You are on page 1of 17

PROPOSAL SUPERVISI KEPERAWATAN

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG WIJAYA KUSUMA D RSUD DR. SOEDONO
MADIUN

Oleh :

1. Suci Rahayu., S.Kep 7. Linda Permatasari., S.Kep


2. Siti Maghfiroh., S.Kep 8. Tri Wulandari., S.Kep
3. Mukti Aditya P., S.Kep 9. Melkianus Soro., S.Kep
4. Nia Saktiana., S.Kep 10 Lynda Setyorini., S.Kep
5. Sella Septia Eka W., S.Kep 11 Ramadhan Firdaus Ray.,
6. Livia krunia R., S.Kep S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
2016 / 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tindakan keperawatan merupakan bentuk nyata dari kegiatanyang
dilakukan oleh perawat terhadap masalah keperawatan pasien sehingga
dalam pelaksanaannya perlu benar-benar diperhatikan ketepatan dan
kesesuaiannya sehingga masalah dapat teratasi. Kesalahan yang terjadi pada
pelaksanaan tindakan keperawatan akan berakibat fatal baik bagi pasien
maupun perawat. Supervisi merupakan bagian dari fungsi pengarahan
(directing) dalam fungsi manajemen, sebagai satu cara efektif untuk
mencapai tujuan pelayanan di suatu tatanan pelayanan di Rumah Sakit
termasuk tatanan pelayanan keperawatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan
seorang supervisor adalah melakukan supervisi pada tindakan keperawatan.
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber-
sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas keperawatan
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya
supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan dapat menemukan
berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di
ruangan melalui analisis secara komprehensif, kontinyu bersama-sama
dengan anggota perawat secara efektif dan efisien. Pelaksanaan supervisi
ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan pada pasien
yang dirawat. Dari observasi yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES
PEMKAB Jombang saat melakukan praktek manajemen keperawatan,
didapatkan data dimana supervisi di ruangan Wijaya Kusuma D dilakukan
setiap hari. Supervisi pagi dilakukan oleh Kepala Instalasi Irna Wijaya
Kusuma dengan Kepala Keperawatan yang mencakup jumlah pasien, jumlah
tenaga perawat yang bertugas dinas pagi, kegiatan rutin ruangan dan kinerja
perawat. Pihak perawat jaga biasanya melakukan supervisi pada sore hari
sedangkan Kepala Ruangan melakukan supervisi setiap pagi terutama saat
operan, saat melakukan tindakan injeksi dan saat tindakan keperawatan lain,
melakukan supervisi terhadap kelengkapan data-data di ruangan serta
melakukan klarifikasi dan memberi solusi atas masalah tersebut secara
langsung tentang hal-hal yang perlu dilakukan atau diperbaiki. Jika
ditemukan masalah pada anggota tim maka katim ikut bertanggung jawab
dalam penyelesaian masalah. Berdasarkan pengamatan di ruang Wijaya
Kusuma A bahwa sarana kelengkapan untuk kegiatan supervisi di ruangan
belum ada, dimana ruangan tidak mempunyai format khusus untuk
pelaksanaan supervisi, selama melakukan supervisi .apabila ditemukan ada
perawat yang melakukan kelalaian saat melakukan tindakan keperawatan
biasanya Kepala Ruangan memberikan teguran secara lesan dan tidak ada
bukti tertulis tentang kegiatan supervisi.
Berdasarkan pengamatan tersebut maka kegiatan supervisi sangat
diperlukan karena melalui kegiatan supervisi diharapkan dapat membina dan
meningkatkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang menjadi fokus dan
tujuan utama dalam menciptakan kepuasan di antara mereka yang terlibat
dalam kegiatan supervisi serta pada masa yang akan datang dapat mengurangi
kesalahan

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor
dalam lingkup tanggung jawabnya yang difokuskan pada kemampuan
pelaksanaan dalam pemberian asuhan keperawatan.
1.2.2 Tujuan khusus
a. Mampu menjelaskan pengertian supervisi keperawatan
b. Mampu mejelaskan prinsip supervisi keperawatan
c. Mampu menjelaskan pelaksanaan supervisi keperawatan
d. Mampu menjelaskan alur supervisi keperawatan
e. Mampu menjelaskan langkah supervisi keperawatan
f. Mampu menjelaskan peran dan fungsi supervisi keperawatan
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi pasien
Tercapai kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
1.3.2 Bagi perawat
a. Tercapai kepuasan kerja yang optimal
b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
c. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat
1.3.3 Bagi Institusi
a. Terciptanya model asuhan keperawatan profesional
b. Terlaksananya standart pelaksanaan supervisi untuk meningkatkan
kinerjaPerawat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber
yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka
mencapai tujuan (Nursalam, 2013).

