You are on page 1of 2

B.

ARTI PENTING BELAJAR

Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan,

sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses,

belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan

dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya

arti belajar, maka bagian terbesar upaya dan riset eksperimen psikologi pendidikan pun

diarahakan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses

perubahan manusia itu.

Perubahan dan kemampuan untuk merubah merupakan batasan dan makna yang

terkandung dalam belajar. Karena kemampuan berubahlah, manusia terbebas dari

kemandengan fungsinya sebagai khalifah dibumi. Selain itu, dengan kemampuan berubah

melalui belajar itu, manusia secara bebas dapat mengekplorasi, memilih, dan menetapkan

keputusan-keputusan penting untuk kehidupannya.

Belajar juga memainkan peran penting dalam mempertahanakan kehidupan sekelompok

umat manusia (bangsa) ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat diantara bangsa-

bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar. Akibat persaingan tersebut, kenyataan

tragis juga bias terjadi karena belajar. Contoh, tidak seidkit orang pintar menggunakan

kepintarannya untuk mengintimidasi bahkan menghancurkan kehiduoan orang lain.

Meskipun ada dampak negatif dari hasil belajar sekelompok manusia tertentu, kegiatan

belajar tetap memiliki arti penting. Alasannya, seperti yang telah dikemukakan diatas, belajar

itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan
teknologi, hasil belajar kelompok manusia tertindas itu juga dapat digunakan untuk

membangun benteng pertahanan .

Selanjtnya, dalam perspektif keagamaanpun (dalam hal ini islam) belajar merupakan

kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga

derajatnya meningkat.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tadi, anda selaku calon guru atau guru yang

professional seyogyanya melihat hasil belajar siswa dari berbagai sudut kinerja psikologis

yang utuh dan menyeluruh. Sehubungan dengan ini, seorang siswa yang menempuh proses

belajar, idelanya ditandai oleh munculnya pengalaman-pengalaman psikologis baruyang

positif. Pengalaman-pengalaman yang bersifat kejiwaan tersebut diharapkan dapat

mengembangkan aneka ragam sifat, sikap, dan kecakapan yang konstruktif, bukan

ketercapaian yang destruktif (merusak).

Untuk mencapai hasil belajar yang ideal seperti diatas, kemampuan para pendidik

teristimewa guru dalam membimbing belajar murid-muridnya amat dituntut. Jika guru dalam

keadaan siap dan memiliki profisiensi ( berkemampuan tinggi) dalam menunaikan

kewajibannya, harapan terciptanya sumber daya berkualitas sudah tentu akan dicapai.

You might also like