You are on page 1of 22

BAB 7 KIMIA ORGANIK

Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi,
reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organikdibangun terutama oleh karbon dan hidrogen,
dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang.

Pengertian senyawa karbon. Karbon adalah salah satu unsure kimia NU yang dilambangkan dengan
huruf C dan atom nomor 6 didalam table periodic. Alotrop merupakan unsure dari karbon tetravalent.
Jika dilihat secara umum, karbon diambil dari udara oleh tumbuhan ganggang, dan yang lainnya yang
memiliki kemampuan untuk melakukan proses fotosintesis,. Tumbuhan tersebut sering disebut dengan
organism fotoautotrof. Fotosintesis merupakan sebuah proses perubahan karbon menjadi karbohidrat
atau bahan makanan, dengan melalui proses kimia seperti berikut :

6CO2+6H2O(sinar matahari diserap klorofl)-C6H12O6+6O2

Karbondioksida + Air (+sinar matahari diserap klorofil)-glukosa+oksigen

Senyawa karbon merupakan bentuk dari unsure kimia yang terdapat dalam jadwal berkala dengan
symbol C dan memiliki nomor atom ^. Unsure yang dimiliki bukan unsure logam, memiliki banyak
tetravalent,. Karbon memiliki beberapa bentuk allotropic, diantaranya :

· Berlian atau galian terkeras yang diketahui. Struktur yang terkandung di dalam berlian : atom diikat
secara tetrahedron pada 4 atom yang lainnya untuk membentuk jaringan tiga dimensi atom dan enam
cincin bersegi

· Bahan terlembut atau grafit. Stuktur yang terkandung di dalam grafit aadalah : atom terikat jadi tiga
segi oleh tiga atom yang lainnya, untuk membentuk jaringan dua dimensi sebagai

cincin leper 6 ahli: helaian pada leper terikat secara lemah.

· Fullerene. Struktur yang terkandung di dalam fullerene adalah : molkul yang besar standing dibentuk
sepenuhnya dari suatu ikatan karbon 3 segi yang terkenal dan juga mudah.

· Ceraphite atau permukaan yang sangat lembut, struktur yang terkandung di dalam ceraphite tidak bisa
dipastikan langsung

· Lonsdaleite atau herotan belian, struktur yang tekandung di dalam lonsdaleite adalah : bentuk serupa
dengan berlian, tetapi di sini membentuk suatu jaringan hexagonal

· Karbon bahan berkaca, struktur yang terkandung di dalamnya adalah : suatu gabungan dari molkul
karbon dalam yang tidak berbentuk sebagi kristal dan tidak sekata yang berbentuk kaca

Karbon berkaca atau glassy carbon adalah isotropic dan juga sebagian besar didalam nya mengandung
liang poros. Hal ini tidak sama dengan grafit normal, sebab lapisan ini tidak diatur seperti pada laman
buku akan tetapi disini lapisan grafit telah tersusun rawak. Senyawa karbon merupakan suatu unsure
yang mengagumkan. Bentuk lain dari karbon salah satunya adalah grafit. Grafit merupakan senyawa
karbon yang memiliki bahan paling lembut, sedangkan karbon yang berbahan keras adalah berlian.

Didalam sebuah karbon terjadi system pertukaran atau yang sering dikenal dengan istilah siklus karbon.
Siklus senyawa karbon merupakan suatu siklus biogeokimia dimana suatu karbon ditukar antara
hidrosfer, geosfer, dan juga atmosfer. Objek astronomis yang lainnya bisa saja mempunyai siklus yang
hampir sama walaupun sampai pada saat ini belum berhasil diketahui. Di dalam siklus ini ada empat
reservoir karbon paling utama yang dihubungkan oleh suatu jalur pertukaran.

Konsep Kekhasan Atom Karbon

Tujuan

Mendefinisikan Kekhasan Atom Karbon

Tugas Pebelajar

Untuk dapat menjelaskan kekhasan atom karbon dengan baik, yang harus anda lakukan adalah :

1. Mengamati berbagai contoh yang berisi kekhasan atom karbon pada blog pembelajaran

2. Mengidentifikasi ciri-ciri khas dari atom karbon pada blog pembelajaran

3. Mendefinisikan berbagai kekhasan atom karbon dengan menjawab latihan pada blog pembelajaran

Materi

Kekhasan Atom Karbon

Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA
dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai
berikut.

1. Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi


Berdasarkan konfigurasi keenam elektron yang dimiliki atom karbon didapatkan bahwa elektron valensi
yang dimilikinya adalah 4. Untuk mencapai kestabilan, atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi
dengan cara berikatan kovalen. Tidak ada unsur dari golongan lain yang dapat membentuk ikatan
kovalen sebanyak 4 buah dengan aturan oktet.

