You are on page 1of 1

ABSTRAK

Nugroho, Fajar. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Sejarah: Pelabuhan, Perahu, dan
Masyarakat Nelayan Sumenep Abad XIX-XX. Tesis Program Studi
Pendidikan Sejarah, Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Pembimbing: (I) Dr. Joko Sayono, M.Pd, M.Hum., (II) Dr. R. Reza
Hudiyanto, M.Hum.
Kata Kunci: pengembangan, suplemen bahan ajar, sejarah

Pengembangan suplemen bahan ajar merupakan salah satu strategi dalam


rangka menciptakan suasana pembelajaran di kelas semakin baik. Observasi awal
pada matakuliah Sejarah Indonesia Baru menghasilkan beberapa catatan, di
antaranya adalah perlunya penambahan referensi terkait dengan materi
kemaritiman. Hal ini juga didasarkan hasil wawancara dengan dosen matakuliah
sejarah Indonesia Baru yang menjelaskan bahwa lingkup temporal Sejarah
Indonesia zaman kolonial lebih banyak membahas tentang aspek maritim, ibaratnya
sejarah maritim merupakan roh dari Sejarah Indonesia Baru. Oleh karena itu,
pengembangan bahan ajar terkait dengan materi kemaritiman perlu dilakukan untuk
dijadikan sebagai bahan referensi dalam matakuliah Sejarah Indonesia Baru.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelabuhan, perahu, dan
masyarakat nelayan Sumenep abad XIX-XX, kemudian tujuan pengembangan ini
adalah menghasilkan produk berupa suplemen bahan ajar sejarah: pelabuhan,
perahu, dan masyarakat nelayan Sumenep abad XIX-XX, untuk dijadikan
suplemen/referensi pada matakuliah Sejarah Indonesia Baru. Suplemen bahan ajar
ini disusun berdasarkan pada prosedur dan prinsip pengembangan bahan ajar model
4-D yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Namun, dalam
penelitian ini tahap disseminate tidak dilaksanakan.
Suplemen bahan ajar hasil pengembangan terlebih dahulu dilakukan tahap
validasi terhadap terhadap 4 orang validator, yaitu ahli materi/isi, ahli desain
pembelajaran, dan ahli bahasa. Setelah dilakukan validasi, tahap selanjutnya adalah
uji keefektifan. Uji keefektifan dilakukan dengan cara uji validasi oleh dosen
matakuliah Sejarah Indonesia Baru dan mengujicobakan produk pada kelompok
kecil dan kelompok besar. Data hasil uji keefektifan terhadap dosen matakuliah
Sejarah Indonesia Baru menunjukkan presentase 98,07% dengan kriteria “sangat
baik”. Uji coba kelompok kecil menghasilkan beberapa tanggapan dan saran serta
presentase penilaian 80,5 dengan kriteria “baik”. Setelah dilakukan revisi
berdasarkan hasil penilaian uji coba kelompok kecil, kemudian dilakukan uji coba
kelompok besar yang menghasilkan beberapa masukan serta presentase penilaian
84,5 dengan kriteria “sangat baik”. Secara keseluruhan, hasil rekapitulasi uji
keefektifan menunjukkan bahwa bahan ajar hasil pengembangan layak digunakan
sebagai suplemen/referensi pada matakuliah Sejarah Indonesia Baru.
Adanya pengembangan suplemen bahan ajar ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi dalam pembelajaran matakuliah Sejarah Indonesia Baru.
Saran bagi pengembangan selanjutnya adalah perlu dilakukan penelitian
eksperimen, hal ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh dari suplemen bahan ajar
terhadap proses belajar atau hasil belajar mahasiswa.

You might also like