2.2 Tujuan Supervisi


Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

2.3 Prinsip Supervisi


a. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
b. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kempemimpinan.
c. Fungsi superfisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standar.
d. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara
supervisor dan perawat pelaksana.
e. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik.
f. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif , komunikasi efektif,
kreatifitas dan motifasi.
g. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna
dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat
dan manajer.
2.4 Pelaksanaan Supervis
a. Kepala ruangan
1. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada
klien diruang perawatan.
2. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
3. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan.
b. Pengawas perawatan
Bertanggung tawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala
ruangan yang ada di instalasinya.
c. Kepala seksi keperawatan
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung
dan seluruh perawat secara tidak langsung
d. Kepala bidang perawatan
Bertanggung jawab untuk mensupervisi kepala seksi perawatan
secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung
2.5 Alur Supervisi
Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

pra supervisi
Ka. Perawatan IRNA

Supervisi
Menetapkan kegiatan dan tujuan Kepala Ruangan
serta instrumen / alat ukur

Supervisi
supervisi

Menilai kinerja Perawat PP 1 PP 2

Pasca supervisi

 Fair PA PA
 Feed Back
 Follow Up, pemecahan
masalah,
reward/reinforcement

Kualitas Pelayanan Meningkat

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan supervisi
1. Pra supervise
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervise dan menyiapkan
instrument penelitian
b. Supervisor menetapkan tujuan supervise
c. Supervisor menyesuaikan jadwal supervise dengan kegiatan yang akan
disupervisi
d. Supervisor menjelaskan format penilaian dan aspek-aspek yang akan dinilai
e. Supervisor memeriksa kembali kelengkapan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk kegiatan yang disupervisi
2. Pelaksanaan supervise
a. Supervisor mengobservasi dan menilai kineja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrument yang disiapkan
b. Supervisor menemukan dan mencatat beberapa hal yang memerlukan pembinaan
3. Post supervise
a. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
mengklarifikasi permasalahan serta menyampaikan konsep solusi
b. Supervisor berdiskusi dengan PP dan PA
c. Supervisor memberikan feedback dan reinforcement kepada PP dan PA
d. Supervisor merencanakan followup

2.6 Langkah-langkah Supervisi


a. Pra supervisi
1. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
2. Supervisor menetapkan tujuan
b. Supervisi
1. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur
yang telah disiapkan
2. Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
3. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan
4. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi
data sekunder
 Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
 Supervisor melakukan Tanya jawab dengan PP dan PA
c. Pasca Supervisi 3F
1. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)
2. Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi
3. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan
2.7 Peran Supervisor Dan Fungsi Supervisi Keperawatan
Peran dan fungsi supervisor dalam Supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber
daya yang tersedia.
a. Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisor adalah :
1. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan
2. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
3. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang
terkait.
4. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.
b. Manajemen anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu
perencanaan, dan pengembangan.
Supervisor berperan dalam :
1. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.
2. Membantu mendapatkan informasi statistic untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
3. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi
begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat
dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan
kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

2.8 Tekhnik Supervisi


Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas
asuhan.
Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang
diberikan oleh Perawat Primer dan Perawat Associate berdasarkan standar
asuhan yang telah ditetapkan.
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
a. Supervisi langsung :
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back
dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah :
1. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement
dan petunjuk
3. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervisor.
b. Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Struktur Pengorganisasian


a. Kepala ruangan :
b. Perawat Primer :
c. Perawat Associate :
d. Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :
a. Kepala ruang Wijaya Kusuma D RSUD Dr. Soedono Madiun
b. Perawat ruang Wijaya Kusuma D RSUD Dr. Soedono Madiun
c. Dosen pembimbing STIKES PEMKAB Jombang
d. Mahasiswa S1 Keperawatan praktek manajemen STIKES PEMKAB
Jombang
e. Pasien ruang Wijaya Kusuma D RSUD Dr. Soedono Madiun

3.2 Metode
1. Observasi
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Problem Solving

3.3 Media
1. Status klien
2. Instrument supervisi
3. Format pendokumentasian injeksi
4. Format penilaian supervisi

3.4 Pelaksanaan
Hari / tanggal : April 2017
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma D RSUD Dr. Soedono Madiun

3.5 Mekanisme kegiatan


Tahap Kepala ruangan Perawat
Perawat Primer
kegiatan (Supervisor) Associate
Pra Pembukaan :
Supervisi 1. Salam pembukaan 1. menguraikan 1. –
5 menit 2. Menyampaikan maksud tentang tindakan
dan tujuan dilakukannya
pemberian obat
supervisi
3. Memberikan intra vena
kesempatan kepada 2. mendelegasikan 2. menerima
perawat primer untuk kepada perawat delegasi dari
melakukan klarifikasi associate untuk perawat primer
sebelum dilakukan menyiapkan untuk
supervisi. perlengkapan menyiapkan
pemberian obat pemberian obat
intra vena intravena