2. Atom Unsur Karbon Relatif Kecil

Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang
berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan
ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap.

3. Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon

Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang
sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3.
Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).

CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 CH2 = CH – CH2 – CH3 CH3 - C \equiv
C - CH2 - CH3 Ikatan kovalen tunggal Ikatan kovalen rangkap 2
Ikatan kovalen rangkap 3 siklik Ikatan Kovalen rantai lingkar (siklik) 4. Atom Karbon memiliki
perbedaan kedudukan dalam suatu rantai karbon

Atom C primer : atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain

Atom C sekunder : atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain

Atom C tersier : atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain

Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain

atom karbon

Betuk-Bentuk Rantai Karbon

07.24 dewa orbiet

Ada dua bentuk rantai karbon adalah rantai karbon terbuka ( Alifatik ), yaitu rantai karbon lurus
dan bercabang, dan rantai karbon tertutup ( Siklis ).

Rantai karbon terbuka.


CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3 = Rantai karbon Lurus

= Rantai Bercabang

Rantai karbon tertutup

Rantai karbon tertutup dibagi menjadi 3 yaitu karbosiklik dan heterosiklik. Karbosiklik yaitu
senyawa karbon yang rantai lingkarnya hanya terdiri atas atom C saja. Senyawa yang ternasuk
karboskiklik yaitu senyawa aromatis dan senyawa alisiklik.

1. Rumus Umum Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan
semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana merupakan rantai karbon yang
paling sederhana.. Senyawa paling sederhana dari alkana yaitu metana. Metana hanya memiliki satu
atom karbon yang mengikat empat atom H. Senyawa alkana mempunyai rumus :

CnH2n + 2

Tabel 1. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkana [1]

Jumlah Karbon

Rumus Molekul

Struktur

Nama
1

CH4

CH4

Metana

C2H6

CH3 – CH3

Etana

C3H8

CH3 – CH2 – CH3

Propana

C4H10

CH3 – (CH2)2 – CH3

Butana

C5H12

CH3 – (CH2)3 – CH3

Pentana

C6H14

CH3 – (CH2)4 – CH3

Heksana

C7H16

CH3 – (CH2)5 – CH3

Heptana

8
C8H18

CH3 – (CH2)6 – CH3

Oktana

C9H20

CH3 – (CH2)7 – CH3

Nonana

10

C10H22

CH3 – (CH2)8 – CH3

Dekana

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perbedaan kesepuluh senyawa di atas terletak pada
jumlah gugus metilena (–CH2–). Senyawa dengan kondisi demikian disebut homolog. Susunan senyawa
yang dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah
metilena disebut deret homolog.

2. Rumus Umum Alkena

Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang
mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut
alkatriena, dan seterusnya. Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini
kemudian bandingkan!

perbedaan alkana dan alkena

Apa kesimpulan yang Anda ambil? Alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen
dibandingkan alkana.

ISOMER ALKANA

12 months 'ago'

Isomer adalah peristiwa di mana suatu senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama tetapi
struktur berbeda.
Contoh

Senyawa dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua struktur yang berbeda, yaitu:

Atau jika diungkapkan dalam bentuk model molekul

Perbedaan antara senyawa n-butana (baca: normal butana) dengan metil propana adalah pada kerangka
rantai karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang, sedangkan metil propana rantainya bercabang pada
atom C-2. Perbedaan struktur kedua senyawa tersebut mengakibatkan kedua sifat, di mana titik didih n-
butana adalah -0,4oC sedangkan titik didih metil propana adalah -11,6oC.

Semakin banyak jumlah atom karbon penyusun alkana, semakin banyak jumlah isomer alkana -nya.

Tabel: Jumlah isomer alkana dari beberapa senyawa

Jumlah atom C 4 5 6 7 8 9 10 15 20

Rumus molekul C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22 C15H32 C20H42

Jumlah isomer 2 3 5 9 18 35 75 4.347 366.319

Tabel berikut menunjukan perbedaan titik didih dan titik lebur dari isomer senyawa heksana.

