You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi

ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu

pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih

mudah dan efesien. Hal ini pun menciptakan tenologi sensor dimana

teknologi ini dapat merasakan dan menghitung berbagai objek tidak

terkecuali cahaya.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Jelaskan Apa pengertian dari Sensor Cahaya ?

1.2.2. Jelaskan Fungsi dari Sensor Cahaya ?

1.2.3. Sebut dan Jelaskan jenis-jenis Sensor Cahaya ?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujaun dari makalah ini adalah mengetahui segala bentuk sensor yang

dapat mendetaksi cahaya dan dapat menghitung besar dari daya tersebut.

Manfaat dari makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang sensor

cahaya juga manfaat dari teknologi tersebut.

1
BAB II ISI

2.1. Pengertian Teknologi Sensor Cahaya

Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya

perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang

diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser.

Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang dapat

memberikan perubahan besaran elektrik pada saat terjadi perubahan

intensitas cahaya yang diterima oleh sensor cahaya tersebut. Sensor

cahaya dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui pada penerima

remote televisi dan pada lampu penerangan jalan otomatis.

2.2. Jenis-jenis Sensor Cahaya

Dilihat dari perubahan output sensor cahaya maka sensor cahaya

dapat dibedakan kedalam 2 tipe yaitu :

2
a. Sensor cahaya tipe fotovoltaik

b. Sensor cahaya tipe fotokonduktif

Kemudian apabila dilihat dari cahaya yang diterima sensor cahaya

tersebut, maka sensor cahaya dapat dibagi dalam beberapa tipe sebagai

berikut :

a. Sensor cahaya infra merah

b. Sensor cahaya ultraviolet

Sensor Cahaya Tipe Fotovoltaik

Sesuai dengan namanya sensor cahaya yang satu ini outputnya

adalah tengangan yang berubah tergantung kuat besarnya cahaya yang

diterima, atau dengan kata lain sensor ini bisa menghasilkan listrik jika

terkena dengan cahaya.

Sensor cahaya tipe fotovolataik adalah sensor cahaya yang dapat

memberikan perubahan tegangan pada output sensor cahaya tersebut

apabila sensor tersebut menerima intensitas cahaya. Salah satu contoh

sensor cahaya tipe fotovoltaik adalah solar cell atau sel surya.

3
Sensor cahaya tipe photovoltaic adalah alat sensor sinar yang

mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon

yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang

transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan

gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC

yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh. Berikut

konstruksi dari sensor cahaya tipe fotovoltaik.

4
Fungsi sensor cahaya jenis ini sendiri kebanyakan digunakan pada

rangkaian untuk mengisi baterai otomatis dengan mengandalkan sinar

matahari dan saat ini banyak digunakan pada rangkaian penerangan jalan

yang tidak bisa dialiri listrik PLN/Lampu Jalan Solar Cell.

Sensor Cahaya Fotokonduktif

Pada sensor cahaya jenis ini sesuai dengan namanya akan

berpengaruh kepada perubahan konduktansi dan resistansi pada kaki kaki

terminalnya tergantung kuat lemahnya cahaya yang diterima sensor.

Sensor cahaya tipe fotokonduktif akan memberikan perubahan

resistansi pada terminal outputnya sesuai dengan perubahan intensitas

cahaya yang diterimanya. Sensor cahaya tipe fotovoltaik ini ada beberapa

jenis diantaranya adalah :

- LDR (Light Depending Resistor)

- Photo Transistor

- Photo Dioda

5
LDR (Light Depending Resistor)

LDR (Light Depending Resistor)

LDR adalah sensor cahaya yang memiliki 2 terminal output, dimana

kedua terminal output tersebut memiliki resistansi yang dapat berubah

sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Dimana nilai resistansi

kedua terminal output LDR akan semakin rendah apabila intensitas cahya

yang diterima oleh LDR semakin tinggi.

Hal ini terjadi karena pada LDR terdapat elektroda yang berbahan

dasar Cadnium Sulfide yang jika terkena cahaya akan banyak terdapat

elektron yang dilepaskan sehingga resistansi menjadi kecil, sedangkan saat

gelap electron yang dilepaskan sangat sedikit sehingga resistansi menjadi

besar sekali bisa sampai 10M Ohm.

