Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batu kandung kemih (Vesikolitiasis) merupakan penyakit terbanyak
sering terjadi pada seseorang yang pekerjaannya kurang gerakan fisik, stress,
kegemukan dan sering menahan kencing. Gaya hidup seseorang yang kurang
kemih terutama vesika urinaria, yang dimulai dari kaliks sampai dengan uretra
batu ini mengandung komponen Kristal dan matriks organik (Sjabani dalam
Soeparman, 2007).
Dalam penatalaksanaan kasus vesikolitiasis ini dapat dilakukan
kemih.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
1
Untuk mengetahui dan mempelajari kasus urologi yang mememrlukan
tindakan bedah
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dan mempelajari kasus urologi yang
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
bedah yang berfokus pada perawatan penyakit saluran kemih, baik pada
langsung dengan semua masalah yang terjadi pada beberapa organ ginjal,
pria meliputi testis, epididimis, prostat, penis, vas deferens, dan vesika
maka penyakit yang terjadi pada salah satu sistem tersebut akan
berdampak langsung pada keduanya. Hal ini disebut juga dengan kondisi
genitourinari.
3
Bedah urologi merupakan cabang ilmu kedokteran dengan tujuan
untuk mengatasi gangguan kesehatan pada saluran kemih dan genital manusia
dengan tindakan operasi. Tindakann operasi pada bedah urologi dimulai dari
yang tidak invasif sampai kepada tindakan sangat invasif. Urologi adalah
bedah khusus yang berfokus pada saluran kemih laki-laki dan perempuan, dan
kurang hati-hati.
c. Patofisiologi
Proses radang akibat trauma atau infeksi pada uretra akan
spongiofibrosis.
d. Gejala
Keluhan yang muncul berupa sulit kencing (harus mengejan),
bila terjadi infeksi sistematik juga timbul panas badan, menggigil, dan
5
1) Anamnesis yang lengkap (uretritis, trauma dengan kerusakan
di daerah penis,skrotum,perineum,suprapubik.
3) Palpasi: teraba jaringan parut sepanjang perjalanan uretra
mengeluarkan getah/nanah
4) Rectal toucher (colok dubur) Untuk mengetahui pola pancaran
buli-buli dan secara retrograd dari uretra. Selain itu, untuk melihat
f. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan striktur uretra tergantung pada lokasinya,
6
sistostomi (trokar, terbuka), infiltrat urin, insisi multipel, dan drain).
adalah:
1) Businasi (dilatasi) dengan busi logam yang dilakukan secara
pisau Sachse.
3) Uretrotomi eksterna, adalah tindakan operasi terbuka berupa
7
Pembentukan BSK diduga ada hubungannya dengan gangguan
intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor
batu saluran kemih yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga
bersifat kolik ataupun bukan kolik. Nyeri tersebut terasa mulai dari
muntah, selain itu dapat juga berupa nyeri saat kencing. Hematuria
urosepsis dan ini merupakan kedaruratan Urologi. Hal lain yang sering
9
timbulnya batu saluran kemih, antara lain kadar dari kalsium, oksalat,
jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radio-opak dan paling
sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat
menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Selain itu PIV dapat
mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang tidak
dapat terlihat oleh foto polos perut. Jika PIV belum dapat menjelaskan
terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada wanita
10
infeksi, atau harus diambil karena sesuatu indikasi sosial. Batu dapat
terbuka.
Medikamentosa Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu
kemih.
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) pemecah batu
hematuria.
Endourologi Tindakan endourologi adalah tindakan invasif
itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit
11
dengan memakai energi hidrolik, energi gelombang suara, atau dengan
energi laser.
Beberapa tindakan endourologi itu adalah:
1) PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) yaitu mengeluarkan
fragmenfragmen kecil.
2) Litotripsi yaitu memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan
12
Pembedahan terbuka itu antara lain adalah:
3. Vesikolithiasis
a. Pengertian
Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika
higienis pada saluran kemih dan gizi. Selain itu vesikolitiasis juga
kekurang minum, faktor lingkungan dari sumber air minum dan tirah
tekanan sudah cukup tinggi (kemih telah mencapai 300 cc pada orang
13
dipengaruhi kehendak, dan pengeluaran air kemih selanjutnya diatur
infeksi.
