Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Alvian Firman A. 12314002
Handayani Hadiyat 12314004
Muhammad Oktama 12314006
Fariz Apriyanto 12314008
Seperti pada Gambar 1 di atas, terdapat pulau palaea kameni (old burnt island) dan
nea kameni (new burnt island) di dalam kaldera, keduanya terbentuk pasca
vulkanisme Zzaman Bronze. NamaThera selain merupakan nama pulau terbesar di
Santorini, juga merupakan nama gunungapi raksasa yang menjadi asal kepulauan
ini. Sebagian besar geologist sepakat bahwa saat kaldera terbentuk, air laut masuk
ke dalamnya dan menghasilkan tsunami besar ke segala arah di daerah tersebut.
Tsunami itu pula yang diyakini telah menghancurkan pesisir berbagai pulau di
sekitar Laut Aegea.
SETTING TEKTONIK
Gunungapi di Yunani terletak di sepanjang jalur ring of fire laut pasifik yang
terbentuk karena adanya tumbukan antar lempeng (Gambar 2). Lempeng afrika
bergerak ke timur dan secara bersamaan berotasi berlawanan arah jarum jam,
sehingga bagian timur laut afrika bertumbukan dengan lempeng Eurasia dan
tersubduksi di bawah Laut Aegean. Tatanan tektonik daerah Aegean cukup
kompleks akibat gerakan arabian platelet ke utara sehingga mendorong Anatolian
platelet ke barat menuju Yunani. Gerakan lempeng afrika ke timur laut dan lempeng
Anatolian ke barat menyebabkan terangkatnya lempeng di bawah laut Aegean,
menyebabkan munculnya Cycladic Islands.
SEJARAH LETUSAN
Gunung Thera diperkirakan pertama kali erupsi sekitar 100 000 tahun lalu.
Hasilnya meninggalkan deposit batu apung dengan tebal 30 meter lalu ledakan
kedua menghasilkan endapan serupa hingga 60 meter di bagian tengah hingga
selatan gunung.
Pada 100000 tahun lalu, letusan pertama menghasilkan endapan batu apung di atas,
lalu runtuh hingga meninggalkan kaldera di bagian selatan-tengah pulau. Kemudian
80000 tahun lalu, kaldera sudah mencapai diamater hingga 250 meter. Lama setelah
itu, diperkirakan 54000 tahun lalu pusat aktivits gunung berapi bergeser ke utara di
atas sesar Megalo Vouno dan menghasilkan lapisan scoria 20 meter. Hingga sekitar
37000 tahun lalu erupsi yang jauh lebih besar terjadi, menghasilkan lapisan scoria
setebal 70 meter. Tidak hanya sampai pada aktivitas tersebut, 16000 tahun lalu
terjadi letusan yang menghasilkan endapan piroklastik dengan ketebalan 40 meter.
Akibat nya kaldera menjadi semakin dalam. Sekitar 200 tahun lalu aktivitas
vulkanik lebih terbatas, hanya ada aktivitas magma yang mengisi sesar Kameni dan
terdapat pertumbuhan lebih dari satu gunung berapi di sekitar Pulau Kameni.
Pada Zaman Perunggu, terjadi empat fase letusan yang diperkirakan menjadi
aktivitas vulkanik yang memiliki kontribusi banyakpada pembentukan Santorini:
FASE 1: Letusan pertama, abu dan batu apung dimuntahkan hinga ke atmosfer dan
jatuh kembali ke Thera dengan ketebalan 6 meter serta ke laut di sekitarnya. Kolom
letusan runtuh menyebabkan timbulnya awan panas dan ledakan material
fragmental.
FASE 2: Terjadi erupsi uap, air laut masuk ke bagian kawah melalui patahan yang
menghubungkan laut dengan magma panas di bawah gunung api. Terjadilah
ledakan yang sangat kuat diikuti aliran lumpur dengan pergerakan yang cepat dan
menghasilkan endapan 12 meter.
FASE 3: Terjadi Ledakan akibat masuknya air laut ke bagian atas ruang magma,
menghasilkan abu, batu apung, dan fragmen batuan besar yang terakumulasi setebal
60 meter. Ledakan sangat keras dan terdengar di seluruh Eropa Selatan, Afrika
Utara, dan Timur Tengah, sinar matahari redup selama beberapa hari. Asumsi ini
didasarkan pada letusan Krakatau di Selat Sunda antara Jawa dan Sumatra (1883)
yang memiliki nilai VEI (Volcanic Explosivity Index) sebesar 6.
FASE 4: Terdapat aliran piroklastik yang cukup banyak dan menghasilkan lapisan
abu, batu apung, dan fragmen batuan baik di darat maupun di laut.
DAMPAK LETUSAN
Pasca letusan pada Zaman Perunggu, terbentuk Pulau Palea Kameni dan Nea
Kameni di dalam Kaldera Thera. Kemudian terbentuk pula Pulau Kecil Kameni dan
pada tahun 1707 dan 1711 M, pulau tersebut bergabung dengan pulau baru kedua
yang membentuk Nea Kameni. Lokasi pusat erupsi mengindikasikan reaktivasi
sesar Kameni yang memungkinkan adanya magma baru naik melalui zona lemah
tersebut. Tahun 1956 M terjadi gempa besar yang menewaskan banyak orang.
Selain dampak negatif, beberapa tahun kemudian mulai tampak dan dirasakan
masyarakat Santorini sebagai dampak positif dari hasil letusan Gunung Thera:
PERADABAN MINOAN
REFERENSI UTAMA
Buku Volcanoes in Human History: The Far-Reaching Effects of Major Eruption
karya Jelle Zeilingan de Boer & Donald Theodore Sanders