Professional Documents
Culture Documents
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
21050115060025
Abstrak
Abstract
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
IV Balongan”.
berakhir pada tanggal 31 Maret 2018. Kerja praktik ini merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib dilaksanakan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program
Studi Diploma III Teknik Mesin Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro.
banyak sekali doa, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Atas berbagai
bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1.
2.
9. Rekan rekan karyawan yang telah berbagi ilmunya dan pengambilan data
RU VI Balongan.
12. Kedua orang tua atas support yang selalu diberikan selama ini.
13. Teman - teman DIII Teknik Mesin Universitas Diponegoro angkatan 2015.
kerja praktik ini. Oleh karena itu penulis menerima setiap masukan dan kritik
yang diberikan. Semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat memberikan manfaat
baik bagi penulis sendiri dan semua pihak khususnya bagi mahasiswa PSD III
Indramayu.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
pengenalan tentang kondisi di lapangan yang harus sedini mungkin diketahui oleh
mahasiswa dan merupakan salah satu persyaratan mata kuliah yang harus
Teknologi Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Hal ini adalah suatu
sebagai tempat kerja praktik serta dapat mempelajari secara nyata keadaan di
dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil)
menjadi bentuk-bentuk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia.
Refinery unit VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini
Pengolahan dan Pemurnian Gas yaitu Kilang LPG Mundu dengan kapasitas
produksi 37,3 juta SCF per hari. Bahan baku diolah di kilang di RU VI Balongan
adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari propinsi Riau.
2
Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Solar, Pertamina Dex, Avtur, Kerosene (Minyak
Tanah), LPG dengan kapasitas produksi 1200 T/D, Propylene dengan kapasitas
menghasilkan air, listrik, steam, udara, air bertekanan serta nitrogen guna untuk
menjalankan semua proses yang ada di sebuah Refinery unit. Salah satu unit
pendukung namun memiliki peranan yang sangat besar pada sebuah Refinery unit
sebagai penghasil listrik yaitu turbin. Dengan kebutuhan listrik pada kilang yang
penting, sehingga suatu keandalan turbin harus tetap dijaga, dengan cara
turbin.
Bagi Perusahaan
dapat bermanfaat.
industri.
Bagi Mahasiswa
4
Balongan.
di industri.
untuk menguasai ilmu pengetahuan yang lebih tinggi pada masa yang
akan datang.
Balongan
sehingga laporan ini hanya mengacu pada batasan “Analisis Performa Steam
A. Metode Pengamatan
B. Metode Diskusi
bersama-sama.
C. Metode Wawancara
BAB I. PENDAHULUAN
penulisan.
dan Visi Misi, Lokasi, Kilang, Proyek dan Konstruksi, Bahan baku,
Pada bab ini berisi mengenai landasan teori yang berkaitan dengan
pokok bahasan atau topik yang menjadi fokus pembahasan yaitu tentang
Steam Turbine.
BAB V. PEMBAHASAN
(Persero) RU VI Balongan.
Balongan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan dasar produk
bumi menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi merupakan tujuan utama dari
industri petrokimia hilir. Pengelolaan sumber daya ini diatur oleh negara untuk
kemakmuran rakyat seperti yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Hal
ini ditujukan untuk menghindari praktik monopoli dan mis- eksploitasi kekayaan
alam.
Raerink pada tahun 1871 di Cibodas dekat Majalengka (Jawa Barat), namun usaha
tersebut mengalami kegagalan. Kemudian dilanjutkan oleh Aeilo Jan Zykler yang
melakukan pengeboran di Telaga Tiga (Sumatera Utara) dan pada tanggal 15 Juni
Sejak itu berturut-turut ditemukan sumber minyak bumi di Kruka (Jawa Timur)
tahun 1887, Ledok Cepu (Jawa Tengah) pada tahun 1901, Pamusian Tarakan
tahun 1905 dan di Talang Akar Pendopo (Sumatera Selatan) tahun 1921.
Caltex dan maskapai-maskapai lainnya untuk turut serta dalam usaha pengeboran
minyak di Indonesia.
yang bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PN
Indonesia.
10
pengolahan minyak bumi agar suplai BBM tetap stabil. Dalam pembangunan
wilayah di Indonesia. Saat ini PT. Pertamina (Persero) telah mempunyai tujuh
tidak berproduksi lagi karna minyak mentah maupun gas sudah tidak bisa di
Visi:
Misi:
logo kuda laut sebagai identitas PERTAMINA. Perkiraan perubahan logo sudah
biaya. Akan tetapi, program tersebut tidak sempat terlaksana karena adanya
tahun 2003.
mendapatkan pandangan (image) yang lebih baik diantara global oil dan gas
Hilir.
oriented, terkait dengan persaingan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.
