You are on page 1of 42

PEMBANGKIT

ENERGI LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU

NURHALIM, ST., MT

1
SUMBER-SUMBER ENERGI
Pertanyaan…
• Sumber-Sumber Energi?

3
Sumber-Sumber Energi
• Sumber-sumber energi konvensional:
• Minyak Bumi
• Gas Alam
• Batu Bara
• Sumber-sumber energi baru terbarukan:
• Energi Matahari
• Energi Angin
• Energi Air
• Energi Gheothermal
• Energi Gelombang Laut
• Bio-energi
• Tenaga Nuklir (Fusi atau Fisi)
4
Bahan Bakar Fosil

Tenaga Nuklir

Sumber-
Sumber
Energi
Energi Alternatif
Minyak Bumi
Gas Alam

Bahan Bakar Fosil Batu Bara


Fusi

Tenaga Nuklir

Fisi
Tenaga Air Tenaga Matahari

Tenaga Gheothermal

Tenaga
Energi Angin
Alternatif

Bioener
gi Tenaga Gelombang Laut
ISU-ISU DI BIDANG ENERGI

9
Sumber-sumber energi dunia:
Sumber EIA, 2004
Pemakaian Energi Final Indonesia-2003 (Sumber: Kementerian ESDM)

11
Sumber: EIA
Sumber Energi Listrik di US tahun
2005
Sumber Energi Listrik di Prancis Tahun
2005
Konsumsi Energi Versus GDP
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
18
Kapasitas Produksi Bio-Ethanol Dunia (Sumber: KLH)

19
Tabel: Kondisi Perminyakan di Indonesia
(Sumber: Nurhalim, Jurnal Teknos-2K, UBH)

Kondisi
perminyakan 2000 2001 2002 2003 2004
Indonesia
Produksi minyak 1.272,5 1.214,2 1.125,4 1.139,6 1.094,4

Konsumsi minyak 996,4 1.026 1.075,4 1.112,9 1.143,7

Impor minyak mentah 219,1 326 327,7 306,7 330,1

Ekspor minyak
622,5 599,2 639,9 433 412,7
mentah

Kapasitas pengilangan 1.057 1.057 1.057 1.057 1.055,5

Output pengilangan 968,2 1.006,1 1.002,4 944,4 1.011,6

Cadangan
5.123 5.095 4.722 4.320 4.301
minyak(MB)*
20
Historical and projected CO2 emissions by country (1990-2025). 21
Source: Energy Information Administration.
Potensi Energi Nasional Tahun 2004 (Sumber: Kementerian ESDM)

