Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku
perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah belajar
menghormati orang yang lebih tua serta membantu menyelesaikan berbagai masalah yang
timbul. Orang tua diharapkan dapat membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan untuk mengatasi masalah secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga
sebagai tempat untuk mengkondisikan pemberian nilai positif pada anak. Salah satu aspek
penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga merupakan unit
dasar dari masyarakat dan lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol
terhadap anggota keluarga. Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara yaitu
menanggung semua harpan-harapan dan kewajiban masyarakat serta membentuk dan
mengubah sampai taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap
anggota individu dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik,
pribadi, dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntunan-tuntunan dan
harapan dari semua individu yang ada dalam unit keluarga.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai dengan anak
pertama meninggalkan tumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak
terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat dan agak panjang, tergantung pada
beberapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah
yang masih tinggal dirumah setelah tamat dati SMA dan perguruna tinggi. Fase ini ditandai
oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa sendiri.
Tugas-tugas perkembangan menjadi penting ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari
sebuah rumah tangga dengan anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari
sepasang suami dan istri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi
sebuah unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa ke dalam
kehidupan yang sendiri (duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran
kakek-nenek perubahan lainnya dalam peran maupun dalam citra diri mereka.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Penulisan Umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga dengan tahap
anak usia dewasa awal.
2. Tujuan Penulisan Khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga secara umumnya.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga dengan tahap anak usia
dewasa awal.
c. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan
keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal.
C. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku perpustakaan dan internet,
diskusi kelompok, serta konsultasi dari dosen pembimbing.
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan : Terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode
Penulisan, Sistematika Penulisan, Daftar Pustaka
BAB II Tinjauan Teoritis : Terdiri dari Konsep Dasar Keperawatan Keluarga, Konsep
Dasar Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal dan
Asuhan Keperawatan Teoritis Keluarga dengan Tahap Anak
Usia Dewasa Awal.
BAB III Asuhan Keperawatan :
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Ciri-Ciri Keluarga
a. Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton (dalam Setiadi, 2008 hal. 3)
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama ( Nomen Clatur ) termasuk
perhitungan garis keturunan
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan
anak.
5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.
b. Ciri Keluarga Indonesia
1) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong.
2) Dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan ketimuran.
3) Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secsara
musyawarah.
3. Tipe Keluarga
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan menurut Setiadi, 2008 hal. 4:
a. Secara tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Keluarga inti ( Nuclear Family ) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang diperoleh dari keturunanya atau adopsi atau keduanya.
2) Keluarga besar ( Extended Family ) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah ( kakek-nenek, paman-
bibi )
b. Secara modern
Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme maka
pengelompokkan tipe keluarga selain diatas adalah :
1) Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah.
2) Reconsituted Nuclear
Pembentukkan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukkan satu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru,
satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
3) Nidle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah,
anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karir.
4) Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya
atau salah satu bekerja diluar rumah.
5) Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasanganya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
6) Dual Carrier
Suami istri atau keduanya orang karir dan tanpa anak.
7) Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
8) Single Adult
Wanita atau pria dewasa tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk menikah.
9) Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu panti-panti.
11) Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan
anak-anaknya dan bersama-sama dalam persedian fasilitas.
12) Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orangtua dan keturunanya didalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan
semua adalah orangtua dari anak-anak.
13) Unmarried Parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dihendaki, anaknya diadopsi.
14) Cohibing Coiple
Dua orangtua atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah.
15) Gay and Lesbian Family
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
Gambaran tentang bentuk keluarga diatas ini melukiskan banyaknya bentuk
struktur yang menonjol dalam keluarga saat ini, yang penting adalah keluarga harus
dipahami dalam konteksnya, label dan jenisnya hanya berfungsi hanya sebagai
referensi bagi penataan kehidupan keluarga dan sebuah kerangka kerja. Dan setiap
upaya perlu memperhatikan keunikan dari setiap keluarga. Untuk itu kalangan
profesionalis dalam bidang kesehatan untuk melayani keluarga harus bersifat
toleren dan sensitif terhadap perbedaan gaya hidup keluarga ( Setiadi, 2008, hal 4,
5, 6 ).
4. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi
keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut
Setiadi, 2008 hal. 6, diantaranya :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
berbagai generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara suami.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suamti atau istri.
c. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga
dengan menggunakan metode keperawatan.
