You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN ASD (ATRIAL SEPTAL DEFECT)

I. Pengkajian
1. Biodata
A. Identitas klien
Nama : An. A
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Kertajaya, Surabaya
Pendidikan :-
Suku/bangsa : Indonesia
Tanggal masuk : 1 Desember 2017
Tanggal pengkajian : 2 Desember 2017
Diagnosa medik : ASD

B. Identitas Orang Tua


1. Ayah
Nama : Tn. M
Usia : 29 tahun
Pendidikan : STM
Pekerjaan / Sumber penghasilan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Kertajaya, Surabaya
2. Ibu
Nama : Ny. N
Usia : 27 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan / Sumber penghasilan : Wirasawasta
Agama : Islam
Alamat : Kertajaya, Surabaya

C. Identitas Saudara Kandung

NO N A M A USIA HUBUNGAN KETERANGAN


Klien Anak Pertama

2. Keluhan Utama
Orang tua mengatakan bahwa klien sesak nafas, suhu tubuh meningkat, lemas,
dan jantung berdebar - debar.
3. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengalami sesak nafas, suhu tubuh meningkat, berkeringat banyak dan
jantung berdebar-debar sejak 2 hari yang lalu. Kemudian segera dibawa ke
rumah sakit oleh orang-tuanya. Klien pernah beberapa kali keluar masuk rumah
sakit dengan keluhan serupa.
B. Riwayat kesehatan lalu
 Prenatal History
Ada riwayat pengguanaan alkohol dan penyakit DM pada ibu.
 Intra natal
Riwayat kehamilan normal
 Riwayat Neonatus
· Gangguan respirasi : sesak, takipnea
· Anak rewel dan kesakitan
· Tumbuh kembang anak terhambat
· Terdapat edema pada tungkai dan hepatomegali
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
· Kakek klien mempunyai riwayat penyakit jantung
· Ibu klien mempunyai riwayat penyakit Diabetes Mellitus
D. Riwayat imunisasi

No Jenis Imunisasi Waktu pemberaian Reaksi setelah pemberian


1. BCG 1X Panas
2. DPT 3X Panas
3. Polio 4X -
4 Campak 1X Panas
5. Hepatitis 1X -
Lain – lain

E. Riwayat Tumbuh Kembang.


 Pertumbuhan Fisik
1. Berat Badan : BB lahir : 3 Kg masuk RS : 9 kg.
2. Tinggi Badan : PB : 50 cm, PB masuk RS : 85 cm
3. Waktu tumbuh : 7 bulan dan tanggalnya gigi : belum ada
 Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat :
1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : 9 bulan
3. Merangkak : 11 bulan
4. Berdiri : 12 bulan
5. Berjalan : 15 bulan
6. Senyum kepada orang lain : orang tua tidak ingat
7. Bicara pertama kali : 10 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : 3,5 tahun
F. Riwayat Nutrisi
 Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : sekitar 2 jam setelah melahirkan
2. Waktu dan cara pemberian : tidak teratur ( setiap kali menangis )
3. Lama pemberian : sampai anak berhenti sendiri
4. Asi diberikan sampai usia : 10 bulan
 Pemberian Susu tambahan
Diberikan susu botol sejak lahir, selang seling dengan ASI
sampai usia 10 bulan. Dilanjutkan susu formula hingga sekarang
 Pemberian makanan tambahan
Sejak umur 4 bulan ( makanan cereal )
G. Riwayat Psichososial
- Anak tinggal di rumah milik orang tua bersama dengan neneknya
- Lingkungan berada di tengah kota
- Hubungan antar anggota keluarga : baik
- Yang mengasuh anaknya adalah neneknya dan hari sabtu dan minggu oleh
ibunya.
H. Riwayat Spritual
Belum dapat dikaji
I. Reaksi Hospitalisasi
 Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Ibunya membawa anaknya ke RS segera setelah munculnya gejala penyakit
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : ya
- Bagaimana perasaan orang tua saat ini : cemas, khawatir karena kondisi
anaknya masih lemah
- Orang tua (bapaknya) selalu mengunjungi anaknya, setiap pulang kerja.
- Siapa yang akan tinggal dengan anak : neneknya sedang ibu dan bapak
(setelah pulang kerja pada hari libur sabtu dan minggu)
 Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Belum dapat dikaji.
4. Pemeriksaan Fisik
TTV (Tanda-tanda vital)
Tekanan Darah (TD) : 80/60 mmHg
Nadi (N) : 108 x/mnt
Suhu Tubuh (S) : 38.7 ˚C
Respirasi (RR) : 20 x/mnt, dispnea pada saat aktivitas

