You are on page 1of 9

4.

1 Rencana Pola Ruang


Rencana Pola Ruang pada RTRW Kota Bandar Lampung dibagi menjadi 2 pembahasan yaitu,
Rencana Pengembangan Kawasan Lindung dan Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya. Dimana
pada Rencana Pengembangan Kawasan Lindung akan dibagi kembali menjadi 7 bagian yaitu Kawasan
Hutan LIndung, Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya, Kawasan
Perlindungan Setempat, Ruang Terbuka Hijau, Kawasan Cagar Budaya, Kawasan Rawan Bencana, dan
Kawasan Lindung Lainnya. Dan untuk Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya akan dibagi
menjadi 9 pembahasan. Antara lain, Kawasan Perumahan, Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan
Perkantoran, Kawasan Industri, Kawasan Pariwisata, Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau, Kawasan
Ruang Evakuasi Bencana, Kawasan Ruang Bagi Kegiatan Sektor Informal dan Kawasan Peruntukkan
Lainnya.

4.1.1 Rencana Pengembangan Kawasan Lindung


Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2030, kawasan
lindung merupakan wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan
hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.
Selain di dalam RTRW Kota Bandar Lampung, penjelasan terkait kawasan lindung dibahas
dibeberapa peraturan perundangan lainnya yang menjadikan dasar dalam penyusunan RTRW Kota
Bandar Lampung yaitu dijelaskan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.x Peraturan Terkait Rencana Pengembangan Kawasan Lindung
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalm RTRW
Undang-Undang No. 26 Tahun Menjelaskan pengertian Berkontribusi dalam penentuan
2007 Pasal 1 ayat 21 Tentang kawasan lindung “Wilayah yang lokasi Kawasan Hutan Lindung
Penataan Ruang ditetapkan dengan fungsi di RTRW Kota Bandar Lampung
utama melindungi kelestarian tahun 2011 – 2030.
lingkungan hidup yang
mencakup sumber daya alam
dan sumber daya buatan”.
Undang-Undang No. 26 Tahun Menjelaskan bahwa penataan Berkontribusi dalam pembagian
2007 Pasal 5 Ayat 2 Tentang ruang jika diklasifikasikan rencana pola ruang wilayah
Penataan Ruang berdasarkan fungsi utama Kota Bandar Lampung dimana
kawasan terdiri atas kawasan kawasan lindung terbagi
lindung dan kawasan budidaya. menjadi 6 (enam) sesuai
Dalam pembagian kawasan dengan peraturan perundangan
lindung terdiri dari kawasan dasarnya dalam RTRW Kota
yang memberikan perlindungan Bandar Lampung Tahun 2011-
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalm RTRW
kawasan bawahnya, kawasan 2030
perlindungan setempat,
kawasan suaka alam dan cagar
budaya, kawasan rawan
bencana, dan kawasan lindung
lainnya.
Keputusan Presiden Republik Menjelaskan jenis-jenis Berkontribudi menjadi dasar
Indonesia No. 32 Tahun 1990 kawasan lindung yang dimana dalam terbaginya rencana
tentang Pengelolaan Kawasan terbagi menjadi 4 (empat) yaitu kawasan lindung di Kota
Lindung kawasan yang memberikan Banjarmasin, terdiri dari
perlindungan kawasan kawasan yang memberikan
bawahnya, kawasan perlindungan terhadap kawasan
perlindungan setempat, dibawahnya, perlindungan
kawasan suaka alam dan cagar setempat, RTH, cagar budaya,
budaya, dan kawasan rawan rawan bencana, dan kawasan
bencana alam yang setiap lindung lainnya dalam RTRW
jenisnya akan terbagi kembali Kota Bandar Lampung Tahun
dilengkapi dengan kriteria serta 2011-2030
ketentuan setiap jenis kawasan
lindung.
Sumber : Analisis Penulis, 2018
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kawasan lindung dapat dibagi menjadi kawasan yang
memberikan perlindungan kawasan bawahnya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka
alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana, dan kawasan lindung lainnya. Berikut pembagian
kawasan lindung yang tercantum dalam RTRW Kota Bandar Lampung 2011-2030.

