You are on page 1of 15

PROPOSAL TIMBANG TERIMA

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG WIJAYA KUSUMA C RSUD DR. SOEDONO MADIUN

Oleh Kelompok 2 :

Riandy Yahya , S.Kep Hastuti Putri R, S.Kep


Kurniawati Agustin, S.Kep Muh Mamudi, S.Kep
Riza Ayu Arista, S.Kep Edi Kurniawan, S.Kep
Herlina Yuliani, S.Kep Fitria Nurul H, S.Kep
Uswatun Hasanah, S.Kep Fibriani Roisatun Nisa, S.Kep
Ruchul Kurnia A, S.kep Putri Indah I, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
2016 / 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Pelaksanaan role play Timbang terima praktek manajemen keperawatan di IRNA
Wijaya Kusuma C3 RSUD Dr. Soedono Madiun oleh kelompok 2 sebagai syarat pemenuhan
tugas praktek Manajemen keperawatan pendidikan profesi ners STIKES PEMKAB Jombang,
Telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 11 April 2017

Madiun, 11 April 2017

Ketua kelompok 2 Penanggung jawab


Praktek manajemen keperawatan Timbang Terima

Edi Kurniawan,S.Kep Ruchul Kurnia A, S.Kep

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Hj.Rifa’i,S.Kep Ns, M.,Kep Mahfud Ansori,S.Kep.,Ns

Mengesahkan

Kepala Ruangan

Didik Suharianto,S.Kep.,Ns
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan


ilmu keperawatan. Manajemen keperawatan merupakan prioritas utama dalam
pengembangan keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan
global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
professional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai suatu


fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif
dengan belajar banyak tentang konsep pelayanan keperawatan dan langkah-langkah
konkrit dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut dapat berupa penataan
ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan
(Nursalam, 2013).

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan bagi
organisasi pelayanan kesehatan. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat
dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi
mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi
yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang
terima klien. Timbang terima merupakan salah satu dari aplikasi pelaksanaan Model
Asuhan Keperawatan Profesional( MAKP ). Timbang terima di ruang Wijaya Kusuma C
selalu dihadiri oleh semua perawat baik pada shift sebelumnya maupun pada shift
berikutnya.

Isi timbang terima mencakup diagnosa medis, penatalaksanaan medis,


implementasi keperawatan yang belum dan sudah dilakukan dan belum konsisten,
tindakan kolaborasi, rencana umum dan persiapan lain, terkadang ditulis tidak lengkap.
Data fokus mengenai masalah keperawatan belum tercantum. Pelaksanaan timbang
terima dilakukan secara tertulis dan secara lisan sering tidak di validasi ke
pasien.Pelaporan timbang terima dicatat dalam buku khusus yang ditandatangani oleh
perawat yang melaporkan, tetapi perawat yang menerima laporan dan kepala ruangan
tidak menandatanganinya. Kepala ruangan sudah mengadakan diskusi singkat untuk
mengetahui sekaligus mengevaluasi kesiapan shift selanjutnya tetapi.Timbang terima
selalu dibuka dan ditutup oleh kepala ruangan. Jadi timbang terima di ruang Wijaya
Kusuma C sudah dilakukan dengan baik karena secara teori komponen-komponen dalam
timbang terima sudah terpenuhi.Apabila pelaksanaan timbang terima sudah berlangsung
dengan baik maka diharapkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan akan lebih
meningkat lagi dan dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
jelas dan komplit tentang masalah keperawatan yang sudah teratasi atau belum teratasi
dan tindakan keperawatan yang sudah atau belum dilaksanakan, dengan melihat secara
langsung kondisi pasien.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Profesi Ners STIKES PEMKAB


JOMBANG akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep Model
Asuhan Keperawatan Primery Nursing di ruang Wijaya Kusuma C.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien.
b. Menyampaikan hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien.
c. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat dinas
berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
1.3.2 Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Timbang Terima


Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2013).

2.2 Metode Pelaporan


a. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan langsung kepada
perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini memberikan kesempatan diskusi
yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan rencana keperawatan.
b. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat kemudian
dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu persatu.

