You are on page 1of 6

Resume keperawatan pada Ny’’A’’ Dengan gangguan sistem CARDIOVASKULER

‘’Hipertensi’’ Di RS. BHAYANGKARA MAKASSAR

I. Pengkajian
Resume keperawan pada Ny A dengan gangguan sistem kardiovascular
‘’HIPERTENSI’’ di ruang kakatua RS.BHAYANGKARA MAKASSAR, pada askep
yang saya lihat , saya menemukan ketidak adaannya penanggung jawab pada
klien, dimana penanggung jawab klien sangat berperan penting pada klien.
Riwayat kesehatan masa lalu penyakit yang di derita, klien menyatakan pernah
mengalami penyakit yang sama pada dua tahun yang lalu, riwayat alergi klien
mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan, obatan, riwayat operasi klien
mengatakan tidak pernah. Pemeriksaan fisik TD : 180 / 100 nnHg, N : 84 x / i, R
: 20 X/i, S : 36,5 ‘C, GCS : 15, Pengkajian data fokus sistem cardiovaskuler I :
pengkajian pada sistem kiri kanan p: tidak ada nyeri akut pada dada kiri I :
Bunyi jantung normal.

DS : - Klien menatakam sakit kepalah

- Klien menatakam sakit pussing kepalah , seperti tertusuk – tusuk


- Klien menatakam lemah
- Klien menatakam tidak dapat beratifitas

DO : - klien tapak memegan kepalanya

- klien tapak memegan berbaring di tempat tidur

- sekala nyeri : 7 ( berat)

- klien tapak memegan meringis

A. Defenisi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitarnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi
juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh
darah dan semakin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan

1. hipertensi primer (esensial) disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak

diketahui penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu: genetik,


lingkungan, hiperaktivitas saraf simpatis system renin. Angiotensis dan

peningkatan Na + Ca intraseluler.Faktor yang meningkatkan resiko:

obesitas, merokok, alcohol, dan polisitemia.

2. hipertensi sekunder, penyebab: penggunaan esterogen, penyakit ginjal,

sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:

-hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau besar dari 140 mmHg dan

atau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg

-hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160

mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :

1. Elastisitas dinding aorta menurun


2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan keturunanya
kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meiningkatkan resitensi pembuluh darah perifer

C .Manifestasi klinis

Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi:


a) Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arteria tidak akan terdiagnosa jika tekana arteri
tidak terukur.
b) Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyaanya ini merupakan gejala terlazim
yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitua:

a) Mengeluh sakit kepala, pusing

b) Lemas, kelelahan

c) Sesak nafas

d) Gelisa

e) Mual

f) Munta

g) Epistaksis

h) Kesadaran menurun

Pemeriksaan penunjung

1. Pemerikksaan Laboratorium
 Hb / Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokogulubilitas,
anemia.
 BUN / kreatinin : memberikam informasi tentang perfusi / fungsi.
 Glucosa : hiperglikemi ( DM pencetus hipertensi ) dapat diakibatkan oleh
pengeluaran kadat ketokolamin.
 Urinailsa : darah, protein, glukosa mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.
2. CTScan : Mengkaji adanya tumor cerebral, eneclopati
3. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang p
salah satu tanda dini penyakit jantung hiperterni.
4. IUP : mengidentifikasi penyebab hiperensi sepetti : Batu ginjal, perbaikan ginjal
5. Photo dada : menujukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.

D. Masalah yang lazim muncul

1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertofi /


rigiditas ventrikuler, iskemai miokared
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral dan iskemia
3. Kelebihan volume cairan
4. Intoleransi aktivitas kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
5. Ketidakefektifan koping
6. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
7. Resiko cedera
8. Defisiensi pengetahuan
9. Ansietes

E. Discharge planning

1. Berhenti merokok
2. Pertahankan gaya hidup sehat
3. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stress
4. Batasi konsumsi alcohol
5. penjelasan mengenai hipertensi
6. jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin
7. Diet garam serta pengendalian berat badan

# Gangguan rasa nyaman

NOC :

 Ansiety
 Fear leavel
 Sleep Deprivati
 Comfort, Readines for enchanceded

Kriteria hasil :

 Mampu mengontrol kecemasan


 Status lingkungan yang nyaman
 Mengontrol nyeri
 Kualitas tidur dan istirahat adekuat
 Agresi pengendalian diri
 Respon terhadap pengobatan
 Control gejala
 Status kenyamanan meningkat
 Dapat mengontrol ketakutan
 Support sosial
 Keinginan untuk hidup

NIC:

Anxiety Reducation (penurunan kecemasan )

 Gunakan pendekatan yang menekankan


 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
 Jelaskam semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
 Pahami prespekti pasien terhadap situasi stress
 Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
 Dorong keluarga untuk menemani anak untuk lakukan back/ neck rub
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Identifikasi tingkat kecemasan
 Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
 Dorong pasien untuk mengungkapkan persaan, ketakutan dan persepsi
 Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
 Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Gangguan rasa nyaman

Definis : merasa kurang senang,lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial.

Batasan karakteristik.

 Ansietas
 Menangis
 Gangguan pola tidur
 Takut
 Ketidakmampuan untuk rileks
 Iritabilitas
 Merintih
 Melaporkan merasa dingin
 Malaporkan merasa panas
 Melaporkan perasaan tidak nyaman
 Melaporkan gejala distress
 Melaporkan rasa lapar
 Melaporkan rasa gatal
 Melaporkan kurang puas dengan keadaan
 Melaporkan kurang senang dengan situasi tersebut
 Gelisah
 Berkeluh kesah

Faktor yang berhubungan

 Gejala terkait penyakit


 Sumber yang tidak adekuat
 Kurang pengendalian lingkungan
 Kurang privasi
 Kurang control situasional
 Stimulasi lingkungan yang mengganggu
 Efek samping terkait terapi (mis, medikasi, radiasi)

Referensi:

Herdman, T.Heather. 2015-2016 Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi edisi


10, EGC. Amin , Hardi. 2015 Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda Nic-Noc, Jilid 1 dan jilik 2 : Jogjakarta : Mediaction.Periksa
tekanan darah secara teratur.

You might also like