You are on page 1of 2

ANALISIS BIAYA DI RUMAH SAKIT

November 8, 2007wandyTinggalkan komentarGo to comments


Sebagai organisasi publik, rumah sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat. Namun disatu sisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai unit organisasi milik pemerintah daerah
dihadapkan pada masalah pembiayaan dalam arti alokasi anggaran yang tidak memadai sedang penerimaan masih
rendah dan tidak boleh digunakan secara langsung. Kondisi ini akan memberikan dampak yang serius bagi
pelayanan kesehatan di rumah sakit karena sebagai organisasi yang beroperasi setiap hari, likuiditas keuangan
merupakan hal utama dan dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari.Berbagai permasalahan-
permasalahan tersebut di atas merupakan tantangan bagi pengelola rumah sakit pemerintah untuk melakukan
terobosan-terobosan dalam menggali sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan biaya
operasional dan pengembangan rumah sakit.
Terobosan itu dapat dilakukan antara lain dengan mengoptimalkan penerimaan dari unit-unit pelayanan medis dan
penunjang medis melalui penentuan tarif berdasarkan perhitungan biaya satuan ( unit cost ).Tarif merupakan suatu
sistem atau model pembiayaan yang paling utama dalam pembiayaan rumah sakit. Pola tarif rumah sakit di
Indonesia umumnya masih sangat lemah terutama rumah sakit pemerintah. Tarif yang diberlakukan belum unit cost
based dan tanpa pertimbangan yang cermat terhadap berbagai dimensi yang mempengaruhi tarif, bahkan rumah
sakit pemerintah belum ada penyesuaian tarif selama bertahun-tahun meskipun telah terjadi inflasi pelayanan
kesehatan ( obat, bahan habis pakai, dll).Selama ini penetapan tarif rawat inap rumah sakit berdasarkan Kepmenkes,
No 582/1997 yang menjadikan perawatan kelas II sebagai setara unit cost (UC) terhitung dengan metode double
distribusi, maka dapatlah diketahui besarnya tarif Kelas III (1/3 kali UC Kelas II), kisaran tarif Kelas I (2-9 Kali UC
Kelas II) dan VIP/Super VIP (10-20 kali UC Kelas II). (Razak A. 2004). Dengan adanya jaminan pemerintah pada
pelayanan rawat inap kelas III yang diasumsi sesuai dengan Unit cost , maka rumah sakit memerlukan penataan
kembali pola tarif rawat inap yang ada dengan menjadikan kelas III setara dengan unit cost terhitung dengan metode
double distribusi dan untuk kelas II, Kelas I, dan VIP dijadikan kelas profit rumah sakit sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.
A. Konsep Biaya
Biaya (cost) adalah nilai sejumlah input (faktor produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output).
Biaya juga sering diartikan sebagai nilai suatu pengorbanan/pengeluaran untuk memperoleh suatu harapah
(target)/output tertentu
B. Pembagian biaya berdasarkan hubungan dengan volume produksi
1) Biaya tetap ( fixed cost ) adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi/jasa dan waktu
pengeluarannya, biasanya lebih dari satu tahun.
2) Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya tergantung dari jumlah produksi / jasa. Biaya tidak
tetap biasanya berupa biaya oprasional yang habis dikeluarkan selama satu tahun.
3) Semi Variabel Cost adalah biaya yang memiliki sifat antara fixed cost dan variabel cost (Gani,1996)
C. Biaya berdasarkan biaya satuan (Unit cost)
Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk setiap satu satuan produk pelayanan. Biaya satuan didapatkan dari
pembagian antara biaya total (Total Cost = TC) dengan jumlah produk (Quantity = Q). Dengan demikian tinggi
rendahnya biaya satuan suatu produksi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya biaya total, tetapi juga dipengaruhi
oleh besarnya biaya produk
D. Analisis Biaya Rumah Sakit
Analisis biaya rumah sakit adalah suatu kegiatan menghitung biaya rumah sakit untuk berbagai jenis pelayanan yang
ditawarkan baik secara total maupun per unit atau perpasien dengan cara menghitung seluruh biaya pada seluruh
unit pusat biaya serta mendistribusikannya ke unit-unit produksi yang kemudian dibayar oleh pasien (Depkes,
1977).Menurut Gani (1996), analisis biaya dilakukan dalam perencanaan kesehatan untuk menjawab pertanyaan
berapa rupiah satuan program atau proyek atau unit pelayanan kesehatan agar dapat dihitung total anggaran yang
diperlukan untuk program atau pelayanan kesehatan.Dalam perhitungan tarif dirumah sakit seluruh biaya dirumah
sakit dihitung mulai dari :
1. Fixed Cost
Fixed cost atau biaya tetap ini terdiri dari :– Biaya Investasi gedung rumah sakit– Biaya peralatan Medis–Biaya
peralatan Medis– Biaya Kendaraan (Ambulance, Mobil Dinas, Motor, dll)
2. Semi Variabel cost
– Gaji Pegawai– Biaya Pemeliharaan– Insentif– SPPD– Biaya Pakaian Dinas– dll
3. Variabel Cost
– Biaya BHP Medis / Obat– Biaya BHP Non Medis– Biaya Air– Biaya Listrik– Biaya Makan Minum Pegawai dan
pasien– Biaya Telepon– dll
E. Manfaat analisis biaya
Manfaat utama dari analisis biaya ada empat yaitu (Gani,A.2000).a. PricingInformasi biaya satuan sangat penting
dalam penentuan kebijaksanaan tarif rumah sakit. Dengan diketahuinya biaya satuan (Unit cost), dapat diketahui
apakah tarif sekarang merugi, break even, atau menguntungkan. Dan juga dapat diketahui berapa besar subsidi
yang dapat diberikan pada unit pelayanan tersebut misalnya subsidi pada pelayanan kelas III rumah
sakit.b. Budgeting /PlanningInformasi jumlah biaya (total cost) dari suatu unit produksi dan biaya satuan (Unit
cost) dari tiap-tiap output rumah sakit, sangat penting untuk alokasi anggaran dan untuk perencanaan
anggaran.c. Budgetary controlHasil analisis biaya dapat dimanfaatkan untuk memonitor dan mengendalikan kegiatan
operasional rumah sakit. Misalnya mengidentifikasi pusat-pusat biaya (cost center)yang strategis dalam upaya
efisiensi rumah sakitd. Evaluasi dan Pertanggung JawabanAnalisis biaya bermanfaat untuk menilai performance
keuangan RS secara keseluruhan, sekaligus sebagai pertanggungan jawaban kepada pihak-pihak berkepentingan.

You might also like