2.3 Prosedur Pelaksanaan


a. Kedua kelompok dinas sudah siap.
b. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap
masalah, kebutuhan dan segenap tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal yang
penting lainnya selama masa perawatan ( tanggung jawab )
c. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang sebaiknya dicatat
khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
1. Identitas klien dan diagnosa medis.
2. Masalah Keperawatan yang masih muncul.
3. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan ( secara umum )
4. Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
5. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan operatif,
pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan penunjang lain, persiapan untuk
konsultasi atau prosedur yang tidak rutin dijalankan.
6. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.
e. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan atau berhak
terhadap keterangan-keterangan yang kurang jelas.
f. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.
g. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit,kecuali dalam kondisi
khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.

2.4 Hal-hal yang perlu Diperhatikan


a. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.
b. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.
c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
d. Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
e. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan menggambarkan
kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
f. Timbang terima harus berorientasi pada masalaha keperawatan yang ada pada klien,
dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari masalahnya terlebih dahulu
(setelah diketahui melalui pengkajian), baru kemudian terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan.
g. Timbang terima dilakukan didekat pasien, menggunakan volume suara yang pelan
dan tegas (tidak berbisik) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa yang
dibicarakan untuk menjaga privacy klien, terutama mengenai hal-hal yang perlu
dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien.
h. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya jangan
dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.

2.5 Dokumentasi dalam Operan


a. Identitas Klien
b. Diagnosa medis klien
c. Dokter yang menangani
d. Kondisi klien saat ini
e. Masalah keperawatan
f. Intervensi yang sudah dilakukan
g. Intervensi yang belum dilakukan
h. Tindakan kolaborasi
i. Rencana umum dan persiapan lain
j. Tanda tangan dan nama terang
2.6 Alur timbang terima

PASIEN

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA


MASALAH KOLABORATIF KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

YANG TELAH DILAKUKAN YANG AKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN KEADAAN
PASIEN

MASALAH :
1. TERATASI
2. BELUM
3. SEBAGIAN
4. BARU
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Kegiatan Timbang Terima


a. Menyusun teknik timbang terima bersama – sama dengan staf perawat
b. Menetukan materi tibang terima penderita
c. Membuat format timbang terima penderita
d. Melaksanakan tibang terima bersama – sama dengan kepala ruangan dan staf
keperawatan
e. Mendokumentasikan hasil timbang terima penderita

3.2 Metode
a. Bedside teaching (validasi ke pasien)
b. Diskusi

3.3 Instrument
a. Status pasien.
b. Catatan timbang terima

3.4 Pelaksanaan
a. Hari/ Tanggal : April 2015
b. Tempat : Ruang Wijaya Kusuma C RSUD Dr. Soedono Madiun

3.5 Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :
a. Kepala ruang Wijaya Kusuma C RSUD Dr. Soedono Madiun
b. Perawat ruang Wijaya Kusuma C RSUD Dr. Soedono Madiun
c. Dosen pembimbing STIKES PEMKAB Jombang
d. Mahasiswa Profesi Ners praktek manajemen STIKES PEMKAB Jombang
e. Pasien ruang Wijaya Kusuma C RSUD Dr. Soedono Madiun
3.6 Pengorganisasian
Kepala Ruang :
Perawat Primer Pagi 1 :
Perawat Associate Pagi 2 :
Perawat Primer Siang 1 :
Perawat Associate Siang 1:

3.7 Mekanisme Kegiatan


TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Persiapan 1. Timbang terima dilaksanakan 5 menit Ners station PP, PA
setiap pergantian shif operan
2. Prinsip timbang terima,
semua pasien dilakukan
timbang terima khususnya
penderita yang memiliki
permasalahan yang belum /
dapat teratasi serta yang
membutuhkan observasi lebih
lanjut
3. PP yang melaksanakan
timbang terima mengkaji
secara penuh terhadap
masalah keperawatan,
kebutuhan dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainya
selama masa perawatan
4. Hal-hal yang sifatnya khusus
dan memerlukan perincian
yang matang sebaiknya
dicatat secara khusus untuk
kemudian diserah terimakan
kepada petugas berikutnya
5. Kedua kelompok dinas sudah
siap (Shif jaga)
6. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan buku
catatan

