Professional Documents
Culture Documents
ANGGOTA KELOMPOK 5 :
1. ANJELA NOVEREN
2. DINI RAHMADANI
3. ELFIRA YUNITA
4. INTAN PERMATA SARI
5. RAUKA HILLIAH
6. SAFADILLA UMMIA YOLANDA
Segala puji bagi Allah SWT. , Tuhan seluruh alam atas rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dokumentasi yang berjudul “ Asuhan Keperawatan Klien Pada
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah “. Makalah ini ditulis untuk menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca.
Penulis berharap setelah membaca makalah ini, para pembaca dapat memahami dan
mendapatkan pengetahuan yang baik. Sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU No. 23 Tahun 1992, Pasal 1). Departemen
Kesehatan (DEPKES) memberikan perhatian besar untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa
Indonesia dengan visi dan misi Indonesia Sehat 2010. (http//www.pikiran rakyat.com)
Jumlah penduduk gangguan jiwa di Jawa Barat diperkirakan lebih dari 30% dari jumlah
penduduk dewasa. Jumlah tersebut bakal semakin bertambah dengan kesulitan ekonomi yang
disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Keadaan tersebut diperparah dengan
beberapa kejadian yang menimpa Indonesia seperti bencana alam, diantaranya tsunami di Aceh dan
Pangandaran, Lumpur panas sidoarjo, serta gempa di Yogyakarta. Selain itu adanya gejolak politik
lokal diberbagai daerah dan meningkatnya tingkat persaingan antar individu merupakan salah satu
pemicu terjadinya gangguan mental.
Penyebab gangguan jiwa yang diderita terjadi karena frustasi, napza (narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya), masalah keluarga, pekerjaan, organik dan ekonomi. Namun
jika dilihat dari persentase, penyebab tertinggi yaitu karena frustasi.
Stigma penderita gangguan jiwa sat ini masih tinggi, tetapi masih sedikit yang sadar untuk meminta
bantuan psikiater. Akibatnya banyak penderita gangguan jiwa yang sudah sembuh dan dipulangkan
ke rumahnya, balik lagi ke rumah sakit. Para pasien itu memilih untuk tinggal lagi di rumah sakit
karena mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di rumahnya. Keluarga mereka merasa malu
karena ada anggota keluarganya yang tidak waras. Akibatnya tidak sedikit yang memilih kabur.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu melakukan asuhan
keperawatan pada klien dengan masalah gangguan konsep diri : harga diri rendah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Harga diri rendah adalah perilaku negatif terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan
secara langsung maupun tak langsung. (Scultz dan Videback, 1998).
B. Etiologi
Koping mekanisme individu tak efektif. Yaitu koping mekanisme seseorang terhadap
stressor yang diterima oleh seorang individu tidak adekuat.
a. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai
suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi
harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang
sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan
pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak
tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
b. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama
D. Rentang Respon Konsep Diri
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian individu
tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat,
1999).Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri
rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri
diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan
dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri,
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri
sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu,
mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
E. Tanda Dan Gejala
F. Pohon Masalah
(Keliat, 1998)
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan
Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan
orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta
keinginannya.
Sedangkan menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara
individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual.
1. Gangguan isolasi sosial : menarik diri, tidak dapat mengatasi masalah dengan baik
DO :
DS :
DO :
DS :
- Klien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh/ tidak tahu apa-apa, mengkritik diri
sendiri.
- Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
- Klien mengungkapkan rasa bersalah terhadap sesuatu/ seseorang
3. Gangguan Citra Tubuh
DO :
Apatis
Ekspresi sedih
Afek tumpul
Menyendiri/ menghindari orang lain
Destruktif terhadap diri sendiri
Komunikasi kurang/ tidak ada (banyak diam)
Kontak mata kurang (menunduk)
Menolak berhubungan dengan orang lain
Posisi tidur seperti janin (menekur)
Perawatan diri kurang
DS :
H. intervensi Keperawatan
A. Tujuan Umum
Klien dapat mencegah terjadinya isolasi sosial : menarik diri, dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Khusus
Intervensi :
(a) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
(b) Sapa klien dengan ramah baik dengan verbal maupun non verbal
(c) Perkenalkan diri dengan sopan
(d) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
(e) Jelaskan tujuan pertemuan
(f) Jujur dan menepati janji
(g) Tunjukkan sikap menerima klien apa adanya
(h) Beri perhatian kepada kllien dan perhatika kebutuhan dasar klien
Kriteria Evaluasi :
Daftar kemampuan yang dimiliki klien di RS, rumah, sekolah dan tempat kerja.
