You are on page 1of 39

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN “S”

DI LINGKUNGAN PATTITANGNGANG KECAMATAN

MAPPAKASUNGGU KABUPATEN TAKALAR

TANGGAL 13 S/D 20 FEBRUARI 2018

Langkah 1 : Pengumpulan Data

A. Identtas keluarga

1. Data kepala keluarga

Nama : Tn “S”

Umur : 30 Tahun

Nikah/lamanya : 1 kali/± 8 tahun

Suku : Makassar

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Nelayan

Alamat : LingkunganPattilangngang

2. Data Anggota Keluarga yang hidup

No Nama Hubungan Umur Agama JK Pendidikan Pekerjaan

1 Ny “A” Istri 28 thn Islam P SD IRT

2 A.n “M” Anak 7 thn Islam L SD

3 Ny “J” Orangtua 56 thn Islam P SD Tidak kerja


3. Genogram

60 60 ? 56 ? ? ?

60 20 28 25

: 7

Keterangan :

: laki-laki : Klien : meninggal

: perempuan : Garis serumah ? : tidak diketahui

4. sifat keluarga

A. Tipe keluarga

Merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, anak dan orang tua
serta yang paling dominan mengambil keputusan dalam keluarga adalah
kepala keluarga

B. Kebiasaan sehari-hari

1) kebiasaan makan dan minum

Frekuensi makan teratur (3X sehari) dengan makanan pokok nasi serta
komposisi makanannya meliputi lauk pauk, sayuran dan keadaan fisik
anggota keluarga tampak sehat.

2) kebiasaan istirahat/tidur
Angota keluarga biasa tidur siang ±1 jam dan tidur malam±8 jam

3) Kebiasaan rekreasi

Keluarga tidak pernah rekreasi dan setiap waktu luang digunakan untuk
berkumpul bersama keluarga.

4) Tn”S”bekerja sebagai nelayan, aktifitas sehari-hari yaitu bangun tidur


pukul 05.00WITA untuk melaksanakan sholat, lalu sarapan pagi kemudian
bersiap ke tempat kerja, pulang sekitar jam 16.00WITA pada malam hari
kumpul bersama keluarga kemudian istirahat.

5) Kebersihan diri

Anggota keluarga mandi 2x sehari menggunakan air PDAM, menggosok


gigi 2x sehari menggunakan pasta gigi, keramas 3x seminggu dan
mengganti pakaian 2x sehari

B. Faktor sosial dan budaya

1. penghasilan dan pengeluaran

Penghasilan Tn”S” setiap bulannya Rp 1.500.000/bulan dan


keseluruhannya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
sehari-hari dan bila ada sisa ditabung untuk keperluan yang sifatnya
mendadak, keperluan keluarga semuanya di atur dan tanggung jawab
Ny”A”

2. Suku dan Agama

Semua anggota keluarga bersuku makassar dan beragama islam

3. peranan anggota keluarga


a. Suami sebagai pencari nafkah utama dan pengambil keputusan.

b. Istri mengatur urusan rumah tangga

c. Anak pertama belum bekerja

d. Tinggal bersama orang tua

4. hubungan keluarga dan masyarakat

Hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik, kegiatan


kemasyarakatan diikuti oleh keluarga.

C. Faktor lingkungan

1. Rumah pribadi

Keluarga menempati rumah sederhana milik sendiri, terdiri dari 3


kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang tengah, 1 kamar mandi, dan 1 dapur.

Rumah terbuat dari kayu

2. Denah Rumah

A B keterangan :

c D c A : WC

B : Dapur

C : Kamar

E D : Ruang Tengah

E : Ruang Tamu
3. Sumber air minum dan sarana air bersih.

Keluarga mengunakan air PDAM sebagai sumber air bersih yang


digunakan untuk keperluan sehari-hari, air bersih sebelum diminum
dimasak terlebih dahulu.

4. Tempat pembuangan

a. Pembuangan tinja di WC sendiri

b. Pembuangan sampah sementara di tempat sampah

5. Fasilitas hiburan

Keluarga memiliki TV sebagai sarana hiburan keluarga dan informasi


bagi keluarga.

6. fasilitas sosial dan fasilitias kesehatan

Lingkungan sosial dan faslitias kesehatan cukup ramah, fasilitas sosial


yang ada adalah masjid, fasilitas kesehatan yang ada adalah
puskemas.

