You are on page 1of 7

PENGARUH PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN

PEREMPUAN USIA BERISIKO DALAM PEMERIKSAAN IVA TEST

EFFECTS OF PEER EDUCATION ON KNOWLEDGE OF AGRICULTURAL


WOMEN RISE INSIDE EXAMINATION IVA TEST
1*Resti Ikhda Syamsiah, 2Jum Natosba, 3Bina Melvia Girsang
1,2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya
*
E-mail: ikhdasyasiah@yahoo.co.id

ABSTRACT
Aims: Cervical cancer patients in Indonesia are increasing each year, and prevention must
be done to reduce its morbidity and mortality rate. The literature study for peer education in
risky females may change the knowledge levels against VIA (visual inspection with acetic
acid) examination. This research was done to understand the effect of peer education against
knowledge levels of female in risky age group against VIA examination.

Method: The design used in this research was pre-experimental research. The research was
one group pretest-posttest. Samples were determined with purposive sampling, amounting 71
respondents.

Result: Most numerous respondents was represented by age group of 35-39 years old, middle
school education (31 respondents), while the most numerous job was entrepreneur (33
respondents). Distribution frequency of knowledge was 9 respondents were classified as
‘good’, 22 respondents were classified as ‘enough’, and 40 respondents were classified as
‘lack of knowledge’. Data was analyzed using marginal homogeneity, with knowledge score
of 3 before intervention and 2 after intervention (p-value 0.000).

Conclusion: The result shows effect of peer education for knowledge against VIA
examination. The implication of this research is it is hoped that nurse may take the role as
facilitator and educator for female at age of risk to conduct cervical cancer prevention with
VIA examination in health care service provider.

Keywords: peer education, female of age of risk, knowledge


ABSTRAK
Tujuan: Penderita kanker serviks di indonesia yang setiap tahunnya semakin meningkat
harus dilakukan pencegahan untuk menurunkan angka kematian dan angka kesakitannya.
Studi literatur mengenai peer education pada perempuan berisko terkena kanker serviks dapat
merubah tingkat pengetahuan dalam pemeriksaan iva. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh peer education terhadap pengetahuan perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan
iva test.

Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Eksperimental. Rancangan
yang dilakukan adalah jenis one group pretest-postest. Penentuan sampel dengan metode
purposive sampling sebanyak 71 responden.

Hasil: Karakteristik usia terbanyak yaitu 35-39 tahun (23,9%), pendidikan terakhir terbanyak
SMP yaitu 31 responden (43,7%), sedangkan pekerjaan terbanyak responden sebagai
wirausaha yaitu 33 responden (46,5%). Distribusi frekuensi pengetahuan responden baik
sebanyak 9 orang, cukup 22 orang dan kurang 40 orang. Analisa data menggunakan marginal
homogenity didapatkan hasil rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan intervensi yaitu 3 dan
setelah dilakukan intervensi menjadi 2 dengan p value 0,000.

Simpulan: Adanya pengaruh peer education terhadap pengetahuan perempuan usia berisiko
dalam pemeriksaan IVA test. Implikasi penelitian ini diharapkan agar dapat menjalankan
peran perawat sebagai fasilitator dan educator bagi perempuan usia berisiko agar dapat
melakukan pencegahan kanker serviks dengan cara melakukan pemeriksaan IVA di
pelayanan kesehatan.