Tabel: titik didih dan titik lebur isomer heksana (C6H14)

Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :

CnH2n
Tabel 2. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkena. [1]

Jumlah C

Rumus Struktur

Rumus Molekul

Nama Kimia

H2C = CH2

C2H4

Etena

H2C = CH – CH3

C3H6

Propena

H2C = CH – CH2 – CH3

C4H8

1-butena

H2C = CH – (CH2)2 – CH3

C5H10

1-pentena

H2C = CH – (CH2)3 – CH3

C6H12

1-heksena

H2C = CH – (CH2)4 – CH3


C7H14

1-heptena

H2C = CH – (CH2)5 – CH3

C8H16

1-oktena

H2C = CH – (CH2)6 – CH3

C9H18

1-nonena

10

H2C = CH – (CH2)7 – CH3

C10H20

1-dekena

Tata Nama Alkana dan Contoh Soal-nya

By Mahfuzh tntPosted on July 4, 2015

Cara penamaan alkana merupakan dasar dari penamaan untuk semua senyawa hidrokarbon. Materi tata
nama alkana dan isomernya ini sangat penting dan akan kamu gunakan terus hingga di bangku kuliah.
Walau begitu, tidak banyak yang benar-benar memahami tata nama alkana ini. Akibatnya, semakin sulit
untuk memahami materi kimia organik.

Tata Nama Alkana serta Isomernya

1. Nama Alkana (C1-C10)

Petama yang harus kalian ketahui dalam penamaan senyawa hidrokarbon turunan Alkana ialah, nama
Alkana sesuai dengan jumlah atom C-nya. Berikut ini datanya:

Nama Alkana Berdasarkan Jumlah Atom C


C1H4 Metana

C2H6 Etana

C3H8 Propana

C4H10 Butana

C5H12 Pentana

C6H14 Heksana

C7H16 Heptana

C8H20 Oktana

C9H22 Nonana

C10H24 Dekana

Penggunaan nama-nama tidak hanya pada Alkana saja, tetapi juga pada Alkil (rantai cabang), Alkena,
Alkuna dan gugus fungsi hidrokarbon lainnya. Cabang pada rantai utama suatu Hidrokarbon, disebut
Alkil, dan memiliki nama IUPAC menyerupai Alkana, tetapi dengan akhiran ‘-il’, contoh: Metil, Butil,
Propil, dll

Penamaan Alkana dengan Panjang Rantai Karbon 11, 12, 15, dst

Nama Alkana Berdasarkan Jumlah Atom C lebih dari 10

C11H24 Andekana

C12H26 Dodekana

C13H28 Tridekana

C14H30 Tetradekana

C15H32 Pentadekana

C16H34 Heksadekana

C17H36 Heptadekana

C18H40 Oktadekana
C19H42 Nonadekana

C20H44 Ikosana

Contoh Senyawa Alkana dan Penamaannya:

2. Ingat Urutan Penamaan

Urutan penamaan pada alkana ialah mengikuti aturan berikut: yang pertama(paling kiri) menyatakan
posisi rantai Cabang, kemudian jenis/nama cabang, diikuti dengan posisi gugus fungsi, setelah itu rantai
utamanya, diikuti dengan jenis gugus fungsinya. Berikut keterangannya:

3. Cara Termudah Menentukan Tata Nama Alkana

Untuk rantai karbon sederhana, Ikuti cara penamaan alkana berikut ini:

Cari rantai terpanjang dari alkana (rantai utama)

Tentukan cabang dari alkana (alkil group)

Beri Nomor rantai utama dari yang paling dekat dengan cabang

Gunakan Kapital untuk huruf pertama saja.

Tuliskan dengan tanda koma dan hypen(-) sesuai kebutuhan

Contoh Soal: Berikan nama pada rantai karbon berikut ini:

contoh soal tata nama alkana


Langkah pertamanya, Menentukan rantai Terpanjang:

contoh soal tata nama alkana

Langkah kedua, beri nomor rantai utama (rantai terpanjang), berdasarkan ujung yang paling dekat
dengan cabang/gugus fungsi.

contoh soal tata nama alkana

Sekarang kamu bisa menentukan posisi dari cabang rantai karbonnya/Alkil.

Pada soal (a), Penomoran dilakukan dari karbon yang dibawah, karena posisi itu lebih dekat dengan
cabang. Cabang terdapat pada karbon nomor 3, dan jenis cabangnya ialah Metil, Maka nama senyawa
hidrokarbon ini ialah: 3, Metil heksana

Pada soal (b), Penomoran dilakukan dari karbon yang atas, karena posisi itu lebih dekat dengan cabang.
Cabang terdapat pada karbon nomor 3, dan jenis cabangnya ialah Etil, Maka nama senyawa
hidrokarbon ini ialah: 3, Etil heptana

Untuk Rantai Karbon dengan Dua Atau lebih Cabang

Jika terdapat 2 cabang yang sama maka berikan nama (di-) jika 3 (tri-), 4 (tetra-), lima (penta-) dst.