D. Riwayat kesehatan

1. Kondisi anggota keluarga tampak sehat

2. Tn “S” seorang perokok

3. Ny “A” sedang mengandung ±4 bulan

4. Ny “J” sudah tidak haid selama ±2 tahun

E. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum anggota keluarga baik

2. Tanda tanda vital Tn “S”

a. Tekanan darah : 130/90 mmHg


b. Nadi : 76x/menit

c. Pernafasan : 18x/menit

d. Suhu : 36,5℃

3. Tanda tanda vital Ny “A”

a. Tekanan darah : 120/80 mmHg

b. Nadi : 80x/menit

c. Pernafasan : 20x/menit

d. Suhu : 36,6℃

4. Tanda tanda vital Ny “J”

a. Tekanan darah : 130/90 mmHg

b. Nadi : 78x/menit

c. Pernafasan : 22x/menit

d. Suhu : 36,8℃

F. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

1) kepala : kulit kepala tampak bersih

2) Wajah : simetris kiri dan kanan

3) Mata : simetris kiri dan kanan, konjuctiva merah muda


dan sclera tidak ikterus

4) Hidung : simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan tidak
ada polip.

5) Mulut : mulut tampak bersih, bibir tampak kering.

6) Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret.


7) Leher : tidak tampak adanya pembesaran

8) Ekstremitas : ekstremitas atas simetris kiri dan kanan

Ekstremitas bawah simetris kiri dan kanan

b. Palpasi

1) Kepala : Tidak teraba benjolan

2) Wajah : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema

3) Hidung : tidak ada nyeri tekan

4) Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid,


kelenjar limfe, dan vena jugularis.

5) Payudara : tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri


tekan

6) Abdomen : tidak ada nyeri tekan

7) Ekstremitas : tidak ada oedema

F. Pengkajian Psikososial

1. Status ekonomi

Tingkat emosi keluarga bila ada masalah dalam keluarga diselesaikan


dengan musyawarah keluarga.

2. Konsep diri

Konsep diri cukup baik ketika keluarga mampu menjawab pertanyaan


yang dianjurkan.

3. Pola interaksi dan komunikasi

Interaksi antara anggota keluarga dan masyarakat cukup baik dan


bahasa sehari-hari yang digunakan adalah makassar dan bahasa
Indonesia
Langkah II : Analisa Data

No Data Masalah

1 Data subjektif Ketidaksadaran Tn “S”


akan bahaya merokok
Tn “S” mengatakan seorang perokok

Data Objektif

Tn “s” tampak merokok

2 Data Subjektif Kurangnya pengetahuan


Ny “A” tentang bahaya
Ny “A” tidak tau tentang tanda bahaya
kehamilan
kehamilan

Data Objektif

Ibu tampak bingung saat ditanya tentang


tanda bahaya kehamilan

3 Data Subjektif Ketidaktahuan Ny”J”


tentang tanda-tanda
Ny”J” mengatakan tidak mengetahui tentang
menopause
menopause

Data Objektif

Ny”J” tampak bingung saat ditanya


tanda-tanda menopause

Langkah III :

Dari data diatas dan analisa data dapt ditentukan rumusan masalah yaitu :

1. ketidaksadaran Tn”S” akan bahaya merokok

2. Kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya kehamilan

3. Ketidaktahuan Ny”J” tentang tanda-tanda menopause


Langkah IV : Prioritas Masalah

1. ketidaksadaran Tn “S” akan bahaya merokok

No Criteria penilaian skor pembenaran

1 Sifat masalah 2/3x1 2/3 Ancaman bahaya bagi


keluarga

2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Adanya keinginan Tn”S”


masalah dapat untuk mengetahui bahaya
diubah merokok

3 Potensi masalah 1/3 x 1 1/3 Dengan diberi


dapat diubah penyuluhan, maka Tn”S”
akan menyadari tentang
bahaya merokok

4 Penonjolan masalah 0/2 x 1 0 Tn “S” menyadari dampak


kesehatan yang dapat
timbul jika merokok

Total 2

2. kurangnya pengetahuan Ny “A’ tentang tanda bahaya kehamilan

No Criteria penilaian skor pembenaran

1 Sifat masalah 2/3x1 2/3 Ancaman bahaya bagi Ny


“A”

