Professional Documents
Culture Documents
JPP, GUNUNG KIDUL - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan
selaku Penanggung Jawab Upsus Wilayah DIY hadir mendampingi Gubernur DIY
Hamengku Buwono X dalam Acara Ekspose Keberhasilan Program 8 Desa Percontohan
Dalam Upaya Mempercepat Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan.
Keberhasilan tersebut secara simbolis digelar panen padi oleh Gubernur DIY Hamengku
Buwono X, Inspektur Jenderal Kementan Justan Riduan Siahaan, Bupati Gunung Kidul
Badingah, Kapolda DIY, Danrem 072/Pmk, Kadistan DIY, Kepala BKPD DIY, Kepala
BPTP, Kementerian PDTT, Badan POM RI. dll. Dari hasil panen rersebut diperoleh hasil
Gabah Kering Panen Varietas Inpari 19 adalah 9,95 ton/ha dan Inpari 30 adalah 10,18
ton/ha.
Dalam sambutannya Hamengku Buwono X berpesan bahwa jaringan sinergi lintas aktor
dan sektor ini akan dijadikan sebagai salah satu model pilihan penanggulangan kemiskinan
di DIY. Karena sebuah lompatan besar yang bisa mengubah status 8 desa rawan pangan
menjadi aman pangan menuju lumbung pangan. Beliau juga mengapresiasi Desa
Pundungsari telah mampu meningkatkan produksi padi sekitar 10 ton/ha. Desa
percontohan ini akan direplikasikan ke desa lain untuk dikembangkan secara kreatif,
inovatif dan berkelanjutan.
Gunungkidul Panen Raya di Lahan Tadah Hujan
Rabu 10 Januari 2018 10:20 WIB
Menurutnya, produktivitas padi lokal Segreng yang dipanen di desa Melikan, Kecamatan
Rongkop adalah 5,12 ton per hektare gabah kering. Sedangkan lahan pertanian di desa
ini adalah seluas 252 hektar dan yang siap panen seluas 20 hektare.
Varietas unggul lokal Segreng punya kelebihan serta harga lebih tinggi dari beras
putih. "Untuk meningkatkan produktivitas BPTP Yogyakarta telah melakukan introduksi
varietas Inpari 24 (beras merah) yang potensi hasilnya bisa mencapai enam hingga
tujuh ton per hektar," kata dia.