Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5 :
S1 KEPERAWATAN TINGKAT 2A
STIKES PEMKAB JOMBANG
Tahun Ajaran 2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Maternitas.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada Ibu Rodyah, S.Kep, Ns. M.Kes. Selaku dosen
Keperawatan Maternitas, kami meminta masukannya demi kesempurnaan tugas
makalah ini, juga mengharapkan kritik dan saran dari Ibu.
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sejalan dengan waktu, tetapi selain fertilisasi in vitro (IVF) dapat menyebabkan
kehamilan pada 50%-60% kasus.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Dari Infertilitas
2. Mengetahui Etiologi Dari Infertilitas
3. Mengetahui Manifestasi Klinis Dari Infertilitas
4. Mengetahui Patofisiologi Dari Infertilitas
5. Mengetahui Penatalaksanaan Infertilitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks
yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga
sperma tidak dapat masuk ke rahim
3) Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang
mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang
menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus
dan akhirnya terjadi abortus berulang
4) Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii
dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu
b. Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal seperti
adanya hambatan pada sekresi hormon FSH dan LH yang memiliki pengaruh
besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya tumor kranial,
stress, dan penggunaan obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi
hipothalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormon ini,
maka folikel mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gangguan
ovulasi.
c. Kegagalan implantasi
Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam
mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses
nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat
berkembang dan terjadilah abortus.
d. Endometriosis
Kondisi menebalnya lapisan endometrium di tuba falopii atau ovarium. Kondisi
ini sering menimbulkan kista. Kista dapat mengganggupematangan folikel dan
pelepasan sel telur.
e. Abrasi genetis
Translokasi Robertsonian menyebabkan aborsi spontan atau infertilitas primer
f. Faktor immunologis
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu
memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat
menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.
g. Lingkungan
4
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan
pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ
reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.
h. Usia
Usia 35 tahun peluang seorang wanita akan hamil adalah 95% setelah rutin
melakukan hubungan seks selama 3 tahun, pada wanita 38 tahun peluangnya
akan turun menjadi 75%.
2.2.2 Pada Pria
Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu :
5
c. Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
d. Riwayat infeksi genitorurinaria
e. Hipertiroidisme dan hipotiroid
f. Tumor hipofisis atau prolactinoma
g. Disfungsi ereksi berat
h. Ejakulasi retrograt
i. Hypo/epispadia
j. Mikropenis
k. Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha
l. Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)
m. Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
n. Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
o. Abnormalitas cairan semen
6
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi hipotalamus
dan hipofisis yang mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya hidup
memberikan peran yang besar dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya
merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif yang berdampak pada
abnormalitas sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol mempengaruhi
masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. Suhu disekitar
areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis. Terjadinya ejakulasi
retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke
vesika urinaria yang mengakibatkan komposisi sperma terganggu.
8
Asuhan Keperawatan Pada Klien Infertilitas
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama, jenis kelamin, suku bangsa / latar belakang kebudayaan, agama, status sipil,
pendidikan, pekerjaan dan alamat.
2. Riwayat Kesehatan
- Wanita
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi di
rumah
2) Riwayat infeksi genitorurinaria
3) Hipertiroidisme dan hipotiroid, hirsutisme
4) Infeksi bakteri dan virus ex: toksoplasama
5) Tumor hipofisis atau prolaktinoma
6) Riwayat penyakit menular seksual
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Endometriosis dan endometrits
2) Vaginismus (kejang pada otot vagina)
3) Gangguan ovulasi
4) Abnormalitas tuba falopi, ovarium, uterus, dan servik
5) Autoimun
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi genetic
d. Riwayat Obstetri
1) Tidak hamil dan melahirkan selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi
2) Mengalami aborsi berulang
3) Sudah pernah melahirkan tapi tidak hamil selama satu tahun tanpa alat
kontrasepsi
- Pria
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi
(panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi)
9
2) Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
3) Riwayat infeksi genitorurinaria
4) Hipertiroidisme dan hipotiroid
5) Tumor hipofisis atau prolactinoma
6) Trauma, kecelakan sehinga testis rusak
7) Konsumsi obat-obatan yang mengganggu spermatogenesis
8) Pernah menjalani operasi yang berefek menganggu organ reproduksi
contoh : operasi prostat, operasi tumor saluran kemih
9) Riwayat vasektomi
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Disfungsi ereksi berat
2) Ejakulasi retrograt
3) Hypo/epispadia
4) Mikropenis
5) Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha)
6) Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)
7) Saluran sperma yang tersumbat
8) Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
9) Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
10) Abnormalitas cairan semen
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi genetic
B. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan wanita
1) Pemeriksaan vagina
Masalah vagina yang dapat mengahambat penyimpanan air mani ke dalam vagina
sekitar serviks ialah adanya sumbatan atau peradangan. Sumbatan psikogen
disebut vaginismus atau disparenia, sedangkan sumbatan anatomik dapat karena
bawaan atau perolehan.
