You are on page 1of 19

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum


Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi
buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).
Hiperemesis gravidarum adalah bertambahnya emesis yang dapat
mengakibatkan gangguan kehidupannya sehari-hari. Hiperemesia gravidarum
yang berlangsung lama (umumnya antara minggu 6-12) dapat mengakibatkan
gangguan tumbuh kembang janin. (Manuaba, 2007).
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama masa
hamil. Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sicknes normal
yang umum dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal
dan berlangsung selama trimester pertama kehamilan. (Varney, 2007)
Hiperemesis gravidarum adalah mual berlangsung terus menerus dan
muntah sering, cepat mengalami dehidrasi dan asidoketotik. (Llwellyn, 2011)
Dari devenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum
adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan muntah-muntah yang
berlebihan (muntah berat) dan terus menerus pada minggu kelima sampai dengan
minggu kedua belas, jadi mual-muntah yang berlebihan disaat kehamilan yang
mengganggu aktivitas sehari-hari.

B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada
bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan
kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan
susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat
inanisasi. Beberapa faktor predesposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh
beberapa penulis sebagai berikut:
1. Faktor predesposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola
hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuansi yang tinggi pada mola hidatidosa dan
kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormonal memegang
peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin
dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini
merupakan faktor organik.
3. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut
sebagai salah satu faktor organik.
4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah
tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,
takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap
keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.

Hubungan psikologik dengan hiperemesis gravidarum belum diketahui


pasti. Tidak jarang dengan memberikan suasana baru, sudah dapat membantu
mengurangi frekuensi muntah. (Wiknjosastro, 2005)
Diduga terdapat factor yang menyebabkan hiperemesis gravidarum :
1. Psikologis, bergantung pada: apakah si ibu menerima kehamilannya. Atau
kehamilannya di terima atau tidak.
2. Fisik
 Terjadi peningkatan yang mencolok atau belum beradaptasi dengan
kenaikan human chorionic gonadothropin
 Factor konsentrasi human chorionic gonadothropin yang tinggi :
 Primigravida lebih sering dari multigravida.
 Semakin meningkat pada pola hidatidosa, hamil ganda dan hidramnion
 Factor gizi / anemia meningkatkan terjadinya hiperemesis gravidarum.
E. Tanda dan Gejala
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita
terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi ke dalam 3
tingkatan
1. Tingkatan I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada epigastrum. Nadi meningkat ssekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung.
2. Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang,
lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang
naik dan mata sedikit ikteris. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi
turun, hemokonsentrasi, oligouria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam
hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan
dalam kencing
3. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi menurun.
Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai
ensefalopatiwernicke, dengan gejala: nistagmus diplopia dan perubahan mental.
Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B
kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati. (Wiknjosastro,
2005)
E. Diagnosis
Diagnosis hiperemis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan
adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi
keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan
penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus venntrikuli dan tumor serebri yang dapat
pula memberikan gejala muntah. Hiperemesis gravidarum yang terus menerus
dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat memepngaruhi
perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan. (Wiknjosastro,
2005)
F. Komplikasi
ü Bagi wanita hamil
Jika tidak diobati, HG dapat menyebabkan gagal ginjal, mielinolisis
pontine pusat, koagulopati, atrofi, Mallory-Weiss sindrom, hipoglikemia, sakit
kuning, kekurangan gizi, ensefalopati Wernicke, pneumomediastinum,
rhabdomyolysis, deconditioning, avulsion limpa, dan vasospasms arteri serebral.
Depresi merupakan komplikasi sekunder umum HG. Pada kesempatan langka
seorang wanita dapat meninggal karena hiperemesis; Charlotte Bronte adalah
korban diduga penyakit ini.
ü Bagi janin
Bayi dari wanita dengan hiperemesis berat yang mendapatkan kurang dari
7 kg (15,4 lb) selama kehamilan cenderung berat lahir rendah, kecil untuk usia
kehamilan, dan lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Sebaliknya, bayi dari
wanita dengan hiperemesis yang memiliki keuntungan kehamilan berat lebih dari
7 kg muncul mirip sebagai bayi dari kehamilan tanpa komplikasi. Tidak ada
jangka panjang tindak lanjut penelitian telah dilakukan pada anak dari ibu
hiperemesis.
G. Penanganan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan
jelas memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu
proses yang fisiologis, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan
segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau
biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya
dihindarkan. Makanan dan minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan panas
atau sangat dingin. Defekasi yang teratur hendaknya dapat dijamin,
menghindarkan kekurangan karbohidrat merupakan faktor yang penting, oleh
karenanya dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT I