Distersi vesika urinaria yang berlangsung lama menyebabkan
kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang lancar
14
tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai nyeri bila terjadi pada
selain nyeri sewaktu miksi juga akan terdapat nyeri menetap pada
berat karena distensi dari kapsul ginjal. Begitu juga baru pada pelvis
atau letak batu, bersar batu, dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan
yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri
ini mungkin bisa merupakan nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri
saraf yang memberikan sensari nyeri. Nyeri ini disebabkan oleh karena
15
yang sering menjalar ke perut, atau lipat paha, bahkan pada batu ureter
ini.
Batu yang terjebak di kandung kemih biasanya menyebabkan
lebih serius yang dapat mengancam kehidupan pasien, dapat pula kita
lihat tanda 32 seperti mual, muntah, gelisah, nyeri dan perut kembung
(Smeltzer, 2007).
Jika sudah terjadi komplikasi seperti hidronefrosis maka
(nyeri yang luar biasa di daerah antara rusak dan tulang punggung)
atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan tulang punggung.
e. Penatalaksanaan
1) Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.
2) Pemberian antiseptik.
3) Tindakan operatif: operasi vasikolitotomi atau Sectio Alta
(Price&Wilson, 2005).
b. Etiologi
Penyebab secara pasti belum diketahui, namun terdapat faktor
resiko umur dan hormon androgen. Pada umur diatas 50 tahun, pada
hiperplasi .
2) Perubahan keseimbangan hormon estrogen – testoteron
Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon
stroma.
3) Interaksi stroma – epitel
Peningkatan epidermal gorwth factor atau fibroblast growth
17
Estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama
transit
6) Patofisiologi
BPH diderita oleh lelaki berusia di atas 50 tahun. Penyebabnya
dan disuria.
3) Residu urine makin banyak dan terjadi retensi urine. Untuk
Score)
8) Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan fisis
1) Inspeksi buli-buli: ada/tidak penonjolan perut di daerah
18
5) Laboratorium – darah lengkap, urine lengkap, biakan urine,
berkurang.
19
b) Penghambat enzim 5--reduktase, menghambat pembentukan
5. Varikokel
a. Pengertian
Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus
interna.
b. Patogenesis
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab
obstruksi vena karena tumor), muara vena spermatika kanan pada vena
20
1) Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis
testis.
3) Peningkatan suhu testis.
4) Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan
21
Sumber:(SMF Urologi RSU Dr. Saiful Anwar Fakultas Kedokteran
batu buli
b. Tujuan
Melaksanakan pelayanan medis operasi vesicolithotomi secara
terstandar.
c. Prosedur
1) Letakkan pasien pada posisi supine dengan general anastesi
processus xypoideus.
3) Persempit lapangan operasi dengan memasang doek sterille.
4) Insisi kulit pada midline mulai dua jari dibawah umbilikus ke
atau gunting
10) Raba batu dengan jari, kemudian keluarkan batu dengan stain
2. Open Prostatektomi
a. Pengertian
Open Prostatektomi Millin's Procedure merupakan tindakan
lebih mudah
8) Jahit (hemostasis) kapsul prostat pada 4 tempat dengan
chromic catgut no. 3 yaitu lateral kanan dan kiri (arah oblique)
sudah dikeluarkan
12) Kasa diambil, sumber perdarahan dijahit dengan polyglactin
No. 2-0 pada jam 5 dan 7 secara figure of eight, rawat perdarahan
13) Kemudian pasang kateter three way 22F atau 24F sampai ke
25
BAB III
STUDI KASUS
A. Kasus
Seorang pasien laki-laki berusia 57 tahun databng kerumah sakit
dengan keluhan nyeri hebat pada bagian pinggang sebelah kiri dan nyeri
menetap pada bagian suprapubik. Keadaan umum pasien jelek, tekanan darah
140/90 mmHg, pasien tampak pucat. Pasien mengeluh nyeri saat berkemih
vesikolitotomi adalah apabila besar batu lebih dari 2,5 cm. Hasil yang
penyembuhan luka.
26
Selama praktik perioperatif, kelompok memperhatikan pada pasien
besar massa yang akan diangkat, letak dan menentukan lokasi insisi. Selama
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa indikasi
vesika urinaria lebih dar 2,5 cm pada orang dewasa. Persiapan yang dilakukan
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa lebih mengerti
28
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidayat, R., & Jong., W. de. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah (2nd ed.). Jakarta:
EGC.
SMF Urologi RSU Dr. Saiful Anwar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
(2010). Pedoman Diagnosis & Terapi SMF Urologi Laboratorium Ilmu Bedah.
29