Professional Documents
Culture Documents
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi,
reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organikdibangun terutama oleh karbon dan hidrogen,
dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang.
Pengertian senyawa karbon. Karbon adalah salah satu unsure kimia NU yang dilambangkan dengan
huruf C dan atom nomor 6 didalam table periodic. Alotrop merupakan unsure dari karbon tetravalent.
Jika dilihat secara umum, karbon diambil dari udara oleh tumbuhan ganggang, dan yang lainnya yang
memiliki kemampuan untuk melakukan proses fotosintesis,. Tumbuhan tersebut sering disebut dengan
organism fotoautotrof. Fotosintesis merupakan sebuah proses perubahan karbon menjadi karbohidrat
atau bahan makanan, dengan melalui proses kimia seperti berikut :
Senyawa karbon merupakan bentuk dari unsure kimia yang terdapat dalam jadwal berkala dengan
symbol C dan memiliki nomor atom ^. Unsure yang dimiliki bukan unsure logam, memiliki banyak
tetravalent,. Karbon memiliki beberapa bentuk allotropic, diantaranya :
· Berlian atau galian terkeras yang diketahui. Struktur yang terkandung di dalam berlian : atom diikat
secara tetrahedron pada 4 atom yang lainnya untuk membentuk jaringan tiga dimensi atom dan enam
cincin bersegi
· Bahan terlembut atau grafit. Stuktur yang terkandung di dalam grafit aadalah : atom terikat jadi tiga
segi oleh tiga atom yang lainnya, untuk membentuk jaringan dua dimensi sebagai
· Fullerene. Struktur yang terkandung di dalam fullerene adalah : molkul yang besar standing dibentuk
sepenuhnya dari suatu ikatan karbon 3 segi yang terkenal dan juga mudah.
· Ceraphite atau permukaan yang sangat lembut, struktur yang terkandung di dalam ceraphite tidak bisa
dipastikan langsung
· Lonsdaleite atau herotan belian, struktur yang tekandung di dalam lonsdaleite adalah : bentuk serupa
dengan berlian, tetapi di sini membentuk suatu jaringan hexagonal
· Karbon bahan berkaca, struktur yang terkandung di dalamnya adalah : suatu gabungan dari molkul
karbon dalam yang tidak berbentuk sebagi kristal dan tidak sekata yang berbentuk kaca
Karbon berkaca atau glassy carbon adalah isotropic dan juga sebagian besar didalam nya mengandung
liang poros. Hal ini tidak sama dengan grafit normal, sebab lapisan ini tidak diatur seperti pada laman
buku akan tetapi disini lapisan grafit telah tersusun rawak. Senyawa karbon merupakan suatu unsure
yang mengagumkan. Bentuk lain dari karbon salah satunya adalah grafit. Grafit merupakan senyawa
karbon yang memiliki bahan paling lembut, sedangkan karbon yang berbahan keras adalah berlian.
Didalam sebuah karbon terjadi system pertukaran atau yang sering dikenal dengan istilah siklus karbon.
Siklus senyawa karbon merupakan suatu siklus biogeokimia dimana suatu karbon ditukar antara
hidrosfer, geosfer, dan juga atmosfer. Objek astronomis yang lainnya bisa saja mempunyai siklus yang
hampir sama walaupun sampai pada saat ini belum berhasil diketahui. Di dalam siklus ini ada empat
reservoir karbon paling utama yang dihubungkan oleh suatu jalur pertukaran.
Tujuan
Tugas Pebelajar
Untuk dapat menjelaskan kekhasan atom karbon dengan baik, yang harus anda lakukan adalah :
1. Mengamati berbagai contoh yang berisi kekhasan atom karbon pada blog pembelajaran
3. Mendefinisikan berbagai kekhasan atom karbon dengan menjawab latihan pada blog pembelajaran
Materi
Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA
dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai
berikut.
Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang
berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan
ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap.
Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang
sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3.
Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 CH2 = CH – CH2 – CH3 CH3 - C \equiv
C - CH2 - CH3 Ikatan kovalen tunggal Ikatan kovalen rangkap 2
Ikatan kovalen rangkap 3 siklik Ikatan Kovalen rantai lingkar (siklik) 4. Atom Karbon memiliki
perbedaan kedudukan dalam suatu rantai karbon
atom karbon
Ada dua bentuk rantai karbon adalah rantai karbon terbuka ( Alifatik ), yaitu rantai karbon lurus
dan bercabang, dan rantai karbon tertutup ( Siklis ).