2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah dapat diubah


masalah dapat apabila Ny”A” rajin
diubah mengikuti penyuluhan

3 Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Dengan diberi


dapat diubah penyuluhan tanda bahaya
kehamilan pada Ny”A”
4 Penonjolan masalah 0/2 x 1 0 Ny”A” tidak merasakan
dampak dari tanda
2
bahaya kehamilan

Total 3 1/3

3. ketidaktahuan Ny”J” tentang tanda tanda menopause

No Criteria penilaian skor pembenaran

1 Sifat masalah 2/3x1 2/3 Keadaan klien yang sakit


akibat ketidak tahuan
masalah

2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Kurangnya pengetahuan


masalah dapat dan fasilitas kesehatan
diubah masalah klien untuk
menunjang kesehatan
yang lebih baik

3 Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Lamanya masalah yang


dapat diubah dialami sehingga perlu
dicegah melalui tindakan
kesehatan

4 Penonjolan masalah 1/2 x 1 1/2 Klien mengetahui


masalah tapi persepsi
klien tentang masalah itu
hal biasa atau kurang
tahu

Total 2 3/6

Prioritas masalah

Setelah melakukan tindakan prioritas masalah maka yang menjadi


masalah adalah
1. kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya kehamilan

2. Ketidaktahuan Ny”J” tentang tanda tanda menopause

3. Ketidaksadaran Tn”S” akan bahaya merokok

Langkah V Rencana Asuhan Kebidanan /Intervensi

Tanggal : 12 Februari 2018

1. Masalah 1 : Kurangnya pengetahuan Ny “A’ tentang tanda bahaya


kehamilan

Tujuan : Setelah mendapat penjelasan tantang tanda bahaya


kehamilan diharapkan Ny”A” paham dan mengerti tanda bahaya
kehamilan

Kriteria : Ny”A” mengerti tentang tanda bahaya kehamilan

Intervensi

A. Jelaskan pengertian kehamilan

Rasional : agar ibu mengetahui pengertian kehamilan

B. Jelaskan perubahan fisiologi pada kehamilan

Rasional : agar ibu mengetahui perubahan yang terjadi selama


kehamilan

C. Jelaskan 9 tanda bahaya kehamilan

Rasional : agar ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan

2. Masalah II : ketidaktahuan Ny”J” tentang tanda tanda menopause

Tujuan : setelah mendapat penjelasan tentang menopause Ny”J” dapat


mengetahui tanda-tanda menopause
Kriteria : Ny”J” mengetahui tanda tanda menopause

Intervensi

A. Jelaskan kepada Ny”J” pengertian menopause

Rasional : Agar Ny”J” mengetahui tentang pengertian menopause

B. Jelaskan tanda-tanda menopause

Rasional : agar Ny”J” mengetahui tentang tanda-tanda menopause

C. Jelaskan cara menghadapi menopause

Rasional : agar Ny”A” mengetahui tentang cara menghadapai


menopause

3. Masalah III : ketidaksadaran Tn”S” akan bahaya merokok

Tujuan : dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok


diharapkan Tn “S” menyadari bahaya merokok

Kriteria : Tn “S” menyadari bahaya merokok

Intervensi :

A. Jelaskan bahaya yang timbul akibat merokok

Rasional : Agar Tn”S” mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat


merokok

B. Jelaskan zat yang terkandung dalam rokok

Rasional : agar Tn “S” dapat mengetahui zat yang terkandung dalam


rokok

C. Anjurkan Tn “S” mengurangi merokok

Rasional : agar Tn”S” dapat terhindar dari bahaya merokok


Langkah VI : implementasi

Tanggal 19 Februari 2018

1. Masalah 1 : kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya


kehamilan

Implementasi

A. Menjelaskan pengertian kehamilan

Hasil : ibu mengerti tentang kehamilan

B. Menjelaskan perubahan fisiologi pada kehamilan

1) Uterus : uterus yang semula kecil akan membesar sesuai dengan


umur kehamilan

2) Ovarium : berhentinya ovulasi dan pematangan folikel ditunda

3) Vagnasi perineum : peningkatan vaskularitas dan hipermia pada Kua


dan otot perineum munculnya tanda chadwick, serta
adanya keputihan

4) Payudara : pada awal kehamilan payudara menjadi semakin


lunak setelah bulan kedua payudara akan
bertambahukurannya dan vena. Vena dibawah kulit
akan lebih terlihat.

