You are on page 1of 1

Nama : Mahlina

NPM : 17.19.05841
Lokal : 2A Eksekutif Administrasi Negara
Dosen : Djayeng Turano Gunade, S.Sos., M.AP

KONFLIK DAN PROSES POLITIK

Konflik dalam ilmu politik dibedakan menjadi dua, yaitu konflik berwujud kekerasan
dan konflik yang tak berwujud kekerasan. Konflik berwujud kekerasaan yaitu dengan cara
kudeta, terorisme, revolusi. Sedangkan konflik tak berwujud kekerasan yaitu dengan cara
demonstrasi, dialog, pemogokan, dll. Konflik tidak selamanya berdampak negatif, tetapi juga
dapat berdampak positif, yaitu dapat mengintegrasikan masyarakat dan memberikan
perubahan. Pada intinya, konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan.
Tujuan konflik ialah mempertahankan dan/atau mendapatkan sumber-sumber, seperti
harga diri, kekayaan, kekuasaan, hingga wilayah atau tempat tinggal. Dalam menyelesaikan
konflik politik terdapat tiga tahap, yaitu tahap politisasi atau koalisi, tahap pembuatan
keputusan, dan tahap pelaksanaan dan integrasi. Dalam menyelesaikan konflik, tidak selalu
melibatkan pemerintah. Jika melibatkan pemerintah, pemerintah pun tidak serta merta
mengabulkan tuntutan dari masyarakat.
Dalam dunia politik, tentunya terdapat konflik. Karena dalam politik terdapat
beragam kepentingan, tujuan, dan maksud. Pada dasarnya, konflik dapat muncul akibat
adanya perbedaan. Entah perbedaan pandangan, pemikiran, bahkan kepentingan. Namun,
konflik tersebut dapat dihindari jika terdapat pihak yang mengalah. Mengalah bukan hanya
dari satu pihak, namun semua pihak yang berkonflik bersedia untuk mengalah. Mengalah
disini berarti mencari jalan terbaik secara bersama-sama dengan mengesampingkan ego dan
kepentingan pribadi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik,
misalnya dengan bermusyawarah, berkoalisi, membuat perjanjian damai, dll. Jika konflik
yang terjadi harus melibatkan pemerintah, maka pemerintah harus dapat bersikap adil dan
bijaksana dalam menyelesaikan konflik yang ada. Tidak boleh berat sebelah dan sebisa
mungkin mengambil keputusan yang baik dan menguntungkan bagi semua pihak.

Referensi
Surbakti, Ramlan. 2013. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Grasindo.

You might also like