Jika terdapat 2 atau lebih cabang berbeda, maka namanya dituliskan berurutan sesuai abjad.
Pengurutan ini tidak menyertakan tambahan di-, tri-, tetra-, dst, tetapi memasukkan iso- dan neo-.

Contoh Soal: Berikan nama untuk senyawa hidrokarbon berikut ini:

contoh soal penamaan alkana

Maka langkah pertama yang dilakukan ialah menentukan rantai terpanjangnya dan memberikan nomor
dari cabang terdekat:
Nama senyawa hidrokarbon ini ialah : 3-Etil-6-isopropil-2,4-dimetil nonana

Perhatikan bahwa tata nama alkana tersebut, dimana Etil berada di bagian paling depan sesuai dengan
abjad, kemudian isopropil dan metil (dimetil).

Jenis-Jenis Alkil pada Hidrokarbon

Adapun jenis-jenis Alkil yang sering digunakan ialah seperti pada tabel:

Nama Alkil yang Sering Digunakan

Metil

Etil

Propil

Isopropil

Butil

S Butil (Sekunder Butil)

Isobutil

Tersier Butil
Baiklah, sekarang kalian telah mengerti mengenai Tata Nama Alkana. Menurutku, cara penamaan alkana
ini tidak cukup dipelajari hanya dengan membaca artikel dan mendengarkan penjelasan guru saja, Kalian
juga perlu latihan mengerjakan soal. Untuk itu, aku sertakan PDF soal-soal yang secara runtut akan
menambah pemahamanmu tentang penamaan alkana, soal-soal ini telah ada kunci jawabannya.
Silahkan klik disini

Itulah penjelasan mengenai tata nama hidrokarbon alkana, berikutnya aku akan membahas mengenai
Reaksi-reaksi penting senyawa Alkana.

Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan satu ikatan rangkap dua (─HC ═ CH─). Plastik
merupakan barang yang sangat dibutuhkan, Ini disebabkan plastik harganya murah, indah warnanya,
tidak mudah rusak, dan ringan. Bahan-bahan pembuat plastik merupakan senyawa kimia yang termasuk
golongan alkena. Alkena termasuk senyawa tak jenuh.

Rumus Umum Alkena

Untuk membentuk ikatan rangkap antara atom karbon yang satu dengan atom karbon yang lain maka
paling sedikit diperlukan dua atom karbon, sehingga senyawa paling sederhana dari alkena adalah C2H4.
Tabel dibawah ini akan menjelaskan Rumus Umum molekul Alkena dan namanya.

No Rumus Molekul Nama

1. C2H4 Etena

2. C3H6 Propena

3. C4H8 Butena

4. C5H10 Pentena

5. C6H12 Heksena

6. C7H14 Heptena

7. C8H16 Oktena

8. C9H18 Nonena

9. C10H20 Dekena

10. C11H22 Undekena

Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rumus umum alkena adalah: CnH2n dimana n adalah jumlah
atom karbon.

Tata Nama Senyawa Alkuna →

Tata Nama Senyawa Alkena


14

FEB

Secara umum, penamaan alkena tidak jauh beda dengan penamaan alkana. Perbedaannya terletak
pada akhiran nama senyawa. Berikut langkah-langkah memberi nama senyawa alkena.

Aturan Penamaan Senyawa Alkena

Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa
alkena.

Hitung jumlah atom C-nya.

Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -ena.

Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga
nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa
diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai
induk.

Seperti halnya senyawa alkana, senyawa alkena pun ada yang memiliki rantai cabang. Aturan
penamaannya mirip dengan penamaan rantai alkana bercabang.

Aturan Penamaan Senyawa Alkena Rantai Bercabang

Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa
alkena.

Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap dua.

Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat
ikatan rangkap dua.

Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.

Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.

Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana.

Contoh Soal

Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut


1.

2.

Jawab

2-metil-2-butena

5-metil-2-heksena

Bagaimana jika senyawa alkena tersebut memiliki ikatan rangkap dua lebih dari satu? Berikut aturan
penamaannya.

Aturan Penamaan Senyawa Alkena yang Memiliki Ikatan Rangkap Dua Lebih dari Satu

Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa
alkena.

Hitung jumlah atom C-nya.

Hitung jumlah ikatan rangkap duanya.

Jika jumlah ikatan rangkap duanya = 2, nama senyawa diakhiri dengan akhiran -diena. Jika jumlah ikatan
rangkap duanya = 3, nama senyawa diakhiri dengan akhiran -triena.

Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada dua atau tiga atom C
pertama yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C
pertama dan kedua/ketiga yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.

Jika terdapat rantai cabang, penamaan rantai cabang seperti penamaan senyawa alkena.