2) Pemeriksaan leher rahim
10
Pemeriksaan standar leher rahim yang dikenal sebagai PAP Smear (smear test) ini
perlu dilakukan 3-5 tahun sekali pada setiap wanita dewasa dengan kehidupan
seks yang aktif. Vagina dibuka dengan spekulum dan contoh sel permukaan lehir
rahim diambil dengan alat spatula, lalu dibawa ke lab untuk dianalisa, jangan
melakukan hubungan seksual, Douche / menggunakan produk pembersih vagina
selama 24 jam setelah PAP Smear.
b. Pemeriksaan Pria
1) Mengamati kelainan fisik
Dalam kesempatan pemeriksaan fisik dilihat penyebaran rambut dan lemak yang
tidak rata, atau konsistensi testis, bisa menjadi tanda akibat ketidakseimbangan
hormonal kelainan fisik lain dari alat reproduksi pria yang perlu diperiksa adalah
kemungkinan adanya parut atau varises pada scrotum yang dapat mempengaruhi
jumlah dan kemampuan bergerak (mobilitas) sperma. Salah satu testis tidak turun
(kroptorkismus) berarti memperkecil kemampuan produksi sperma.
2) Penampungan air mani
Air mani ditampung dengan jalam masturbasi langsung kedalam botol gelas yang
bermulut lebar (atau gelas minum), setelah abstensi 3-5 hari. Sebaiknya
penampungan dilakukan dirumah kemudian dibawa kelaboratorium dalam 2 jam
setelah dikeluarkan.
C. Diagnosa Keperawatan
11
RASIONAL
No INTERVENSI
2) Dx.2 : Gangguan konsep diri ; harga diri rendah berhubungan dengan gangguan
fertilitas
Tujuan : setelah tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien mengalami
perubahan harga diri
Kriteria Hasil:
1. Klien mampu mengekspresikan perasaan tentang infertile
2. Terjalin kontak mata saat berkomunikasi
3. Klien mampu Mengidentifikasi aspek positif diri
INTERVENSI
No RASIONAL
12
memberitahuakan jika terjadi dan menyediakan kebutuhan
keadaan bahaya dukungan bagi pasien
13
tawar - menawar, depresi, induvidu menghadapi rasa berduka
penerimaan dalam berbagai cara yang berbeda
4) Dx.4 :
Nyeri akut berhubungan dengan efek test diagnostic
Tujuan : setelah tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri klien
berkurang
Kriteria Hasil :
1. Ekspresi klien terlihat tenang
2. Napas klien teratur
3. Skala nyeri 0-3
4. Ttv dalam rentang normal
5. Klien mengetahui penyebab nyeri
14
6. Kliem mampu menggunakan teknik distraksi relaksasi dengan baik
RASIONAL
No INTERVENSI
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infertilitas merupakan suatu ketidakmampuan pasangan untuk mencapai kehamilan
setelah 1 tahun hubungan seksual tanpa pelindung (Keperawatan Medikal Bedah).
Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama
satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi,
tetapi belum memiliki anak. (Sarwono, 2000).
Klasifikasi infertilitas :
3. Infertilitas Primer
4. Infertilitas Skunder
Penanganan pasangan mandul atau kurang subur merupakan masalah medis yang
kompleks dan menyangkut beberapa disiplin ilmu kedokteran, sehingga memerlukan
konsultasi dan pemeriksaan yang kompleks pula. Penilaian yang cermat harus dapat
mengenali kemungkinan penyebab 85%-90% kasus infertilitas. Yang membahagiakan
meskipun tanpa diberikan terapi, 15-20% pasangan infertil dapat diharapkan hamil
sejalan dengan waktu, tetapi selain fertilisasi in vitro (IVF) dapat menyebabkan
kehamilan pada 50%-60% kasus.
3.2 Saran
Kami yakin makalah ini banyak kekurangan maka dari itu kami sangat
mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan makalah
ini, karena saran yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang kami buat. Atas
saran dari teman-teman kami ucapkan terima kasih.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://askepinfertilitas.blogspot.sg/2016/10/askep-infertilitas.html?m=1
https://eviesetya.wordpress.com/2012/03/02/asuhan-keperawatan-infertilitas/
https://dieena.wordpress.com/2012/06/23/makalah-infertilitas/
http://www.scribd.com/doc/290840345/jurnal-infertilitas
http://www.ners.unair.ac.id/materikuliah/Askep%20Infertilitas.pdf
17