Arti Logo:
PERTAMINA dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif
invetasi pembangunannya dibayar dari revenue kilang Balongan sendiri dan dari
keuntungan Pertamina lainnya. Dengan demikian maka tidak ada dana atau equity
membangun kilang- kilang lainnya sebelum tahun 1990. Oleh karena itu kilang
mengolah minyak mentah jenis Duri (80%). Pada tahun 1990-an, crude Duri
mempunyai harga jual yang relatif rendah karena kualitasnya yang kurang baik
sebagai bahan baku kilang. Kualitas yang rendah dari crude duri dapat terlihat
diantaranya dari kandungan residu yang sangat tinggi mencapai 78%, kandungan
logam berat dan karbon serta nitrogen yang juga tinggi. Teknologi kilang yang
dimiliki di dalam negeri sebelum adanya kilang Balongan tidak mampu mengolah
secara efektif dalam jumlah besar, sementara itu produksi minyak dari lapangan
Saat ini, feed yang digunakan pada kilang Balongan merupakan campuran crude
dilaksanakan pada bulan Oktober 1994, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto
15
pada tanggal 24 Mei 1995. Peresmian ini sempat tertunda dari perencanaan
menjadi minyak ringan yang lebih berharga. Kapasitas unit ini merupakan yang
Visi:
Misi:
NBBM dan Petkim secara tepat jumlah, mutu, waktu dan berorientasi laba
yang terkait dengan persaingan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.
Arti Logo :
2. Gambar : konstruksi regenerator dan reaktor di unit RCC yang menjadi ciri
3. Warna :
2.4.3 Strategi
17
menguasai pasar.
BBM, dan Petrokimia (di luar DKI Jakarta dan Jawa Barat). Untuk biaya
survei dan riset pasar mutlak harus dilakukan agar menghasilkan produk
tinggi.
pemilihan mode operasi yang sesuai serta jenis minyak yang diolah,
mutlak diperlukan.
masyarakat sekitarnya.
Balongan, kabupaten Indramayu, Jawa Barat (40 km arah barat laut Cirebon).
Untuk penyiapan lahan kilang yang semula sawah, diperlukan pengurukan dengan
pasir laut yang diambil dari pulau Gosong Tengah yang dikerjakan dalam waktu
Sejak tahun 1970, minyak dan gas bumi dieksploitasi di daerah ini.
Sebanyak 224 buah sumur berhasil digali. Di antara sumur-sumur tersebut, sumur
Barat, Kandang Haur Timur, Tugu Barat, dan lepas pantai. Sedangkan produksi
minyak buminya sebesar 239,65 MMSCFD disalurkan ke PT. Krakatau Steel, PT.
Pupuk Kujang, PT. Indocement, Semen Cibinong, dan Palimanan. Depot UPPDN
III sendiri baru dibangun pada tahun 1980 untuk mensuplai kebutuhan bahan
kilang dengan 250 Ha daerah konstruksi kilang dan 200 Ha daerah penyangga.
Ditinjau dari segi teknis dan ekonomis, lokasi ini cukup strategis dengan
1. Bahan baku
a. Minyak mentah Duri, Riau (awalnya 80%, saat ini 50% feed)
b. Minyak mentah Minas, Dumai (awalnya 20%, saat ini 50% feed)
c. Gas alam dari Jawa Barat bagian timur sebesar 18 Million Metric
2. Air
maksimum 1.200 m3. Air tersebut berfungsi untuk steam boiler, heat
buangan dengan sistem wasted water treatment, dimana air keluaran di-
recycle ke sistem ini. Secara spesifik tugas unit ini adalah memperbaiki
persyaratan lingkungan.
3. Transportasi
berdekatan dengan jalan raya dan lepas pantai utara yang menghubungkan
untuk daerah Jakarta dan Jawa Barat. Marine facilities adalah fasilitas
yang berada di tengah laut untuk keperluan bongkar muat crude oil dan
produk kilang. Fasilitas ini terdiri dari area putar tangker, SBM, rambu
laut, dan jalur pipa minyak. Fasilitas untuk pembongkaran peralatan dan
4. Tenaga Kerja
pada proses pendirian kilang Balongan yang berupa tenaga kerja lokal
Sumber: Pertamina
Gambar 2.3. Lokasi PT. Pertamina RU VI Balongan
ketentuan hukum dan standar etika tertinggi dimana saja Pertamina melakukan
diharapkan menjadi nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan menjadi perilaku khas
Insan Pertamina:
pelanggan.
sehat.
kapasitas 125.000 BPSD dengan bahan baku yang terdiri dari minyak mentah
Duri 80%, minyak mentah Minas 20% dan gas alam dari Jatibarang sebagai bahan
23
sedangkan sisanya berupa propylene, LPG, IDF, fuel oil, dan decant oil. Bahan
pembantu proses yang berupa bahan kimia dan katalis sebagian besar masih
diimpor.
oleh konsorsium, yang terdiri dari JGC, Foster Welter, dan diatur dalam EPC
November 1994. Lisensi proses pengolahan dari unit-unit kilang dapat dilihat
Gasoline MERICHE
7 18 47,000 FW I
Treatment Unit M
Propylene
8 19 7,000 UOP FW I
Recovery
9 Catalytic 20 13,000 UOP FW I
10 LCO 21 12,000 UOP JGC II
25
76
11 Hidrogen Plant 22 FW FW II
MMSCFD
Amine treater
12 23 - JGC JGC I
Plant
Sour Water
13 24 - JGC JGC I
Stripper
27
14 Sulphur Plant 25 JGC JGC I
MT/Day
Sumber: Pertamina, 2008
1. General Manager
Refenry Unit VI sesuai dengan visi misi unit bisnis yang meliputi kegiatan
pengadaan barang dan jasa, pengadaan bahan baku, intermedia, dan gas,
dalam setiap aktivitas / proses bisnis agar kegiatan operasi berjalan dengan
3. Production-I Manager
4. Production-II Manager
dan Overhaul (plant stop), pemeliharaan peralatan kilang rutin & non
a. Bagian Bengkel
satu orang Pengawas Utama (PUT) mekanik dan PUT alat-alat dan
las konstruksi.