22
TSCF = Trilun Standard Cubic Foot
Neraca Energi-2004 (Sumber: Kementrian ESDM)

23
Asian Power Grid (Sumber: Kementrian ESDM)

24
Trans Asian Gas Pipeline (TAGP)-Sumber: Kementrian ESDM

25
Energi Mix Nasional Tahun 2025 (Skenario Optimal)

26
Pertanyaan…
• Komitmen Pemerintah Di Bidang Energi?

27
GAMBARAN dan KOMITMEN
PEMERINTAH DIBIDANG ENERGI

28
Kondisi Secara Umum
• Di era mahal dan langkanya bahan bakar fosil, seluruh
dunia berusaha mencari sumber energi alternatif untuk
kelangsungan produksi industri dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dunia dan nasional;
• Produksi bahan bakar fosil dunia terutama minyak terus
menurun dan dalam kondisi yang mengkhawatirkan,
demikian juga cadangan dan produksi bahan bakar fosil
Indonesia dari tahun ke tahun terus menurun.
Sementara konsumsi energi dalam negeri terus
meningkat sebanding dengan pertumbuhan penduduk
dan pertumbuhan ekonomi nasional.
• Untuk itu diperlukan suatu analisis yang menyajikan
besar potensi energi yang dimiliki Indonesia dalam
mengatasi krisis energi masa depan demi kelangsungan
produksi industri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
29
Komitmen Pemerintah
• Kebijakan Umum Bidang Energi (KUBE) pada tahun 1980 dan Keputusan
Menteri Petambangan dan Energi No.1999. K/43/MPE/1996 tentang
prioritas penggunaan bahan bakar terbarukan untuk produksi listrik yang
hendak dibeli PLN;
• Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Kebijakan Pengembangan Energi
Terbarukan dan Konservasi Energi (Energi Hijau) yang dikeluarkan
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral pada 22 Desember 2003.
• Peraturan Presiden (Perpres) nomor 05 tahun 2006 tanggal 25 Januari
2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Terdapat beberapa arahan
kebijakan energi dalam perpres tersebut. Salah satu yang terpenting adalah
diharapkan terdapat komposisi yang lebih berimbang dalam bauran sumber
energi (energy mix) Indonesia, yang saat ini masih bertumpu pada minyak
bumi mencapai 54 persen, gas bumi 26 persen, dan batubara 14 persen;
• Pada tahun 2025 diharapkan bahan bakar nabati (biofuel) dapat memberi
konstribusi lebih dari 5 persen dalam pemenuhan kebutuhan energi
nasional. Terkait dengan bahan bakar nabati (BBN) juga telah diterbitkan
pula Instruksi Presiden (Inpres) nomor 5 tahun 2006 tentang Penyediaan
dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai bahan bakar lain.

30
Pertanyaan…
• Peluang dan Kendala Dibidang Energi di
Indonesia?

31
SASARAN, PELUANG, KENDALA,
DAN STRATEGI DIBIDANG
ENERGI di INDONESIA

32
Kondisi Saat Ini di Indonesia
• Kebijakan dan komitmen pemenrintah bidang energi sangat baik;
• Potensi sumber daya energi cukup besar;
• Akses masyarakat terhadap energi masih terbatas;
• Pangsa konsumsi BBM : 63% dari energi final;
• Ekspor energi besar, impor BBM besar:
– Ekspor minyak bumi 514 ribu barel per hari, pemakaian dalam
negeri 611 ribu barel per hari dimpor 487 ribu barel per hari
– Ekspor gas bumi 4,88 BCF per hari, pemakaian dalam negeri
3,47 BCF per hari
– Ekspor batubara 92,5 juta ton per tahun, pemakaian dalam
negeri 32,91 juta ton per tahun
• Harga ekspor gas dan batubara lebih tinggi dari harga pemasaran
dalam negeri;
• Kemampuan / daya beli konsumen dalam negeri terhadap batubara
dan gas rendah dan belum adanya insentif ekonomi baik fiskal
maupun non fiskal bagi energi fosil untuk pemakaian dalam negeri;
33
Lanjutan...
• Struktur APBN masih tergantung penerimaan migas dan subsidi
BBM
• Industri energi belum optimal
– Infrastruktur Energi Terbatas
– Harga energi (BBM, Gas untuk pabrik pupuk dan energi baru
terbarukan) belum mencapai keekonomian
– Pemanfaatan Energi Belum Efisien

Kondisi tersebut mengakibatkan :


• Energi (Primer) Mix Timpang
– Pemanfaatan gas dalam negeri belum optimal
– Pemanfaatan batubara dalam negeri belum optimal
• Karena adanya subsidi BBM pengembangan energi alternatif
terhambat
• Mempercepat Indonesia menjadi net importer minyak
34
• Subsidi BBM membengkak
Kondisi Yang Diharapkan
• Kebijakan Energi Nasional sesuai dengan
platform politik kabinet pemerintah;
• Meningkatnya akses masyarakat kepada energi;
• Meningkatnya keamanan pasokan energi;
• Meningkatnya kondisi ekonomi sehingga
kemampuan / daya beli masyarakat meningkat;
• Harga energi sesuai dengan keekonomiannya;