Kata kunci: peer education, perempuan usia berisiko, pengetahuan


PENDAHULUAN Hasil penelitian menunjukan terjadinya
perubahan pengetahuan dan sikap setelah
Penyakit kanker serviks merupakan jenis diberikan penyuluhan tentang deteksi dini
kanker kedua terbanyak yang diderita kanker serviks terjadi peningkatan pada
perempuan di seluruh dunia.1 IARC responden.9 Pengetahuan adalah hasil
(International Agency For Research On pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang
Cancer) pada tahun 2012 menyebutkan terhadap objek melalui indra yang dimilikinya
prevalensi kejadian kanker serviks sebesar 26 sedangkansSikap adalah respon tertutup
per 100.000 perempuan.2 Pada tahun 2014 seseorang terhadap rangsangan atau objek
terdapat 266.000 perempuan di dunia tertentu, yang sudah mengikutkan faktor
meninggal karena akibat kanker serviks, pendapat dan emosi yang berhubungan (senag-
diantaranya 9 dari 10 kasus mengalami tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak
kematian.3 Di Indonesia setiap tahun lebih baik, dan sebagainya).10
dari 15.000 kasus terjadi dan setiap harinya
muncul 40-45 kasus baru, atau setiap hari 40 Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
perempuan didiagnosa kanker serviks dan tertarik untuk mengetahui pengaruh peer
sekitar 20-25 orang meninggal, berarti setiap 1 education terhadap perempuan usia berisiko
jam diperkirakan 1 orang perempuan dalam pemeriksaan IVA test.
meninggal dunia karena kanker serviks.4,5
Perempuaan yang berisiko terkena kanker MATODE DAN CARA
yaitu perempuan dengan usia 25-54 tahun.6
Desain penelitian ini adalah penelitian jenis
Sebenarnya kanker serviks dapat dicegah dan eksperimental dengan menggunakan
dapat terdeteksi lebih awal jika perempuan praexperiment design dengan menggunakan
usia subur mempunyai pengetahuan yang baik rancangan one group pre test post test tanpa
serta kesadaran melakukan deteksi dini.7 adanya kelompok kontrol.
Metode deteksi dini yang cukup efektif untuk
menemukan penyakit pada fase pra kanker Populasi dalam penelitian ini berjumlah 188
atau kanker stadium dini salah satunya yaitu orang perempuan usia berisiko di Desa
dengan melakukan IVA Test (Inspeksi Visual Tanjung Agung yang berada diwilayah kerja
dengan Asam Asetat). Metode skrinning IVA Puskesmas Indralaya. Sampel penelitian
merupakan metode yang mudah, murah serta diambil dengan metode purposive sampling
praktis. Saat ini cakupan screening deteksi pengambilan sampel dipilih dengan kriteria
dini kanker serviks di Indonesia melalui IVA yang telah ditentukan oleh peneliti. Kriteria
masih sangat rendah (sekitar 5%) padahal sampel penelitian ini adalah bersedia menjadi
cakupan screening yang efektif dalam responden, kelompok perempuan usia 25-54
menurunkan angka kesakitan dan angka tahun yang sudah menikah dan sudah pernah
kematian karena kanker serviks adalah 85 % melakukan hubungan seksual, belum terpapar
(Juanda & Kesuma, 2015).5 secara langsung informasi tentang
pemeriksaan IVA test dan kanker serviks
Umumnya mereka tidak waspada terhadap dengan metode peer education dan maksimal
kanker serviks ini, sehingga sosialisasi yang tingkat pendidikan SMA. Alat pengumpulan
lebih sering terkait masalah ini sangat data dalam penelitian ini menggunakan
dibutuhkan.7 Peer education (PE) adalah kuisioner dengan jumlah 13 soal untuk
pemberian edukasi ataupun pengetahuan yang mengukur pengetahuan responden.11
dilakukan oleh dan untuk kalangan sabaya itu
sendiri yaitu kalangan satu kelompok, ini Analisa data yang digunakan dalam penelitian
dapat berarti kelompok pelajar ataupun ini adalah anlisa univariat dan bivariat.
mahasiswa, sesama rekan profesi, jenis Analisa univariat uji statistik menggunakan
kelamin.8 frekuensi dan persentase sedangkan untuk
analisa bivariat menggunakan uji marginal HASIL PENELITIAN
homogenity.