membawahi tiga Pengawas Utama yaitu PUT CDU, PUT RCC, PUT
unit proses ARHDM dan GO LCO H2. Kepala Bagian Eng. Pem-JPK
pemerintah dan/atau standar & code serta aspek HSE yang berlaku agar
8. REL Manager
(termasuk TA dan OH) serta pengadaan barang dan jasa yang berkaitan
mencapai tingkat kehandalan kilang dan safety yang optimal sesuai dengan
jasa, peraturan pemerintah, standard & code yang berlaku dalam upaya
dengan aman dan handal sampai dengan jadwal TA/OH berikutnya, untuk
bagi perusahaan.
kebijakan & STK HSE, identifikasi risiko HSE, mitigasi risiko HSE,
& standard code compliance serta HSE audit agar kegiatan pencegahan
dan kesehatan kerja dapat tercapai sesuai dengan rencan dalam upaya
VI
1. UU No. 1/1970
33
2. UU No. 2/1951
Depnaker.
3. UU No. 11/1979
4. UU No. 23/1997
5. UU No. 27/1999
2. Seksi Pelatihan:
3. Seksi Fire:
34
b) Mengelola regu pemadam agar selalu siap bila suatu saat terjadi
kebakaran
5. Seksi Rekayasa :
BAB III
PROSES PRODUKSI
Terdapat tiga kategori bahan baku yang digunakan, yaitu : bahan baku
utama yang berupa minyak mentah (Crude Oil), dan bahan baku penunjang &
aditif berupa bahan kimia, katalis, gas alam dan resin, serta bahan baku sistem
Balongan adalah minyak minas (light oil) dan minyak duri (heavy oil) dengan
pencampuran dengan minyak JMCO (Jatibarang Mixed Crude Oil), Nile Blend,
mudi (Gresik), Banyu Urip, Azeri (Malaysia) dalam jumlah yang kecil karena
kandungan minyak duri dan minas sudah mulai terbatas dan sifat dari minyak
Viskositas (cSt) :
@300C - 591
@500C 11,6 -
36
Sumber: Pertamina,2008
Tabel 3.3 Jenis Katalis dan Resin PT. Pertamina RU VI Balongan (lanjutan)
Activated Alumina
58-D-101 A/B-R1-R2 Adsorbsi moisture
1/8”, ¼”, ceramic
59-A-101 A/B- dari LPG Adsorbsi
ball Molsieve
A1 moisture, CO2
Siliporite
Sumber: Pertamina,2008
Bahan baku Utilitas adalah bahan baku yang dibutuhkan di unit utilitas
sebagai sarana penunjang proses. Dalam proses Utilitas bahan baku yang
39
dibutuhkan adalah air dan udara. Air berasal dari Bendungan Salam Darma di
Kabupaten Subang. Air ini sebelum digunakan diolah terlebih dahulu sehingga
bebas dari pengotor dan mineral. Air ini digunakan sebagai pendingin,
dengan proses treatment air sisa proses. Udara digunakan sebagai udara tekan
Hydro Skiming Complex Unit ini adalah proses distilasi dan treating dari
limbah yang dihasilkan dari crude oil dan proses treating produk naphta. Unit
ini terdiri dari Distillation Treating Unit (DTU) dan Naphtha Processing Unit
(NPU).
Unit ini terdiri dari Crude Distillation Unit (Unit 11), Amine
Treatment (Unit 23), Sour Water Stripper (Unit 24), Sulphur Plant (Unit
Unit CDU ini juga dirancang untuk mengolah campuran wild naphta
Sour Water Stripper adalah unit pengolahan air buangan dari unit-unit
lain yang masih mengandung H2S dan NH3. Produk yang dihasilkan
dari unit ini adalah treated water yang ramah lingkungan dan dapat
dihasilkan off gas yang kaya H2S dan NH3 yang dibakar di
incinerator.
TEL(Tetra Etil Lead) dan MTBE (Methyl Tertier Butyl Eter) untuk
Catalytic Cracker (RCC). Selain DMAR, juga dihasilkan produk lain seperti
Nickel+
Vanadium 5 - 25 ppm Mengurangi konsumsi katalis
Fungsi utama dari unit ini adalah untuk mengurangi atau menghilangkan
impurities tersebut dengan hidrogen yang dihasilkan dari Hydrogen Plant dan
produk-produk minyak bumi yang bernilai tinggi, seperti: LPG, Gasoline, Light
berasal dari unit AHU dengan desain 29500 BPSD (35,5 % vol) dan Untreated
42
Atmospheric residu yang berasal dari unit CDU dengan desain 53.000 BPSD
Unit POC menerima umpan dari off gas RCC dan menghasilkan produk
propilen.
