Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
IBU NIFAS PATOLOGI HARI PERTAMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan ibu nifas patologi
hari pertama”.Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Maternitas semester 3.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat
waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa
syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada
yang terhormat Ibu Agnes Mariasih,SST.MPH selaku dosen pembimbing, serta pihak-pihak
lain.Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.
Penulis
Tujuan khusus :
agar mahasiswa memahami patologi nifas hari pertama
Tujuan Umum :
1. melakukan asuhan keperawatan pada ibu nifas normal maupun ibu nifas paska SC dan
melakukan tindakan keperawatan secara benar
2. Melakukan pengkajian data secara runtut baik data objektif maupun subjektif
3. Menentukan diagnosa atau masalah dari patologi nifas hari pertama
4. Menentukan tindakan segera yang tepat terhadap patologi nifas hari pertama
5. Menentukan rencana tindakan yang tepat terhadap patologi nifas hari pertama
6. Melakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Nifas adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim,
sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ –organ yang berkaitan
dengan kandungan , yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan
saat melahirkan
.
B. PERIODE NIFAS
Dibagi dalam 3 periode :
1.Periode immediate post partum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.Pada masa ini sering terdapat banyak
masalah,misalnya perdarahan karena atonia uteri
2.Periode early post partum (24jam-1 minggu)
Pada fase ini memastikan invoulusi uteri dalam keaadaan normal,tidak ada perdarahan,lochea
tidak berbau buruk,tidak demam ,ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan.
3.Periode late post partum ( 1minggu-5minggu)
Pada periode ini bidann tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari hari serta konseling
C.PERUBAHAN FISIOLOGI
Perubahan sistem reproduksi
1.Uterus
Pada uterus terjadi proses involusi.Involusi adalah proses kembalinya uterus ke dalam keaadaan
sebelum hamil setelah melahirkan.proses ini di mulai segera setelah plasenta keluar akibat
kontraksi otot-otot uterus
4.Lokia
Locia adalah ekskreesi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa/alkali yang
dapat membuat organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina
normal
Jenis lokia :
1.Lokia rubra/merah
2.Lokia sanguinolenta
3.Lokia serosa
4.Lokia alba
Bila pengeuaran lokia tidak lancar aka disebut Lochiastatis.Jika lokea tetap berwarna merah
setelah 2 inggu ada kemungkina tertinggalnya sisa plasenta atau karena involusi yang kurang
sempurna yang sering disebabkan Retroflexia uteri
1.Suhu badan
Satu hari (24jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-38 C) sebagai akibat kerja
keras waktu melahirkan,kehilangan cairan dan kelelahan.Apabila keadaan normal,suhu badan
menjadi biasa.Biasanya pada hari ke 3 suhu badan naik lagi karena ada pembentukan ASI dan
payudara menjadi bengkak,berwarna merah karena banyak ASI.Bila suhu turun kemungkinan
adanya infeksi pada endomentrium,mastitistraktus genetalia,atau sistem lain
2.Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 x/menit.Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi
itu akan semakin cepat
3.Tekanan darah
preeklamsia postpartum
4.Pernapasan
Keaadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keaadaan suhu dan denyut nadi.Bila suhu nadi
tidak normal,pernapasan juga akan mengikutinya,kecuali apabila ada gangguan khusus pada
saluran napas
1.Volume darah
Perubahan volume darah bergantung pada beberapa faktor,misalnya kehilangan darah selama
melahirkan dan mobilisasi,serta pengeluaran cairan extravaskular(edema fisiologi).
kehilangan darah akibat penurunan volume darah total yang cepat,tetapi terbatas
tiga perubahan fisiologi pascaprtum yang terjadi pada wanita antara lain :
1.Hilangnya sirkulasi uteroplasenta yang mengurangi ukuran pembuluh darah maternal 10-15%
2.Hilangnya fungsi endokrin plasenta yang menghilangkan stimulasi vasodilatasi
3.Terjadinya mobilisasi air ekstravaskular yang disimpan selama wanita hamil
2.Curah jantung
Denyut jantung,volume sekuncup,dan curah jantung meningkat sepanjang masa hamil.segera
setelah wanita melahirkan,keaadaan ini meningkat bahkan lebih tinggi selama 30-60 menit
karena darah yang biasanya melintas sirkulasi uterroplasenta tiba tiba kembali ke sirkulasi
umum.nilai ini meningkat pada semua jeis kelahiran
1.Nafsu makan
Ibu sering kali cepat lapar setelah melahirkaan dan siap makan pada1-2jam post –primodial,dan
dapat ditoleransi dengan diit yang ringan.meskipun kadar progesteron menurun setelah
melahirkan,namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua hari,gerak
tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan
enema.