Resistor LDR ini adalah yang paling banyak digunakan pada sebuah

rangkaian sensor cahaya untuk lampu karena harganya yang ekonomis.

Contonya seperti dibawah ini untuk sensor cahaya seerhana dengan LED.

6
Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR untuk Membuat Lampu

Otomatis

Gambar LDR ukuran besar

Light Dependent resistor (LDR) merupakan sebuah resistor yang

nilai resistansinya berubah seiring perubahan initensitas cahaya yang

mengenainya. Dalam kondisi gelap, resistansi LDR sekitar 10MΩ, tapi

dalam kondisi terang resistansi LDR menurun hingga 1KΩ atau bahkan

lebih kecil lagi.

LDR terbuat dari sebuah cakram semikonduktor seperti kadmium

sulfida dengan dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat

intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit, bahan dari cakram LDR

tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil.

Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik.

Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit maka LDR akan

memiliki resistansi yang besar.

7
Sedangkan pada saat kondisi terang, maka intensitas yang

mengenai LDR banyak. Maka energi cahaya yang diserap akan membuat

elektron bergerak cepat sehingga lepas dari atom bahan semikonduktor

tersebut. Dengan banyaknya elektron bebas, maka muatan listrik lebih

mudah untuk dialirkan. Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR

banyak maka LDR akan memiliki resistansi yang kecil dan menjadi

konduktor yang baik.

Resistansi LDR pada kondisi terang (1.85 K ohm)

8
Resistansi LDR pada kondisi agak gelap (24.9 K ohm)

Gambar di atas adalah resistansi pada LDR dalam kondisi terang

dan kondisi gelap. Dalam kondisi terang, resistansi masih kisaran 1K ohm,

dan ketika cahaya sedikit terhalangi sehingga agak gelap, maka resistansi

meningkat hingga puluhan kilo ohm. Karakteristik inilah yang bisa kita

manfaatkan untuk mengaktifkan relay dan menghidupkan lampu.

Skema LDR / Rangkaian LDR untuk Lampu Otomatis

Untuk membuat lampu otomatis, setidaknya kita butuh 5 komponen

sebagai berikut:

 LDR, berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Rencananya : jika siang

maka lampu mati, jika malam lampu menyala.

 Potensiometer, berfungsi untuk kalibrasi intensitas cahaya untuk

menyalakan atau mematikan lampu.

9
 Transistor jenis NPN, berfungsi sebagai sakelar elektrik untuk

menghidupkan relay.

 Resistor, sebagai pengaman arus yang masuk ke transistor.

 Relay, berfungsi sebagai sakelar untuk menghidupkan lampu.

Setidaknya, kita hanya butuh 5 komponen untuk membuat sakelar

cahaya untuk menghidupkan lampu. Kelima komponen tersebut belum

termasuk kabel dan peralatan tambahan seperti tang untuk memotong,

selotip (jika perlu), serta solder dan timahnya. Dalam percobaan kali ini,

kami akan men-simulasikan rangkaian sakelar cahaya atau sensor cahaya

untuk menghidupkan led dengan sumber daya dari baterai. Berikut skema

lengkap dari sensor cahaya tersebut.

10
Cara kerja skema sakelar cahaya di atas yaitu : ketika cahaya terang,

maka resistansi pada LDR akan berkurang sehingga tegangan antara basis

dan emitor yang diwakili oleh resistor 330, sebagian resistansi VR, dan

resistansi LDR lebih kecil daripada resistansi pada VR sebelah atas (antara

basis ke positif). Sehingga transistor dalam keadaan tidak bekerja dan relay

dalam kondisi terbuka.

Tapi ketika cahaya berkurang, maka resistansi meningkat dan

sekaligus meningkat pula tegangan antara basis dan emitor. Kondisi ini

membuat transistor aktif dan mengalirkan arus dari kolektor ke emitor.