5) Sirkulasi darah : volume darah semakin meningkat dan jumlah serum


darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah,
sehingga total menurun 4-5%.

6) Sistem respirasi : kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan


adanya elerasi diafragma.

7) Sistem pencernaan : penurunan mobilitas otot polos pada fraktus


digertivus, mual terjadi akibat penurunan mobtilitas.
Serta konstipasi akibat penurunan motilitas usus
besar gusi akan menjadi hipertermis dan lunak

8) Sistem perkemihan : karena pengaruh desakan hamil muda dan


turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi gangguan
miksi dam bentuk sering berkemih.

9) Kulit : perubahan deposit pigme dan hiperpigmentasi


karena pengaruh melanophore stimulating hormone
lobus hipofisi anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis

10) Metabolisme : berat badan ibu hamil bertambah berat badan ibu
hamil akan bertambah antara 6,5-16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/minggu

Hasil : ibu mengerti dengan perubahan fisiologi pada


kehamilan

C. Menjelaskan 9 tanda bahaya kehamilan

1). mual muntah berlebihan (hiperimisis gravidarum)

Hipermisis gravidarum yaitu mual dan muntah berlebihan ketika hamil


muda sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan
keadaan umum ibu hamil memburuk.

2). Perdarahan

Beberapa wanita menemukan bercak darah pada celana dalamnya


selama kehamilan pada awal kehamilan, perdarahan ini bisa menandakan
keguguran , sedangkan pada trimester kedua dan ketiga, perdarahan
berhubungan dengan persalinan prematur dan komplikasi plasenta, seperti
plasenta previa atau absurpsio plasenta.

3) Bengkak kaki, tangan dan wajah


Pembekakan bisa juga menjadi indikasi tekanan darah tinggi dan pre
eklamsia ibu juga bisa saja mengalami trombosis vena (OVT).

4) Nyeri perut yang hebat

Jika ibu mengalami nyeri perut yang hebat bisa jadi ibu mengalami
palacental abruption.

5) Gerakan janin berkurang

Sejak usia kehamilan 5 bulan, ibu sebaiknya memantau gerakan janin,


gerakan janin dibutuhkan dirasakan oleh ibu 3 kali setiap jam. Jika ibu
merasa kurang dari itu, menunjukkan bayi tidak aktif.

6) Penglihatan kabur

Penglihatan kabur umumnya menandakan ibu mengalami tekanan


darah rendah, namun juga bisa menandakan preeklamsia.

7) Sakit kepala

Sakit kepala merupakan gejala adanya preeklamsia biasanya terjadi


pada usia kehamilan 20 minggu (akhir trimester 2 atau pada trimester 3)
walau juga dapat dijumpai lebih awal preeklamsi dapat diikuti terjadinya
eklamsi yang mampu berakibat fatal kalau tidak segera ditangani

8) Demam tinggi

Demam tinggi dapat disebabkan karena infkesi atau penyakit lain


demam tinggi yang tidak ditangani dengan sempurna dapat meningkatkan
risiko terjadinya persalinan prematur.

9) Ketuban pecah dini (KPD)

Ketuban pecah dini yaitu keluarnya cairan ketuban dari vagina setelah
kehamilan berusia 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah lebih dini kalau
terjadi sebelum proses persalinan berlangsung ibu yang mengalami KPD
dapat mempermudah terjadinya infeksi pada kandungan yang dapat
membahayakan ibu maupun janinnya.
Hasil : ibu mengerti 9 tanda bahaya kehamilan

2. Masalah II : ketidaktahuan Ny”J: tentang tanda-tanda menopause

Implementasi

a) Menjelaskan tentang pengertian menopause yaitu berhentinya masa


kesuburan dan masa reproduksi wanita yang ditandai dengan berhentinya
masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambah nya usia dan
penurunan hormon.