4.1.1.1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Dibawahnya


Peraturan perundangan yang mendasari RTRW Kota Banjarmasin 2013-2032 dalam
penentuan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
Tabel 4.x Peraturan Terkait Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
Dibawahnya
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalam RTRW
Peraturan Pemerintah No 26 Kawasan yang memberikan Sebagai dasar untuk
Tahun 2008 Tentang Rencana perlindungan terhadap membedakan jenis kawasan
Tata Ruang Wilayah Nasional, kawasan bawahannya terdiri yang memberikan pelindungan
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalam RTRW
Pasal 52 ayat 1 atas: terhadap kawasan bawahannya
a. kawasan hutan lindung; berupa kawasan resapan air
b. kawasan bergambut; dan yang terdapat pada Kawasan
c. kawasan resapan air Batu Putu di Kecamatan Teluk
Betung Utara, Sukadanaham
dan Susunan Bru di Kecamatan
Tanjung Karang Barat, Beringin
Raya, Sumber Agung dan
Kedungan di Kecamatan
Kemiling, Keteguhan dan
Sukamaju di Kecamatan Teluk
Betung Barat dan kawasan bukit
dan gunung
Keputusan Presiden RI No 32 Pembagian kawasan yang Menjadi acuan dalam RTRW
Tahun 1990 Tentang memberikan perlindungan Kota Bandar Lampung untuk
Pengelolaan Kawasan Lindung, kawasan bawahannya menentukan fungsi kawasan
Pasal 5 lindung dan untuk menentukan
kriteria kawasan yang
memberikan perlindungan
kawasan bawahannya
Sumber : Analisis Penulis, 2018

Dari table diatas, dapat diketahui bahwa RTRW Kota Bandar Lampung menjadikan Peraturan
Pemerintah dan Keputusan Presiden sebagai dasar dalam penentuan kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan bawahannya. Berikut diilustrasikan terkait RTRW dalam membuat
peraturan yang didasarin peraturan diatasnya.

Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah RTRW Kota Bandar


No 26 Tahun 2008 No 26 Tahun 2008 Lampung Terkait
Tetang Rencana Tata Tetang Rencana Tata Kawasan yang
Ruang Wilayah Ruang Wilayah Memberikan
Nasional Pasal 52 ayat Nasional Pasal 52 Perlindungan Terhadap
1 ayat 1 Kawasan Dibawahnya
Gambar 4.x Bagan Landasan Peraturan Perundangan Terkait Kawasan yang Memberikan
Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Sumber: Analisis Penulis, 2018
4.1.1.2 Kawasan Perlindungan Setempat
Pada RTRW Kota Bandar Lampung, terdapat pembahasan terkait kawasan lindung. Dimana
dalam pembahasan kawasan lindung dibagi menjadi 7 yang salah satunya adalah kawasan
perlindungan setempat yang diuraikan pada table berikut :
Tabel 4.x Peraturan Terkait Kawasan Perlindungan Setempat dalam RTRW Kota Bandar Lampung
2011-2030
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalam RTRW
Undang – Undang Nomor 26 Kawasan Perlindungan Penentuan Kawasan
Tahun 2007 tentang Penataan setempat meliputi: perlindungan setempat yaitu
Ruang a. kawasan sempadan pantai; Sempadan Pantai berada di
Keputusan Presiden Republik
b. kawasan sempadan sungai; sepanjang pesisir Kota Bandar
Indonesia Pasal 5 No 32 Tahun
c. kawasan sekitar danau atau Lampung, Kawasan Sekitar
1990 Tentang Pengelolaan
waduk; Mata air Rasuna Said di
Kawasan Lindung
d. kawasan sekitar mata air; Kecamatan Teluk Betung Utara,
dan Mata Air Tirto Sari di
e. kawasan sempadan rel kereta Kecamatan Teluk Betung Utara,
api. Mata air Way Laga di
Kecamatan Panjang

Sumber : Analisis Penulis, 2018

Dari penjelasan tabel diatas, peraturan perundangan sebagai landasan dalam perlindungan
setempat yang tertuang pada RTRW Kota Bandar Lampung 2011-2030

Undang – Undang
Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan
Ruang
RTRW Kota Bandar
Lampung Terkait
Keputusan Presiden Kawasan Perlindungan
Republik Indonesia Setempat
Pasal 5 No 32 Tahun
1990 Tentang
Pengelolaan Kawasan
Lindung