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Usia

Usia N %
25 - 29 12 16,9
30 - 34 16 22,5
35 - 39 17 23,9
40 - 44 8 11,3
45 - 49 13 18,3
50 - 54 5 7
Total 71 100
responden terbanyak dengan usia 35-39 yaitu
Berdasarkan data pada tabel 4.1 menunjukan sebanyak 17 orang (23,9 %).
bahwa hasil distribusi frekuensi dari 71
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir N %
SD 22 31
SMP 31 43,7
SMA 18 25,4
Total 71 100
responden pendidikan terakhir terbanyak yaitu
Berdasarkan data pada tabel 4.2 menunjukan SMP dengan 31 orang (43,7 %).
bahwa hasil distribusi frekuensi dari 71
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pekerjaan

Pekerjaan N %
IRT 31 43,7
PNS 7 9,9
Wirausaha 33 46,5
Total 71 100
yaitu sebagai wirausaha dengan jumlah 33
Berdasarkan data pada tabel 4.3 menunjukan orang (46,5 %).
bahwa hasil distribusi frekuensi dari 71
responden pekerjaan responden terbanyak
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sebelum Intervensi Peer education

Pengetahuan tentang kanker N %


serviks dan pemeriksaan IVA
Baik 9 12,7
Cukup 22 31,0
kurang 40 56,3
Total 71 100
Berdasarkan data pada tabel 4.4 menunjukan yaitu pengetahuan kurang sebanyak 40 orang
bahwa hasil distribusi frekuensi dari 71 (56,3 %).
responden sebelum diberikan peer education
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sesudah Intervensi Peer education

Pengetahuan tentang kanker N %


serviks dan pemeriksaan IVA
Baik 20 28,2
Cukup 36 50,7
Kurang 15 21,1
Total 71 100
Berdasarkan data pada tabel 4.5 menunjukkan mengalami peningkatan yaitu pengetahuan
bahwa hasil distribusi frekuensi dari 71 baik sebanyak 20 orang (28,2 %).
responden sesudah diberikan peer education
Tabel 4.6
Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi Peer Education