Pelaksanaan 1. Kedua kelompok sudah siap 20 menit Nurse station KARU, PP, PA
2. Kepala ruangan membuka
acara timbang terima
 KARU :
asalamualaikum..
Sudah siap untuk
timbang terimanya
 PP dan PA : Waalaikum
salam, iya sudah
 KARU : sebelum
timbang terima dimulai
silakan dipimpin doa
 PA sore : (memimpin
doa), (KARU,PP,PA
pagi dan sore bersama-
sama berdoa yang
dipimpin PA sore
3. PP menyampaikan timbang
terima pada PP berikutnya,
hal yang perlu disampaikan
dalam timbang terima :
 Jumlah pasien :
 PP pagi : jumlah
pasien (disesuaikan
dengan pasien yang
ada)
 PP sore dan PA sore
(mencatat yang di
sampaikan PP pagi)
 Identitas pasien dan
diagnose medis
 PP pagi : nama pasien
dan diagnosa
(disesuaikan dengan
pasien yang ada)
 PP sore dan PA sore
(mencatat yang di
sampaikan PP pagi)
 Data subyektif dan
obyektif
 PP pagi : data
subyektif dan data
obyektif (disesuaikan
dengan keluhan yang
dialami pasien)
 PP sore dan PA sore
(mencatat yang
disampaikan PP pagi)
 Masalah keperawatan
yang masih muncul
 PP pagi : (disesuaikan
dengan pasien yang
ada)
 PP sore dan PA sore :
(mencatat yang
disampaikan PP pagi)
 Intervensi keperawatan
yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum)
 PP pagi : (disesuaikan
dengan pasien yang
ada)
 PP sore dan PA sore :
(mencatat yang
disampaikan PP pagi)
 Intervensi kolaboratif
dan dependen
 PP pagi : (disesuaikan
dengan pasien yang
ada)
 PP sore dan PA sore :
(mencatat yang
disampaikan PP pagi)
 Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
oprasi, pemeriksaan
penunjamg dll)
 PP pagi : (disesuaikan
dengan pasien yang
ada)
 PP sore dan PA sore :
(mencatat yang
disampaikan PP pagi)
 Perubahan terapi dokter
 PP pagi : (disesuaikan
dengan pasien yang
ada)
 PP sore dan PA sore :
(mencatat yang
disampaikan PP pagi)
 Pesan khusus
 PP pagi : (disesuaikan
dengan pasien yang
ada)
 PP sore dan PA sore :
(mencatat yang
disampaikan PP pagi)
4. Perawat yang melakukan
timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, Tanya
jawab dan melakuakan
validasi terhadap hal-hal
yang telah ditimbang
terimakan dan berhak
menayakan mengenai hal-hal
yang kurang jelas
 PP pagi : apakah
sudah jelas, ada yang
perlu ditanyakan.
 PP sore (menanyakan
hal yang belum
diketahui tentang
pasien)
5. Karu, PP, PA keruangan
pasien
 KARU : kalu sudah
tidak ada yang
ditanyakan mari kita
keruangan pasien
 KARU, PP, PA pagi
dan sore berjalan
menuju keruangan
pasien
6. Kepala ruangan / PP
menanyakan kebutuhan dasar
pasien
 KARU : bagaimana
pak keadaanya
(menanyakan sesuai
dengan keadaan
pasien)
 Pasien : (menjawab
pertayaan KARU)
7. Sebisa mungkin
mengupayakan penyampaian
yang jelas, singkat dan padat
8. Lama timbang terima untuk
tiap pasien tidak lebih dari 5
menit kecuali pada kondisi
khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit
Post 1. Pelaporan untuk timbang 5 menit Nurse station KARU, PP, PA
timbang terima dituliskan secara
terima langsung pada format
timbang terima
2. Diskusi
3. Penandatanganan oleh
masing-masing PP dan
diketahui KARU
4. Penyerahan status dan
format timbang terima dari
PP pagi ke PP sore
5. Ditutup oleh karu
3.8 Kriteria evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain :
1. Catatan timbang terima
2. Status klien
3. Kelompok shift timbang terima
Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan
pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan timbang terima
pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas pada saat itu.
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
semua perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang
terima pertama dilakukan di nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah
pasien, diagnosis keperawatan, intervensi, yang belum atau sudah dilakukan. Waktu
untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi di pasien
c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien, komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika
Gillies, 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi Terjemahan. Alih
Bahasa Dika Sukmana Dkk. Jakarta
Perry, Potter. 2000. Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC

You might also like