Sumber:Pertamina RU VI,2017
Gambar 3.1. Skema Unit Utilities
dari 5 unit Steam Turbin Generator (STG) dan PLTD yang berupa 1 unit
22.000 KW dengan penggerak HP steam dari unit 52, sehingga total kapasitas
a. Initialstart-up
beberapa sub station. Dengan sistem ini, maka distribusi listrik menjadi lebih
baik. Penyaluran listrik dari sub station 1 ke sub station yang lain menggunakan
head.
Patra
Sistem ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan Steam dan air umpan
boiler ke kilang serta menerima steam condensate dari kilang. Boiler dirancang
44
untuk memasok kebutuhan Steam pada proses yang terdiri dari steam drum,
down comers, water wall tube, superheater, dan bank tube. Unit air umpan
1. Menampung air
2. Pemanas awal
untuk menaikkan pH agar air tidak bersifat asam (korosif). Peralatan penunjang
local boiler control (LCP), analyzer, water level gauge, dan lain-lain.
berupa bahan bakar cair (minyak) dan bahan bakar gas. Unit 52 ini terdiri dari 6
unit boiler dengan kapasitas 115 ton/jam masing-masing unit. Steam yang
melalui ekspansi dari turbin. Steam yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi
3, yaitu:
Demin Water Pump, Condensate Pump) dan proses (RCC, GO/LCO HTU,
Steam ini mempunyai tekanan 3,5 kg/cm2 dan digunakan untuk media
Area).
lokasi dari kilang, maka diperlukan sistem perpipaan dan penampungan air
yang memadai. Pipa yang digunakan berdiameter 24 inci dan air yang tersisa
Jatiluhur pada saluran utama sebelah Timur (EastMain Canal). Apabila kanal
dalam perbaikan, maka air sungai diambil dari sungai Cipunegara. Kebutuhan
perserdiaan air dari sungai, maka sistem di kilang Balongan ini dilengkapi
dengan unit pengolahan air sisa proses agar dapat digunakan kembali.
46
Raw water ditransfer dari Raw Water Intake Facilities (Salam Darma)
melalui pipa dan ditampung di tangki raw water. Raw water ini digunakan juga
5. HouseStation
Service water adalah air baku yang sudah di treat di unit 53. Service
water sebelum masuk ke Potable Water Tank, disteril terlebih dahulu dengan
gas Chlorine yang selanjutnya dipompakan ke pemakai. Air yang sudah disteril
dinamakan DW.
berikut:
1. Kantor laboratorium
4. Field Office
5. Gedung Administrasi
Water treatment bertujuan untuk mengolah air agar terbebas dari mineral
boiler feed water. Kandungan mineral yang dihilangkan di Demin Plant antara
lain Ca, Mg, Sodium, Silica, Sulphate, Carbonat, dan Chloride.Demin Plant
terdiri dari tiga train dengan flow rate 110 m3/h tiap train (A/B/C). Pola
kontinyu.
2. Air buangan regenerasi yang mengandung garam asam dan garam basa
serta air pembilas dari masing-masing resin dibuang melalui bak penetral
pH meter.
Drain.
periodik.
Air yang mengandung karbon, kation, anion, CO2, senyawa organik, dan
exchanger (strong base cation dan weak base cation) yang di dalamnya terdapat
48
resin penukar kation. Kation-kation seperti Ca2+ dan Mg2+ akan diserap resin
dan ditukarkan dengan ion hidrogen. Untuk meregenerasi resin kation ini
digunakan asam sulfat, air buangannya dikirim ke bak penetral. Air keluaran
cation exchanger yang masih mengandung anion, CO2, dan ion hidrogen
dimasukkan ke anion exchanger (strong base anion dan weak base anion) untuk
hanya mengandung air dan ion hidrogen serta ion hidroksida yang nantinya akan
menjadi air. Selain itu, pada anion exchanger, jumlah silica dijaga agar tidak
lebih dari 0,02 ppm karena silica dapat membentuk scale yang sulit dibersihkan
fasilities utilities, ancillaries dan fasilitas offsite. Bagian-bagian dari unit ini
adalah:
33°C dengan wet bulb temperature 29,1oC dengan tipe counter flow. Menara
terdiri dari 12 cell dan 12 draft fan beserta masing-masing motornya dan dua
buah header supply utama untuk pendistribusian ke onsite dan utility area.
49
Sistem pendinginan pada cooling tower ini dirancang menurut sistem sirkulasi
tumbuhnya lumut, inhibitor korosi dan scaling inhibitor untuk mencegah korosi
dan kerak yang ditambahkan secara kontinyu, serta slime dispersant untuk
mutu air, sebagian air diolah di side stream filter. Pada bagian header supply ke
proses di kilang. Unit ini terdiri dari 6 alat pengatur tekanan udara, yaitu 3 unit
50
turbin dan 3 unit motor kompresor. Kapasitas alat-alat tersebut adalah 3.500
untuk menghilangkan kandungan air pada udara yang dapat merusak kompresor.
molsieve.
ledakan dalam proses petroleum refining. Sistem ini terdiri dari 2 unit dengan
tangki masing-masing 3 buah. Kapasitas per tangki 41,5 m3. Kapasitas per unit
bergantian secara kontinyu untuk menghilangkan gas- gas selain nitrogen seperti
CO, CO2, dan gas lainnya. Adsorben yang digunakan yaitu silika alumina dan
dikembalikan oleh cold box vessel. Dari unit adsorber ini, kemudian dimasukkan
ke dalam cold box vessel dan gas dicairkan dengan siklus refrigerasi kemudian
dipisahkan fase gas dan cairnya, panas yang ditukarkan dari cold box vessel
dipakai untuk dryer. Setelah itu fase gasnya dikembalikan ke siklus refrigerasi,
Unit ini berfungsi untuk memasok bahan bakar pada pabrik. Unit ini
bahan baku Hydrogen Plant. Sumber gas bakar tersebut antara lain: fuel gas
dari refinery off gas, LPG dan propilene dari ITP dan natural gas.
kapasitas per tangkinya 3000 m3. Pompa yang digunakan ada 3 unit (2 turbin
dan 1 motor).
AR dari CDU
DCO digunakan sebagai fuel oil pada normal operasi, pada saat shut down
dalam bentuk flake dan dilarutkan, dicairkan menjadi larutan 10oBe dan 20oBe
5,5 kg/hari.
3. Pemakaian khusus caustic soda pada unit 14, 21, 23 sebanyak sekali
setahun.
kebakaran. Air tersebut disalurkan ke fire water hydrant dan water springkle di
area ITP (Instalasi Tangki dan Pengapalan) sebagai air pemadam kebakaran.
Unit ini terdiri dari 4 buah pompa dengan kondisi auto stand by dengan satu
jockey pump yang berfungsi untuk menahan tekanan dalam sistem. Jockey pump
53
kg/cm2, maka salah satu pompa 66-P101 A/B/C/D akan berjalan otomatis.
tiap unit proses serta menampung hasil produksi dari unit-unit proses tersebut,
baik yang berupa intermediate product atau finished product. ITP (Instalasi
penyiapan tangki untuk bahan baku, bahan baku intermediet, dan produk. Selain
itu, seksi ini juga berfungsi untuk pengukuran jumlah transfer (metering) dan
perbaikan kualitas pencampuran (blending). Seksi ini meliputi Tank Farm Unit
(unit 42).
(loading), pembongkaran minyak mentah dari kapal dan sebaliknya (jetty), serta
mengelola limbah- limbah dari proses yang kebanyakan mengandung NH3, H2S,
phenol, oil, dll (environtment). Unit ini meliputi Single Buoy Mooring (unit 41),
Pipeline (unit 43), dan sistem pengolahan limbah. Unit peralatan pada fasilitas
unit yaitu Single Buoy Mooring (unit 41), Tank Farm Unit (unit 42), dan Pipeline
(unit 43).
BAB IV
LANDASAN TEORI
54
Dalam Sejarah turbin uap, pertama kali dibuat oleh Hero dari Alexandria,
yaitu sebuah prototype turbin uap primitif yang bekerja menggunakan prinsip
reaksi, dimana turbin ini terdiri dari sumber kalor, bejana yang diisi dengan air
dan pipa tegak yang menyangga bola dimana pada bola terdapat dua nozzle uap.
Proses kerjanya adalah sumber kalor akan memanasi air di dalam bejana sampai
air menguap, lalu uap tersebut mengalir melewati pipa tegak masuk ke bola. Uap
dikembangkan turbin uap oleh beberapa orang yang berusaha memanfaatkan uap
adalah orang Inggris yang membuat mesin uap bolak-balik pertama, mesin ini
tidak popular karena mesin sering meledak dan sangat boros uap. Untuk
dikembangkan mesin uap rotary. Mesin uap rotary komponen utamanya berupa
55
poros yang bergerak memutar. Model konversi energi potensial uap tidak
dari Inggris adalah dua penemu awal dari dasar turbin uap modern. De Laval pada
tahap yang andal, dan namanya digunakan untuk nama turbin jenis impuls.
turbinnya dipakai pertama kali pada kapal laut. Disamping para penemu di atas,
uap. Rateau dari Prancis mengembangkan turbin impuls tingkat banyak, dan C.G
Selanjutnya, penggunaan turbin uap meluas dan praktis menggantikan mesin uap
meningkatkan efisiensi sehingga turbin uap berdaya besar (1000 MW, 3600 rpm,
Steam Turbine adalah suatu alat atau penggerak yang digunakan untuk
dimana aliran fluida ini mempunyai energi kinetik oleh nosel pada turbin yang
diubah menjadi energi gerak atau mekanik yang dihubungkan pada alat/mesin
yang ingin digerakkan. Dengan memanfaatkan air yang dipanaskan dan menjadi
uap. Steam Turbine dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang
industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan transportasi. Pada dasarnya Steam
56
Turbine terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator yang merupakan
meliputi pendukungnya seperti bantalan, kopling, dan sistem bantu lainnya agar
superheated vapor (uap kering) yang dkeluarkan oleh nosel sehingga sudu-sudu
turbin terdorong secara anguler atau bergerak memutar. berikut penjelasan prinsip
kerja:
1. Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi potensial dari
uap diubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami penyempitan. Tekanan
uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam
nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada
saat masuk ke dalam nosel. Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan
roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu
kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar
2. Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkan sudu turbin berarti
hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu
turbin yang berjalan. Supaya energi kinetik yang tersisa saat meninggalkan
sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu
gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama
57
dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap yang berguna untuk
mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu
3. Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat
berbeda tergantung kontruksinya, proses penurunan kalor, kondisi awal dan akhir
Tekanan di bawah 40 bar dan uap berasal dari turbin HP yang telah
Tekanan berada diantara 1-2 bar dan uap berasal dari Turbin (MP).
Jenis turbin uap berdasarkan tekanan uap pada exhaust outlet terdiri dari :
Turbin Kondensasi
58
vakum
Tekanan uap pada bagian exhaust di atas tekanan atmosfir. Uap exhaust
Turbin Ekstraksi
Turbin ini termasuk dalam jenis turbin tekanan lawan dengan perbedaan
uap buang dari turbin jenis ini lebih lanjut masih dipakai untuk turbin-
Impulse Turbine
ke rotary blade. Rotary blade memiliki bentuk bucket. Aliran steam yang
tekanan. Pressure drop hanya terjadi pada nosel. Turbin jenis ini tidak
Reaction Turbine
berputar karena mendapat gaya lift dari aliran steam. Aliran steam
mengalami pressure drop pada nosel dan pada rotary blade. Turbin jenis
59
ini memerlukan jumlah stage lebih banyak dari pada impulse untuk
mencapai efisiensi yang sama pada diameter bucket yang sama. Turbin
jenis ini menghasilkan axial thrust, diameter turbin jenis ini biasanya lebih
Sumber: Wikipedia
Gambar 4.1 Turbin Impulse dan Turbin Reaksi
Turbin aksial
Aliran uapnya mengalir dalam arah yang sejajar terhadap sumbu turbin.
Turbin radial
Aliran uapnya mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sumbu
turbin.
Turbin bertingkat (multi stage): turbin ini dibuat dalam jangka kapasitas
Sumber: Wikipedia
Gambar 4.2 Komponen Steam Turbine
Komponen yang terdapat pada turbin uap dapat diuraikan sebagai berikut :
turbin.
b. Governor valve adalah tempat masuknya uap steam inlet yang akan
menggerakkan turbin .
mekanik poros.
gesekan, panas dan aus, menahan beban shaft dan mesin, menahan gaya aksial
atau untuk menerima gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang
i. Rotor adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin
atau deretan sudu Moving Blade. Untuk turbin bertekanan tinggi atau ukuran
besar, khususnya untuk turbin jenis reaksi maka motor ini perlu
terhadap poros.
62
j. Main oil pump berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untuk disalurkan
pada bagian – bagian yang berputar pada turbin. Dimana fungsi dari Lube Oil
yaitu:
Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor sebagai
m. Reducing Gear adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada
Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan tipe Helical yang
Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi tipe Helical yang
menerima gaya sejajar dari poros gear wheel ( gaya aksial ) yang
parameter seperti, steam flow, steam temperature, dan steam pressure pada setiap
isentropik. Penurunan performa turbin uap yang paling umum dapat ditandai
Siklus Rankine merupakan model operasi mesin uap panas yang secara
umum ditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk Siklus
Rankine adalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, uap, dan panas
panas menjadi kerja dimana panas disuplai secara eksternal pada aliran tertutup
dan fluidanya bisa berupa air atau uap, siklus ini dinamai Rankine untuk
Sumber: Wikipedia
Gambar 4.3 Siklus Rankine Ideal
Prinsip kerja Siklus Pembangkit Listrik Tenaga Uap seperti yang ada pada
(gambar 4.4) yang prosesnya dapat digambarkan pada diagram dibawah ini.
Sumber: Wikipedia
Gambar 4.4 Diagram T-s
Proses 4-1 : Perpindahan kalor dari fluida kerja pada tekanan konstan
melalui kondenser
reversibel. Pengaruh gesekan adalah kerugian akibat reduksi kerja aktual yang
isentropik dianggap sebagai kondisi ideal, karena basis yang digunakan adalah
Waktual
100 %
Wteori
Dimana:
menjadi:
m h1 h 2
100 %
m h1 h 2s
Dimana :
Sumber: Wikipedia
W m1 h1 h3
persamaan :
W m1 h1 h2
Kerja isentropis turbin jika kondisi keluaran dinyatakan dalam kondisi kondensing
maka :
W m1 m2 h2 h3
W m1 h1 h2 m1 m2 h2 h3
Dimana :
Waktual
Ƞ= 𝑥 100%
Wdesain
68
BAB V
PEMBAHASAN
Turbin uap ini diproduksi oleh Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd
Tamano Works Japan model DK-35 dan diberi tag Steam Turbine Generator
Model : DK-35
Sumber: PT Pertamina RU VI
Gambar 5.1 Steam Turbine Generator 51-G-101 A
kemampuan pabrik terhadap equiments tersebut dan data sheet berisi kumpulan
Sumber: PT Pertamina RU VI
Gambar 5.2 Data Sheet Steam Turbine Generator (STG) 51-G-101-A
lapangan) dari steam turbine generator yang harus diisi oleh operator untuk
mengontrol kondisi STG setiap hari. Log Sheet harus diisi setiap empat jam sekali.