Hasil : ibu mengetahui

b) menjelaskan tentang tanda-tanda menopause, yaitu

1) panas pada wajah

2) Berkeringat pada malam hari

3) Terasa sering panas pada dada dan leher

4) Jantung berdebar-debar

5) Mudah tersinggung/marah

6) Kulit halus

7) Tidak haid

8) Kekeringan vagina

9) Kerapuhan tulang

10) Linu dan nyerti otot

11) Ingatan menua

12) Stress

13) Depresi

Hasil : ibu mengerti tanda-tanda menopause


3. Masalah III : ketidaksadaran Tn “S” akan bahaya merokok

Implementasi :

a. Menjelaskan bahaya yang timbul akibat merokok

1) rambut rontok

2) Kerusakan paru

3) Hilangnya pendengaran

4) Caries

5) Beresiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung

Hasil : Tn”S” telah mengetahui bahaya yang timbul akibat merokok

b. Menjelaskan zat yang terkandung dalam rokok

1) Nikotin

2) Tar

3) Karbon Monoksida

Hasil : Tn “S” telah mengerti

c. Menganjurkan Tn “S” untuk mengurangi merokok

Hasil : Tn “S” bersedia melakukannya

Langkah VII : Evaluasi

Tanggal 26 Februari 2018

1. Ny “A” mengerti dengan tanda bahaya kehamilan

2. Ny ”I” mengerti tentang tanda-tanda menopause

3. Tn “S” bersedia mengurangi frekuensi merokok


SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

1. Topik : Tanda bahaya kehamilan

2. Sasaran : Ny”A”

3. Waktu :

4. Hari/tanggal :

5. Tempat :

6. Tujuan :

a. Tujuan Umum

Diharapkan Ny “A” mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

b. Tujuan Khusus

Agar ibu dapat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan segera


memeriksakan diri jika mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan.

7. Metode : Ceramah

8. Media
9. Materi

10. Proses Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


.

1 3 menit Pembukaan :

1. memperkenalkan diri 1. menyambut salam


dan mendengarkan

2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan 3. Mendengarkan

3. Menyebutkanmateri
penyuluhan

2 10 menit Penatalaksanaan

1. menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan


kehamilan
2. Mendengarkan
2. Menjelaskan perubahan
fisiologi pada kehamilan
3. Mendengarkan
3. Mendengarkan 9 tanda
bahaya kehamilan

4. Memberikan kesempatan 4. Bertanya


untuk bertanya

3 5 menit Penutup

1. menanyakan pada Ny”A” 1. Menjawab


tentang materi yang diberikan

2. Mengucapkan terima kasih


2. Memberi respon

Uraian Materi

A. Pengertian

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri


mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan

(munuaba,1998)

B. Perubahan Fisologi pada kehamilan

1. Uterus : Uterus yang semula kecil akan membesar sesuai


dengan umur kehamilan

2. Ovarium : Berhentinya ovulasi dan pematangan folikel ditunda

3. Vaginap perineum : Peningkatan vaskularitas dan hipermia pada kulit


dan otot perineum, munculnya tanda chadwick,
serta adanya keputihan.

4. Payudara : pada awal kehamilan payudara menjadi semakin


bertambah ukurannya dan vena vena dibawah kulit
akan lebih terlihat.

5. Sirkulasi darah : volume darah semakin meingkat dan jumlah serum


darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah,
sehingga terjadi pengenceran darah

6. Sistem respirasi : kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan


adanya elegasi diafragma

7. Sistem pencernaan : penurunan motilitas otot polos pada traktus


digestivus. Mual terjadi akibat penurunan asam
hidroktonoid dan penurunan motivitas serta konstipasi
akibat penurunan motivitas usus besar gusi akan
menjadi lebih hiperemis dan lunak

8. Sistem perkemihan : karena pengaruh desakan hamil muda dan


turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan
miksi dalam bentuk sering berkemih.

9. Kulit : perubahan deposit pgmen dan hiperpigmentasi


karena pengaruh melanophore stimulating hormone
icbus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis.

10. Metabolisme : berat badan ibu hamil bertambah berat badan ibu
hamil akan bertambah antara 6,5-16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/minggu

C. 9 tanda bahaya kehamilan

1). mual muntah berlebihan (hiperimisis gravidarum)

Hipermisis gravidarum yaitu mual dan muntah berlebihan ketika hamil


muda sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan
keadaan umum ibu hamil memburuk.

