You are on page 1of 3

ANALISIS BELANJA NEGARA

DARI DATA APBN 20016, 2017, dan 2018

Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih yang terdiri atas belanja pemerintah pusat dan transfer daerah.
a. Belanja pemerintah menurut fungsi, adalah belanja pemerintah pusat yang digunakan
menjalankan fungsi pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi,
lingkungan hidup, perumahaan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata dan budaya,
agama, pendidikan, dan perlindungan sosial.
b. Belanja pemerintah pusat menurut jenis, adalah belanja pemerintah pusat yang digunakan
untuk membiayai belanja pegawai, barang, modal, pembayaran utang, subsidi, belanja hibah,
bantuan sosial, dan belanja lain-lain.
c. Transfer ke daerah, adalah bagian dari belanja negara dalam rangka mendanai pelaksanaan
desentralisasi fiskal berupa dana perimbangan, dana otonomi khusus, dan dana penyesuaian.
Dari perkembangan beberapa tahun terakhir, anggaran belanja negara, khususnya belanja
rutin dan pembangunan secara nominal cenderung meningkat dengan pesat. Hal ini tidak terlepas
dari langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam mengantisipasi berbagai
perkembangan di bidang ekonomi dan non ekonomi, di samping untuk mengimbangi dari
semakin meningkatnya penerimaan negara secara nominal. Beban anggaran belanja negara
dipengaruhi oleh beberapa kebijakan, antara lain :
1. Program restrukturisasi dan penyehatan perbankan yang dilakukan di masa krisis ekonomi,
sehingga pemerintah harus melakukan tindakan dengan menerbitkan surat utang dan obligasi
yang mengakibatkan kepada timbulnya beban bunga utang dalam negeri yang cukup besar
yang dapat dirasa beberapa tahun terakhir.
2. Program pemberian stimulus kepada pemulihan ekonomi dengan cara meningkatkan
anggaran belanja pembangunan pemerintah, dilihat akibat masih lemahnya peran sektor
privat dalam menggerakan laju perekonomian Indonesia.
Dilihat dari perkembangan beberapa tahun terakhir, anggaran belanja negara cenderung
meningkat setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena adanya langkah-langkah kebijakan yang
diambil oleh pemerintah dalam mengantisipasi berbagai perkembangan di bidang ekonomi
dan non ekonomi, di samping untuk menimbangi dari semakin meningkatnya penerimaan
negara secara nominal.
1. Belanja Pemerintah Pusat
Bila kita melihat tabel dapat dikatakan belanja pemerintah secara keseluruhan
mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Seperti di tahun 2016 berjumlah Rp1.154,0
Di tahun 2017 belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.345,1. Begitu pula di tahun 2018
juga mengalami peningkatan belanja pemerintah pusat dengan nominal sebesar
Rp1,445,5.
a. Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin ini diantaranya belanja pegawai, belanja barang, belanja modal
pembayaran bunga utang, dan yang lainnya. Melalui pengeluaran rutin, pemerintah
dapat menjalankan fungsi dan misinya dalam rangka menjaga kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan, seperti kegiatan operasional dan pemeliharaan aset
negara, pemenuhan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga, perlindungan kepada
masyarakat miskin dan kurang mampu, serta menjaga stabilitas perekonomian.
b. Pengeluaran Pembangunan
Pengeluaran pembangunan ini dalam APBN terdiri dari pembiayaan
pembangunan dalam mata uang rupiah dan juga yang kedua adalah pembiayaan
proyek.
2. Belanja Daerah
Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah dilaksanakan oleh pemerintah sejak
tahun 2001, dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang positif, baik dari segi
tugas dan wewenang yang telah didaerahkan, maupun dari segi besarnya dana yang
dialokasikan oleh pemerintah ke daerah.
Bila kita lihat dalam tabel APBN pada tahun 20016 belanja derah sebesar Rp710,3 dan
pada tahun 2017 sebesar Rp755,9. Peningkatan anggaran setiap tahunnya bertambah
seperti dapat dilihat di tahun 2018 mengalami pertambahan sebesar Rp761,1.
Sementara itu, dana diberikan kepada daerah provinsi/ kabupaten/kota untuk
membantu keuangan daerah dalam rangka perbaikan penghasilan pegawai negeri sipil
sebesar 10 persen dan kenaikan tunjangan fungsional kependidikan sebesar 50 persen.
Peningkatan anggaran belanja pemerintah setiap tahunnya ini terjadi karena
seiring dengan adanya pelaksanaan desentralisasi di setiap daerah maka membuat
banyaknya biaya yang dibutuhkan, seperti belanja pegawai dan barang, pembayaran
bunga utang, dan subsidi dan sisanya untuk pengeluaran pembangunan. Dengan begitu,
setiap tahunnya peningkatan dalam memperbaiki pembangunan perekonomian di
Indonesia selalu ditingkatkan hal ini juga akan mempengaruhi meningkatnya anggaran
yang dialokasikan setiap tahunnya di belanja negara.

You might also like