Gambar 4.x Bagan Landasan Peraturan Perundangan Terkait Kawasan yang Memberikan
Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Sumber: Analisis Penulis, 2018

4.1.1.3 Ruang Terbuka Hijau


Peraturan perundangan yang menjadi dasar dalam penentuan ruang terbuka hijau pada
RTRW Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2030 dapat dilihat dalam table berikut :
Tabel 4.x Peraturan Terkait Kawasan Ruang Terbuka Hijau dalam RTRW Kota Bandar Lampung 2011-
2030
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalam RTRW
Undang-Undang Republik Proporsi ruang terbuka hijau Menetapkan 30 persen dari luas
Indonesia No. 26 Pasal 29 Ayat pada wilayah kota paling sedikit kota yang terdiri dari :
2 Tahun 2007 Tentang Penataan 30 (tiga puluh) persen dari luas a. Perkarangan, halaman
Ruang wilayah kota. perkantoran, halam
Peraturan Menteri Pekerjaan
perokoan, halaman tempat
Umum No. 05/PRT/M/2008
usaha dan taman atap
Tentang Pedoman Penyediaan
bangunan
dan Pemanfaatan Ruang b. Taman lingkungan di wilayah
Terbuka Hijau di Kawasan Bandar Lampung
c. Hutan kota di Kecamatan
Perkotaan
Teluk Betung Barat, Panjang,
Teluk Betung Utara
d. Pemakaman tersebar di
wilayah
Sumber : Analisis Penulis, 2018

Peraturan-peraturan diatas menjadi dasar untuk RTRW Kota Bandar Lampung dalam penggunaan
lahan, dimana minimal 30% dari luas wilayah kota harus tersedia ruang terbuka hijau.
Undang-Undang
Republik Indonesia
No. 26 Pasal 29 Ayat 2
Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang

RTRW Kota Bandar


Lampung Terkait Ruang
Peraturan Menteri Terbuka Hijau
Pekerjaan Umum No.
05/PRT/M/2008
Tentang Pedoman
Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan

Gambar 4.x Bagan Landasan Peraturan Perundangan Terkait Ruang Terbuka Hijau
Sumber: Analisis Penulis, 2018

4.1.1.4 Kawasan Cagar Budaya


Peraturan perundangan yang menjadi dasar dalam penentuan ruang terbuka hijau pada
RTRW Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2030 dapat dilihat dalam table berikut :
Tabel 4.x Peraturan Terkait Kawasan Cagar Budaya dalam RTRW Kota Bandar Lampung 2011-2030
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalam RTRW
Undang-Undang No. 26 Tahun Jika menilik lebih dalam, Pada RTRW Kota Bandar
2007 tentang Penataan Ruang kawasan lindung peruntukkan Lampung 2011-2030 pada Pasal
suaka alam dan cagar budaya 49 ayat 2 mengatakan bahwa
dapat berupa kawasan suaka cagar budaya dapat
alam laut dan perairan lainnya, dimanfaatkan sebagai
kawasan pantai kepentingan ilmu pengetahuan,
berhutan bakau, taman pendidikan dan kehidupan
nasional, taman hutan raya,
taman wisata alam,
cagar alam, suaka margasatwa,
serta kawasan cagar budaya
dan ilmu
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalam RTRW
pengetahuan;
Undang-Undang No. 11 Tahun Menjelaskan mengenai kriteria Menjadi acuan pada RTRW Kota
2010 tentang Cagar Budaya cagar budaya, yaitu cagar Bandar Lampung , kawasan
budaya yang memiliki umur dan cagar budaya di Kota Bandar
gaya lebih dari 50 tahun; Lampung termasuk dalam
memiliki arti khusus bagi kriteria-kriteria yang disebutkan
sejarah; ilmu pengetahuan, pada peraturan perundangan
agama, dan/atau kebudayaan; terkait cagar budaya, yaitu :
berupa benda alam dan/atau 1. Situs Keratuan Dibalau di
benda buatan manusia; bersifat Kelurahan Kedamaian
2. Kawasan permukiman
bergerak dan tidak bergerak,
trandisional di Kelurahan
satu kesatuan atau
Negeri Olok Gading
berkelompok; berunsur tunggal
atau banyak; berdiri bebas atau
menyatu dengan formasi alam;
dan menyimpan informasi
kegiatan manusia pada masa
lalu.
Sumber : Analisis Penulis, 2018

Dari penjelasan diatas, peraturan perundangan sebagai landasan dalam rencana pengembangan
kawasan cagar budaya yang tertuang pada RTRW Kota Bandar Lampung 2011-2030 dapat disajikan
dalam bentuk bagan sebagai berikut.