Pemeriksaan fisik Head To Toe


1. Kepala : rambut bersih, tidak ada ketombe, tidak ada tumor, rambut warna
hitam, tidak ada nyeri tekan , tidak ada lesi.
2. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
3. Mata : simetris, konjungtiva pucat, fungsi penglihatan sedikit buram
4. Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan
pada hidung
5. Telinga : bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
6. Mulut : bibir tampak kering, gigi bersih, tidak ada perdarahan dan
pembengkakan pada gusi
7. Dada :
Jantung :
a) Inspeksi : bentuk asimetris, irama nafas tidak teratur
b) Palpasi : teraba adanya bising pada ics II atau III kiri
c) Perkusi : suara jantung pekak, suara paru sonor
d) Auskultasi : bunyi paru vasikuler, terdapat bunyi jantung tambahan
8. Abdomen :
a) Inspeksi : bentuk simetris, datar
b) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan abdomen
c) Perkusi : timpani
d) Auskultasi : batas normal 5-12x/menit
9. Genetalia : tidak terpasang kateter
10. Ekstremitas :
a) Ekstremitas atas : terpasang infus RL pada tangan kiri, tidak terdapat
oedem
b) Ektremitas bawah : tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan,
terdapat oedem pada pergelangan kaki
5. Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium
 foto thorak
 ecg
 echo
6. Pola fungsi kesehatan
a) Pola Aktivitas dan latihan
· Keletihan/kelelahan
· Sesak nafas saat melakukan aktivitas
· Perubahan tanda vital
· Kehilangan tonus otot
b) Pola persepsi dan pemeriksaan kesehatan
· Endokarditis
· Penyakit katup jantung.
c) Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
· Ansietas, khawatir, takut
· Stress yang b/d penyakit
d) Pola nutrisi dan metabolik
· Anoreksia
· Pembengkakan ekstremitas bawah/edema
e) Pola persepsi dan konsep diri
· Kelemahan
· Pening
f) Pola peran dan hubungan dengan sesama
· Penurunan peran dalam aktivitas sosial dan keluarga.
II. Analisa Data
No Analisis data Etiologi Masalah Ttd
1 DS: Defek struktur Resiko
Orang tua klien mengatakan jantung tinggi
bahwa jantung klien berdebar – penurunan
debar curah
jantung
DO:
Takikardi,hipotensi,pucat,bunyi
jantung melemah.

2 DS: Gangguan Intoleransi


Orang tua klien mengatakan pola nafas aktivitas
bahwa klien cepat lelah saat
aktifitas, sesak nafas

DO:
Klien tampak lemas dan pucat
TD : 80/60 mmHg
N : 108 x/mnt
Suhu : 38.7 ˚C
RR : 20 x/mnt
3 DS: Status fisik Risiko
Orang tua klien mengatakan yang lemah tinggi
suhu badan klien meningkat infeksi

DO:
Peningkatan suhu tubuh.
TD : 80/60 mmHg
N : 108 x/mnt
Suhu : 38.7 ˚C
RR : 20 x/mnt
4 DS: Penyakit yang Perubahan
Orang tua klien mengatakan dialami klien proses
sangat cemas melihat kondisi
keluarga
anaknya

