You are on page 1of 6

FARMAKOLOGI DASAR

OBAT YANG DITARIK DARI PEMASARAN

1. ALBOTHYL
Albothyl adalah tergolong obat luar yang bekerja sebagai antiseptik
(membunuh kuman dan mencegah infeksi), hemostatik (menghentikan
perdarahan), dan astringent (menciutkan) dan menutup luka terbuka.

KOMPOSISI:
Tiap 1 g ALBOTHYLmengandung 360 mg policresulen atau berkadar
36%

CARA KERJA ALBOTHYL


ALBOTHYLdapat mengkoagulasi protein secara dalam jaringan yang
terluka tanpa memberikan pengaruh buruk terhadap jaringan di sekitarnya
yang masih sehat.

MANFAAT DAN CARA PAKAI ALBOTHYL

Obat kumur pencegah sariawan dan bau mulut ALBOTHYL membunuh


kuman penyebab SARIAWAN dan BAU MULUT, menjaga kebersihan
dan kesegaran mulut, gigi dan gusi, ditandai dengan rasa kesat, bersih, dan
segar.
Cara Pakai:
Teteskan 10 – 15 tetes Albothyl ke dalam 1 gelas air (200 ml). Kumur –
kumur selama ½ - 1 menit. Kumur ulang dengan air putih matang untuk
membilas.

a. Sariawan (penyembuhan)
ALBOTHYL® concentrate formula baru tanpa rasa perih, sekali oles
sariawan langsung sembuh. Albothyl dapat menghilangkan rasa perih
sariawan, menciutkan dan menutup luka sariawan dengan cepat tanpa
mempengaruhi jaringan yang sehat di sekitarnya.
Cara Pakai:
Awali berkumur dengan Albothyl yang diencerkan seperti di atas.
Kemudian teteskan Albothyl ke cotton bud, lalu oleskan dan tekan
selama ½ menit pada luka sariawan, sampai meresap dan memutih.
b. Sakit gigi
ALBOTHYL® concentrate segera menghilangkan rasa sakit gigi,
menghentikan perdarahan setelah cabut gigi dan dapat membunuh
kuman penyebab sakit gigi.
Cara Pakai:
ALBOTHYL® concentrate diteteskan pada cotton bud/kapas, lau
ditempelkan pada lubang gigi yang sakit selama 1 menit. Untuk
menghentikan perdarahan setelah cabut gigi, basahi kapas dengan
Albothyl, kemudian gigit pada bagian yang berdarah.
c. Luka di kulit (luka jatuh / luka bedah / luka terpotong / luka sayat /
luka bakar)
ALBOTHYL® concentrate bekerja menghentikan perdarahan,
mempercepat pengeringan dan penyembuhan luka. Membantu
pembentukan jaringan kulit baru dan pengelupasan jaringan kulit mati.
Cara Pakai:
Basahi kapas atau perban dengan Albothyl, kemudian usapkan pada
luka yang telah dibersihkan dengan antiseptic (Antiseptik bisa gunakan
Albothyl yang diencerin 15 tetes dalam air ¼ gayung) dan tekan
selama 1 menit.
d. Pembersih vagina
ALBOTHYL® bekerja sebagai antiseptic (membunuh kuman dan
mencegah infeksi), astringent (mengencangkan dan mengesatkan) serta
menjaga kebersihan vagina.
Cara Pakai:
Sebagai pembersih vagina dipakai ALBOTHYL® concentrate yang
diencerkan 10 – 15 tetes dalam air 1/4 gayung (200 ml). Basuhkan
larutan atau gunakan handuk kecil yang telah dibasahi larutan untuk
membersihkan vagina, kemudian bilas vagina dengan sisa cairan.
e. Infeksi vagina & keputihan
ALBOTHYL® concentrate mengatasi infeksi (bakteri, jamur,
trikomonas) pada vagina secara cepat, menghilangkan gatal-gatal, bau,
keputihan, menghancurkan jaringan yang rusak dan menggantinya
dengan jaringan baru.
Cara Pakai :
Bersihkan vagina terlebih dahulu dengan ALBOTHYL® concentrate
yang diencerkan 10 – 15 tetes dalam air 1/4 gayung (200 ml),
kemudian oleskan ALBOTHYL® concentrate pada daerah infeksi
menggunakan cotton bud dan tekan selama 1 – 3 menit.

PERHATIAN:
1. Selama pengobatan dengan ALBOTHYL®, tidak diperlukan
pengobatan topikal lainnya.
2. Hindarkan dari mata dan jangkauan anak-anak.
3. Jangan ditelan, hanya untuk pemakaian luar.
4. Bacalah aturan pakai dengan seksama.
5. Bila sakit berlanjut hubungi Dokter.

Adapun alasan albothyl ditarik dari pemasaran yaitu mengandung bahan-bahan


dan efek yang berbahaya bagi masyarakat yang menggunakannya, berikut
penjelasan kenapa albothyl ditarik dari pemasaran yang sudah beredar sekitar
kurang lebih 35 tahun. Terlebih cairan antiseptik albothyl diduga mengandung zat
kimia yang dapat mengakibatkan chemical burn pada mukosa oral (kulit bagain
mulut), jika penggunaannya tidak diencerkan terlebih dahulu.Zat tersebut adalah
policresulen. Surat dari BPOM tentang Albothyl
Parahnya pada iklan produk albothyl , konsumen dianjurkan untuk
langsung menggunakan cairan antiseptik tersebut ke bagian mulut yang
terkena sariawan.Dalam menanggapi kasus ini, BPOM kemuadian
mengeluarkan keputusan terhadap produk yang kontroversial ini.