Pengukuran Median Standar N P value


pengetahuan deviasi
Sebelum 3,00 0,712 71 0,000
Sesudah 2,00 0,704 71
Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil dengan juga mengatakan pemberian pendidikan
menggunakan uji marginal homogeneity test kesehatan terhadap masyarakat terutama
didapatkan skor rata-rata pengetahuan sebelum dalam hal ini yaitu kelompok wanita usia
intervensi adalah 3,00 dimana skor rata-rata berisiko berpengaruh dalam meningkatkan
tergolong pengetahuan masih kurang, dengan pengetahuan wanita usia berisiko mengenai
standar deviasi 0.712 dan skor rata-rata kanker serviks dan pemeriksaan IVA,
pengetahuan sesudah intervensi adalah 2,00 sehingga yang belum mengetahui mengenai
dimana skor rata-rata tergolong pengetahuan kanker serviks dan pemeriksaan IVA
cukup, dengan standar deviasi 0,704. Hal sebelumnya setelah diberikan intervensi
tersebut menunjukan bahwa ada peningkatan menjadi tahu dengan bertambahnya informasi
sebelum dan sesudah intervensi sehingga melalui pendidikan kesehatan ini.12
didapatkan p value = 0,000 (p <0,05) yang Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan
berarti ada pengaruh peer education terhadap atau usaha menyampaikan pesan dan
pengetahuan tentang IVA sebagai deteksi dini informasi kesehatan kepada masyarakat,
kanker serviks. kelompok atau individu, dengan harapan
adanya pesan tersebut, maka masyarakat,
PEMBAHASAN kelompok atau individu dapat memperoleh
pengetahuan tentang kesehatan yang lebih
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat baik.10
pengetahuan sebelum dilakukan intervensi
pendidikan kesehatan kategori baik hanya Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang
7,1%. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mendapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan
responden dengan pengetahuan baik yang signifikan rata-rata nilai pengetahuan
meningkat menjadi 82,1%. Hal tersebut dapat antara sebelum dan setelah dilakukan edukasi
dikatakan terjadi peningkatan tingkat peer group dengan (p: 0,000), akan tetapi
pengetahuan antara sebelum dengan sesudah tidak signifikan untuk meningkatkan rata-rata
diberikan pendidikan kesehatan.12 Peneliti nilai pengetahuan antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol, hal tersebut Hasil penelitian lain menunjukan adanya
dikarenakan kader yang berperan sebagai peer pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
educator mengalami kesulitan dalam tingkat pengetahuan antara pre-test dan post-
menyampaikan materi secara mendalam test. Sebelum dilakukan penyuluhan
tentang kanker serviks dan juga tidak responden yang memiliki pengetahuan kurang
dilakukan pelatihan terhadap kader-kader sebanyak 5 orang dan pengetahuan cukup
tersebut sehingga tidak dapat menaikkan sebanyak 29 orang namun setelah diberikan
pengetahuan secara signifikan.13 Hal tersebut penyuluhan terdapat pinangkatan pengetahuan
berbeda dengan penelitian ini dikarenakan yaitu menjadi baik sebanyak 100%.15 Hal
sebelum peer educator menyampaikan materi tersebut menunjukan bahwa penyuluhan yang
kepada anggotanya masing-masing terlebih dilakukan pada responden mengalami
dahulu peneliti melakukan pelatihan terhadap keberhasilan. Melihat hasil dari beberapa
kader-kader sehingga tidak mengalami penelitian tersebut maka penulis berasumsi
kesulitan dalam menyampaikan materi yang bahwa peningkatan pengetahuan seseorang
terdapat dalam modul sehingga dapat dapat dipengaruhi oleh adanya pendidikan
meningkatkan pengetahuan secara signifikan. kesehatan atau penuluhan kesehatan dengan
Penelitian lain juga menunjukan bahwa terjadi cara, metode dan media yang dibutuhkan
peningkatan skor rata-rata pengetahuan setelah sehingga pendidikan kesehatan dapat efektif
diberikan intervensi peer education yaitu meningkatkan pengetahuan. Seperti halnya
12,32 yang sebelumnya hanya 7,02.8 pada penelitian ini yang menggunakan metode
Kelompok sebaya sebagai salah satu sarana peer education.
atau media untuk bertukar pikiran, saling
diskusi, penyuluhan atau pendidikan kesehatan
terkait masalah yang sedang dihadapinya, SIMPULAN DAN SARAN
sehingga kelompok dapat mencapai
Berdasarkan data demografi usia perempuan
keberhasilan kepuasan sekaligus membuat
usia berisiko paling banyak ditemukan pada
kehidupan menjadi lebih efektif.13
rentang usia 35-39 tahun. Distribusi
Menurut asumsi peneliti pemberian peer karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan
education terhadap masyarakat terutama hal perempuan usia berisiko paling banyak
ini yaitu kelompok perempuan usia berisiko ditemukan memiliki pendidikan terakhir SMP.
berpengaruh dalam meningkatkan Distribusi karakteristik berdasarkan pekerjaan
pengetahuan perempuan usia berisiko perempuan usia berisiko paling banyak
mengenai kanker serviks dan pemeriksaan ditemukan memiliki pekerjaan sebagai