Contoh:
Senyawa alkena juga membentuk deret homolog. Alkena tergolong hidrokarbon tak jenuh yang
mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan. Alkena memiliki 2 atom H
lebih sedikit dari alkana dengan jumlah atom C yang sama. Oleh karena itu, rumus umum alkena adalah
CnH2n

1. Sifat Senyawa Alkana

a. Sifat Fisik Alkana

1) Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika suatu
hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya lebih
kecil daripada 1. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau atau
sedikit polar (dietil eter atau benzena).

2) Alkana mudah larut dalam pelarut organik. [1]

Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut bertambah akibatnya titik didih dan titik leleh semakin
tinggi. Alkana rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai bercabang dengan
jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang, titik didih makin rendah. [1]

3) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4 sampai C4H10 berwujud gas.
Pentana (C5H12) sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair, sedangkan oktadekana (C18H38) dan
seterusnya berwujud padat.

Alkana lebih ringan dari air. [2]

b. Sifat Kimia Alkana

1) Alkana dan sikloalkana tidak reaktif, cukup stabil apabila dibandingkan dengan senyawa organik
lainnya. Oleh karena kurang reaktif, alkana kadang disebut paraffin (berasal dari bahasa Latin: parum
affins, yang artinya "afinitas kecil sekali"). [2]

2) Pembakaran/oksidasi alkana bersifat eksotermik (menghasilkan kalor). Pembakaran alkana


berlangsung sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan gas CO2 sedang
pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO. [1] Itulah sebabnya alkana digunakan sebagai bahan
bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram alkana menghasilkan energi sebesar 50.000 joule.

Reaksi pembakaran sempurna :

CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi

Reaksi pembakaran tak sempurna:

2 CH4(g) + 3 O2(g) → 2 CO(g) + 4 H2O(g) + Energi

3) Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2), maka atom-atom H pada alkana
mudah mengalami substitusi (penukaran) oleh atom-atom halogen.

CH4 + Cl2 → CH3Cl (metilklorida (klorometana)) + HCl

CH3Cl + Cl2 → CH2Cl2 (diklorometana) + HCl

CH2Cl2 + Cl2→ CHCl3 (kloroform (triklorometana)) + HCl

CHCl3 + Cl2 → CCl4 (karbon tetraklorida) + HCl

4)Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi eliminasi adalah reaksi
penghilangan atom/gugus atom untuk memperoleh senyawa karbon lebih sederhana. [1] Contoh pada
reaksi eliminasi termal minyak bumi dan gas alam.

800 - 900 oC
CH3 - CH2 - CH3

CH3 - CH = CH2 + H2

propana

propena

800 - 900 oC

CH3 - CH2 - CH3

CH2 = CH2

CH4

propana

etena
metana

3. Rumus Umum Alkuna

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga. Perhatikan
contoh berikut.

Bagaimana rumus umum alkuna? Masih ingatkah Anda dengan senyawa alkadiena? Perhatikan rumus
struktur senyawa-senyawa di bawah ini!

perbedaan alkuna dan alkena

Bagaimana jumlah atom C dan H pada kedua senyawa di atas?

Ternyata untuk alkuna dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 6. Sedangkan untuk
alkena dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 8. Alkuna paling sederhana yaitu
etuna, C2H2.

Jadi, rumus umum alkuna adalah:

CnH2n – 2

Tabel 3. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkuna [1]

Jumlah C

Rumus Struktur

Rumus Molekul

Nama Kimia

HC ≡ CH

C2H2

Etuna
3

HC ≡ C – CH3

C3H4

Propuna

HC ≡ C – CH2 – CH3

C4H6

1-butuna

HC ≡ C – (CH2)2 – CH3

C5H8

1-pentuna

HC ≡ C – (CH2)3 – CH3

C6H10

1-heksuna

HC ≡ C – (CH2)4 – CH3

C7H12

1-heptuna

HC ≡ C – (CH2)5 – CH3

C8H14

1-oktuna

HC ≡ C – (CH2)6 – CH3

C9H16

1-nonuna

10
HC ≡ C – (CH2)7 – CH3

C10H18

1-dekuna

Anda sekarang sudah mengetahui Rumus Alkana Alkena dan Alkuna. Terima kasih anda sudah
berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Utami, B. A. N. Catur Saputro, L. Mahardiani, dan S. Yamtinah, Bakti Mulyani.2009. Kimia : Untuk
SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 250.

Referensi Lainnya :

[1] Setyawati, A. A. Kimia : Mengkaji Fenomena Alam Untuk Kelas X SMA/MA. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 186.

You might also like