Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
sorotan yang ditujukan kepadanya yang sesuai dengan arah dan laju
1
2
siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki
kompetensi.
ditentukan oleh peran kepala sekolah, karena peran kepala sekolah sangat
yang ada juga memiliki aturan yang telah dibuat oleh sekolah, sebagai
dengan berdasarkan aturan awal yang telah disepakati oleh kedua belah
guru perlu ditingkatkan lagi (Nasuha, Sutadji dan Erwin, 2013: 477).
dari kepala sekolah terhadap guru yang ada di SDN CIPINANG BESAR
Diantaranya faktor yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri dan faktor
dari luar yang disebabkan oleh rekan kerja, pimpinan, dan lingkungan di
sekitar tempat kerja. Rekan kerja yang memiliki perbedaan cara kerja akan
B. Identifikasi Masalah
dasar?
2. Bagaimana input atau seleksi SDM yang ada di sekolah Cipinang Besar
Utara 11 Pagi?
11 Pagi?
Pagi?
C. Pembatasan Masalah
penafsiran yang berbeda, maka pada penelitian ini hanya akan dibatasi
pada masalah, yaitu peran kepala sekolah terhadap kinerja guru di SDN
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
2. Manfaat Praktis:
b. Bagi Sekolah
peningkatan.
c. Bagi pembaca
berikutnya.
7
d. Bagi Peneliti
BAB II
ACUAN TEORETIK
1) Definisi Analisis
dapat berhasil.
dalam sebuah peristiwa yang bertujuan untuk bahan penilaian atau bahan
Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “kepala” dam “sekolah”.
sebagai seorang guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.
10
bahwa kepala sekolah memegang peran dan fungsi yang penting dalam
oleh guru maupun oleh pegawai tata usaha serta pembantu lainnya.
Sehingga dengan kerja sama yang baik dapat menghasilkan pikiran yang
performa terbaik jika dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang kuat,
mana sekolah itu berada dan berpengaruh pula pada semua guru dan
untuk membantu peserta didik agar lebih baik dalam belajar. Dengan
tugasnya.
saran dan bimbingan dari kepala sekolah mereka. Dari ungkapan ini,
sifatnya (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani
mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang
memberikan solusi atau jalan keluar dalam berbagai masalah yang ada
18
yang uptodate, dan mempunyai nilai jual tinggi dalam setiap program-
programnya.
merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh kepala sekolah
Maka dari itu, Kepala Sekolah harus memiliki motivasi yang tinggi
pendidikan.
a. Kinerja
dari nilai kontribusi setiap karyawan, baik secara positif atau negative
results, target or goal or criteria have been determined first and have
dengan target atau standar yang ditentukan terlebih dahulu dan yang
didasarkan pada target dan standar yang telah disepakati oleh kedua
b. Guru
merubah anak-anak dari yang tidak bisa menjadi bisa. Guru profesional
22
diantaranya adalah ;
1
Gorky Sembiring, Mengungkap Rahasia dan Tips Manjur, Menjadi Guru Sejati, (Yogyakarta: Best
Publisher, 2009), h.39
23
aspek ;
c. Kinerja Guru
2
Moh. Uzer Usman, menjadi guru Profesional, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001
25
mampu bekerja melalui orang lain, yang dalam hal ini pemberdayaan
a. Perencanaan
b. Pengadaan
c. Seleksi
3
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), p.67-68
27
d. Orientasi
e. Penempatan
f. Penugasan
kinerja mereka masing-masing. Tiga hal yang menjadi bagian dari motivasi
h. Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah suatu konsep yang mengandung
makna perubahan yang terjadi pada diri seseorang atau dengan
kata lain pemberdayaan bertujuan mengangkat harga diri
seseorang, dimana dalam kesehari-hariannya dalam melakukan
pekerjaan tidak lagi ketergantungan dengan pimpinan serta
memiliki kewenangan dalam melaksanakan tugasnya.
i. Pengembangan Kompetensi
Pidie.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini berupaya menelaah tentang seberapa jauh peran
kepala sekolah terhadap kinerja guru. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif.. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana manusia adalah sebagai sumber
utama dan hasil penelitiannya berupa kata atau pernyataan yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya (alamiah). Sesuai dengan pendapat
Denzin dan Loncoln yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang
ada.
Sedangkan penelitian deskriptif merupakan bentuk penelitian yang
paling dasar, yakni mendeskriptikan atau menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik yang alamiah maupun yang direkayasa. Penelitian
deskriptif memiliki beberapa varian, tetapi pada penelitian ini menekankan
pada studi kasus. Studi kasus yaitu metode untuk menghimpun dan
menganalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Jenis penelitian study
kasus digunakan karena strategi penelitian yang mangkaji secara rinci atas
suatu latar atau satu orang subjek atau peritiwa tertentu.
Penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus
merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan
mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Adapun
tujuan study kasus adalah untuk memberikan gambaran secara detail
tentang latar belakang sifat-sifat karakter yang khas dari individu tertentu.
Penenkanannya adalah pemahaman tentang mengapa subjek tersebut
33
b. Obyek Penelitian
1) Obyek penelitian ini adalah berusaha memahami peran kepala sekolah
terhadap kinerja guru sekolah dasar (Studi pada SDN Cipinang Besar
Utara 11 Pagi
b. Wawancara
Wawancara menurut Esterberg (2002) merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
kualitatif, yaitu.
