You are on page 1of 28

METODE ANALISA KELAYAKAN

1. Metode Net Present Value (NPV)


2. Metode Equivalent Annual Value (EAV)
3. Metode Internal Rate of Return (IRR)
4. Metode Discounted Payback Period (DPP)
1. Metode Net Present Value (NPV)

Berhubungan dengan analisis nilai sekarang (PV, present


worth).
Investasi layak apabila NVP bernilai lebih besar dari nol.
( benefit > komponen cost/dihitung pada periode yg sama)

2. Metode Equivalent Annual Value (EAV)


Berhubungan dengan analisis nilai pembayaran deret
seragam (AV, Nilai anuitas).
Dihitung berdasarkan selisih nilai benefit dan nilai cost
dalam bentuk nilai ekuivalen tahunan ataupun periode
waktu lainnya seperti bulanan. Semua nilai manfaat dan
biaya dikonversikan ke nilai anuitas (AV).
3. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Berhubungan dengan analisis minimum Acceptable Rate of Return
(MARR), yg mana MARR bersebut dikaitkan degan tawaran bunga
komersial (i, interest) dan analissi bersifat internal secara keseluruhan
investasii tunggal.
Disebut juga Rate of Return (ROR) / Interest rate of return dgn cara
coba2 (trial ang error). IIRR disebut jg discounted cashh flow..tingkat
pengembalian berhubungan denganm NPV. IRR didasarkan NPV sama
dengan nol..
4. Metode Discounted Payback Period (DPP).
Berhubungan dengan analisis nilai sekarang (PV, present worth) tetapi
berbeda dengan NPV, analisis ini dirinci setiap periode utk mengetahui
kapan mencapai titik impas yg sudah diinvestasikan.
Analisis pembayaran kembali (payback period) utk
menghitung kelayakan usaha....kapan investasi mencapai
titik impas...D < n ....layak; D> n....tidak layak...
D = periode titik impas; n = periode investasi.
PEMILIHAN
ALTERNATIF- ALTERNATIF INVESTASI
Prosedur pengambilan keputusan pada permasalahan
ekonomi mengikuti 7 langkah sistematis :

Mendefinisikan alternatif investasi


1. Ada 3 jenis alternatif dalam proses penentuan
alternatif :
a. Alternatif independen : sejumlah alternatif
bila pemilihan atau penolakan satu
alternatif tidak akan mempengaruhi
apakah alternatif lain diterima atau
ditolak.
b. Alternatif mutually exclusive: bila pemilihan
satu alternatif mengakibatkan penolakan
alternatif- alternatif yang lain atau
sebaliknya.

c. Alternatif tergantung (contingen) : bila


pemilihan suatu alternatif tergantung pada satu
atau lebih alternatif yang lain yang menjadi
prasarat.
2. Menentukan horizon perencanaan
Dalam menentukan horizon perencanaan kita akan
dihadapkan pada salah satu dari mungkin alternatif-
alternatif yang akan dibandingkan :
- memiliki umur teknis yang sama
- memiliki umur yang berbeda
- memiliki umur yang abadi
 Idealnya alternatif-alternatif selalu dibandingkan pada
periode waktu yang sama.

 Bila memiliki umur teknis yang tidak sama maka cara


yang dilakukan:
a. Menggunakan kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dari semua umur alternatif yang
dipertimbangkan. Metode KPK ini tidak cocok
bila inflasi terjadi secara cepat atau teknologi
berkembang sangat cepat, jg tidak cocok bila
KPK dari alternatif-alaternatif cukup besar.
b. Menggunakan ukuran deret seragam dari
aliran kas setiap alternatif.
Bila metode ini digunakan maka nilai deret
seragam pada masing-masing alternatif
hanya perlu dihitung pada satu siklus saja
karena nilai seragam ini berlangsung
selama umur dari alternatif yang
bersangkutan.
c. Menggunakan umur alternatif yang lebih
pendek dengan menganggap sisa nilai dari
alternatif yang lebih panjang pada akhir
periode perencanaan sebagai nilai sisa.

d. Menggunakan umur alternatif yang lebih


panjang.
e. Menentukan suatu periode yang umum yang
dipakai biasanya antara 5 sampai 10 thn.

4. Menetapkan MARR (Minimal Attractive Rate


of Return)
Adalah nilai minimal dari tingkat pengembalian
atau bunga yang bisa diterima oleh investor.
* Jadi apabila suatu investasi menghasilkan
bunga/tingkat pengembalian (rate of Return) yg lebih
kecil dari MARR maka investasi tersebut dinilai tdk
ekonomis ...tdk layak dikerjakan
BEBERAPA CARA UTK MENETAPKAN BESARNYA MARR (WHITE,
DKK)
1. Ditambahkan % tetap pada ongkos modal (cost of capital)
perusahaan.
2. Nilai rata@ pengembalian selama 5 tahun digunakan
sebagai dasar MARR tahun ini.
3. Gunakan MARR Berbeda utk perencanaan yg berbeda dari
investasi awal.
4. Gunakan MARR yg berbeda utk perkembangan yg berbeda
dari investasi awal.
5. Gunakan MARR yg berbeda pd investasi baru & investasi
yg berupa proyek perbaikaan.
6. Gunakan alamat manajemen utk mendorong
/menghambat investasi, tergantung pd kondisi ekonomi
secara keseluruhan
7. Menggunakan rata2 tingkat pengembalian modal para
pemilik sahmamutk semua perusahaan pd kelompok
industri.
 Besarnya MARR akan dipengaruhi oleh banyak hal
diantaranya adalah ketersediaan modal (uang),
ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis,
tingkat inflasi, ongkos modal perusahaan, pajak,
peraturan pemerintah, tingkat risiko.