I. Pengumpulan Data
A. IDENTITAS
Nama : Ny. E Nama Suami : Tn. S
Umur : 32 Tahun Umur : 34 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sei Remban Alamat : Sei Remban
B. ANAMNESE
Pada tanggal : 28 – 04 - 2015 Pukul : 13.00 WIB
1. Alasan Kunjungan :  Pertama  Teratur  Tidak Teratur
2. Keluhan : Mual dan muntah yang terus menerus
3. Riwayat Menstruasi :
- Haid Pertama : Umur 13 tahun  Teratur  Tidak
Teratur
- Siklus : 30 hari Lamanya : 7 hari
- Banyaknya : 3 x ganti doek
- Sifat Darah :  Encer  Kental
- Dismenorrhea :  Ada  Tidak Ada
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
N Tgl Usia Jenis Tempat Komplikasi Penolong Bayi Nifas
o Lahir Kehamilan Persalinan Persalinan
Umur Ibu Bayi PB/BBJenis Keada- Keada- Lactasia
an an
1 h a m i l i n i
2
3

5. Riwayat Kehamilan :
- HPHT : 10 – 01 - 2014
- TTP : 17 – 10 - 2015
- Keluhan Pada Trimester I : Mual, Muntah berlebihan
Trimenster II :-
Trimester III :-
- Pergerakan Janin Pertama Kali :-
- Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir :
 < 10 x  10x – 20x  > 20x
- Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam, dengan frekuensi :
 < 15 menit  > 15 menit
- Keluhan – keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)
 Rasa lelah : Ada
 Mual dan muntah yang lama : Ada
 Nyeri perut : Ada
 Panas, menggigil : Tidak Ada
 Sakit kepala : Tidak Ada
 Penglihatan kabur : Tidak Ada
 Rasa nyeri atau panas waktu BAK : Tidak Ada
 Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak Ada
 Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak Ada
 Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak Ada
 Oedema : Tidak Ada
- Pola makan : Sebelum Hamil : Sesudah Hamil :
- Frekuensi : 3 x 1 - Frekuensi : 3x1
- Porsi : Nasi+ Lauk Pauk

Perubahan makan yang dialami termasuk mengidam, nafsu makan dan

lain – lain.

- Sebelum hamil : Tidak Ada

- Sesudah hamil : Ada

- Pola eliminasi :
 BAB  BAK
Sebelum hamil : 1 x sehari Sebelum hamil : 3 x sehari
Sesudah hamil : 1 x sehari Sesudah hamil : 6 x sehari
- Aktivitas Sehari – hari
Pola Istirahat dan Tidur :
Malam : 22.00 wib s/d 05.00 wib
Keluhan :  Ada  Tidak Ada
Siang : 13.00 wib s/d 15.00 wib
Keluhan :  Ada  Tidak Ada
Pekerjaan : Aktivitas IRT
- Seksualitas : Sesuai Kebutuhan
 Frekuensi : 2 x seminggu
 Keluhan : Tidak Ada
- Imunisasi TT1 : - Imunisasi TT2 : -
- Kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik 1 bulan
6. Riwayat penyakit sistemik yana pernah diderita
Jantung : Tidak Ada
Ginjal : Tidak Ada
Asma/TB Paru : Tidak Ada
Hepatitis : Tidak Ada
DM : Tidak Ada
Epilepsi : Tidak Ada
Lain – lain : Tidak Ada
7. Riwayat penyakit keluarga
Jantung : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada
DM : Tidak Ada
8. Riwayat Sosial
Perkawinan
- Kawin I : 2014
Lamanya : 01 tahun anak : 0 orang
- Kawin II :
- Kehamilan :  Direncanakan  Tidak Ada
Direncanakan :  Diterima  Tidak Ada
Perasaan tentang kehamilan ini : Senang