2.Motilitas
Secara khas,penurunan tonus dan motilitas otot traktus crna menetap selama waktu yang singkat
setelah bayi lahir.kelebihan analgesi dan anastesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan
motilitas ke keadaan normal
3.Pengosongan usus
Buang air besar secara spontan bisa tertunda 2-3 hari setelah ibu melahirkan.keaadaan ini bisa
disebabkan karean tonus otot usus menuru selama proses persalinan dan pada awal masa
pascapartum,diara sebelum persaliinan,enema sebelum melahirkan,kurang makan atau dehidrasi
D.PSIKOLOGI
1. Fase taking in
2. Fase taking hold
3. Fase letting go
1.fase taking in
Fase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama sampai hari ke
dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap
lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan,
kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup,
komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.
2.Fase taking hold
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif
sehingga mudah tersinggung.
3.Fase letting go
Fase ini merupakan fase menerima tanggungjawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung 10
hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan ketergantungan
bayinya.
E.PATOLOGI NIFAS
1. Perdarahan post partum
2. Infeksi.
-infeksi perinium,vulva,vagina,dan serviks
-Endometritis
-septikemia dan piemia
-peritonitis
-selulitis pelvik
-Salpingitis dan ooforitis
-tromboflebitis
3. Gangguan psikologis: depresi.
4. Gangguan involusi uterus
II.MASALAH KASUS
I.Pengertian
Perdarahan nifas sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama, perdarahan
nifas dinamakan sekunder adalah bila terjadi 24 jam atau lebih sesudah persalinan. Perdarahan
postpartum adalah kehilangan darah yang melebihi 500ml segera setelah partus.
II.Klasifikasi perdarahan.
1. Perdarahan paska persalinan dini/ early HPP/ primary HPP adalah perdarahan berlebihan ( 600
ml atau lebih ) dari saluran genitalia yang terjadi dalam 12 - 24 jam pertama setelah melahirkan.
2. Perdarahan paska persalinan lambat / late HPP/ secondary HPP adalah perdarahan yang terjadi
antara hari kedua sampai enam minggu paska persalinan.
III.Etilogi
1. Atonia uteri
2. Sisa plasenta dan selaput ketuban
3. Jalan lahir : Robekan perineum,vagina serviks,forniks,dan rahim
4. Penyakit darah (kelainan pembekuan darah)
IV.Tanda dan gejala
1. Perdarahan yang lebih dari 500-600 cc
2. kontraksi uterus lemah, uterus lembek (boggy)
3. Sub involusi (fundus uteri naik)
4. muka pucat/ anemis
V.Penatalaksanaan
Secara umum untuk kasus perdarahan adalah:
1. Hentikan perdarahan.
2. Cegah terjadinya syock.
3. Ganti darah yang hilang.
Penatalaksanaan khusus:
1.Tahap I (perdarahan yang tidak terlalu banyak):
Berikan uterotonika, urut/ massage pada rahim, pasang gurita.
2. Tahap II (perdarahan lebih banyak):
Lakukan penggantian cairan (transfusi atau infus), prasat atau manuver (Zangemeister, frits),
kompresi bimanual, kompresi aorta, tamponade uterovaginal, menjepit arteri uterina.
3. Bila semua tindakan diatas tidak menolong:
Ligasi arteria hipogastrika, histerekstomi.
VI. Patofisiologi
Pada dasarrnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka.
Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus-
sinus maternalis ditempat insersinya plasenta terbuka.
Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut akan menutup, kemudian
pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti. Adanya
gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan menghambat penutupan pembuluh darah dan
menyebabkan perdarahan yang banyak. Keadaan demikian menjadi faktor utama penyebab
perdarahan paska persalinan. Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti robekan
servix, vagina dan perinium
Komplikasi :
Syok hemoragie
Anemia
Sindrom Sheehan
Penatalaksanaan
- Mengganti darah yang hilang
- Menghentikan perarahan
Diagnosa keperawatan
Tujuan : Klien dapat mengungkapkan secara verbal rasa cemasnya dan mengatakan perasaan
cemas berkurang atau hilang.