Supervisi 1. Melakukan pengawasan 1. Melakukan cross 1. Melakukan


45 menit dan koordinasi. cek kelengkapan cross cek
2. Menilai kelengkapan alat. kelengkapan
pengisian format 2. Melakukan alat.
Supervisi. klarifikasi 2. Melakukan
3. Mencatat jika kepada Karu jika klarifikasi
ditemukan ada hal-hal ditemukan kepada PP
yang perlu di diskusikan peralatan yang jika
bersama PP dan PA tidak sesuai ditemukan
4. Memberikan masukan 3. Melaksanakan perlengkapan
berupa saran atau tindakan tidak sesuai
pembe-tulan dari perawatan dgn 3. Membantu
tindakan keperawatan menggunakan melaksanakan
yang dilakukan. pendekatan asuhan
proses keperawatan
keperawatan : yaitu
- Menerima melaksanakan
dan mengkaji implementasi
kebutuhan kep sesuai
klien secara rencana yang
komprehensif. telah dibuat
- Melakukan oleh PP.
analisa dan
menetapkan
masalah kep
- Membuat
tujuan dan
rencana kep.
- Melaksanaka
n rencana
yang telah
dibuat
- Melakukan
evaluasi
keberhasilan
yang telah di
capai.

Post 1. Melakukan evaluasi


Supervisi hasil supervisi (fair).
10 menit 2. Memberikan feed back
3. Memberikan follow up
dan reinforcement
4. Melakukan dokumentasi
hasil supervisi

3.6 Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan
proposal, undangan dan berlatih role play untuk perawat primer yang akan
akan dilakukan supervisi serta kepala ruangan sebagai supervisor dalam
kegiatan supervisi.
b. Evaluasi proses
Kelancaran proses sesuai dengan rencana dan alur yang ada. Perawat
yang bertugas sesuai perannya.
c. Evaluasi Hasil
1. Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan keperawatan
sesuai dengan prosedur.
2. Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai dengan
prosedur.
3. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.
4. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA
1. Gillies. Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi
Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
2. Nursalam, 2013. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
3. PSIK, 2009. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program
Pendidikan Ners. Surabaya.
INJEKSI INTRA VENA

NAMA :
PRODI :
TANGGAL SUPERVISI :

Pengertian :
Suatu cara memasukkan obat melalui pembuluh darah intra vena.
Tujuan:
1. Untuk mempermudah penyerapan obat
2. Untuk menyesuaikan pemberian obat jenis tertentu agar tidak terjdi
kesalahan rute obat
Penilaian:
1 = Tidak dilakukan / dikerjakan sama sekali
2 = Dikerjakan dg keraguan, uraian langkah belum berurutan,
waktu yang digunakan lebih lama
3 = Dikerjakan dengan baik sesuai langkah-langkahnya, waktu
lebih efektif
4 = Dikerjakan dengan sangat baik dan benar, sesuai langkah-
langkahnya, waktu lebih efektif
No Komponen kinerja Penilaian Score
1 2 3 4
1 Tahap pra interaksi 36
 Cek catatan keperawatan dan catatan
medik
 Persiapan Alat :
1. Bak instrument
2. Spuit
3. Obat
4. Alcohol
5. Kapas steril
6. Perlak
7. Baki injeksi

2. Tahap Orientasi 18
1. Berikan salam dan panggil klien dengan
namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur & lama
tindakan pada klien / keluarga.
3. Memberi kesempatan pada klien untuk
bertanya bila ada yang akan ditanyakan
4. Mengatur lingkungan yang nyaman
5. Menyiapkan pasien dalam posisi yang
tepat sesuai kebutuhan
3 Tahap Kerja 40
1. Mencuci tangan
2. Alat-alat yang telah disiapkan dibawa
kedekat klien
3. Melihat catatan pemberian obat yang
sesuai jadwal pemberiannya
4. Mengambil obat kedalam spuit sesuai
jenis dan dosis
5. Mendesinfektan daerah yang akan
diinjeksi
6. Memasukkan obat injeksi melalui bolus
maupun drip
7. Untuk pemberian bolus, selang infuse
diklem terlebih dahulu
4 Tahap Terminasi 12
1. Bereskan alat-alat yang telah digunakan
2. Pasien dirapikan dan posisi diusahakan
senyaman mungkin
3. Catat tanggal pemberian
5 Tahap Dokumentasi 15
1. Menanyakan pada klien apa yang
dirasakan setelah di lakukan tindakan
2. Menyampaikan hasil prosedur yang telah
dilakukan kpd klien/klg
3. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien.
4. Melakukan kontrak untuk tindakan
selanjutnya
5. Mengakhiri kegiatan dengan cara memberi
salam pamitan.
6. Merapikan lingkungan dan mengembalikan
alat
Nilai Total 121

Nilai Batas Lulus = 75 %


Nilai = Jumlah nilai yang didapat X 100%
Jumlah Aspek yang dinilai
= 121 X 100% = 88%
136

Madiun,
Supervisor

....................................

You might also like