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur
untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan
perawat dan klien harus terbina dengan baik , kemampuan perawat dalam
menyampaikan informasi yang disampaikan secara terbuka dapat dipercaya.
f. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota
tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
g. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial
ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti
rujukan dan penggunaan dana sehat.
h. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat sehingga
menghindari dari ledakan kasus atau wabah.
i. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun
masyarakat agar tercipta lingkungan sehat.
4. Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan
orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang
memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan
kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan
darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap penting. Masalah-
masalah menopause di kalangan wanita umum terjadi. Efek-efek dikaitkan dengan
kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet semakin jelas. Terakhir,
perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya hidup sehat” menjadi lebih penting bagi
anggota keluarga yang dewasa (Friedman, 1998 hal. 129). Menurut Ali, 1999 hal. 48
a. Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.
b. Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.
c. Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginnya.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S DAN NY. L DENGAN TAHAP ANAK
USIA DEWASA AWAL
Ket :
Perempuan
Laki – laki
Hubungan perkawinan dan satu rumah
4. TYPE KELUARGA
a. Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family”
b. Masalah Yang terjadi dg type tersebut : masalah hubungan komunikasi dan
interasksi antara orang tua dan anak dewasa awal, bingung dalam tugas
perkembangan keluarga saat ini
5. SUKU BANGSA
a. Asal Suku Bangsa : Tn. S berasala dari suku Jawa dan Ny. L berasal dari suku
Melayu. Keduanya tidak mempunyai masalah dengan perbeadaan suku.
b. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan : Tidak ada
6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI KESEHATAN
Agama Tn. S adalah Islam, begitu pula dengan Ny.L. Tn. S dan Ny. L selalu
berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah kecuali
jika Tn. S dan Ny. L sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat
kerja.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. S dan Ny. L
1) Penghasilan Tn. S : Rp. 3.000.000,00
2) Penghasilan Ny .L: Rp. 5.000.000,00
b. Upaya lain : tidak ada
c. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : Mobil 1 buah, motor 4
buah, dan perabotan rumah tangga lengkap
d. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan yang di keluarkan keluarga
dalam seyiap bulannya sekitar Rp. 3.000.000,00 – 4.000.000,00
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Luas rumah : 25 x 20 meter
b. Type rumah : permanen
c. Kepemilikan : pribadi
d. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 5 buah kamar tidur, ruang tamu 1 buah, ruang
makan, dapur 1 buah, kamar mandi dan toilet masing masing 1 buah,
e. Ventilasi/jendela : Ada 14 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
f. Pemanfaatan ruangan ruangan di gunakan sebagaimana fungsi dari ruangan
tersebut
g. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 10 meter dari rumah
h. Sumber air minum : air galon
i. Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi
j. Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 1 km
k. Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena
setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk
membersihkan lingkungan
l. Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny. L dan Tn. S tinggal dirumah
sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status
kepemilikan milik pribadi Tn. S. Luas rumah kurang lebih 500 m2. Lantai rumah
menggunakan porselen. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada
ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-
jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang
di rumah. Menurut Ny. L karena mereka sering keluar kerja sampai sore jadi
jendela jarang dibuka. Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan kadang
dipergunakan juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak gelap. Secara
umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat ventilasi yang tidak
dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan rumah baik.
m. Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang agak sempit dan
ditanami bunga-bunga . Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga
memanfaatkan air ledeng dengan pompa listrik untuk sumber air bersih. Keluarga
memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke tempat saluran pembuangan
melalui pipa paralon. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari
10 m dari rumah. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a. Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT.
b. Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus lapor
RT / RW
c. Budaya : budaya yang mayoritas merata.
3. Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. L selama ini keluarganya tinggal di rumah
ini sejak mereka menikah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. L dalam
keluarganya ataupun keluarga suaminya terdapat perkumpulan atau pertemuan-
pertemuan khusus dan biasanya berkumpul di waktu-waktu tertentu seperti lebaran atau
seperti acara pernikahann semua keluarga berkumpul. Interaksi keluarga besarnya
dengan masyarakat sekitar cukup baik dan di wilayahnya sudah menjadi kebiasaan
untuk saling membantu. Keluarga Ny. L dan Tn. S sendiri sudah banyak bersosialisasi
dengan masyarakat sekitar rumah.
5. System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga
yang sakit, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif : Menurut An.N kasih sayang orang tuanya lebih kepada adiknya
sehingga antara An. N dan orang tua jarang berkomunikasi secara langsung.