= Rantai Bercabang
Rantai karbon tertutup dibagi menjadi 3 yaitu karbosiklik dan heterosiklik. Karbosiklik yaitu
senyawa karbon yang rantai lingkarnya hanya terdiri atas atom C saja. Senyawa yang ternasuk
karboskiklik yaitu senyawa aromatis dan senyawa alisiklik.
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan
semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana merupakan rantai karbon yang
paling sederhana.. Senyawa paling sederhana dari alkana yaitu metana. Metana hanya memiliki satu
atom karbon yang mengikat empat atom H. Senyawa alkana mempunyai rumus :
CnH2n + 2
Tabel 1. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkana [1]
Jumlah Karbon
Rumus Molekul
Struktur
Nama
1
CH4
CH4
Metana
C2H6
CH3 – CH3
Etana
C3H8
Propana
C4H10
Butana
C5H12
Pentana
C6H14
Heksana
C7H16
Heptana
8
C8H18
Oktana
C9H20
Nonana
10
C10H22
Dekana
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perbedaan kesepuluh senyawa di atas terletak pada
jumlah gugus metilena (–CH2–). Senyawa dengan kondisi demikian disebut homolog. Susunan senyawa
yang dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah
metilena disebut deret homolog.
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang
mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut
alkatriena, dan seterusnya. Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini
kemudian bandingkan!
Apa kesimpulan yang Anda ambil? Alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen
dibandingkan alkana.
ISOMER ALKANA
12 months 'ago'
Isomer adalah peristiwa di mana suatu senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama tetapi
struktur berbeda.
Contoh
Senyawa dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua struktur yang berbeda, yaitu:
Perbedaan antara senyawa n-butana (baca: normal butana) dengan metil propana adalah pada kerangka
rantai karbonnya. Rantai n-butana tidak bercabang, sedangkan metil propana rantainya bercabang pada
atom C-2. Perbedaan struktur kedua senyawa tersebut mengakibatkan kedua sifat, di mana titik didih n-
butana adalah -0,4oC sedangkan titik didih metil propana adalah -11,6oC.
Semakin banyak jumlah atom karbon penyusun alkana, semakin banyak jumlah isomer alkana -nya.
Jumlah atom C 4 5 6 7 8 9 10 15 20
Rumus molekul C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22 C15H32 C20H42
Tabel berikut menunjukan perbedaan titik didih dan titik lebur dari isomer senyawa heksana.
Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :
CnH2n
Tabel 2. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkena. [1]
Jumlah C
Rumus Struktur
Rumus Molekul
Nama Kimia
H2C = CH2
C2H4
Etena
H2C = CH – CH3
C3H6
Propena
C4H8
1-butena
C5H10
1-pentena
C6H12
1-heksena
1-heptena
C8H16
1-oktena
C9H18
1-nonena
10
C10H20
1-dekena
Cara penamaan alkana merupakan dasar dari penamaan untuk semua senyawa hidrokarbon. Materi tata
nama alkana dan isomernya ini sangat penting dan akan kamu gunakan terus hingga di bangku kuliah.
Walau begitu, tidak banyak yang benar-benar memahami tata nama alkana ini. Akibatnya, semakin sulit
untuk memahami materi kimia organik.
Petama yang harus kalian ketahui dalam penamaan senyawa hidrokarbon turunan Alkana ialah, nama
Alkana sesuai dengan jumlah atom C-nya. Berikut ini datanya:
C2H6 Etana
C3H8 Propana
C4H10 Butana
C5H12 Pentana
C6H14 Heksana
C7H16 Heptana
C8H20 Oktana
C9H22 Nonana
C10H24 Dekana
Penggunaan nama-nama tidak hanya pada Alkana saja, tetapi juga pada Alkil (rantai cabang), Alkena,
Alkuna dan gugus fungsi hidrokarbon lainnya. Cabang pada rantai utama suatu Hidrokarbon, disebut
Alkil, dan memiliki nama IUPAC menyerupai Alkana, tetapi dengan akhiran ‘-il’, contoh: Metil, Butil,
Propil, dll
Penamaan Alkana dengan Panjang Rantai Karbon 11, 12, 15, dst
C11H24 Andekana
C12H26 Dodekana
C13H28 Tridekana
C14H30 Tetradekana
C15H32 Pentadekana
C16H34 Heksadekana
C17H36 Heptadekana
C18H40 Oktadekana
C19H42 Nonadekana
C20H44 Ikosana
Urutan penamaan pada alkana ialah mengikuti aturan berikut: yang pertama(paling kiri) menyatakan
posisi rantai Cabang, kemudian jenis/nama cabang, diikuti dengan posisi gugus fungsi, setelah itu rantai
utamanya, diikuti dengan jenis gugus fungsinya. Berikut keterangannya:
Untuk rantai karbon sederhana, Ikuti cara penamaan alkana berikut ini:
Beri Nomor rantai utama dari yang paling dekat dengan cabang
Langkah kedua, beri nomor rantai utama (rantai terpanjang), berdasarkan ujung yang paling dekat
dengan cabang/gugus fungsi.