35
Sasaran
• Diterbitkannya Undang Undang Energi
• Terwujudnya konsumsi energi per kapita minimal sebesar 10 SBM dan rasio
elektrifikasi 95% (RUKN) pada tahun 2025
• Terwujudnya keamanan pasokan energi dalam negeri, melalui :
• Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 pada tahun 2025
• Terwujudnya energi (primer) mix yang optimal:
– Peranan minyak bumi menurun menjadi 26.2% pada 2025
– Peranan gas bumi meningkat menjadi 30.6% pada tahun 2025
– Peranan batubara meningkat menjadi 32.7% pada tahun 2025
• Pemanfaatan brown coal
• Coal Liquefaction
• Briket Batubara
– Peranan panas bumi meningkat menjadi 3.8% pada tahun 2025
– Peranan energi baru dan terbarukan lainnya meningkat menjadi 4.4% pada
tahun 2025
• Terpenuhinya pasokan energi fosil dalam negeri dengan mengurangi ekspor secara
bertahap
• (perlu disusun Rencana Induk Pemanfaatan Energi untuk Industri, Transportasi,
Listrik, Rumah Tangga dan Bangunan Komersial)

36
Lanjutan...
• Terwujudnya kondisi ekonomi sehingga kemampuan / daya beli
masyarakat meningkat
• Tersedianya infrastruktur energi :
– BBM : jaringan pipanisasi BBM di Jawa; kilang; depot; terminal
transit
– Gas : jaringan pipanisasi Kalimantan–Jawa, Jawa Barat–Jawa
Timur, Sumatera–Jawa;
– Integrated Indonesian Gas Pipeline; embrio dari Trans ASEAN
Gas Pipeline (TAGP)
– Batubara : sarana dan prasarana transportasi dari mulut
tambang ke pelabuhan; pelabuhan dititik suplai dan di lokasi
konsumen; sarana dan prasarana distribusi
– Listrik : ASEAN POWER GRID ; transmisi Jawa, Kalimantan,
Sulawesi
• Tercapainya struktur harga energi sesuai keekonomiannya

37
Peluang
• Keanekaragaman sumber daya energi: migas,
batubara, panas bumi dan energi baru serta
terbarukan lainnya;
• Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik akan
meningkatkan kebutuhan energi dalam negeri
dan kemampuan / daya beli masyarakat serta
akan menjadi daya tarik investasi swasta yang
diperlukan dalam pembangunan sektor energi;
• Potensi peningkatan efisiensi energi cukup
besar;
• Potensi pasar energi nasional, regional dan
internasional masih terbuka;
38
Kendala
• Struktur harga energi belum mendukung diversifikasi
dan konservasi energi;
• Adanya disparitas perkembangan ekonomi antar
wilayah;
• Ketidaksesuaian antara persebaran sumber energi dan
konsumen sehingga membutuhkan infrastruktur energi;
• Perbedaan harga energi fosil di pasar internasional
dengan di dalam negeri yang disebabkan kemampuan /
daya beli masyarakat yang masih rendah;
• Industri energi khususnya minyak dan gas bumi serta
ketenagalistrikan pada umumnya belum kompetitif;
• Ketidakstabilan pasar dan harga energi fosil;
• Iklim investasi belum kondusif;

39
Strategi
• Mengembangkan mekanisme harga
keekonomian energi;
• Meningkatkan keamanan pasokan energi
dengan memperhatikan aspek lingkungan;
• Menerapkan prinsip-prinsip good governance
dan transparansi;
• Mendorong investasi swasta bagi
pengembangan energi;
• Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
dalam pengelolaan energi;

40
Hemat Energi
• Energi mahal;
• Energi yang hilang tak dapat
diambil kembali;
• Energi bukan milik kita sendiri;

41
Tugas I
• Proses Pembangkitan Energi Listrik
– Tugas Individu
– Kertas A4, Font 12, 1 Spasi,
– Margin: kiri 2,5 cm, bawah 2,5 cm, atas 2 cm,
kanan 2 cm
– Maksimum 7 halaman
– Dikumpul Pada Pertemuan ke-3.

42

You might also like