2). Perdarahan

Beberapa wanita menemukan bercak darah pada celana dalamnya


selama kehamilan pada awal kehamilan, perdarahan ini bisa menandakan
keguguran , sedangkan pada trimester kedua dan ketiga, perdarahan
berhubungan dengan persalinan prematur dan komplikasi plasenta, seperti
plasenta previa atau absurpsio plasenta.

3). Bengkak kaki, tangan dan wajah

Pembekakan bisa juga menjadi indikasi tekanan darah tinggi dan pre
eklamsia ibu juga bisa saja mengalami trombosis vena (OVT).

4). Nyeri perut yang hebat


Jika ibu mengalami nyeri perut yang hebat bisa jadi ibu mengalami
palacental abruption.

5). Gerakan janin berkurang

Sejak usia kehamilan 5 bulan, ibu sebaiknya memantau gerakan janin,


gerakan janin dibutuhkan dirasakan oleh ibu 3 kali setiap jam. Jika ibu
merasa kurang dari itu, menunjukkan bayi tidak aktif.

6). Penglihatan kabur

Penglihatan kabur umumnya menandakan ibu mengalami tekanan


darah rendah, namun juga bisa menandakan preeklamsia.

7). Sakit kepala

Sakit kepala merupakan gejala adanya preeklamsia biasanya terjadi


pada usia kehamilan 20 minggu (akhir trimester 2 atau pada trimester 3)
walau juga dapat dijumpai lebih awal preeklamsi dapat diikuti terjadinya
eklamsi yang mampu berakibat fatal kalau tidak segera ditangani

8). Demam tinggi

Demam tinggi dapat disebabkan karena infkesi atau penyakit lain


demam tinggi yang tidak ditangani dengan sempurna dapat meningkatkan
risiko terjadinya persalinan prematur.

9). Ketuban pecah dini (KPD)

Ketuban pecah dini yaitu keluarnya cairan ketuban dari vagina setelah
kehamilan berusia 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah lebih dini kalau
terjadi sebelum proses persalinan berlangsung ibu yang mengalami KPD
dapat mempermudah terjadinya infeksi pada kandungan yang dapat
membahayakan ibu maupun janinnya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

1. Topik :

2. Sasaran : Ny”J”

3. Waktu :

4. Hari/tanggal :
5. Tempat :

6. Tujuan :

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan tentang menopause, klien memahami


pengertian dan pemahaman mengenai menopause, termasuk gejala yang
menyertai dan cara menghadapi menopause.

b. Tujuan Khusus

1. memahami pengertian menopause

2. Memahami gejala menopause

3. Memahami cara menghadapi menopause

7. Metode : Ceramah

8. Media :

9. Materi : terlampir

10. Proses Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


.

1 3 menit Pembukaan :

1. memperkenalkan diri 1. menyambut salam


dan mendengarkan

2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan 3. Mendengarkan

3. Menyebutkanmateri
penyuluhan
2 10 menit Penatalaksanaan

1. menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan


menopause
2. Bertanya
2. Memberikan kesempatan
pada Ny”J” untuk bertanya
3. Mendengarkan
3. Menjelaskan tanda-tanda
menopause

4. Memberikan kesempatan 4. Bertanya


untuk bertanya

3 5 menit Penutup

3. menanyakan pada Ny”J” 2. Menjawab


tentang materi yang diberikan

4. Mengucapkan terima kasih


2. Memberi respon

Sumber : gejalamenopause.com

Uraian Materi

A. Pengertian

menopause adalah berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi


wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus
bulanan seiring bertambah nya usia dan penurunan hormon.

B. Gejala Menopause

1. panas pada wajah


2. Berkeringat pada malam hari

3. Terasa sering panas pada dada dan leher

4. Jantung berdebar-debar

5. Mudah tersinggung/marah

6. Kulit halus

7. Tidak haid

8. Kekeringan vagina

9. Kerapuhan tulang

10. Linu dan nyerti otot

11. Ingatan menua

12. Stress

13. Depresi

C. Cara menghadapi menopause

1. melakukan olahraga dengan teratur

2. Mandi dengan air dingin dan minum air dingin

3. Kurangi konsumsi alkohol, kafein dan makanan berlemak


SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

1. Topik : Bahaya merokok

2. Sasaran : Tn”S”

3. Waktu :

4. Hari/tanggal :

5. Tempat : Rumah keluarga binaan

6. Tujuan :

a. Tujuan Umum

Diharapkan Tn”s” mengerti tentang bahaya merokok.

b. Tujuan Khusus

Agar Tn “S” mau mengurangi frekuensi merokok

7. Metode : Ceramah

8. Media :

9. Materi : terlampir

10. Proses Pelaksanaan


No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
.