Karena arus yang mengalir melalui kolektor di seri dengan relay, maka relay

akan ikut aktif. Aktifnya relay bisa kita manfaatkan untuk menghidupkan

lampu dari PLN, atau dalam simulasi yang kami lakukan yaitu untuk

menghidupkan led dengan baterai. Berikut adalah komponen yang siap

dirakit + (baterai, led merah, dan resistor 1K untuk simulasi).

11
Hasil rakitan komponen tersebut dalam project board ditambah dengan

simulasi lampu led dengan baterai.

Kondisi terang, relay mati, led mati

LDR terhalangi (agak gelap), relay nyala, dan led nyala.

12
Photo Transistor

Photo transistor

Photo transistor adalah suatu transistor yang memiliki resistansi

antara kaki kolektor dan emitor dapat berubah sesuai intensitas cahaya

yang diterimanya. Photo transistor memiliki 2 terminal output dengan nama

emitor(digunakan bersama (tunggal) untuk keduanya (mungkin

disambungkan ke ground atau jalur catu daya)) dan colektor(Keluaran),

dimana nilai resistansi emeitor dan kolektro tersebut akan semakin rendah

apabila intensitas cahaya yang diterima photo transistor semnakin tinggi.

Cara kerja foto transistor adalah semakin rendah kuat cahaya yang

masuk ke sensor maka nilai resistansi antara kaki emitor dan kolektor akan

13
semakin tinggi. Hal ini bias terjadi karena foto transistor terbuat dari bahan

silicon atau semi konduktor yang sensitive terhadap cahaya.

Kelebihan dan Kelemahan Phototransistor

Meskipun Phototransistor memiliki berbagai kelebihan, namun

bukan juga tanpa kelemahan. Berikut ini adalah beberapa Kelebihan dan

kelemahan Phototransistor :

Kelebihan Photo Transistor

a. Photo Transistor menghasilkan arus yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan Photo Diode.

b. Photo Transistor relatif lebih murah, lebih sederhana dan lebih kecil

sehingga mudah untuk diintegrasikan ke berbagai rangkaian

elektronika.

c. Photo Transistor memiliki respon yang cepat dan mampu

menghasilkan Output yang hampir mendekati instan.

d. Photo Transistor dapat menghasilkan Tegangan, sedangkan

Photoresistor tidak bisa.

Kelemahan Photo Transistor

a. Photo Transistor yang terbuat dari Silikon tidak dapat menangani

tegangan yang melebihi 1000Volt

14
b. Photo Transistor sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang

mendadak (electric surge).

c. Photo Transistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas

perangkat lainnya (contoh: Tabung Elektron).

Rangkaian Sederhana Photo Transistor

Gambar :3V Coin Cell, Red LED, LTR-4206E PhotoTransistor 1, transistor

2N3904,dan resistor 1K

Hasil dari rangkaian :

15
Photo Dioda

Photo dioda

16
Photo dioda adalah suatu dioda yang akan mengalami perubahan

resistansi pada terminal anoda dan katoda apabila terkena cahaya. Nilai

resistansi anoda dan katoda pada photo dioda akan semakin rendah

apabila intensitas cahaya yang diterima photodioda semakin tinggi.

Photo dioda adalah sensor cahaya yang termasuk kategori sensor cahaya

photo conductive yaitu sensor cahaya yang akan mengubah perubahan

intensitas cahaya yang diterima menjadi perubahan konduktansi pada

terminal sensor tersebut. Dioda photo merupakan sensor cahaya yang akan

mengalirkan arus listrik satu arah saja dimana akan menglirkan arus listrik

dari kaki anoda ke kaki katoda pada saat menerima intensitas cahaya.

Photo dioda sering digunakan pada aplikasi penerima cahaya infra merah

ataupun pada aplikasi sensor pembaca garis pada robot line follower atau

line tracert. Photo dioda ini dapat dikonfigurasikan untuk memberikan logika

HIGH atau LOW tergantung dari konfigurasi rangkaian yang digunakan.

