Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
satu komponen lemak, yaitu salah satu senyawa lemak yang lunak berwarna
kekuningan seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh terutama pada hati.
dibuat oleh tubuh dan hanya 20% masuk bersama bahan makanan (Soeharto,
2005). Seperti kita ketahui lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat
diperlukan oleh tubuh kita, disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral. Oleh karena itu, sebagai komponen lemak,
kolesterol menjadi salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling
steroid. Disamping sebagai salah satu sumber energi sebenarnya lemak atau
untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh (Rifqi Akbar Prakoso, 2012).
1
2
tahun 2011 tercatat sebanyak 18,6 juta (31%) dari 60 juta kematian di Dunia
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari seluruh angka
(8,3 juta penduduk), Stroke (6,2 juta penduduk) dan selebihnya disebabkan
oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,1 juta penduduk). Prevalensi
karena Penyakit Jantung Pembuluh Darah (PJPD), dan 7,6 juta disebabkan
serangan jantung, berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar pada tahun
2012 di dapatkan angka kematian akibat penyakit jantung dan penyakit tidak
menular pada tahun 2007 terdapat sebesar 59,5% dan meningkat pada tahun
Menurut survei kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010, data
penderita penyakit jantung dan pembuluh darah yang diperoleh dari Dinas
selama bulan April 2015 sampai dengan bulan Juni 2015, masyarakat yang
mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 16% atau 470
jiwa, dari jumlah tersebut menurut data dari hasil kunjungan pemeriksaan di
terjadinya penimbunan zat lemak dalam darah adalah obesitas dan gaya
juga bisa disebabkan oleh proses dalam tubuh itu sendiri. Hal ini bisa terjadi
tubuh kekurangan enzim lipoprotein, lipase, dan reseptor LDL, atau bisa
kenaikan produksi kolesterol oleh hati, atau juga bisa disebabkan oleh
menggunakan diri sendiri sebagai alat atau media penyembuh dalam rangka
perawat adalah salah satu pelaku dari terapi komplementer selain dokter dan
dalam fungsinya secara holistik (bio, psiko, sosial, kultural, spiritual) dengan
dua cara yaitu dengan terapi non farmakologi dan terapi farmakologi. Terapi
obat golongan asam nikotinat, dan obat golongan ezetimibe (Imam Haryana,
2009).
didapatkan data dari hasil analisis statistik dengan uji t berpasangan pada
4,01 dengan nilai p= 0,0001 (<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada
perbedaan antara kadar kolesterol total sebelum dan sesudah terapi bekam.
beda mean sebesar 17,4. Sedang jika dilihat dengan nilai signifikansi (p =
0,0001), maka nilainya kurang dari α = 0,05. Hal tersebut dapat menjelaskan
bahwa upaya penurunan kadar kolesterol total dalam darah dapat dilakukan
tersebut pada syaraf tulang belakang. Dengan adanya hubungan ini, maka
rangsangan apapun yang diarahkan pada kulit manapun pada bagian tubuh
punggung, paha, perut dan lain-lain. Bekam kering cocok untuk penyakit
bedah atau ditusuk dengan jarum lancet, lalu di sekitarnya dihisap dengan
alat cupping set, hand pump, atau tabung lain untuk mengeluarkan darah
dari dalam tubuh. Bekam basah ini dipakai untuk pengobatan karena
pada titik yang tepat (motor point) , maka pada kulit (kutis), jaringan bawah
kulit (sub kutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cells.
Tahun 2015”
bekam basah terhadap perubahan kadar kolesterol total dalam darah pada
2. Bagi institusi
praktek lapangan.
3. Bagi peneliti
penelitian selanjutnya.
4. Bagi masyarakat
5. Bagi responden