Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Urologi adalah bedah khusus yang berfokus pada saluran kemih laki-laki
dan perempuan, dan pada sistem reproduksi laki-laki. Profesional medis yang
mengkhususkan diri di bidang urologi disebut ahli urologi dan dilatih untuk
mendiagnosa, mengobati, dan mengelola pasien dengan gangguan urologis.
Organ ditutupi oleh urologi termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, uretra,
dan organ-organ reproduksi pria (testis, epididimis, vas deferens, vesikula
seminalis, prostat dan penis). Baik urologist dan Ahli Bedah Umum
beroperasi pada kelenjar adrenal.
Pada pria, sistem saluran kencing tumpang tindih dengan sistem
reproduksi, dan pada perempuan saluran kemih membuka ke vulva. Dalam
kedua jenis kelamin, saluran kemih dan reproduksi berdekatan, dan gangguan
dari satu sering mempengaruhi yang lain. Urologi mengkombinasikan
manajemen medis (non-bedah) masalah seperti infeksi saluran kencing dan
hiperplasia prostat jinak, serta masalah bedah seperti manajemen operasi
kanker, koreksi kelainan bawaan, dan inkontinensia stres mengoreksi.
Urologi adalah terkait erat dengan, dan dalam beberapa kasus tumpang tindih
dengan, bidang onkologi medis, nefrologi, ginekologi, andrologi, bedah anak,
gastroenterologi, dan endokrinologi.
3
4
a. Patofisiologi
Proses radang akibat trauma atau infeksi pada uretra akan
menyebabkan terbentuknya jaringan sikatrik pada uretra. Jaringan
sikatrik pada lumen uretra menimbulkan hambatan aliran urine
hingga retensi urine. Aliran urine yang terhambat mencari jalan
keluar di tempat lain (di sebelah proksimal striktura) dan akhirnya
mengumpul di rongga periuretra. Jika terinfeksi menimbulkan
abses periuretra yang kemudian pecah membentuk fistula
uretrokutan. Pada keadaan tertentu dijumpai banyak sekali fistula
sehingga disebut sebagai fistula seruling.
Sesuai dengan derajat penyempitan lumennya, striktur uretra
dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
1) Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari sepertiga
diameter lumen uretra
2) Sedang : jika terdapat oklusi setengah sampai sepertiga
diameter lumen uretra
3) Berat : jika terdapat oklusi lebih besar dari setengah
diameter lumen uretra
b. Gejala Klinis
Keluhan yang muncul berupa sulit kencing (harus mengejan),
pancaran bercabang, menetes, sampai retensi urine. Selain itu, bisa
juga disertai pembengkakan/abses di daerah perineum dan
skrotum, serta bila terjadi infeksi sistematik juga timbul panas
badan, menggigil, dan kencing berwarna keruh.
c. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan striktur uretra tergantung pada lokasinya,
panjang/pendeknya striktur, serta keadaan darurat (retensi urin,
sistostomi (trokar, terbuka), infiltrat urin, insisi multip el, dan
drain).
Jika pasien datang karena retensi urine, secepatnya dilakukan
sistostomi suprapubik
7
c. Komplikasi
Infeksi pada saluran kemih (ISK)
Urosepsis
Trabekulasi buli, divertikuli buli
Batu buli-buli
Hidronefrosis
Hematuria
Penurunan fungsi ginjal (pada yang disertai retensi urin kronis)
3. Batu saluran kemih (BSK)
Batu saluran kemih (BSK) merupakan suatu kondisi didapatkannya batu di
dalam saluran kemih (mulai dari kaliks sampai dengan uretra anterior).
a. Patofisiologi
Pembentukan BSK diduga ada hubungannya dengan gangguan
aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi,
dan keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang
mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang.
Faktor-faktor itu adalah faktor intrinsik yaitu keadaan yang
berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh
yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.
Faktor intrinsik, meliputi:
Herediter (keturunan)
Umur (paling sering didapatkan pada usia 30–50 tahun)
Jenis kelamin
Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah:
9
Geografi
pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu
saluran kemih yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga
dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)
Iklim dan temperature
Asupan air
kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium
pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu
saluran kemih
Diet
diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah
terjadinya penyakit batu saluran kemih.
Pekerjaan
sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk
atau kurang aktifitas (sedentary life).
b. Gejala Klinis
Tergantung pada posisi atau letak batu, besar batu, dan
penyulit/komplikasi yang telah terjadi. Penyakit BSK dapat
memberikan gejala klinis yang sangatbervariasi, dari yang tanpa
keluhan sampai dengan keluhan yang sangat berat.Keluhan yang
paling sering dirasakan adalah nyeri pinggang (kéméng) yang
dapat bersifat kolik ataupun bukan kolik. Nyeri tersebut terasa
mulai dari pinggang menjalar ke depan dan ke arah kemaluan
disertai nausea dan muntah, selain itu dapat juga berupa nyeri saat
kencing. Hematuria seringkali dikeluhkan akibat trauma pada
mukosa saluran kencing, yang terkadang didapatkan dari
pemeriksaaan urinalisis berupa hematuria mikroskopik. Jika
didapatkan demam harus dicurigai suatu urosepsis dan ini
merupakan kedaruratan Urologi. Hal lain yang sering dikeluhkan
adalah terjadinya retensi urine jika didapatkan batu pada uretra
atau leher buli buli
10
c. Penatalaksanaan
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih
secepatnya harus dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit
yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan/terapi pada
batu saluran kemih adalah jika batu telah telah menimbulkan
obstruksi, infeksi, atau harus diambil karena sesuatu indikasi sosial.