Berikut contoh aplikasi rangkaian sensor cahaya menggunakan dioda photo

Dioda Photo Didesain Untuk Memberikan Logika LOW Pada Saat

Menerima Cahaya

17
Dengan konfigurasi rangkaian dioda photo seperti diatas maka

rangkaian akan memberikan logika LOW pada saat dioda photo menerima

pancaran cahaya. Proses tersebut terjadi pada saat dioda photo menerima

cahaya dan dioda photo menjadi konduk (ON) sehingga basis TR1

mendapat bias tegangan dan transistor ON dimana terminal output diambil

pada terminal kolektor transistor TR1 sehingga terminal output

dihubungkan ke ground oleh TR1 melalui kolektor dan emitornya. Begitu

sebaliknya pada saat dioda photo tidak menerima cahaya maka basis

transistor tidak mendapat bias sehingga transistor TR1 OFF dan terminal

output mendapat sumber tegangan dari VCC melalui RL sehingga berlogika

HIGH.

Dioda Photo Didesain Untuk Memberikan Logika HIGH Pada Saat

Menerima Cahaya

18
Rangkaian diatas akan memberikan logika HIG pada saat dioda

photo mendapat atau menerima intensitas cahaya. Kondisi tersebut

disebabkan oleh dioda photo dipasang menghubungkan basis transistor

TR1 ke VCC dan output diambil pada titik emitor transistor TR1. Pada saat

dioda photo menerima intensitas cahaya maka dioda photo akan

menghantar dan basis TR1 mendapat bias basis sehingga titik output yang

terhubung ke VCC melalui kolektor dan emitor transistor TR1 sehingga

berlogika HIGH begitu sebaliknya saat dioda photo tidak menerima cahaya

maka basis TR1 tidak mendapat bias sehingga terminal output tidak

mendapat sumber tegangan dari VCC dan terhubung keground melalui RL

sehingga berlogika LOW.

19
Gambar PhotoDioda Menerima cahaya remote

Sensor Cahaya Infra Merah

Sensor cahaya infra merah adalah sensor cahaya yang hanya akan

merespon perubahan cahaya inframerah. Sensor cahaya infra merah pada

umumnya berupa photo transistor atau photo dioda. Dimana apabila sensor

cahaya infra merah ini menerima pancaran cahaya infra merah maka pada

terminal outputnya akan memberikan perubahan resistansi. Akan tetapi ada

juga sensor cahaya yang telah dibuat dalam bentuk chip IC penerima

sensor infra merah seperti yang digunakan pada penerima remote televisi.

Dimana chip IC sensor infra merah ini akan memberikan perubahan

tegangan output apabila IC sensor infra merah ini menerima pancaran

cahaya infra merah. Berikut adalah bentuk dari IC sensor infra merah

tersebut.

20
Gambar ilustrasi Sensor Inframerah

Sensor Cahaya Ultraviolet

Sensor cahaya ultraviolet merupakan sensor cahaya yang hanya

merespon perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya.

Seonsor cahaya ultraviolet ini akan memberikan perubahan besaran listrik

pada terminal outputnya pada saat menerima perubahan intensitas

pancaran cahaya ultraviolet. Sensor cahaya yang populer salah satunya

21
UVtron. Modul sensor cahaya UVtron akan memberikan perubahan

tegangan output pada saat sensor UVtron menerima perubahan intensitas

cahaya ultraviolet. Berikut adalah bentuk modul sensor cahaya UVtron.

Modul sensor cahaya ultraviolet Uvtron

22
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang dapat

memberikan perubahan besaran elektrik pada saat terjadi perubahan

intensitas cahaya yang diterima oleh sensor cahaya tersebut. Sensor

cahaya dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui pada penerima

remote televisi dan pada lampu penerangan jalan otomatis.

Dilihat dari perubahan output sensor cahaya maka sensor cahaya

dapat dibedakan kedalam 2 tipe yaitu :

c. Sensor cahaya tipe fotovoltaik

d. Sensor cahaya tipe fotokonduktif

Kemudian apabila dilihat dari cahaya yang diterima sensor cahaya

tersebut, maka sensor cahaya dapat dibagi dalam beberapa tipe sebagai

berikut :

c. Sensor cahaya infra merah

Sensor cahaya ultraviolet

23

You might also like