Professional Documents
Culture Documents
SEMESTER 6
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
JUDUL : Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan, Sikap, Praktik
Menggosok Gigi Anak Usia 7-8 tahun di SDN Tembalang Kota Semarang
Salah satu permasalahan gigi dan mulut yang sering terjadi pada masyarakat
adalah karies. Karies adalah suatu penyakit yang mengakibatkan demineralisasi, kavitasi
dan hancurnya jaringan keras gigi oleh aktivitas mikroba yang mengubah glukosa sisa
makanan menjadi asam yang dapat merusak jaringan gigi.
Hasil survai Riset Kesehatan Dasar 2007 menyatakan bahwa prevalensi penduduk
Indonesia berumur 5-9 tahun yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar
21,6% dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 28,9% (RISKESDAS, 2013).
Karies dan penyakit periodontal adalah dua patologi masalah gigi dan mulut terbanyak
yang terjadi dan terdapat pada semua populasi diseluruh umur (Sharda & Shetty, 2010).
Survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010 menunjukkan prevalensi penduduk
Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80% – 90% dimana diantaranya adalah golongan
anak. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebesar 30% penduduk Indonesia
mempunyai masalah gigi dan mulut.
Karies banyak terjadi pada anak. Anak-anak yang mengalami masalah gigi akan
beresiko pada kesehatan mulutnya saat dewasa. Misalnya, apabila jaringan gigi bagian
porsio sentral terinfeksi, kemungkinan, abses yang ditimbulkan nantinya akan merusak
gigi permanen (America’s Pediatric Dentist, 2013). Gangguan kualitas hidup anak yang
menderita karies juga menimbulkan masalah serius, yaitu adanya rasa sakit dan
ketidaknyamanan pada gigi yang menyebabkan ketidakberdayaan, infeksi kronis & akut,
serta gangguan pola makan dan tidur. Usia 6-8 tahun merupakan usia awal dimana gigi
susu mulai berganti menjadi gigi permanen (Potter & Perry, 2012). Adanya perubahan
tersebut, gigi lebih rentan mengalami kerusakan. Hal ini disebut juga masa gigi campuran.
Pendidikan atau edukasi dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah
terjadinya kerusakan gigi penting dilakukan (Wong,2008).
Pada anak usia sekolah juga terjadi perubahan peningkatan motorik maupun
kognitif. Usia ini merupakan periode kritis untuk penerimaan latihan perilaku dan
kesehatan menuju kehidupan dewasa yang sehat. Terdapat hubungan antara kemampuan
melakukan sikat gigi dengan perkembangan psikomotor pada anak. Gambaran perilaku
menggosok gigi yang baik pada usia kelas satu masih dalam kategori kurang baik, padahal
berdasarkan perkembangan psikomotornya anak dengan usia tersebut seharusnya sudah
mampu melakukan cara menggosok gigi dengan benar (Prasada, 2016; Mahmoodi et al.,
2014). Rendahnya pengetahuan akan berpengaruh terhadap perilaku yang kurang. Faktor
yang mempengaruhi rendahnya pengetahuan antara lain karena sumber informasi yang
kurang (Dewanti, 2012). Sehingga penting dilaksanakannya pendidikan kesehatan
menggosok gigi pada anak (Potter & Perry, 2012).
Pendidikan
Kesehatan
Anak Faktor Pengetahuan:
SD
1. Usia
2. Pendidikan
Video,
3. Minat & Poster, Identifikasi Simulasi
kreativasi Leaflet Kertas
Bergambar
4. Pengalaman
5. Motivasi
6. Kebudayaan
lingkungan Tingkatan Tingkatan Praktik
Pengetahuan
sekitar Pengetahuan
Menggosok Gigi
menggosok gigi
7. Informasi
1. Praktik
1. Tahu Terpimpin
(Bloom, 1908) 2. Memahami 2. Praktik
3. Aplikasi secara
4. Analisis mekanisme
5. Sintetis 3. adopsi
6. Evaluasi
Tingkatan Sikap
menggosok gigi
1. Menerima
2. Menaggapi
3. Menghargai
4. Bertanggung
Jawab
KERANGKA KONSEP
(Variabel Independen)
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh paket pendidikan kesehatan gigi
terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan menggosok gigi pada anak. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Pre Eksperimen One group
pretest & posttest design (Nursalam, 2008). Evaluasi atau post test dilaksanakan sebagai
tolok ukur dari intervensi yang dilaksanakan setelah semua intervensi diberikan. Efektifitas
perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai pre test dengan post test (Hidayat,
2007). Bentuk rancangan metode ini adalah sebagai berikut:
O1 A O2
Keterangan:
Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 1 dan 2 SDN Tembalang Kota
Semarang
Sampel
Siswa-siswi kelas 1 dan 2 usia 7-8 tahun SDN Tembalang kota Semarang dengan kriteria
sebagai berikut :
Kriteria Inklusi
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (4th ed.).
Jakarta: EGC.
Prasada, I. dewa. (2016). Gambaran Perilaku Menggosok Gii pada Siswa
Kelas Satu dengan Karies Gigi di Wilayah Kerja Puskesmas Rendang
Karangasem Bali Oktober 2014.
Wong. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik (9th ed.). Jakarta: EGC.