Batu dapat dikeluarkan dengan cara medikamentosa, dipecahkan
dengan ESWL, melalui tindakan endourologi, bedah laparoskopi, atau
pembedahan terbuka. Medikamentosa Terapi medikamentosa
ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena
diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan
bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan
pemberian diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong
batu keluar dari saluran kemih.
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Alat ESWL adalah pemecah batu yang digunakan untuk memecah
batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu buli-buli tanpa melalui
tindakan invasif dan tanpa pembiusan. Batu dipecah menjadi fragmen
kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. Tidak
jarang pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri
kolik dan menyebabkan hematuria.
Endourologi
Tindakan endourologi adalah tindakan invasif minimal untuk
mengeluarkan batu saluran kemih, yaitu berupa tindakan memecah
batu dan mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang
dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih.
Alat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit
(perkutan). Proses pemecahanan batu dapat dilakukan secara
mekanik, dengan memakai
energi hidrolik, energi gelombang suara, atau dengan energi laser.
Beberapa tindakan endourologi itu adalah:
11
- Nefrektomi
4. Hidrokel
Hidrokel adalah sesuatu yang tidak nyeri bila ditekan, massa berisi
cairan yang dihasilkan dari gangguan drainase limfatik dari skrotum dan
pembengkakan tunika vaginalis yang mengelilingi testis.
Hidrokel adalah penumpukan cairan berlebihan di antara cairan lapisan
parietalis dan viseralis tunika vaginalis, yang dalam keadaan normal cairan
ini berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem
limfatik di sekitarnya (Purnomo, 2010; h.19).
a. Patofisiologi
Pada anatomi yang normal, dalam perkembangannya, rongga
skrotum anak laki-laki terhubung ke rongga perut melalui struktur
yang disebut prosesus vaginalis. Prosesus vaginalis biasanya menutup
pada saat lahir, atau segera setelah lahir. Namun pada kasus hidrokel
prosesus vaginalis tidak menutup atau menutup setelah cairan dari
perut telah masuk ke dalam rongga skrotum. Kanal (kanalis inguinalis)
antara rongga perut (peritoneum) dan skrotum tetap terbuka. Cairan
dari peritoneum memasuki kanal dan skrotum dan menyebabkan
pembengkakan skrotum (ADAM, 2012).
b. Manifestasi Klinis
1) Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak
nyeri. Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya
benjolan di kantong skrotum tidak berubah sepanjang hari,
sedangkan pada hidrokel komunikan besarnya dapat berubah-ubah
yaitu bertambah besar pada saat anak menangis. (Purnomo, 2010).
2) Pembengkakan skrotum dan rasa berat pada skrotum, ukuran yang
lebih besar daripada ukuran testis dan penumpukkan cairan pada
massa yang flasid atau tegang (Kowalak, 2011).
3) Ukuran skrotum kadang-kadang normal tetapi kadang-kadang
sangat besar, sehingga penis tertarik dan tersembunyi. Kulit pada
skrotum normal, lunak dan halus. Kadang-kadang akumulasi cairan
13
Obat anestesi
Lidocaine 1% 1 cc
Disposable 10 cc 1 buah
Peralatan Sistostomi
Tangkai pisau + pisau No 10 dan No. 11
Pinset chirurgis 2 buah
Klem hemostalik 4 buah
Hak 1 pasang
Gunting diseksi 1 buah
Gunting benang 1 buah
Needle Holder 1 buah
Jarum tapper dan cutting masing-2 1 buah
Lain-lain
Benang jahit : Chronik 2 – 0,50 cm
Silk 2 – 0,30 cm
16
Posisi terlentang
Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan
antiseptik.
Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
Dengan pembiusan lokal secara infiltrasi dengan larutan
xylocain di daerah yang akan di insisi.
Insisi kulit di garis tengah mulai 2 jari diatas simfisis ke
arah umbilikus sepanjang lebih kurang 10 cm. Disamping
itu dikenal beberapa macam irisan yaitu transversal
menurut Cherney. Insisi diperdalam lapis demi lapis
sampai fasia anterior muskulus rektus abdominis.
Muskulus rektus abdominis dipisahkan secara tumpul
pada linea alba.
Sisihkan lipatan peritoneum diatas buli-buli keatas,
selanjutnya pasang retraktor.
Buat jahitan penyangga di sisi kanan dan kiri dinding buli.
Lakukan tes aspirasi buli dengan spuit 5 cc, bila yang
keluar urin, buat irisan di tempat titik aspirasi tadi lalu
perlebar dengan klem.
Setelah dilakukan eksplorasi dari buli, masukkan kateter
Foley Ch 20-24.
Luka buli-buli ditutup kembali dengan jahitan benang
chromic catgut.
18
4. Tindakan TUR-P
a. Pengertian
TUR-P adalah Suatu operasi pengangkatan jaringan prostat lewat
uretra menggunakan resektroskop. Merupakan operasi tertutup tanpa
insisi serta tidak mempunyai efek merugikan terhadap potensi
kesembuhan.
21
f. Tehnik Operasi :