IVA, sehingga yang belum mengetahui wirausaha.
mengenai kanker serviks dan pemeriksaan
IVA sebelumnya setelah diberikan intervensi Berdasarkan uji analisa didapatkan bahwa ada
menjadi tahu dengan bertambahnya informasi pengaruh sebelum dan sesudah diberikan peer
melalui pendidikan kesehatan ini. education terhadap pengetahuan perempuan
usia berisiko tentang IVA dan kanker serviks
Hal ini dapat terjadi karena faktor yang dengan p-value 0,000, ada perbedaan rata-rata
mempengaruhi pengetahuan seseorang bukan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan
hanya pendidikan formal saja14, sebagaimana intervensi peer education tentang pemeriksaan
teori yang mengatakan bahwa beberapa faktor IVA dan kanker serviks.
yang mempengaruhi pengetahuan antara lain
pengalaman, pendidikan, penerimaan Penelitian ini membahas tentang pengetahuan
informasi dari pihak lain, dan pekerjaan, diharapkan penelitian selanjutnya dapat
penerimaan informasi dari pihak lain dapat mengulas lebih banyak faktor-faktor yang
berupa penerimaan pendidikan dan dari berhubungan dengan deteksi kanker serviks
berbagai sumber.10 oleh perempuan usia berisiko seperti faktor
internal berupa motivasi dan eksternal berupa
dukungan suami. Penelitian selanjutnya Terhadap Pengetahuan Tentang Infeksi
sebaiknya pada saat melakukan peer education Menular Seksual Pada Wanita Pekerja Seks
dapat menyiapkan tempat-tempat yang Tidak Langsung. Skripsi Universitas
kondusif agar informasi dapat diterima baik sriwijaya.
oleh responden sehingga dapat meminimalisir 9. Dewi, R., Asfriyati & Arma, A. J. A.
kemungkinan responden untuk saling bertanya (2012). Perubahan Pengetahuan Dan Sikap
saat pengisian kuesioner. Wanita Yang Memiliki Pasangan Terhadap
Pemeriksaan Pap Smear Sebelum Dan
DAFTAR PUSTAKA Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang
1. Irmayani. (2014). Faktor Resiko Yang Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan
Berhubungan Dengan Lesi Prakanker Pemeriksaan Pap Smear Di Kelurahan
Serviks Pada Wps Tidak Langsung Di Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur
Wilayah Kerja Puskesmas Meninting. Kota Medan Tahun 2012. Fakultas
Jurnal Kesehatan Prima, vol 8 (2), 1279- Kesehatan Masyarakan USU.
1290. 10. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi
2. International Agency for Research on Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta:
Cancer. (2012). All Cancers (excluding Rineka Cipta.
non-melanoma skin cancer) Estimated
Incidence, Mortality and Prevalence 11. Mulyati, S., Suwarsa, O. & Arya, I., F., D.
Worldwide in 2012. (2015). Pengaruh Media Film Terhadap
http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_ca Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker
ncer.aspx Serviks. Jurnal KEMAS 11 (1) (2015) 16-
3. Kemenkes. (2015). Kader PKK harus aktif 24 ISSN 1858-1196.
ajak perempuan deteksi dini kanker. 12. Widyani, A. E., Natosba, J. & Fitri, E. Y.
http://poskotanews.com/2016/07/30 (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
4. Deherba. (2012). Statistik penderita kanker Terhadap Pengetahuan, Sikap, Perilaku
di indonesia. Diakses melalui Kelompok Wanita Usia Berisiko Dalam
https://www.deherba.com/statistik- Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
penderita-kanker-di-indonesia.html pada (IVA) Sebagai Deteksi Dini Kanker
23-4-2017. Serviks. Universitas sriwijaya.
5. Juanda, D. & Kesuma, H. ( 2015). 13. Herniyatun, Astutiningrum, D. &
Pemeriksaan Metode IVA (Inspeksi Visual Nurlaila. (2009). Efektivitas Edukasi Peer
Asam Asetat) untuk Pencegahan Kanker Group Terhadap Perubahan
Serviks. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap Dan Ketrampilan
Volume 2, (2), 169-174. Dalam Pencegahan Kanker Servik Di
6. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah
Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Kesehatan Keperawatan Vol. 5 No. 2.
14. Purnamasari, E.RW. (2012). Pengaruh
diakses dari http://biofarmaka.ipb.ac.id/biof
Pendidikan Kesehatan Pada Orang Tua
armaka/2014/Anlan2014. Jakarta: Litbang Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan
Riskesdas. Kunjungan Ulang Balita Dengan
7. Sulistiowati, E. & Sirait, A., M. (2014). Pneumonia Di Puskesmas Kecamatan
Pengetahuan Tentang Faktor Risiko, Pasar Minggu. Tesis Universitas
Perilaku Dan Deteksi Dini Kanker Serviks Indonesia.
Dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) 15. Sari, A.A. & Rohmah, (2014). Pengaruh
Pada Wanita Di Kecamatan Bogor Tengah, Penyuluhan Kanker Seviks Terhadap
Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Melakukan
Vol. 42, No. 3. Deteksi Dini Inspeksi Visual Asam Asetat
8. Khoradiyah, H., Natosba, J. & Fitri, E. Y. Di Dukuh Dermojurang, Pundong Bantul
(2016). Pengaruh Peer Education Yogyakarta 2014

You might also like