UU No. 26 Tahun 2007 Menjadi tujuan dalam


Tentang Penataan Ruang peruntukan fungsi
Pasal 5 Ayat 2 kawasan cagar budaya

Menjadi tujuan dalam


peruntukan fungsi
Menjadi dasar pada kawasan cagar budaya
UU No. 11 Tahun 2010
kriteria cagar budaya
Tentang Cagar Budaya
yang ada di Kota Bandar
Pasal 5, 6, 7 dan 9
Lampung
Gambar 4.x Bagan Landasan Peraturan Perundangan Kawasan Cagar Budaya
Sumber: Analisis Penulis, 2018

4.1.1.4 Kawasan Rawan Bencana


Dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung, kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi
mengalami bencana alam. Mengacu pada RTRW Kota Bandar Lampung 2011-2030, jenis rawan
bencana yang ada di Kota Bandar Lampung yaitu rawan bencana tanah longsor, rawan bencana
gelombang pasang tsunami, rawan bencana banjir dan rawan bencana gempa. Berikut disajikan tabel
terkait peraturan mengenai kawasan rawan bencana yang mendasari RTRW Kota Bandar Lampung
2011-2030:
Tabel 4.x x Peraturan Terkait Kawasan Rawan Bencana dalam RTRW Kota Bandar Lampung 2011-
2030
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalam RTRW
Keputusan Presiden Republik Menjelaskan kriteria kawasan Menjadi dasar dalam
Indonesia No. 32 Pasal 33 rawan bencana alam adalah mengidentifikasi lokasi yang
Tahun 1990 tentang kawasan yang diidentifikasi berpotensi bencana yaitu rawan
Pengelolaan Kawasan Lindung sering dan berpotensi tinggi bencana tanah longsor di
mengalami bencana alam Kecamatan Kemiling, rawan
seperti letusan gunung berapi, bencana gelombang pasang
gempa bumi, dan tanah tsunami di Kecamatan Panjang,
longsor. rawan bencana banjir di Kota
Bandar Lampung dan rawan
bencana gempa di Kecamatan
Panjang

Peraturan Daerah Nomor 9 Rencana pengembangan Berkontribusi dalam rencana


Pasal 53 Ayat 2 Tahun 2014 kawasan peruntukan evakuasi pengembangan kawasan
Paragraf 9 Kawasan bencana sebagaimana evakuasi bencana, penyediaan
Peruntukkan Evakuasi Bencana dimaksud diarahkan melalui : ruang evakuasi bencana dan
a. Penyediaan jalur evakuasi jalur evakuasi yang memadai di
bencana yang terjangkau oleh Kota Bandar Lampung menurut
kendaraan roda empat pada RTRW Kota Bandar Lampung
wilayah-wilayah rawan bencana 2011-2030
untuk 50 menjamin keamanan
Peraturan Terkait Isi Peraturan Kontribusi dalam RTRW
dan keselamatan pengungsi;
b. Peningkatan kapasitas
kelembagaan dan aparatur
penanggulangan bencana, dan
Penyediaan sarana dan
prasarana penunjang proses
evakuasi bencana

Sumber : Analisis Penulis, 2018

Dari penjelasan diatas, peraturan perundangan sebagai landasan dalam rencana


pengembangan kawasan rawan bencana yang tertuang pada RTRW Kota Bandar Lampung 2011-2030
dapat disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Keputusan Presiden Menjadi dasar identifikasi


Republik Indonesia No. lokasi berpotensi rawan
32 Pasal 33 Tahun 1990 bencana
tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung

Rencana Kawasan Rawan


Peraturan Daerah Bencana
Nomor 9 Pasal 53 Ayat Rencana pengembangan
2 Tahun 2014 Paragraf kawasan peruntukan
9 Kawasan Peruntukkan
Gambar evakuasi bencana
4.x Bagan Landasan Peraturan Perundangan Kawasan Rawan Bencana
Evakuasi Bencana Sumber: Analisis Penulis, 2018

You might also like