1 3 menit Pembukaan :

1. memperkenalkan diri 1. menyambut salam


dan mendengarkan

2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan 3. Mendengarkan

3. Menyebutkan materi
penyuluhan

2 10 menit Penatalaksanaan

1. menjelaskan tentang bahaya 1. Mendengarkan


merokok
2. Bertanya
2. Memberikan kesempatan
pada Tn “S” untuk bertanya
3. Mendengarkan
3. Menjelaskan zat-zat yang
terkandung dalam rokok

4. Memberikan kesempatan 4. Bertanya


untuk bertanya

3 5 menit Penutup

5. menanyakan pada Tn”S” 3. Menjawab


tentang materi yang diberikan

6. Mengucapkan terima kasih


2. Memberi respon

Sumber :

1. Direktorat kesehatan jiwa maskyarakat (2010)


2. Buku panduan umum dan pembina tim pengolahan dan tim pelaksana
kesehatan jiwa, diproduksi oleh proyek peningkatan kesehatan APBD 2009

Uraian Materi

A. Pengertian

Merokok adalah menghirup zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan


pada organ tubuh

B. Bahaya yang dapat timbul akibat merokok.

1. Rambut rontok

2. Kerusakan Paru

3. Hilangnya pendengaran

4. Caries

5. Beresiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung

C. Zat yang terkandung dalam rokok

1. Nikotin

Mungkin ini mengandung candu yang bisa menyebabkan seseorang


ketagihan untuk terus menghisap rokok

Pengaruh bagi tubuh manusia.

a. Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan


otak

b. Menyebabkan darah cepat membeku

c. Mengeraskan dinding uteri

2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru
dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker.

Pengaruh bagi tubuh manusia :

a. Membunuh sel-sel dalam satuan darah

b. Meningkatkan produksi lendir di paru-paru

c. Menyebabkan kanker paru-paru

3. Karbon monoksida

Gas yang menyebabkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat
oksigen dalam tubuh.

Meningkatkan hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen.

Catatan perkembangan (SOAP) Paraf

Masalah I : kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya


kehamilan

Data subjektif (S)

Ny”A” tidak mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan

Data Objetif (O)

Ny”A” tidak menjawab pertanyaa yang diberikan tetang tanda


bahaya kehamilan

Analisa (A)

Kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya kehamilan.

Penatalaksanaan (P)
1. melakukan pendalaman dengan mengisi Quisioner

Hasil : Quisioner telah terisi

Masalah II : ketidaktahuan tentang tanda-tanda menopause.

Data Subjektif (S)

Ny”J” tidak mengetahui tentang tanda-tanda bahaya menopause

Data Objektif (O)

Ny”J” tidak menjawab pertanyaan yang diberikan tentang


tanda-tanda menopause

Analisa (A)

Ketidaktahuan Ny”J” tentang tanda-tanda menopause

Penatalaksanaan (P)

1. melakukan pendataan dengan mengisi quisioner

Hasil : Quisioner telah terisi

Masalah III : Ketidaksadaran Tn “S” akan bahaya merokok

Data Subjektif (S)

Tn “S” mengatakan seorang perokok

Data Objektif (O)

Tn “S” tampak merokok

Analisa (A)

Ketidaksadaran Tn”S” akan bahaya merokok.

Penatalaksanaan (P)
Melakukan pendataan dengan mengisi quisioner

Hasil : quisioner telah terisi

Masalah I : kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya


kehamilan

Data subjektif (S)

Ny”A” tidak mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan

Data Objetif (O)

Ny”A” tampak bingung saat ditanya tanda bahaya kehamilan

Analisa (A)

Kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya kehamilan.

Penatalaksanaan (P)

1. menjelaskan pengertian kehamilan

Hasil : ibu mengetahui pengertian kehamilan

2. menjelaskan perubahan fisiologi pada kehamilan

Hasil : ibu sudah mengetahui

3. menjelaskan 9 tanda bahaya kehamilan

a. mual muntah berlebihan

b. Perdarahan

c. Bengkak, kaki tangan dan wajah

d. Nyeri perut yang hebat

e. Gerakan janin berkurang

f. Penglihatan kabur
g. Sakit kepala

h. Demam tinggi

i. Ketuban pecah dini

Hasil : ibu sudah tau

Masalah II : ketidaktahuan tentang tanda-tanda menopause.