Berikut beberapa point keputusan BPOM terhadap produk Albothyl


dilansir dari situs resmi BPOM RI.

* Terkait pemantauan Albothyl, dalam 2 tahun terakhir BPOM RI


menerima 38 laporan dari profesional kesehatan yang menerima pasien
dengan keluhan efek samping obat Albothyl untuk pengobatan sariawan,
diantaranya efek samping serius yaitu sariawan yang membesar dan
berlubang hingga menyebabkan infeksi (noma like lession).

* BPOM RI bersama ahli farmakologi dari universitas dan klinisi dari


asosiasi profesi terkait telah melakukan pengkajian aspek keamanan obat
yang mengandung policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar
konsentrat dan diputuskan tidak boleh digunakan sebagai hemostatik dan
antiseptik pada saat pembedahan serta penggunaan pada kulit
(dermatologi); telinga, hidung dan tenggorokan (THT); sariawan
(stomatitis aftosa); dan gigi (odontologi). Diantaranya efek samping serius
yaitu sariawan yang membesar dan berlubang hingga menyebabkan infeksi

2. VIOSTIN DS

Viostin DS adalah suplemen makanan yang digunakan untuk meringankan


osteoarthritis, rematik, dan gangguan pada persendian dan tulang rawan. Suplemen
ini mengandung glucosamine, chondroitin sulfate, dan mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh. Berikut ini adalah informasi lengkap Viostin DS yang disertai tautan
merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Viostin DS digunakan sebagai obat alternatif untuk meringankan
osteoarthritis, rematik, dan gangguan pada persendian seperti nyeri sendi,
bengkak, dan kekakuan yang disebabkan oleh arthritis.

Berikut adalah beberapa efek samping Viostin DS :

 Efek samping suplemen ini biasanya ringan meliputi gatal-gatal dan


ketidaknyamanan lambung (misalnya, diare, mulas, mual, dan muntah).
 Efek samping lainnya berupa hati seperti terbakar, dispepsia, konstipasi, sakit
perut, jantung berdebar, mengantuk, dan sakit kepala.
 Ada laporan bahwa pasien yang memiliki penyakit hati kronis kondisinya
memburuk setelah menggunakan suplemen yang mengandung glucosamine.
Namun efek samping ini sangat jarang terjadi.
 Sebuah studi awal menemukan bahwa pada penggunaan dosis yang besar (di
luar dosis yang dianjurkan), obat yang mengandung glucosamine dapat
merusak sel-sel pankreas. Hal ini mungkin meningkatkan risiko
penyakit diabetes melitus.

INTERAKSI OBAT
Berikut adalah interaksi dengan obat-obat lain :

 Penggunaan bersamaan dengan warfarin bisa meningkatkan international


normalized ratio (INR).
DOSIS VIOSTIN DS
Viostin DS diberikan dengan dosis sebagai berikut :

 Pencegahan/Pemeliharaan : 1 x sehari 1 caplet


 Pengobatan/Perawatan : 2 – 3 x sehari 1 caplet
 Diminum setelah makan pagi atau siang atau malam
Viostin kini mulai ditarik dari peredaran .Hal itu terbukti setelah RBI melakukan
penelusuran dibeberapa tempat penjualan obat itu, seperti di apotek dan beberapa
tempat belanja.Obat itu sudah tidak ada lagi dijual. Obat itu ditarik karena ada yang
bermasalah Seperti marak diberitakan sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) RI belum lama ini menyatakan, bahwa suplemen makanan Viostin DS
dan Enzyplex positif mengandung DNA babi. Dari pernyataan tersebut, pihak BPOM
meminta agar jenis merek obat tersebut ditarik dari peredaran dan dihentikan
produksinya karena diduga mengandung DNA babi itu. Suplemen makanan ini tidak
mencantumkan keterangan tidak halal meski terbukti mengandung DNA babi

BPOM telah menarik suplemen makanan Viostin DS dari peredaran dan meminta
produksinya dihentikan.Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengambil
tindakan tegas soal beredarnya surat hasil pengujian sampel uji rujuk suplemen
makanan Viostin DS dan Enzyplex. Diputuskan, kedua jenis suplemen makanan untuk
ditarik dari peredaran dan dihentikan produksinya.

BPOM membenarkan, produk yang diuji adalah Viostin DS produksi PT Pharos Indonesia
dengan nomor izin edar SD051523771. produk ini sejak 2016 itu akhirnya dicabut.

"Badan POM RI telah menginstruksikan PT Pharos Indonesia untuk menghentikan


produksi dan/atau distribusi produk dengan nomor bets tersebut," terang Kepala BPOM
Penny Kusumastuti Lukito, Rabu (31/1/2018). BPOM menyatakan, berdasarkan hasil
pengawasan terhadap produk yang beredar di pasaran dan pengujian terhadap sampel
obat, ditemukan bahwa produk terbukti positif mengandung DNA babi.

Menurut aturan Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
seharusnya pelaku usaha wajib mencantumkan keterangan tidak halal pada produk yang
mengandung unsur haram menurut syariat.

Aturan ini juga yang ditegaskan oleh BPOM dalam penarikan produk Viostin DS
"Sebagai langkah antisipasi dan perlindungan konsumen, Badan POM RI
menginstruksikan Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia untuk terus memantau
dan melakukan penarikan produk yang tidak memenuhi ketentuan, termasuk yang
terdeteksi positif mengandung DNA babi, namun tidak mencantumkan peringatan
“MENGANDUNG BABI," jelas Penny.

You might also like