Daftar positif keluarga klien
Daftar positif lingkungan klien
Intervensi :
(a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, buat daftarnya.
(b) Setiap bertemu klien dihindarkan dari memberi penilaian negatif
(c) Utamakan memberi pujian yang realistik pada kemampuan dan aspek positif klien.
3.Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
Kriteria evaluasi :
Intervensi Keperawatan :
(a) Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih digunakan selama sakit
(b) Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pengguanaan di rumah sakit
(c) Berikan pujian
4.Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Kriteria Evaluasi :
Intervensi Keperawatan :
(a) Minta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan di rumah sakit.
(b) Bantu klien melakukannya jika perlu beri contoh.
(c) Beri pujian atas keberhasilan klien.
(d) Diskusikan jadwal kegiatan haria atas kegiatan yang telah dilatih. Catatan : ulangi untuk
kemampuan lain sampai semuanya selesai
(e) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan,
buat jadwal.
-Kegiatan mandiri
-Kegiatan dengan bantuan sebagian
-Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
(f) Tingkatkan kegiatan yang disukai sesuai dengan kondisi klien
(g) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
5.Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.
Kriteria Evaluasi :
- Klien melakukan kegiatan yang telah dilatih (mandiri, dengan bantuan atau tergantung)
- Klien mampu melakukan beberapa kegiatan mandiri
Intervensi Keperawatan :
(a) Beri kesempatan pada untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
(b) Beri pujian atas keberhasilan klien
(c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
Kriteria Evaluasi :
Intervensi Keperawatan :
(a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri
rendah.
(b) Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
(c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
(d) Jelaskan cara pelaksanaan jadwal kegiatan klien di rumah
(e) Anjurkan memberi pujian pada klien setiap berhasil
Diagnosa Keperawatan Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan gangguan
citra tubuh
a). Tujuan umum: klien dapat menunjukan peningkatan harga diri
b). Tujuan Khusus :
(1).Klien dapat meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya
Kriteria Evaluasi: klien dapat meningkatkan keterbukaan dan saling percaya dengan perawat
Tindakan keperawatan:
(a) Bina hubungan saling percaya
a. Salam Terapeutik
b. Komunikasi terbuka, jujur dan empati
c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d. Berikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaan terhadap perubahan
tersebut.
(3). Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Kriteria Evaluasi : klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan keperawatan:
(a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki oleh klien dari luar perubahan yang
terjadi
(b) Beri pujian atas aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki klien
(4). Klien dapat menerima perubahan struktur, bentuk dan fungsi tubuh.
Kriteria Evaluasi : Menerima perubahan tubuh yang terjadi
Tindakan Keperawatan :
(a) Dorong klien untuk dan berperan serta dalam asuhan keperawatan secara bertahap
(b) Libatkan klien dalam kelompok dengan masalah gangguan citra tubuh
(c) Tingkatkan dukungan keluarga pada klien terutama pasangan
(5) Klien dapat menyusun rencana cara- cara masalah yang dihadapi.
Kriteria Evaluasi: klien dapat memilih beberapa cara mengatasi perubahan yang terjadi
Tindakan keperawatan:
(a) Diskusikan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan struktur
atau fungsi tubuh.
(b) Dorong klien memilih cara yang sesuai bagi klien.
(c) Bantu klien melakukan cara yang dipilih.
B. Saran
1. Bagi Perawat
Diharapkan bagi perawat agar meningkatkan keterampilan dalam memberikan praktikasuhan
keperawatannya, serta pengetahuannya pada pasien dengan Harga Diri Rendah, sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yang maksimal dan dapat menjadi edukator bagi klien maupun
keluarganya.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa dengan adanya makalah ini dapat membantu dalam dalam
pembuatan asuhan keperawatan.
3. Bagi Dunia Keperawatan
Diharapkan asuhan keperawatan ini dapat terus ditingkatkan kekurangannya sehingga dapat
menambah pengetahuan yang lebih baik bagi dunia keperawatan, serta dapat diaplikasikan untuk
mengembangkan kompetensi dalam keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA