Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : An. D
Suku : Mandailing
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
2. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya demam selama 5 hari, demamnya naik turun dan tidak membaik dengan
obat penurun panas yang telah diberikan.
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan tidak ada masalah selama kehamilan An. D, ibu klien memeriksakan kandungannya
ke bidan setempat dan dokter kandungan.
b. Natal
Ibu klien mengatakan kelahiran An. D secara normal dan dibantu oleh bidan setempat dengan BB An. D
adalah 2.8 Kg dan An. D tidak mengalami masalah.
c. Postnatal
Ibu klien mengatakan tidak ada mengalami pendarahan hebat ataupun masalah lainnya setelah kelahiran
An. D
Orang tua klien mengatakan sewaktu kecil An. D sering mengalami demam, batuk dan pilek.
Ibu klien mengatakan bahwa An. D sebelumnya tidak pernah di rawat di Rumah Sakit, apabila sakit hanya
diberikan obat yang diperoleh dari bidan setempat.
d. Tindakan (operasi)
Tidak ada
e. Alergi
Ibu klien mengatakan bahwa An. D tidak ada riwayat alergi baik makanan/pun minuman.
f. Kecelakaan
Ibu klien mengatakan An. D tidak pernah dan jangan sampai terjadi kecelakaan.
g. Imunisasi
Ibu klien mengatakan bahwa imunisasi An. D sudah lengkap karena sangat penting bagi anak.
5. Riwayat Keluarga
Genogram :
6. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh
Terjalin baik, An. D sering bermain dengan abangnya dan bercanda dengan kedua orang tuanya.
Ibu klien mengatakan An. D sering bermain dengan anak-anak di sekitar rumahnya
Ibu klien mengatakan bahwa An. D sangat ceria, baik dan ramah dengan orang yang sudah dikenalnya.
e. Lingkungan rumah
Ibu klien mengatakan bahwa An. D tinggal di asrama tentara dengan kondisi rumah bersih, menyatu
antara 1 dengan lainnya, komunikasi antar tetangga terjalin dengan sangat baik.
7. Kebutuhan Dasar
a. Makanan
Ibu klien mengatakan bahwa sebelum sakit, makanan yang disukai An. D adalah telur, buah apel, dan
jajanan. Selama sakit, An. D masih menyukai telur dan buah apel, sedangkan ikan, pisang, pepaya An. D
kurang suka.
2) Selera
Ibu klien mengatakan bahwa An. D selera makan hanya dengan telur, dan kecap saja sudah cukup.
4) Pola makan/jam
Ibu klien mengatakan bahwa An. D sebelum sakit makan 3x/hari dan dihabiskan. Selama sakit makan
3x/hari itupun tidak dihabiskan.
b. Pola tidur
1) Kebiasaan sebelum (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang dibawa tidur)
Ibu klien mengatakan bahwa An. D kebiasaan sebelum tidur tidak ada, terkadang ibu klien harus
mengelus-elus punggung An. D karena sakit.
2) Tidur siang
Ibu klien mengatakan bahwa An. D jarang sekali tidur siang karena lebih banyak dihabiskan untuk
bermain.
c. Mandi
Ibu klien mengatakan bahwa An.D mandi 2 x /sehari, pagi sebelum pergi kesekolah, dan sore hari,
sedangkan selama sakit An. D belum pernah mandi.
d. Aktivitas bermain
Ibu klien mengatakan bahwa An. D setelah pulang dari sekolah langsung bermain bersama teman-teman
di sekitar rumah. Selama sakit hanya berbaring di tempat tidur.
e. Eliminasi
Ibu klien mengatakan bahwa An. D sebelum sakit BAB sebanyak 1 x/hari, dan BAK tidak tentu, sedangkan
selama ± 1 minggu sampai sekarang (29 April 2013) belum ada BAB, dan BAK ± 4 x/hari selama di rawat.
e. Obat-obatan :
- Cotrimoxazole 2 x cth I
- PCT 3 x1 tab
- Lactulosa 3 x cth I
g. Tindakan keperawatan :
- Hematokrit : 46,9 %
- Leukosit : 9.800/ml
- Trombosit : 189.000/ml
- LED : 5 mm
- Widal :
9. Pemeriksaan Fisik
c. Lingkar kepala : 49 cm
d. Kepala
Tulang kepala normosefalik, rambut hitam, kulit kepala bersih, tekstur lembut, distribusi rapat, dan kuat,
tidak teraba massa, nyeri tekan (-), frontal teraba panas.
e. Mata
Ketajaman penglihatan baik, sklera putih (tidak ada perdarahan), konjungtiva merah muda, ptosis (-),
refleks cahaya (+ 2), pupil isokor.
f. Leher
Trakea tepat berada di garis tengah, pembesaran tyroid (-), nyeri tekan (-), refleks menelan (+).
g. Telinga
Ketajaman terhadap suara (+), tidak ada serumen, cairan (-), simetris antara d/s, kelainan bentuk (-)
h. Hidung
Septum digaris tengah, pernafasan cuping hidung (-), tidak beringus, bersih, dan tidak ada nyeri tekan.
i. Mulut
Bibir kering, caries gigi (-), beslag (+), gusi merah muda, otot maseter (+), gerakan lidah baik.
j. Dada
Thorak simetris, ekspansi dada baik, vibrasi dinding dada sama, puting (+2), deformitas (-), fraktur iga (-),
nyeri tekan (-).
k. Paru- paru
l. Jantung
Bunyi S1 dan S2 terdengar jelas, tidak terdengar bunyi jantung tambahan, HR : 130 x/i.
m. Perut
Umbilikus simetris, acites (-), suepel (+), nyeri tekan (-), peristaltik usus (+) 8 x/i, tekstur kulit lembut dan
elastis (< 2 detik)
n. Punggung
o. Genetalia
Bentuk normal, skrotum (+), meatus uretra (+), testis (+2), nyeri tekan (-)
p. Ektremitas
1) Ekstremitas atas : Edema (-), ekstremitas hangat, luka (-), terdapat bekas pemasangan infus
(dekstra), jari lengkap, kekuatan otot (+)
a. Ekstremitas bawah : Tidak ada varises, nyeri tekan (-), kekuatan otot (+)
5 5
4 4
q. Tanda vital
a. RR : 32 x/menit
b. HR : 130 x/menit
c. TD : 85/60 mmHg
d. Temp : 38,1 0C
a. Kemandirian bergaul
b. Motorik halus
An. D sudah bisa menggambar, mewarnai dan menjelaskan gambar yang telah dibuatnya
c. Motorik kasar
An. D dapat menangkap bola dan melemparkannya, dapat melompat dan dapat berjalan dengan 1 kaki
d. Kognitif
An. D dapat mengingat nama ayah dan ibunya, dapat menjumlahkan penjumlahan yang sederhana
(misalnya 1 + 1 = 2)
e. Bahasa :
Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh An. D adalah bahasa Indonesia. An. D berbicara dengan sangat
jelas dan mudah dimengerti.
Dari hasil pengkajian didapatkan hasil bahwa An. D demam selama 5 hari, suhu tubuh 38,1 0C, BAB (-)
selama 1 minggu, peristaltik usus 8 x/i, An. D rewel, muntah (-), mual (-), tingkat kesadaran :
composmentis, ekstremitas bawah (+4), An. D terbaring lemah di tempat tidur.
c. Intoleransi aktivitas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi Salmonella Typhi.
No
Data
Etiologi
Masalah
Ds :
ü Ibu klien mengatakan demam ± selama 5 hari demam bersifat naik turun, ibu klien mengatakan sudah
memberi obat penurun panas tetapi tidak membaik
Do :
ü Teraba panas
ü An.D rewel
ü T : 38.1 0c
ü RR : 32 x/i
ü HR : 120 x/i
Demam tipoid
Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
Ds :
ü Ibu klien mengatakan bahwa An. D sebelum sakit BAB sebanyak 2 x/hari, sedangkan selama ± 1
minggu sampai sekarang (29 April 2013) belum ada BAB
ü Ibu klien mengatakan makanan yang disukai An. D adalah telur, buah apel, dan jajanan. Sedangkan
pisang, pepaya dan ikan An. D kurang suka
Do :
ü BAB (-)
ü Abdomen : Suepel
Konstipasi
Ds :
Do :
ü k/u : lemah
ü Terpasang infus
Kelemahan fisik
Imobilisasi
Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 12 jam, diharapkan suhu klien menurun.
KH :
9. Observasi adanya peningkatan suhu terus menerus, distensi abdomen, dan nyeri abdomen
4. Kompres hangat memberi efek vasodilatasi pembuluh darah sehingga mempercepat penguapan
panas
6. Pakaian tipis memudahkan penguapan panas saat penurunan panas klien akan banyak
mengeluarkan keringat
7. Untuk menurunkan panas/mengontrol panas, untuk mengatasi infeksi dan mencegah penyebaran
infeksi, dan penggantian cairan akibat penguapan panas tubuh
9. Peningkatan suhu terus menerus setelah pemberian antipiretik dan antibiotik kemungkinan
terjadinya komplikasi perforasi usus.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 12 jam, diharapkan pola eliminasi klien kembali
normal.
KH :
1. BAB 1 x/hari
2. Konstipasi lunak
4. Makanan lunak serta buah-buahan yang kaya akan serat dapat mengatasi konstipasi
5. Dapat merangsang peristaltik usus secara perlahan sehingga masalah konstipasi teratasi
3
Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik, tirah baring
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 12 jam, diharapkan klien dapat melakukan aktivitas
secara bertahap.
KH :
5. Kebutuhan aktivitas klien terpenuhi dengan energi minimal, sehinga mengurangi peristaltik usus
7. Meningkatkan partisipasi klien dapat meningkatkan harga diri dan meningkatkan toleransi aktivitas
D. IMPLEMENTASI
No
Hari/Tgl
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
30
2013
Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) b/d proses infeksi Salmonella Typhi
H:
§ T : 38,1 0C
§ RR : 28 x/i
§ HR : 128 x/i
2. Mengamati membran mukosa bibir, pengisian kapiler dan turgor kulit pada An. D
H:
· Bibir kering
H : Minum (+)
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres hangat pada dahi, ketiak, dan lipat paha
R : Ny. I mengambil handuk kecil dan air hangat dan melakukan kompres hangat
5. Menjelaskan kepada ibu klien tentang pentingnya tirah baring/pembatasan aktivitas selama fase
akut
R : Ibu sudah memahami pentingnya pakaian tipis dan menyerap keringat bagi An. D
H:
· IVFD RL 30 gtt/i
· Cotrimoxazole 2 x cth II
· Paracetamol 3 x 1 tab
R : An. D mau meminum obat yang telah diberikan dan tidak ada tanda-tanda alergi
H:
· Hb : 15,6 g/dl
· Ht : 46,9 %
· Leu : 9.103/ml
· LED : 5 mm
· Widal :
9. Mengamati adanya peningkatan suhu terus menerus, distensi abdomen, dan nyeri abdomen
S:
ü Ibu klien mengatakan badan anaknya masih panas, walaupun sudah dikompres
ü Ibu klien mengatakan bahwa An. D tidak banyak berakivitas hanya berbaring di tempat tidur
ü Ibu klien mengatakan sudah memberikan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
ü Ibu klien mengatakan sudah memberikan obat penurun panas yang diberikan
O:
ü Kompres (+)
ü Minum (+)
ü Bibir lembab
ü Abdomen : suepel
ü Paracetamol
ü IVFD RL 30 gtt/i
A:
P : Intervensi dilanjutkan :
ü Kaji TTV
R : An. D mengatakan tidak sesak BAB, Ibu klien mengatakan cemas karena AN. D tidak BAB selama ± 1
minggu
4. Menganjurkan ibu klien untuk memberikan makan-makanan lunak, dan buah-buahan yang
merangsang BAB (pisang, pepaya)
R : Ibu klien mengatakan memberikan makanan yang di sediakan oleh RS dan pakek telur, Ibu klien
mengatakan An. D hanya mau makan buah apel
S:
O:
ü BAB (-)
ü Abdomen : suepel
ü Lactulosa 3 x cth I
A:
P : Intervensi dilanjutkan :
3. Memberi penjelasan kepada ibu untuk menjaga An. D agar tidak banyak bergerak
H : Bermain handphone
S:
ü Ibu klien mengatakan bahwa An. D hanya bisa berbaring dan duduk di tempat tidur
ü Ibu klien mengatakan anaknya sulit bergerak karena terpasang infus di kaki sebelah kanan
O:
ü k/u : lemah
A:
P : Intervensi dilanjutkan :
O1
2013
§ T : 36,2 0C
§ RR : 28 x/i
§ HR : 92 x/i
H : Minum (+)
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres hangat apabila demam terulang kembali
H:
· IVFD RL 30 gtt/i
· Cotrimoxazole 2 x cth II
· Paracetamol 3 x 1 tab
S:
ü Ibu klien mengatakan bahwa anaknya sudah tidak demam lagi
ü Ibu mengatakan akan menjalankan anjuran yang telah diberikan apabila anaknya demam lagi
ü Ibu klien mengatakan masih memberikan obat penurun panas karena takut demamnya terulang lagi
ü Ibu klien berterima kasih atas penjelasan yang telah diberikan kepadanya
O:
ü k/u : membaik
ü Minum (+)
ü Bibir lembab
ü Paracetamol 3 x 1 tab
ü IVFD RL 30 gtt/i
A:
P : Intervensi dihentikan.
H : BAB (-)
R : An. D mengatakan belum ada BAB, Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada merasakan sesak BAB.
3. Mengingatkan kembali ibu klien untuk memberikan makan-makanan lunak, dan buah-buahan yang
merangsang BAB (pisang, pepaya)
R : Ibu klien mengatakan anaknya pagi ini makan dengan nasi, telur, dan sayur bening
S:
ü Ibu klien mengatakan feces anaknya keras dan bau, berwarna kuning
ü Ibu klien mengatakan anaknya juga makan pisang walaupun harus dipaksa terlebih dahulu
ü Ibu klien mengatakan siang ini anaknya makan dengan nasi yang telah disediakan dan pakai telur
O:
ü Lactulosa 3 x cth I
A:
P : Intervensi dihentikan
R : An. D mengatakan badanya sudah tidak lemas lagi dan ingin berjalan
H : k/u : membaik
R : An. D mengatakan ya
S:
ü Ibu klien mengatakan bahwa infus anaknya sudah dilepas jam 11.00 wib
ü Ibu klien mengatakan anaknya sudah membaik karena sudah bisa berjalan dan bermain bersama
teman 1 ruangan
ü Ibu klien mengatakan senang karena anaknya besok sudah boleh pulang
ü Ibu klien mengatakan akan menjaga anaknya agar tidak terlalu kecapaian karena belum sembuh betul
ü Ibu klien mengucapkan terima kasih karena sudah perduli dengan anaknya
O:
ü k/u : baik
A:
P : Intervensi dihentikan oleh mahasiswa. Terapi pengobatan dilanjutkan oleh pegawai ruangan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Typhoid adalah suatu penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran cerna dengan gejala demam
lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna dan gangguan kesadaran. Penyakit pada usus yang
menimbulkan gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhi, salmonella type A.B.C
penularan terjadi secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Cara pencegahan penyakit typoid yang dilakukan adalah cuci tangan setelah dari toilet dan khususnya
sebelum makan atau mempersiapkan makanan, hindari minum susu mentah (yang belum
dipasteurisasi), hindari minum air mentah, rebus air sampai mendidih dan hindari makanan pedas.
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dengan adanya makalah ini,
diharapkan pembaca dapat memahami tentang penyakit typoid dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Soegeng, S. 2005. Ilmu Penyakit Anak “Diagnosa dan Penatalaksanaan”. Jakarta : Salemba Medika