Cara Meningkatkan Harga Diri


a. Ungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain seperti keluarga, teman untuk
membantu mengatasinya
b. Menggali potensi diri yang dapat dikembangkan untuk mencapai kesuksesan
c. Buat rencana kegiatan yang realistis untuk mencegah resiko kegagalan
d. Yakinkan diri bahwa kegagalan yang pernah dialami adalah kesuksesan yang tertunda
e. Lakukan kegiatan yang telah direncanakan dengan tekun
f. Jika mengalami masalah selama melakukan kembali kegiatan, mintalah bantuan orang lain
khususnya keluarga

5. Peran keluarga dalam meningkatkan harga diri


a. Tingkatkan kesadaran diri pasien dengan menjalalin hubungan yang baik, memberikan dan
membimbing melakukan peker-jaan yang sesuai dengan kemampuan pasien.
b. Menggali kelebihan pasien dengan mendorong pasien mengungkapkan pikiran dan
perasaannnya, mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki pasien.
c. Mengevaluasi diri pasien dengan memotivasi pasien menungkapkan upaya yang biasa
dilakukan bila menghadapi masalah, dengarkan setiap keluhan pasien dan bantu memcari
alternative pemecahan yang lebih baik.
d. Bantu pasien menetapkan tujuan yang realistis dengan berdiskusi dengan pasien tentang
berbagai rencana kegiatan yang akan dilakukan, utamakan pekerjaan yang sesuai dan
mampu diselesaikan dengan baik.
e. Buatkan jadual kegiatan harian pasien dan berikan pujian jika dapat melakukan dengan
baik.
f. Bila pasien mengalami kegagalan selama melakukan berbagai pekerjaan jangan
menyalahkan tetapi bimbing untuk melaku-kannya dengan baik.
g. Secara bertahap bantu pasien melakukan kegiatan bersama orang lain/masyarakat.
h. Fasilitasi dan pantau penggunaan obat.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. 1998. Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien dengan Gangguan Jiwa.
Jakarta: EGC.
Danz, 2012. SAP Harga Diri Rendah. http://danz1309.blogspot.com/p/askep-jiwa-hdr.html
diunduh tanggal 20 November 2013 jam 08.30.
Herman, 2013. Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah.
http://hermankampus.blogspot.com/2013/04/laporan-pendahuluan-harga-diri-rendah.html.
diunduh tanggal 20 November 2013 jam 08.30.

You might also like