MARR ( sesudah pajak  


MARR 
1 t
5. Membandingkan alternatif - alternatif investasi :

a. Analisa nilai sekarang (Present Worth)


b. Analisa Deret Seragam (Annual Worth)
c. Analisa nilai mendatang (Future Worth)
d. Analisa Tingkat Pengembalian (Rate of Return)
e. Analisa Manfaat/ongkos (B/C)
f. Analisa Periode Pengembalian
6. Melakukan analisa pelengkap
yang termasuk analisa pelengkap adalah
- Analisa Break Event Point (BEP)
- Analisa Sensitivitas
- Analisa Resiko
- dll

7. Memilih alternatif yang terbaik


Analisa Nilai Sekarang (Present Worth)

 Pada metode ini semua aliran kas dikonversikan


menjadi nilai sekarang (P) dan dijumlahkan
sehingga P yg diperoleh mencerminkan nilai netto
dari keseluruhan aliran kas yang terjadi selama
horizon perencanaan. Tingkat bunga yang dipakai
adalah MARR
atau
N


At
F  t
t 0
(1  i )
dimana :
N


P
P (i )  At ( , i %, t )
t 0
f

P(i) =
nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas
pd tingkat bunga i %
At = aliran kas pada akhir periode t
i = MARR
N = Horizon perencanaan (periode)
Metode Deret Seragam

 Pada metode ini semua aliran kas yang terjadi


selama horizon perencanaan dikonversikan
kedalam deret seragam dengan tingkat bunga
sebesar MARR.
A
A (i )  p (i ) ( , i %, N ) atau
P
 N  A 

 
P
A (i )  At ( , i %, t )  , i %, N 
 F  P 
 t  0 
Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery)

 Capital Recovery Cost (CR) adalah: deret seragam


dari modal yang tertanam dalam suatu investasi
selama umur dari investasi tersebut.

 Nila CR bisa digunakan untuk melihat apakah


suatu investasi akan memberikan pendapatan
yang cukup untuk menutupi modal yang
dikeluarkan termasuk bunga yang mestinya
dihasilkan pada tingkat MARR selama umur dari
investasi.
CR (i) = P (A/P, i%, N) – F (A/F, i%, N)
Dimana :
CR (i) = ongkos recovery
P = modal yang ditanamkan sbg
investasi awal
F = estimsi nilai sisa pada tahu ke-N
i = MARR
N = estimasi umur investasi atau
horizon perencanaan yang
ditetapkan
 Atau
CR (i) = (P – F) (A/P, I%, N) + Fi
CR (i) = (P – F) (A/F, i%, N) + Pi
CR (i) = [ P – (P/F, i%, N)] (A/P, i%, N)

PF PF A
CR (i )   (P  )( , i %, N ) i
N N G
Metode Nilai Mendatang
 Pada metode ini semua aliran kas dikonversi kesuatu
nilai pada satu titik dimasa mendatang (Future Worth)
dengan tingkat bunga sebesar MARR
 Nila F ini bisa diperoleh dengan cara :
a. Mengkonversi langsung semua aliran kas ke nilai F.


At
F (i ) 
t 0
(1  i ) N  1
b. Dengan menkonversikan lewat nilai sekarang
(P) dari semua aliran kas selama N periode
F (i) = P (i) (F/P, i%, N)

c. Dengan menkonversikan lewat nilai seragam


seluruh aliran kas selama N periode
F(i) = A (i) (F/O, i%, N)
 Secara umum nilai sekarang dan nilai seragam
lebih disukai dalam perbandingan alternatif
investasi

 Namun ada beberapa kondisi dimana analisa nilai


mendatang lebih disukai, misalnya seorang
investor ingin membandingkan alaternatif-
alternatif untuk menjual atau melikuidasi suatu
asset dimasa mendatang
Analisa Periode Pengembalian (Payback Period)

 Adalah jumlah periode (tahun) yang diperlukan untuk


mengembalikan (menutup) ongkos investasi awal
dengan tingkat pengembalian tertentu

N' dimana:

P
o P At ( , i %, t )
t 1
F
At = liran kas yang terjadi pada periode t
N’ = periode pengembalian yang akan
dihitung
 Atau N'


P
0 P At ( , i %, t )
t 1
A

 Bila i = 0%
N '
0 P  t 1
At

Bila alira kas berupa deret seragam maka :


N’ = P/At
Dengan asumsi i = 0% maka metode ini memiliki 2kelemahan :
a. Mengabaikan konsep nilai uang dari waktu
b. Semua aliran kas yang terjadi setelah N diabaikan
 Dimana :
F (i) = nilai mendatang dari semua aliran kas
selama N
At = aliran kas yang terjadi pada periode ke-t

N
Atau :

F
F (i )  At ( , i %, N  1)
t 0
P
PERBANDINGAN KELAYAKAN

1. ANALISA DEPRESIASI
2. ANALISA SENSITIVITAS
3. ANALISI PENGHENTIAN &
PENGGANTIAN

You might also like