Pada soal (a), Penomoran dilakukan dari karbon yang dibawah, karena posisi itu lebih dekat dengan
cabang. Cabang terdapat pada karbon nomor 3, dan jenis cabangnya ialah Metil, Maka nama senyawa
hidrokarbon ini ialah: 3, Metil heksana
Pada soal (b), Penomoran dilakukan dari karbon yang atas, karena posisi itu lebih dekat dengan cabang.
Cabang terdapat pada karbon nomor 3, dan jenis cabangnya ialah Etil, Maka nama senyawa
hidrokarbon ini ialah: 3, Etil heptana
Jika terdapat 2 cabang yang sama maka berikan nama (di-) jika 3 (tri-), 4 (tetra-), lima (penta-) dst.
Jika terdapat 2 atau lebih cabang berbeda, maka namanya dituliskan berurutan sesuai abjad.
Pengurutan ini tidak menyertakan tambahan di-, tri-, tetra-, dst, tetapi memasukkan iso- dan neo-.
Maka langkah pertama yang dilakukan ialah menentukan rantai terpanjangnya dan memberikan nomor
dari cabang terdekat:
Nama senyawa hidrokarbon ini ialah : 3-Etil-6-isopropil-2,4-dimetil nonana
Perhatikan bahwa tata nama alkana tersebut, dimana Etil berada di bagian paling depan sesuai dengan
abjad, kemudian isopropil dan metil (dimetil).
Adapun jenis-jenis Alkil yang sering digunakan ialah seperti pada tabel:
Metil
Etil
Propil
Isopropil
Butil
Isobutil
Tersier Butil
Baiklah, sekarang kalian telah mengerti mengenai Tata Nama Alkana. Menurutku, cara penamaan alkana
ini tidak cukup dipelajari hanya dengan membaca artikel dan mendengarkan penjelasan guru saja, Kalian
juga perlu latihan mengerjakan soal. Untuk itu, aku sertakan PDF soal-soal yang secara runtut akan
menambah pemahamanmu tentang penamaan alkana, soal-soal ini telah ada kunci jawabannya.
Silahkan klik disini
Itulah penjelasan mengenai tata nama hidrokarbon alkana, berikutnya aku akan membahas mengenai
Reaksi-reaksi penting senyawa Alkana.
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan satu ikatan rangkap dua (─HC ═ CH─). Plastik
merupakan barang yang sangat dibutuhkan, Ini disebabkan plastik harganya murah, indah warnanya,
tidak mudah rusak, dan ringan. Bahan-bahan pembuat plastik merupakan senyawa kimia yang termasuk
golongan alkena. Alkena termasuk senyawa tak jenuh.
Untuk membentuk ikatan rangkap antara atom karbon yang satu dengan atom karbon yang lain maka
paling sedikit diperlukan dua atom karbon, sehingga senyawa paling sederhana dari alkena adalah C2H4.
Tabel dibawah ini akan menjelaskan Rumus Umum molekul Alkena dan namanya.
1. C2H4 Etena
2. C3H6 Propena
3. C4H8 Butena
4. C5H10 Pentena
5. C6H12 Heksena
6. C7H14 Heptena
7. C8H16 Oktena
8. C9H18 Nonena
9. C10H20 Dekena
Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rumus umum alkena adalah: CnH2n dimana n adalah jumlah
atom karbon.
FEB
Secara umum, penamaan alkena tidak jauh beda dengan penamaan alkana. Perbedaannya terletak
pada akhiran nama senyawa. Berikut langkah-langkah memberi nama senyawa alkena.
Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa
alkena.
Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -ena.
Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga
nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa
diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai
induk.
Seperti halnya senyawa alkana, senyawa alkena pun ada yang memiliki rantai cabang. Aturan
penamaannya mirip dengan penamaan rantai alkana bercabang.
Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa
alkena.
Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap dua.
Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat
ikatan rangkap dua.
Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana.
Contoh Soal
2.
Jawab
2-metil-2-butena
5-metil-2-heksena
Bagaimana jika senyawa alkena tersebut memiliki ikatan rangkap dua lebih dari satu? Berikut aturan
penamaannya.
Aturan Penamaan Senyawa Alkena yang Memiliki Ikatan Rangkap Dua Lebih dari Satu
Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa
alkena.
Jika jumlah ikatan rangkap duanya = 2, nama senyawa diakhiri dengan akhiran -diena. Jika jumlah ikatan
rangkap duanya = 3, nama senyawa diakhiri dengan akhiran -triena.
Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada dua atau tiga atom C
pertama yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C
pertama dan kedua/ketiga yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
Jika terdapat rantai cabang, penamaan rantai cabang seperti penamaan senyawa alkena.
Contoh:
Senyawa alkena juga membentuk deret homolog. Alkena tergolong hidrokarbon tak jenuh yang
mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan. Alkena memiliki 2 atom H
lebih sedikit dari alkana dengan jumlah atom C yang sama. Oleh karena itu, rumus umum alkena adalah
CnH2n
1) Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika suatu
hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya lebih
kecil daripada 1. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau atau
sedikit polar (dietil eter atau benzena).
Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut bertambah akibatnya titik didih dan titik leleh semakin
tinggi. Alkana rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai bercabang dengan
jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang, titik didih makin rendah. [1]
3) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4 sampai C4H10 berwujud gas.
Pentana (C5H12) sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair, sedangkan oktadekana (C18H38) dan
seterusnya berwujud padat.
1) Alkana dan sikloalkana tidak reaktif, cukup stabil apabila dibandingkan dengan senyawa organik
lainnya. Oleh karena kurang reaktif, alkana kadang disebut paraffin (berasal dari bahasa Latin: parum
affins, yang artinya "afinitas kecil sekali"). [2]
3) Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2), maka atom-atom H pada alkana
mudah mengalami substitusi (penukaran) oleh atom-atom halogen.
4)Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi eliminasi adalah reaksi
penghilangan atom/gugus atom untuk memperoleh senyawa karbon lebih sederhana. [1] Contoh pada
reaksi eliminasi termal minyak bumi dan gas alam.
800 - 900 oC
CH3 - CH2 - CH3
CH3 - CH = CH2 + H2
propana
propena
800 - 900 oC
CH2 = CH2
CH4
propana
etena
metana
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga. Perhatikan
contoh berikut.
Bagaimana rumus umum alkuna? Masih ingatkah Anda dengan senyawa alkadiena? Perhatikan rumus
struktur senyawa-senyawa di bawah ini!
Ternyata untuk alkuna dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 6. Sedangkan untuk
alkena dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 8. Alkuna paling sederhana yaitu
etuna, C2H2.
CnH2n – 2
Tabel 3. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkuna [1]
Jumlah C
Rumus Struktur
Rumus Molekul
Nama Kimia
HC ≡ CH
C2H2
Etuna
3
HC ≡ C – CH3
C3H4
Propuna
HC ≡ C – CH2 – CH3
C4H6
1-butuna
HC ≡ C – (CH2)2 – CH3
C5H8
1-pentuna
HC ≡ C – (CH2)3 – CH3
C6H10
1-heksuna
HC ≡ C – (CH2)4 – CH3
C7H12
1-heptuna
HC ≡ C – (CH2)5 – CH3
C8H14
1-oktuna
HC ≡ C – (CH2)6 – CH3
C9H16
1-nonuna
10
HC ≡ C – (CH2)7 – CH3
C10H18
1-dekuna
Anda sekarang sudah mengetahui Rumus Alkana Alkena dan Alkuna. Terima kasih anda sudah
berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Utami, B. A. N. Catur Saputro, L. Mahardiani, dan S. Yamtinah, Bakti Mulyani.2009. Kimia : Untuk
SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 250.
Referensi Lainnya :
[1] Setyawati, A. A. Kimia : Mengkaji Fenomena Alam Untuk Kelas X SMA/MA. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 186.