Dibawah ini adalah log sheet yang diambil dalam 4 kali pengamatan dan diolah
Data Aktual
Parameter Simbol dan Satuan
02-Feb-18 09-Feb-18 16-Feb-18 23-Feb-18
Beban W (KW) 16.300 16.500 16.100 16.400
Inlet Steam Pressure P1 (Kg/cm2) 41,8 42 42 42
Inlet Steam Temperature T1 (°C) 370 370 370 370
Inlet Steam Flow m1 (T/H) 79 79,5 77 75
Sumber: PT Pertamina RU VI
71
average) untuk membuktikan efisiensi yang ada pada log sheet. Untuk data yang
W m1 h1 h2 m1 m2 h2 h3
Waktual
Ƞ= 𝑥100%
Wteoritis
Dari tabel superheated water (Tabel A-4) diketahui data sebagai berikut :
1
Eka Fauzy, Analisa Efisiensi STG, Semarang, 2015
2
PT Pertamina RU VI Balongan 2018
72
4.22 ? ?
4.22 − 4
ℎ1 = 3071.1 + ( ) (3117.2 − 3071.1)
6−4
h1 = 3076.17 kJ/kg
4.22 − 4
ℎ1 = 3177.2 + ( ) (3213.6 − 3177.2)
6−4
73
h1 = 3181.20 kJ/kg
370 − 360
ℎ1 = 3076.17 + ( ) (3181.20 − 3076.17)
400 − 360
h1 = 3102.42 kJ/kg
Dari tabel superheated water (Tabel A-4) diketahui data sebagai berikut :
Tabel 5.2
P (MPa) s-T 360 °C 400 °C
4.22 ? ?
Interpolasi s1
4.22 − 4
𝑠1 = 6.3782 + ( ) (6.6215 − 6.3782)
6−4
s1 = 6.4049 kJ/kg.K
4.22 − 4
𝑠1 = 6.5408 + ( ) (6.7690 − 6.5408)
6−4
s1 = 6.5659 kJ/kg.K
370 − 360
𝑠1 = 6.4049 + ( ) (6.5659 − 6.4049)
400 − 360
s1 = 6.4451 kJ/kg.K
75
Dari tabel superheated water (Tabel A-4) diketahui data sebagai berikut :
1.50 3081.9
1.86 ?
2.0 3069.5
1.86 − 1.50
ℎ2 = 3069.5 + ( ) (3081.9 − 3069.5)
2.0 − 1.50
h2 = 3078.42 kJ/kg
s3 = s1 = 6.4451 kJ/kg.K
77
h f = 209.33 kJ/kg
h fg = 2382.7 kJ/kg
s f = 0.7038 kJ/kg.K
s g = 8.0763 kJ/kg.K
𝑠3 − 𝑠𝑓 6.4451 − 0.7038
𝑥= = = 0.7787
𝑠𝑔 − 𝑠𝑓 8.0763 − 0.7038
Mencari h 3 pada T3 = 50 °C
= 27490.44 kW
78
beban 22000
𝑊𝑖𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = = = 22680.41 kW
Ƞ 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 0.97
= 22680.41 kW
Efisiensi aktual turbin uap berdasarkan daya aktual terhadap daya teoritis adalah :
Waktual 23143.27
Ƞ= 𝑥100% = 𝑥100% = 84.2 %
Wteoritis 27490.44
Dari tabel superheated water (Tabel A-4) diketahui data sebagai berikut :
4.22 ? ?
4.22 − 4
ℎ1 = 3071.1 + ( ) (3117.2 − 3071.1)
6−4
h1 = 3076.17 kJ/kg
4.22 − 4
ℎ1 = 3177.2 + ( ) (3213.6 − 3177.2)
6−4
h1 = 3181.20 kJ/kg
370 − 360
ℎ1 = 3076.17 + ( ) (3181.20 − 3076.17)
400 − 360
h1 = 3102.42 kJ/kg
Dari tabel superheated water (Tabel A-4) diketahui data sebagai berikut :
4.22 ? ?
4.22 − 4
𝑠1 = 6.3782 + ( ) (6.6215 − 6.3782)
6−4
s1 = 6.4049 kJ/kg.K
4.22 − 4
𝑠1 = 6.5408 + ( ) (6.7690 − 6.5408)
6−4
s1 = 6.5659 kJ/kg.K
370 − 360
𝑠1 = 6.4049 + ( ) (6.5659 − 6.4049)
400 − 360
s1 = 6.4451 kJ/kg.K
Dari tabel superheated water (Tabel A-4) diketahui data sebagai berikut :
1.0 2827.9
1.37 ?