2. Fungsi sosialisasi : hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik, dan hubungan
dengan anggota keluarganya kurang baik terutama dengan anggota keluarga dari ibu
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah)
: Menurut Ny. L di dalam keluarganya mengetahui penyakit yang diderita oleh
dirinya maupun anggota keluarga yang lain.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami : Ny. L sudah melakukan pengobata berbagai cara, Tn. S selalu kedokter
jika mengalami masalah kesehatannya begitu juga pada Anaknya
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Ke dokter prakter keluarga.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut keluarga menjalankan perintah dokter, mengkonsumsi obat
yang sudah diberikan,makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu
dalam menjaga kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak : 2 anak lebih baik
b. Akseptor : ya.
5. Keterangan lain : Saat ini Ny. L menggunakan alat kontrasepsi spiral. Dan tidak
merencanakan utntuk memiliki anak lagi
6. Fungsi ekonomi
Ny. L mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S dan Ny. L tersebut.
H. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit yang di alami Ny. L bisa
sembuh
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang datang
ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan
pengetahuan kepada keluarganya dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini.
I. PEMERIKSAAN FISIK
N Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
o Fisik Tn. S Ny. L An. N An. I
1 Keadaan
Umum
75 kg 55 kg 70 kg 55 kg
BB
170 cm 162 cm 160 cm 160 cm
TB
2 Kepala :
Rambut lurus, hitam, dan Lurus, hitam, halus Lurus, hitam, Lurus, hitam,
bersih dan bersih tebal dan bersih bersih
Mata konjungtiva baik, Konjungtiva baik, Komjumgtiva Konjungtiva
penglihatan sclera bersih, baik, sclera baik, sclera
kurang baik, Tn. S penglihatan kurang bersih, bersih
menggunakan baik, penglihatan baik
kacamata silinder menggunakan
kacamata minus
Hidung sinusitis (-), sinusitis (-),
polip (-), sinusitis (-), polip (-), sinusitis (-),
penciuman baik polip (-), penciuman baik polip (-),
penciuman baik penciuman baik
Mulut mulut bersih, mulut bersih,
mukosa lembab, mulut bersih, mukosa lembab, mulut bersih,
lidah bersih, gigi mukosa lembab, lidah bersih, mukosa lembab,
cukup. lidah bersih, gigi gigi cukup. lidah bersih, gigi
cukup. cukup.
Telinga Pendengaran baik, Pendengaran
serumen (-) Pendengaran baik, baik, serumen (- Pendengaran
serumen (-) ) baik, serumen (-)
3 Leher
JVP Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kelenjar pembesaran vena pembesaran vena pembesaran pembesaran vena
Tiroid jugularis jugularis vena jugularis jugularis
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
4 Dada
Mamae
Inspeksi Tidak ada Perubahan bentuk Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,si mamae pasca pembengkakan,s pembengkakan,s
metris antara kiri operasi pada imetris antara imetris antara
dan kanan bagian kiri dan kiri dan kanan kiri dan kanan
kanan
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan Tidak ada pembengkakan pembengkakan
pembengkakan
Paru pasca operasi
Inspeksi Saat bernafas Saat bernafas Saat bernafas
tidak Saat bernafas tidak tidak tidak
menggunakan otot menggunakan otot menggunakan menggunakan
bantuan bantuan otot bantuan otot bantuan
pernafasan. pernafasan. pernafasan. pernafasan.
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
paru simetris. paru simetris. paru simetris. paru simetris.
Perkusi Reflek patella (+) Reflek patella (+) Reflek patella Reflek patella
(+) (+)
J. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN
NO DAFTAR MASALAH KESEHATAN
1 ANCAMAN :
Perilaku kesehatan berisiko
2 KURANG/TIDAK SEHAT :
Tn. S merokok
Riwayat kanker Ny. L
3 DIFISIT :
Tidak ada.
N. DAFTAR MASALAH
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds : Perilaku Kesehatan Stressor yang banyak
Tn. S mengatakan berisiko
bahwa ia perokok
aktif, terutama saat
dia mengalami
stress.
Dia merokok
dalam sehari
dulunya 1 bungkus
dalam sehari
Tn. S merokok
sejak sekitar 5
tahun yang lalu
Do :
Tn. S tampak
merokok pada saat
pengkajian.
2. DS: Ansietas Perubahan status
Keluarga kesehatan Ny. L
mengatakan sangat
cemas dengan
kondisi kesehatan
Ny. L sekarang
Ny. L mengatakan
merasa khawatir
jikalau
penyakitnya
kambuh kembali.