DO:
Orang tua klien tampak gelisah
III. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d defek struktur jantung
2. Intoleransi aktivitas b.d gangguan pola nafas
3. Resiko tinggi infeksi b.d status fisik yang lemah
4. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan
penyakit jantung (ASD)
IV. Intervensi Keperawatan
Tgl Dx Tujuan Intervensi Rasional Ttd
3 1 Setelah dilakukan O:  Memonitoring
Des tindakan keperawatan Observasi TTV adanya perubahan
2018 selama 1x24jam klien secara sirkulasi jantung
diharapkan penurunan teratur sedini mungkin
curah jantung dapat N: dan adanya
diminimalkan Anjurkan klientakikardi –
Dengan KH : untuk beraktifitas disritmia sebagai
K : Klien dapat E: kompensasi
mengetahui penyebab Jelaskan kepada meningkatkan
dan gejala dari klien tentang cara curah jantung
penyakitnya penanganan  Pucat
A: penyakit secara menunjukkan
Klien tampak nyaman sederhana adanya penurunan
P: C: perfusi perifer
Klien mampu Kolaborasi terhadap tidak
beraktifitas dengan dengan tenaga adekuatnya curah
normal kesehatan lainnya jantung.Sianosis
P: untuk pemberian terjadi sebagai
Setelah dilakukan obat diuretik akibat adanya
tindakan obstruksi aliran
keperawatan,klien tidak darah pada
mengalami gangguan ventrikel
dalam melakukan  Stres emosi
aktifitasnya menghasilkan
vasokonstriksi
yang
meningkatkan TD
dan meningkatkan
kerja jantung
Meningkatkan
sediaan oksigen
untuk fungsi
miokard dan
mencegah hipoksia
3 2 Setelah dilakukan  Berikan periode Agar dapat
Des tindakan keperawatan mengumpulkan
istirahat yang
2018 selama 2x24jam energi untuk
diharapkan sering dan melakukan
mempertahankan periode tidur aktivitas
tingkat energi yang tanpa gangguan. Melakukan
adekuat tanpa stress § Anjurkan aktivitas normal
tambahan. secara bertahap
permainan dan
Kriteria Hasil : Hipertermia atau
- Anak menentukan dan aktivitas yang hipotermia
melakukan aktivitas tenang. meningkatkan
yang sesuai dengan § Bantu anak kebutuhan
kemampuan. memilih aktivitas oksigen.
- Anak mendapatkan Ansietas
yang sesuai
waktu istirahat/tidur meningkatkan
yang tepat. dengan usia, kebutuhan
kondisi, dan oksigen.
kemampuan.
§ Hindari suhu
lingkungan yang
ekstrem
§ Implementasikan
tindakan untuk
menurunkan
ansietas.
§ Berespons dengan
segera terhadap
tangisan atau
ekspresi lain dari
distress.
3 3 Setelah dilakukan O: 
Des tindakan keperawatan Observasi tanda mengetahui
2018 selama 1x24jam vital, perhatikan perubahan kondisi
diharapkan infeksi demam, klien
teratasi menggigil,  mencegah
Dengan KH : berkeringat, terjadinya resiko
K : Klien dapat perubahan mental agar tidak terjadi
mengetahui penyebab N: infeksi secara
adanya resiko tinggi Bantu klien serius
infeksi meminimalkan  mengetahui
A: resiko infeksi bahaya jika
Klien mampu E: terjadinya infeksi
menunjukkan cara Jelaskan kepada dan komplikasi
mengurangi status fisik klien tentang
yang lemah penanganan
P: pencegahan
Klien mampu infeksi secara
mengatasi resiko sederhana
infeksi C:
P: Kolaborasi
Setelah dilakukan dengan tenaga
tindakan kesehatan lain
keperawatan, tidak ada untuk pencegahan
infeksi / inflamasi, infeksi
meningkatkan status
fisik
3 4 Setelah dilakukan - Diskusikan - Karena hal
Des tindakan keperawatan dengan orang tua tersebut sering
2018
selama 1x24jam dan anak (bila menyebabkan
diharapkan tepat) tentang ansietas/rasa takut.
klien/keluarga ketakutan mereka - Untuk
mengalami penurunan dan masalah memudahkan
rasa takut dan ansietas defek jantung dan koping yang lebih
Dengan KH : gejala fisiknya baik di rumah.
- Keluarga pada anak - Untuk mencegah
mendiskusikan rasa - Dorong kelelahan pada diri
takut dan ansietasnya keluarga untuk mereka sendiri.
- Keluarga menghadapi berpartisipasi - Memberikan
gejala anak dengan cara dalam perawatan pemahaman pada
yang positif anak selama orang tua
hospitalisasi mengenai aktivitas
- Dorong yang tepat untuk
keluarga untuk anak
memasukkan
orang lain dalam
perawatan anak
- Bantu keluarga
dalam
menentukan
aktivitas fisik dan
metode disiplin
yang tepat untuk
anak.