Data Subjektif (S)

Ny”J” tidak mengetahui tentang tanda-tanda menopause

Data Objektif (O)

Ny”J” tampak bingung saat ditanya tentang tanda-tanda


menopause

Analisa (A)

Ketidaktahuan Ny”J” tentang tanda-tanda menopause

Penatalaksanaan (P)

1. menjelaskan tentang pengertian menopasuse

Hasil : ibu mengetahui

2. menjelaskan tentang tanda-tanda menopause

a. panas pada wajah

b. Berkeringat pada malam hari

c. Terasa sering panas pada dada dan leher

d. Jantung berdebar-debar

e. Mudah tersinggung/marah

f. Kulit halus
g. Tidak haid

h. Kekeringan vagina

i. Kerapuhan tulang

j. Linu dan nyerti otot

k. Ingatan menua

l. Stress

m. Depresi

Hasil : ibu mengetahui tanda-tanda menopause

3. menjelaskan cara menghadapi menopause

a. Melakukan olahraga dengan teratur

b. Mandi dengan air dingin dan minum air dingin

c. Kurangi konsumsi alkohol, kafein dan makanan berlemak

Hasil : ibu mengerti bagaimana cara menghadapi menopause

Masalah III : Ketidaksadaran Tn “S” akan bahaya merokok

Data Subjektif (S)

Tn “S” mengatakan seorang perokok

Data Objektif (O)

Tn “S” tampak merokok

Analisa (A)

Ketidaksadaran Tn”S” akan bahaya merokok.

Penatalaksanaan (P)
1. menjelaskan bahaya yang timbul akibat merokok.

Hasil : Tn”S” sudah mengetahui

2. Menjelaskan zat yang terkandung di dalam rokok

Hasil : Tn “S” sudah mengetahui

3. Menganjurkan Tn”S” untuk mengurangi merokok.

Hasil : Tn “S” bersedia.

Masalah I : kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya


kehamilan

Data subjektif (S)

Ny”A” telah mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan

Data Objetif (O)

Ny”A” menjawab pertanyaan yang diberikan tetang tanda bahaya


kehamilan

Analisa (A)

Kurangnya pengetahuan Ny”A” tentang tanda bahaya kehamilan.

Penatalaksanaan (P)

1. menanyakan kembali pada ibu tentang tanda bahaya


kehamilan.

Hasil : ibu menjawab dengan benar.

Masalah II : ketidaktahuan Ny”J” tentang tanda-tanda menopause.

Data Subjektif (S)

Ny”J” mengatakan sudah mengetahui tentang tanda-tanda


menopause

Data Objektif (O)

Ny”J” tidak menjawab pertanyaan yang diberikan tentang


tanda-tanda menopause

Analisa (A)

Ketidaktahuan Ny”J” tentang tanda-tanda menopause

Penatalaksanaan (P)

1. menanyakan kembali pada Ny”J” tentang tanda-tanda


menopause.

Hasil : Ny”J” menjawab dengan benar

2. menanyakan kembali pada Ny”J” cara mengatasi tanda-tanda


menopause

Hasil : Ny”J” menjawab dengan benar.

3. menanyakan apakah ibu sudah mengerti dengan kondisinya saat


ini

Hasil : ibu mengerti dengan kondisinya

Masalah III : Ketidaksadaran Tn “S” akan bahaya merokok

Data Subjektif (S)

Tn “S” mengatakan sudah mulai mengurangi frekuensi


merokoknya

Data Objektif (O)

Tn “S” sudah tidak merokok dilingkungan rumah

Analisa (A)
Ketidaksadaran Tn”S” akan bahaya merokok.

Penatalaksanaan (P)

1. menanyakan kembali pada Tn “S” tentang bahaya merokok

Hasil : Tn “S” menjawab dengan benar.

2. menanyakan apakah Tn “S” sudah mengurangi frekuensi


merokoknya

Hasil : Tn “S” sudah mengurangi frekuensi merokoknya

You might also like