You are on page 1of 3

Organisasi Laboratorium

Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan


personalia yang mengelola laboratorium tersebut. Penanggung jawab tertinggi organisasi
di dalam laboratorium adalah Kepala Laboratorium. Kalaboratorium bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan yang dilakukan dan pada semua peralatan yang ada, sementara laboratorium
yang berada dibawah kalaboratorium harus sepenuhnya bertanggung jawab pada semua
pekerjaan yang dibebankan kepadanya, untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan peralatan,
keberadaan tenaga teknisi tetap sangat diperlukan. Bagan struktur kepengurusan laboratorium
yang ada di SMA Negeri 3 Malang adalah sebagai berikut.
Sirkulasi Pada Laboratorium

Sirkulasi pada laboratorium sangat penting karena merupakan tempat bertukarnya udara
di dalam ruangan. Apabila sebuah ruangan memiliki sirkulasi yang kurang maka akan membuat
laboratorium tidak nyaman karena udara yang pengap. Sirkulasi padalaboratorium biologi
SMAN 3 Malang menurut kami kurang karena hanya ada satu jendela besar di sisi belakang
laboratorium. Gambar dari sirkulasi yang ada pada laboratorium tersebut adalah sebagai berikut.

Gambaaar di ppt

Prosedur Ketika Akan Praktikum

Prosedur kerja sebelum praktikum biasa diterapkan pada beberapa laboratorium, tidak
terkecuali pada laboratorium biologi SMAN 3 Malang. Prosedur ketika akan praktikum yang
biasa dilakukan di laboratorium tersebut adalah:

1. Guru biologi dan asisten (laboran) memasuki kelas

2. Semua siswa diperkenankan untuk memakai jas lab

3. Semua siswa harus duduk sesuai kelompoknya

4. Guru menjelaskan prosedur kerjanya

5. Siswa dapat menggunakan alat lab dengan benar dengan dampingan guru dan laboran saat
praktikum

Penanganan Limbah Praktikum

Limbah laboratorium merupakan salah satu limbah yang banyak mengandung senyawa
organik dan anorganik. Limbah tersebut merupakan sisa bahan kimia yang digunakan dalam
praktikum. Hal utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi limbah hasil praktikum yaitu
reduce dengan cara mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, reuse yaitu dengan cara
pengelolaan bahan buangan sisa praktikum yang suatu saat dapat digunakan kembali sebagai
penetral limbah bahan buangan yang memiliki karakteristik dengan wujud cair dan sifatnya
khusus, serta recycle terhadap limbah yang masing memungkinkan dapat dimanfaatkan kembali
(Putri, 2012). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap laboran biologi SMAN 3
Malang, bahwa limbah cair sisa praktikum pada laboratorium biologi biasa dibuang pada
washtafel, akan tetapi sebelum dibuang limbah cair tersebut harus diencerkan terlebih dahulu,
untuk limbah padat biasa dibuang di tempat sampah. Sedangkan untuk sisa bahan kimia yang
belum habis dipakai seperti klorofoam bisa disimpan kembali pada wadahnya.

Gambar washtafel di ppt

Rujukan.

Putri, Anissa A. 2012. Desain Pengolahan Limbah Kimia Laboratorium Dengan Prinsip Reduce, Reuse, dan
Recycle. (Online), (http://snkpk.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/A-01_DESAIN-
PENGOLAHAN-LIMBAH-KIMIA-LABORATORIUM-DENGAN-PRINSIP-REDUCE-REUSE-DAN-
RECYCLE_Anissa-Adiwena-P.pdf), Diakses pada tanggal 1 Maret 2018

You might also like