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)


1. Status emosional
2. Tanda vital
Tekanan darah : 110/60 mmhg BB sebelum hamil : 52 kg
Denyut nadi : 98x/i BB sekarang : 51 kg
Suhu tubuh : 36oC TB :156cm
RR : 22x/i LILA :24 cm
3. Kepala
Rambut :  Ada  Tidak Ada
4. Wajah :
Chloasmagravidarum  Ada  Tidak Ada
Oedema  Ada  Tidak Ada
5. Mata
Konjuctiva :  Pucat  Tidak
Skelera :  Ikterus  Tidak
6. Hidung : Tidak ada pembesaran polip
7. Mulut : Tidak ada stomatitis, tidak ada caries
8. Telinga : Tidak ada serumen yang patologis
9. Leher :
Pembesaran Kelenjar getah bening  Ada  Tidak Ada
Keluhan : Tidak ada
10. Axial
Pembesaran kelenjar getah bening  Ada  Tidak Ada
Pembesaran kelenjar thyroid  Ada  Tidak Ada
11. Dada : Simetris
12. Mammae
- Pembesaran : Simetris
- Benjolan :  Ada  Tidak Ada
- Striae : Tidak ada
- Areola : Hiperpigmentasi
- Putting susu : Menonjol
13. Abdomen
Pembesaran :-
Striae : Ada
Bentuk :-
Luka bekas operasi :  Ada  Tidak Ada
14. Palpasi
- TFU :-
- Punggung :-
- Presentase :-
- Penurunan :-
Auskultasi
- DJJ :-
- Tempat :-
- Frekuensi :  Teratur  Ada
- Punctum :-
- Kandung kemih : kosong
15. Panggul
Distansia spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 27 cm
Distansi eksterna : 20 cm
Lingkar Panggul : 80 cm
16. Alat Genetalia Eksterna
Varices :  Ada  Tidak Ada
Pembesaran kelenjar bartholini :  Ada  Tidak Ada
Vistula : Tidak Ada
Luka : Tidak Ada
Bekas luka operasi :  Ada  Tidak Ada
17. Ekstremitas atas dan bawah
Oedema : Tidak Ada
Varices : Tidak Ada
Refleks :  Ada  Tidak Ada

D. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan
Hb : Tidak dilakukan
Protein Urine : Tidak dilakukan
Glukosa Urine : Tidak dilakukan
Diagnosa Dan Tindakan
Interpretasi data Masalah Segera/Kola Perencanaan Rasional Pelaksanaan Evaluasi
Potensial borasi
Tanggal : 28 – 04 - Potensial Pemberian 1. Jelaskan hasil 1. Ibu mengetahui 1. Menjelaskan kepada ibu Tanggal : 28 – 02 –
2015 terjadi : terapi untuk pemeriksaan hasil hasil pemeriksaan yang 2015
Pukul : 13.00 wib Hiperemesis mengatasi yang pemeriksaan dilakukan oleh bidan Pukul : 14.00 wib
Identifikasi Gravidarum muntah yang dilakukan yang dilakukan yaitu : 1. Ibu sudah
Diagnosa dan Tkt 2 berlebiha/n bidan - TD : 110/60 mengetahui
Masalah mmhg hasil
Diagnosa - Nadi : 84 x/i pemeriksaan
GI, P0,A0, Usia - RR : 24 x/i
Kehamilan 16 - Temp: 360 C
minggu dengan - Usia kehamilan : 12
hiperemesis minggu
gravidarum - Menjelaskan kepada
ibu bahwa sedang
Data dasar : mengalami
- Ibu mengatakan hiperemesis
ini kehamilan gravidarum ringan
yang pertama yaitu mual muntah
- Ibu belum yang berlebihan pada
pernah kehamilan trimester I.
melahirkan
- Ibu tidak 2. Berikan 2. Untuk mengatasi 2. Memberikan terapi untuk 2. Terapi telah
pernah abortus terapy untuk muntah yang mengatasi mual dan diberikan
- Hpht : 10 – 01 - ibu hamil berlebihan pada muntah yaitu
2014 ibu hamil - Antasida 3 x 1
- TTP : 17 – 10 - tablet/hari
2015 - Vit B6 3 x 1 tablet/hari
- Ibu mengatakan - Vit B komplek 3 x 1
tidak ada nafsu tablet/hari
makan
- Nyeri
epigastriu, 3. Berikan 3. Membantu ibu 3. Memberikan pendidikan 3. Ibu mengerti
- Ibu mengalami Penkes pada dalam mengatasi kesehatan kepada ibu penkes yang
muntah yang ibu untuk mual dan mutah bagaimana cara diberikan
persisten cara mengatur pola makan bidan
- Mata cekung mengatur pada ibu hamil dengan
- Lidah kering pola makan hiperemesis gravidarum
yang benar tingkat I yaitu :
Masalah : pada ibu - Mengkomsumsi
Penurunan Berat hamil dengan makanan yang
Badan hiperemesis bernutrisi selama
Data Dasar : ibu gravidarum kehamilan.
muntah dan tidak - Memperbanyak
ada nafsu makan minum air.
- Mengurangi
makanan yang
berlemak dan
berbumbu.
- Makan sedikit-
sedikit tapi sering.
- Makan makanan
selingan seperti
biscuit dan roti
kering.
- Menganjurkan ibu
mengkomsumsi jahe
(dalam bentuk teh
jahe) dan permen
rasa mint untuk
mengurangi rasa
mual dan muntah.