DO :
Ketika dilakukan
pengkajian,
keluarga tampak
mengkhawatirkan
keadaan Ny. L
3. DS : Resti ketakutan orang tua Perpisahan dengan
Keluarga anaknya
mengatakan tidak
bisa berpisah jauh
dari anak-anaknya.
Ny. L mengatakan
tidak pernah
melepaskan
anaknya untuk
bepergian jauh
tanpa Ny. L dan
Tn. S
DO :
Tampak An. N
melanjutkan
pendidikannya di
kota tempat tinggal
orang tuanya.
O. SKORING
1. Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancaman
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena Tn.
o Krisis atau keadaan 1 S memiliki riwayat
sejahtera kesehatan pasca
operasi yang menjaga
kesehatan.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena Tn. S
o Dengan Mudah 2 belum ada rencana
o Hanya Sebagian 1 untuk berubah, tetapi
o Tidak dapat 0 sangat mudah untuk
berubah.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH Tn. S bisa saja
o Tinggi 3 dengan mudah untuk
o Cukup 2 berubah tidak
o Rendah 1 merokok, tetapi
belum merencanakan
untuk tidak merokok.
MENONJOLNYA 1 1/2x1= 1/2 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o Masalah berat, harus 2 tapi tidak perlu segera
segera ditangani ditangani karena Tn.
o Ada masalah, tapi 1 S merasa belum
tidak perlu segera mengganggu aktivitas
ditangani 0 kesehariannya.
o Masalah tidak
dirasakan
2. Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 2/3X1= 2/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah ancaman
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan karena
o Krisis atau keadaan 1 kondisi Ny. L sudah
sejahtera sembuh namun
memiliki resiko untuk
kambuh kembali.
KEMUNGKINAN 2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah hanya
DIUBAH sebagian karena
o Dengan Mudah 2 penyakit Ny. L belum
o Hanya Sebagian 1 positif sembuh dari
o Tidak dapat 0 kanker, msekipun
sudah dilakukan
pengobatan.
PONTISIAL 1 2/3x1= 2/3 Sifat masalah ini
MASALAHA DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga Tn. S masih
o Tinggi 3 dapat mengendalikan
o Cukup 2 kecemasannya di saat
o Rendah 1 kondisi Ny. L
membaik atau sehat.
MENONJOLNYA 1 2/2x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH adalah ada masalah
o Masalah berat, 2 berat, harus segera
harus segera ditangani karena
ditangani 1 penyakit Ny. L sangat
o Ada masalah, tapi berbahaya dan
tidak perlu segera 0 mengancam
ditangani kesehatan.
o Masalah tidak
dirasakan
3. Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
SIFAT MASALAH 1 1/3X1= 1/3 Sifat masalah ini
o Tidak sehat 3 adalah krisis atau
o Ancaman kesehatan 2 keadaan sejahtera
o Krisis atau keadaan 1 karena keluarga
sejahtera masih belum mampu
untuk melakukan
tugas perkembangan
keluarga dengah
dewasa awal, namun
sudah
mengetahuinya.
KEMUNGKINAN 2 2/2x2= 2 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah dengan mudah
DIUBAH karena keluarga
o Dengan Mudah 2 sudah mengetahui
o Hanya Sebagian 1 tugas perkembangan
o Tidak dapat 0 dari keluarga dewasa
awal hanya saja
kleuarga kurang
pemahaman.
PONTISIAL 1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini
MASALAH DAPAT adalah tinggi karena
DICEGAH keluarga sudah
o Tinggi 3 mengetahui hanya
o Cukup 2 perlu diberikan
o Rendah 1 pemahaman.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb
Alhamdulillah hirabbil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT pemberi rahmat dan
hidayah kepada seluruh makhluk-Nya, karena berkat rahmat-Nya akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun tidak tepat waktu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dan bagi pembaca
umumnya. Makalah ini dapat tersusun dengan baik atas kerja sama dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahyu Kirana M.Kep Sp.Jiwa selaku dosen pembimbing
kelompok kami dari mata kuliah Keperawatan Komunitas serta rekan-rekan yang telah
memberikan kritik dan sarannya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
yang mungkin disengaja maupun tidak, maka dari itu kami mohon saran dan kritiknya demi
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika
Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta:EGC
Ali, Zaidin.1999.Pengantar Perawatan Kesehatan Keluarga.Depok:Akademik Keperawatan
Raflesia