Rencana tindakan :
1. Kaji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan
R/ Persepsi klien mempengaruhi intensitas cemasnya
2. Kaji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, gemetar )
R/ Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada respon fisiologis
3. Perlakukan pasien secara kalem, empati, serta sikap mendukung
R/ Memberikan dukungan emosi
4. Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan
R/ Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan takut yang tidak diketahui
5. Bantu klien mengidentifikasi rasa cemasnya
R/ Ungkapan perasaan dapat mengurangi cemas
6. Kaji mekanisme koping yang digunakan klien
R/ Cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan mekanisme koping yang tepat.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Ny.S nifas hari pertama
Di Ruang Wijaya kusuma RSUD.Dr Soeroto Ngawi
No. Registrasi :-
Ruang /klinik : Wijaya kusuma
Diagnosa Medis : Hemoragik post partum
Tanggal MRS : 21-09-2014 Pukul : 23.30 WIB
Tanggal pengkajian : 22-09-2014 Pukul : 14.00 WIB
I.Biodata
Istri Suami
III.Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Pada Tanggal 21-09-2014 sekitar jam 18.00 ibu melahirkan spontan di bidan.dan melahirkan
anak laki laki dengan berat 3000 gram.setelah melahirkan sekitar pkul 21.00 WIB ibu merasakan
nyeri di perutnya.Saat itu ibu memanggil bidan,kemudian dirujuk ke RSUD Dr.Soeroto di terima
di ponex lalu di pindahkan ke Ruang Wijaya Kusuma
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya
Riwayat kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menular seperti TBC dan
Hepatitis .Dan klien mengatakan ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi
Riwayat Obsetri
1.Status Perkawinan :Kawin
Usia pertama kali kawin : 18 tahun
Lama kawin : kurang lebih 1 tahun
Perkawinan : 1
Punya anak : 1
2.Pola menstruasi
Menarche :12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama 5-7 hari
Banyak : 2 softek penuh 3 x sehari
Masalah : Disminorhea saat haid
Pemeriksaan fisik :
K/U kesadaran : Composmentis
Tanda tanda vital
TD: 110/90 MmHg
N : 84 x /menit
R: 20x/menit
S : 36 c
Pemeriksaan fisik
Penampilan Keadaan umum lemah, kesadaran komposmentis, ekspresi wajah cemas.
1) Rambut dan kulit
Rambut : bersih, tidak mudah rontok, penyebaran rambut merata, kulit kepala
bersih.
Kulit : bersih, warna sawo matang, tidak ada luka, turgor kulit baik.
2) Muka, mata, hidung, leher, mulut, telinga
Muka : tidak sembab, tampak pucat.
Mata : conjungtiva palpebra merah pucat, conjungtiva tidak bengkak, sklera
putih porselen, mata tidak oedem.
Hidung : lubang hidung, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
Mulut : bersih, bibir tampak pucat, tidak pecah-pecah, tidak ada sariawan,
lidah bersih, tonsil tidak membesar.
Gigi : bersih, tidak ada caries, tidak ada infeksi gusi.
Telinga : bentuk simetris, ada serumen, fungsi pendengaran baik.
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe dan kelenjar tyroid.
3) Dada/thorax
Pembesaran payudara simetris, terdapat hiperpigmentasi areola, payudara tegang dan penuh,
papila menonjol, payudara bersih, ASI keluar. pada pemeriksaan axila tidak didapatkan
benjolanAbdomen Tidak ada luka bekas operasi
4) Genetalia
Vulva tampak kotor,lembab,ada jaitan sebanyak 5 jaitan,anus tidak ada hemoroid
1. Pemeriksaan penunjang
Hb tanggal 22-09-2014 Hb :7,6
2. Terapi yang diperoleh
Infus : RL dalam jumalah banyak waktu yang cepat
Vitasem
Data bayi : bayi tidak berada di rumah sakit
No Data Problem Etiologi
1 Ds : Klien mengatakan takut Cemas perdarahan
jika perdarahan yang di
alaminya berdampak dengan
komplikasi penyakit lain
Do : klien tampak cemas
Diagnosa 1
Cemas/ketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan (perdarahan )
Diagnosa 2
Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam
Daftar pustaka
Sunarsih.tri & Vivian Nanny Lia dewi.2011.Asuhan Kebidanan Pada ibu
nifas.Jakarta.Salemba medika
jannah nurul.2011.Asuhan kebidanan ibu nifas.jogjakarta.Ar-ruzz media.
Green,carol.j.2012.Rencana Asuhan Keperawatan Maternal.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran
EGC
M.Chrisdiono.Achadist,Sp,OG.Prosedur Tetap Obsetri dan Genekologi.Jakarta.EGC