4. Anjurkan 4. Mencegah 4. Menganjurkan kepada 4. Ibu berjanji


kepada ibu terjadinya ibu untuk segera datang akan segera
untuk datang Hiperemesis ke faskes jika muntah memeriksakan
kembali jika gravidarum yang dialami oleh ibu kehamilannya.
tidak ada tingkat semakin sering
perubahan selanjutnya.
II. Intrepetasi Data
Tanggal : 08 – 03 - 2015 Pukul : 10.00 Wib
Diagnosa : G II, P I, A 0, Usia Kehamilan 12 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat I.
Data dasar :
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua
- Ibu mengatakan pernah melahirkan
- Ibu mengatakan tidak pernah abortus
- HPHT : 10 – 12 - 2014
- TTP : 17 – 09 - 2015
- Ibu mengalami mual muntah yang persisten
- Ibu terlihat lemah
Masalah : Berat badan menurun
Data Dasar : Mual muntah terus menerus

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi Hiperemesis Gravidarum Tingkat II
Data Dasar : Mual dan muntah yang terus menerus
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Tidak Ada

V. PERENCANAAN
1. Jelaskan semua hasil pemeriksaan kepada ibu.
2. Berikan terapi untuk mengatasi mual dan muntah yang berlebihan.
3. Berikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi/gizi selama masa kehamilan.
4. Informasikan tentang kunjungan ulang .

VI. PELAKSANAAN
1. Menginformasikan pada ibu semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
Vital Sign :
- TD : 110/60 mmhg
- Nadi : 84 x/i
- RR : 24 x/i
- Temp : 360 C
- Usia kehamilan : 12 minggu
- Menjelaskan kepada ibu bahwa sedang mengalami hiperemesis gravidarum ringan yaitu mual muntah yang berlebihan pada
kehamilan trimester I.
2. Memberikan terapi untuk mengatasi mual dan muntah yaitu
- Antasida 3 x 1 tablet/hari
- Vit B6 3 x 1 tablet/hari
- Vit B komplek 3 x 1 tablet/hari
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi/gizi pada ibu hiperemesis gravidarum yaitu ibu dianjurkan untuk makan
sedikit tapi sering dan menghindari makan yang mengandung lemak dan pedas serta minuman yang mengandung soda dan
memperbanyak minum air hangat..
4. Menginformasikan kepada ibu jika mual dan muntah tidak berhenti agar segera melakukan kunjungan ulangan.

VII. Evaluasi
Tanggal : 10 – 11 - 2013 Pukul : 11.00 wib
1. Ibu sudah mengerti tentang keadaan kehamilan dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh bidan.
2. Ibu berjanji akan meminum obat yang diberikan oleh bidan.
3. Ibu berjanji untuk kunjungan ulang kembali jika mual dan muntah tidak berkurang.

You might also like