Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,
ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,
berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner. Psoriasis
juga disebut psoriasis vulgaris berarti psoriasis yang biasa, karena ada psoriasis lain, misalnya
psoriasis pustulosa.
Etiologi
Etiologi belum diketahui, yang jelas ialah waktu pulih (turn over time) epidermis
dipercepat menjadi 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari.Berbagai
penyelidikan yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebabnya yang pasti masih banyak
dilakukan. Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya Psoriasis
adalah :
Genetik
Imunologik
Stres Psikik
Infeksi fokal. Umumnya infeksi disebabkan oleh Kuman Streptococcus
Faktor Endokrin. Puncak insidens pada waktu pubertas dan menopause, pada waktu
kehamilan membaik tapi menjadi lebih buruk pada masa pascapartus.
Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.
Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, dan
penghentian mendadak korikosteroid sistemik.
Alkohol dan merokok.
Patofisiologi
Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan
alamiah penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan
epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas.
Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat
itu bergerak dengan cepat ke bagian permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan
migrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi
keratin yang tebal ( sisik yang berwarna seperti perak ). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel
epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal ,
terutama adenosin monofosfat(AMP)siklik dan guanosin monofosfat (GMP) siklik.
Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut
dalam mempengaruhi plak psoriatik belum dapat dimengerti secara jelas.
Manifestasi klinis
Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi,
yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian
ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama
diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna
putih seperti mika, serta transparan.
Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. Fenomena tetesan
lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin digores.
Pada fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan karena
papilomatosis. Trauma pada kulit , misalnya garukan , dapat menyebabkan kelainan yang
sama dengan kelainan psoriasis dan disebut kobner.
Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khas yang disebut pitting nail
atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.
Bentuk Klinis :
1. Psoriasis Vulgaris
2. Psoriasis Gutata
3. Psoriasis Inversa ( Psoriasis Fleksural)
4. Psoriasis Eksudativa
5. Psoriasis Seboroik (Seboriasis)
6. Psoriasis Pustulosa ( Pustulosa Palmoplantar & Pustulosa Generalisata Akut)
7. Eritroderma Psoriati
Penatalaksanaan Medik
Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifik karena penyebabnya
belum jelas dan banyak faktor yang berpengaruh. Psoriasis sebaiknya diobati secara topikal.
Jika hasilnya tidak memuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efek
samping pengobatan sistemik lebih banyak.
Pengobatan Sistemik
1. Kortikosteroid ( Prednison )
2. Obat sitostatik (Metroteksat)
3. Levodopa
4. DDS(diaminodifenilsulfon)
5. Etretinat dan Asitretein Siklosporin
Pengobatan Topikal
Pengkajian