You are on page 1of 14

AKUNTANSI NIRLABA (PSAK 45)

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Topik Khusus)

Disusun oleh:
(Kelompok 3)
Tia Permata Sari 120110150004
Wilda Aulia Rahmah 120110150009
Sonya Purnama 120110150015

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
PSAK 45
Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota dan


penyumbang yang tidak mengharapkan imbalan. Ada organisasi yang mendanai
kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas
jasa. Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan
dengan menyajikan terpisah aktiva terikat dan tidak terikat. Pertanggungjawaban
manajer mengenai kemampuannya mengelola sumber daya organisasi yang
diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan
arus kas.

Definisi

Berikut adalah beberapa definisi yang ada pada PSAK 45:

Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang


ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara
permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian atau
semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya
tersebut.

Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh


penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai
dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.

Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk


tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen
atau temporer.

Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi
untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
Tujuan PSAK 45

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba .


Diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami,
memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi. Secara rinci, tujuan
laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk
menyajikan informasi mengenai:
 jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba;
 pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan
sifat aset neto
 jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antara keduanya;
 cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh
pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh
pada likuiditasnya;
 usaha jasa entitas nirlaba.

Lingkup PSAK 45
Laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba yang memenuhi
karakteristik :
 Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
 Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan
jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan
kepada para pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
 Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proporsi pembagian sumber daya entitas nirlaba pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas nirlaba.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan utama adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
kepentingan para penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditor, dan pihak
lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba. Tujuan laporan
keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan
informasi mengenai:
 Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.
 Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai
dan sifat aktiva bersih.
 Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antara keduanya.􀂃 Cara suatu organisasi
mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan
melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada
likuiditasnya.
 Usaha jasa suatu organisasi.

Laporan Keuangan Entitas Nirlaba


 Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periuode laporan
 Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan
 Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan
 Catatan atas laporan keuangan.

a. Laporan Posisi Keuangan


Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan informasi mengenai hubungan
di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam
laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan, dan
informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu para
penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditor, dan pihak-pihak lain untuk
menilai:
 kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara
berkelanjutan; dan
 likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan


menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto. Laporan posisi keuangan
menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan ada
atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara
permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai
sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan
dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau
dalam catatan atas laporan keuangan.

b. Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :
 pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat
aktiva bersih,
 hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain,
bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa,
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak
lainnya untuk:
 mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
 menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan
memberikan jasa,
 menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode.
Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva
bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas
menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat
temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. Laporan aktivitas
menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, kecuali diatur
berbeda oleh SAK lain atau SAK ETAP.

Klasifikasi
 Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto
tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang,
dan menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.
 Sumbangan disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya
pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak
berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai
sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan
diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
 Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui
dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau
pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.

Informasi Pemberian Jasa


 Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus
menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional,
seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas
pendukung.
 Dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban
menurut sifatnya.
 Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan
barang dan jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau
anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi entitas nirlaba.
 Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang
dilaksanakan melalui berbagai program utama.

Laporan Arus Kas


 Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
 Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas
dengan tambahan berikut ini:
 Aktivitas pendanaan:
 Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya
dibatasi untuk jangka panjang.
 Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi
yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,
pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau
peningkatan dana abadi (endowment).
 Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk
jangka panjang.
 Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva
investasi.
Penerapan PSAK 45 pada Otoritas Jasa Keuangan

Profil Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas
dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk
berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-
LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta
menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank,
serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.

Visi

Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri
jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar
perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan
kesejahteraan umum.

Misi

Misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah:

1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan


secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Tujuan
Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan:

1. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;


2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil; dan
3. mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Fungsi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan


sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di sektor jasa keuangan.

Tugas

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan


dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor
Pasar Modal, dan sektor IKNB.
Laporan Posisi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan
Laporan Aktivitas Otoritas Jasa Keuangan
Laporan Arus Kas Otoritas Jasa Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan No. 2.14


Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Pendek adalah liabilitas OJK kepada pihak ketiga yang
akan jatuh tempo dan diselesaikan dalam jangka waktu sampai dengan 12 (dua
belas) bulan setelah periode pelaporan, antara lain:
a. Utang Operasional dan Administratif, yaitu liabilitas yang timbul karena
kegiatan OJK serta biaya-biaya yang telah terjadi tetapi belum dibayar sampai
tanggal laporan keuangan misalnya Utang Biaya dan Utang Pajak;
b. Pendapatan Diterima Dimuka, yaitu penerimaan pendapatan yang belum
merupakan hak OJK pada periode akuntansi berjalan;
c. Utang Setoran ke Kas Negara, yaitu liabilitas yang timbul dalam hal terdapat
sisa dana APBN dan/atau Kontribusi ke Kas Negara yang berasal dari
kelebihan pungutan OJK yang harus disetorkan ke kas negara sesuai
ketentuan yang ditetapkan;
d. Bagian Lancar Liabilitas lmbalan Kerja Jangka Panjang dan Pasca Kerja,
yaitu Nilai Liabilitas lmbalan Kerja Jangka Panjang dan Pasca Kerja yang
direklasifikasi menjadi Liabilitas Jangka Pendek karena akan jatuh tempo
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan; dan
e. Utang Jangka Pendek Lainnya, yaitu utang yang akan jatuh tempo dalam 12
bulan setelah tanggal Laporan Posisi Keuangan yang tidak dapat
dikelompokkan dalam huruf a) sampai d) di atas.
DAFTAR PUSTAKA

ED PSAK 45 (diakses pada tanggal 13 November 2017, pukul 17.00 WIB)

Laporan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2016 (diakses pada tanggal 13
November 2017, pukul 17.00 WIB)

https://id.wikipedia.org/wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan (diakses pada tanggal 13


November 2017, pukul 17.00 WIB)

http://www.ojk.go.id/id/ (diakses pada tanggal 13 November 2017, pukul 17.00


WIB)

http://staff.ui.ac.id/martani (diakses pada tanggal 13 November 2017, pukul 17.00


WIB)

You might also like