1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan;
2) Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan
3) Mengawali atau membuka alur wawancara; Melangsungkan alur
wawancara;
4) Mengonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara daan
mengakhirinya;
5) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan; dan
6) Mengidentifkasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
Teknik wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah, karyawan
35
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, gambar maupun berbentuk dokumen eletronik Pada
pelaksanaannya perlu dicermati karena tidak semua dokumen memiliki
kredibilitas yang tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus
dalam mengumpulkan data melalui teknik pengumpulan tersebut. Teknik ini
digunakan peneliti untuk memperoleh data mengenai profil sekolah, fungsi
dan tugas kepala sekolah
dan sumber daya manusia di sekolah dalam bentuk dokumentasi.
tehadap pernyataan yang diajukan dinyatakan dalam empat skala nilai yang
37
diurutkan mulai dari nilai yang terendah (1) sampai nilai yang tertinggi (4).
tersendiri yang bergerak di antara angka satu (1) sampai angka empat (4).
Responden tinggal menetapkan salah satu skala nilai atas pertanyaan yang
masalah dan mampu bekerja melalui orang lain, yang dalam hal ini
menejer.
38
Skor
No Aspek Indikator
1 2 3 4 5
3.1 Memberikan
informasipelaksanaan
supervisi yang
dilakukan kepala
sekolah dan pengawas
yang perlu dilakukan
dan disiapkan
Skor
No Aspek Indikator
1 2 3 4 5
Dari tabel di atas terlihat bahwa ada tiga komponen yang dinilai dan
setiap komponen terdiri atas sejumlah aspek dan untuk setiap aspek terdiri
fisik atau deskriptor, sebagai kinerja spesifik yang akan dinilai. Keberadaan
deskriptor dan kri-teria penilaian dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
ria tertentu dari suatu obyek yang dinilai. Kriteria adalah standar atau
kerja dan proses kerja. Contoh indikator kinerja kepala se-kolah dalam
setiap indi-kator yang ditetapkan. Jumlah deskriptor atau bukti fisik untuk
satu dekriptor atau lebih. Deskriptor atau bukti fisik inilah yang nantinya
penutup.
44
pembelajaran.
berlangsung.
teria atau standar kinerja yaitu patokan yang dijadikan acuan dalam
Skor (1): Kinerja hanya memenuhi satu standar yang terdapat dalam des-
Skor (2): Kinerja hanya memenuhi dua standar yang terdapat dalam des-
Skor (3): Kinerja memenuhi tiga standar yang terdapat dalam deskriptor/
Skor (4): Kinerja telah memenuhi semua standar yang terdapat dalam
BAB IV
A. Hasil Analisis
Skor
No Aspek Indikator
1 2 3 4 5
dapat dikatakan bahwa kepala sekolah SDN Cipinang Besar Utara 11 Pagi
sebesar 55% peran kepala sekolah dalam hal perencanaan. Indicator pada
proses pengadaan tenaga pendidik, dari total skor maksimal yaitu 10 point,
hanya ditemukan 3 point, yang artinya hanya 30% peran kepala sekolah
kenyataanya yang ditemukan hanya 7 point saja atau yang artinya hanya
Lima puluh lima adalah skor maksimal yang menunjukan bahwa 100%
Kepala sekolah SDN Cipinang Besar Utara 11 Pagi hanya ditemukan total
48
skor 21 point dari total skor maksimal yaitu 55 point, ini artinya hanya 38%
Skor
No Aspek Indikator
1 2 3 4 5
dari total maksimal skor maksimal 25 point untuk aspek orientasi, artinya
tersebut didapat dengan skor tertinggi pada peran kepala sekolah dalam
point dari total skor 20 point maksimal. Lima puluh persen didapat oleh
Cipinang Besar Utara 11 Pagi ditemukan 5 point dari total masilmal skor
yaitu 10 point, yang artinya hanya 50% peran kepala sekolah sebagai
11 Pagi.
skor 27 point dari total skor maksimal yaitu 55 point, yang artinya peran
50
Utara 11 Pagi sebesar 49% saja. Total empat puluh sembilan persen ini
Skor
No Aspek Indikator
1 2 3 4 5
sekolah dari total skor maksimal yaitu 25 point. Enam puluh persen
pendidik baru.
BAB V
A. SIMPULAN
yang berjumlah 38 indikator dengan total skor maksimal seluruh aspek yaitu
190 point, kepala sekolah SDN Cipinang Besar Utara 11 Pagi ditemukan
sebanyak 87 point dari seluruh indicator. Artinya, hanya sebesar 46% saja
peran kepala sekolah SDN Cipinang Besar Utara 11 Pagi dalam proses
Besar Utara 11 Pagi akan berdampak pada kinerja seorang tenaga pendidik
dan motivator kurang dapat dirasakan secara maksimal oleh guru baru. Hal
ini akan berdampak pada kurangnya kinerja seorang tenaga pendidik baru
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Rosdakarya : Bandung.
Nurbaini., Afifah, Nurul., dan Meirina Brahmana, Eti. 2014. Peran Kepala
50