1.50 2920.4
1.37 − 1.0
ℎ2 = 2827.9 + ( ) (2920.4 − 2827.9)
1.50 − 1.0
h2 = 2819.81 kJ/kg
s3 = s1 = 6.4451 kJ/kg.K
51 ? ? ? ?
h f pada T3 = 51 °C
51 − 50
ℎ𝑓 = 209.33 + ( ) (230.23 − 209.33)
55 − 50
84
hf = 213.51 kJ/kg
h fg pada T3 = 51 °C
51 − 50
ℎ𝑓𝑔 = 2370.7 + ( ) (2382.7 − 2370.7)
55 − 50
s f pada T3 = 51 °C
51 − 50
𝑠𝑓 = 0.7038 + ( ) (0.7679 − 0.7038)
55 − 50
sf = 0.7166 kJ/kg.K
s g pada T3 = 51 °C
51 − 50
𝑠𝑔 = 7.9913 + ( ) (8.0763 − 7.9913)
55 − 50
sg = 8.0083 kJ/kg.K
𝑠3 − 𝑠𝑓 6.4451 − 0.7166
𝑥= = = 0.7856
𝑠𝑔 − 𝑠𝑓 8.0083 − 0.7166
Mencari h 3 pada , T3 = 51 °C
= 20834.79 kW
beban 16400
𝑊𝑖𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = = = 16907.22 kW
Ƞ 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 0.97
= 16907.22 kW
Efisiensi aktual turbin uap berdasarkan daya aktual terhadap daya teoritis adalah :
Waktual 17252.26
Ƞ= 𝑥100% = 𝑥100% = 82.8 %
Wteoritis 20834.79
5.3 Grafik
Dari grafik 5.12 dapat dilihat bahwa efisiensi aktual turbin untuk kondisi
fluktuasi yang terjadi tidak signifikan dan dapat dikatakan bahwa turbin memiliki
efisiensi yang masih tinggi karena tidak berbeda jauh dengan desain dengan
menghasilkan konsumsi steam ekstrak yang masih dekat dengan desain dan relatif
konstan sebesar 2.5 T/H dari konsumsi steam ekstrak desain terendah sebesar 5
T/H
memiliki efisiensi tertinggi 83.9 % dan terendah 78.7 %. Dalam hal ini efisiensi
88
dari turbin tidak mungkin terjadi dalam 100 % karena berbagai faktor, salah
satunya adanya kerugian mekanis seperti Gear Box dan Coupling sehingga
Lalu untuk kehandalan kita ambil sampel efisiensi tertinggi 83.9 % dikali
beban tertinggi 16500 kW = 13843.5 kW. Dan apabila hasil tersebut dikali dengan
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
berikut, diantaranya :
6.2 Saran
beban maksimal
90
DAFTAR PUSTAKA
1. Data Log Sheet dari Control Room dan Rotating Equipment PT.
Pertamina RU VI Balongan.
Balongan
RU VI Balongan
91
LAMPIRAN
2 TEMP TI - 001 370 310 °C 383 385 385 380 378 377
8 EXHAUST STEAM PRESS PI - 110 70 60 cmHg -69 -68 -69 -69 -68 -70
10 L. O. PRESS PI - 150 1,5 1,2 Kg/cm².G 1.5 1.5 1.48 1.47 1.48 1.48
11 C. O. PRESS PI - 187 120 90 Kg/cm².G 120 120 120 120 120 120
14 MP VALVE RAMP ZI - 215 100 % 100 100 100 100 100 100
18 51-TI-105 °C
19
28 FIELD VOLTAGE - V 26 26 29 30 29 28
35
36
37
38
39
40
106
2 TEMP TI - 001 370 310 °C 375 372 373 372 370 370
8 EXHAUST STEAM PRESS PI - 110 70 60 cmHg -69 -69 -68 -69 -70 -70
9 TEMP TI - 110 50 70 °C 52 53 52 52 51 51
10 L. O. PRESS PI - 150 1,5 1,2 Kg/cm².G 1.48 1.48 1.47 1.47 1.49 1.48
11 C. O. PRESS PI - 187 120 90 Kg/cm².G 120 120 120 120 120 120
14 MP VALVE RAMP ZI - 215 100 % 100 100 100 100 100 100
18 51-TI-105 °C
19
28 FIELD VOLTAGE - V 27 26 28 30 29 25
35
36
37
38
39
40
107
2 TEMP TI - 001 370 310 °C 378 375 375 373 372 375
8 EXHAUST STEAM PRESS PI - 110 70 60 cmHg -69 -69 -69 -70 -69 -68
9 TEMP TI - 110 50 70 °C 52 53 53 51 52 52
10 L. O. PRESS PI - 150 1,5 1,2 Kg/cm².G 1.48 1.49 1.48 1.49 1.48 1.49
11 C. O. PRESS PI - 187 120 90 Kg/cm².G 122 122 122 122 122 122
14 MP VALVE RAMP ZI - 215 100 % 100 100 100 100 100 100
18 51-TI-105 °C
19
28 FIELD VOLTAGE - V 28 27 29 28 29 27
35
36
37
38
39
40
108
2 TEMP TI - 001 370 310 °C 378 372 375 372 372 370
8 EXHAUST STEAM PRESS PI - 110 70 60 cmHg -69 -69 -69 -69 -69 -70
9 TEMP TI - 110 50 70 °C 52 53 53 52 52 51
10 L. O. PRESS PI - 150 1,5 1,2 Kg/cm².G 1.48 1.48 1.48 1.47 1.48 1.48
11 C. O. PRESS PI - 187 120 90 Kg/cm².G 120 120 120 120 120 120
14 MP VALVE RAMP ZI - 215 100 % 100 100 100 100 100 100
18 51-TI-105 °C
19
28 FIELD VOLTAGE - V 28 26 29 30 29 25
35
36
37
38
39
40
109