V. Implementasi Keperawatan
Dx Tanggal Implementasi Keperawatan Ttd
1 3 Des 2018 08.00 WIB
- Mengobservasi TTV klien
08.05 WIB
- Menganjurkan klien untuk beraktifitas
10.00 WIB
- Menjelaskan kepada klien tentang cara
penanganan penyakit secara sederhana
10.15 WIB
- Melakukan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk pemberian obat
diuretik
2 3 Des 2018 11.20 WIB
- Memberikan periode istirahat yang sering

dan periode tidur tanpa gangguan.


15.15 WIB
§ - Menganjurkan permainan dan aktivitas yang

tenang.
15.20 WIB
§ - Membantu anak memilih aktivitas yang
sesuai dengan usia, kondisi, dan
kemampuan.
15.21 WIB
§ - Menghindari suhu lingkungan yang ekstrem

15.45 WIB
- Mengimplementasikan tindakan untuk
menurunkan ansietas.
18.00 WIB
§ - Memberi respons dengan segera terhadap

tangisan atau ekspresi lain dari distress.

3 3 Des 2018 18.00 WIB


- Mengobservasi tanda vital, perhatikan
demam, menggigil, berkeringat, perubahan
mental
18.15 WIB
- Menjelaskan kepada klien tentang
penanganan pencegahan infeksi secara
sederhana
18. 23 WIB
- Membantu klien meminimalkan resiko
infeksi
19.00 WIB
- Melakukan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain untuk pencegahan infeksi

4 3 Des 2018 08.08 WIB


- Mendiskusikan dengan orang tua dan anak
(bila tepat) tentang ketakutan mereka dan
masalah defek jantung dan gejala fisiknya
pada anak
09.00 WIB
- Mendorong keluarga untuk berpartisipasi
dalam perawatan anak selama hospitalisasi
09.08 WIB
- Mendorong keluarga untuk memasukkan
orang lain dalam perawatan anak
15.20 WIB
- Membantu keluarga dalam menentukan
aktivitas fisik dan metode disiplin yang tepat
untuk anak.

V. Evaluasi Keperawatan
Dx Tanggal Evaluasi Keperawatan Ttd
1 3 Des 2018 12.00 WIB
S : Orang tua klien mengatakan bahwa
jantung klien masih berdebar –debar
saat melakukan aktifitas
O : Takikardi, hipotensi
TD : 80/60 mmHg
N : 102 x/mnt
Suhu : 37.7 ˚C
RR : 20 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (1,2,4)
2 3 Des 2018 18.05 WIB
S : Orang tua klien mengatakan bahwa klien
cepat lelah saat aktifitas, sesak nafas
O : Klien tampak lemas dan pucat
TD : 80/60 mmHg
N : 102 x/mnt
Suhu : 37.7 ˚C
RR : 20 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (1,2,3,4,5,6)
3 3 Des 2018 20.00 WIB
S : Orang tua klien mengatakan suhu badan
klien sudah turun
O : TTV
TD : 90/70 mmHg
N : 100 x/mnt
Suhu : 37.2 ˚C
RR : 20 x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (1,3,4)

4 3 Des 2018 18.05 WIB


S : Orang tua klien mengatakan masih
cemas melihat kondisi anaknya
O : Orang tua klien tampak gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (1,2,3,4)

You might also like