You are on page 1of 5

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN CAIRAN DENGAN KEJADIAN

KONSTIPASI PADA IBU PASCA MELAHIRKAN


Muawanah1, Triska Susila Nindya2
1,2Departement Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
Email: Muawanah-2014@fkm.unair.ac.id

ABSTRAK
Konstipasi postpartum dengan gejala seperti rasa sakit atau rasa ketidaknyamanan, tegang, dan feses keras adalah
kondisi umum yang mempengaruhi kejadian hemoroid dan nyeri di daerah episiotomi. Kejadian konstipasi sering
berkaitan dengan kurangnya asupan serat dan asupan cairan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan asupan
serat dan cairan dengan kejadian konstipasi pada ibu pasca melahirkan. Desain penelitian observasional dengan
pendekatan cross sectional pada 33 ibu pasca melahirkan menggunakan metode systematic random sampling pada
bulan April hingga Mei 2016. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat 97% ibu pasca melahirkan memiliki asupan serat kurang dan hanya 3% tergolong memiliki asupan serat baik.
Terdapat 9,1% ibu dengan asupan cairan tergolong kurang dan 90,9% tergolong cukup. Terdapat 54,5% ibu pasca
melahirkan mengalami konstipasi, sedangkan 45,5% tidak konstipasi. Berdasarkan uji chi-square didapatkan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan serat dan cairan dengan kejadian konstipasi (p > 0,05). Kesimpulan
penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan antara asupan serat dan asupan cairan dengan kejadian konstipasi pada ibu
pasca melahirkan. Diperlukan edukasi kesehatan untuk mencegah terjadinya konstipasi pada ibu pasca melahirkan.

Kata kunci: asupan cairan, asupan serat, konstipasi, pasca melahirkan

ABSTRACT
Postpartum constipation with symptoms such as pain or discomfort, straining and hard stools is a common condition
that affects the incidence of hemoroids and pain in the area of episiotomy. Constipation is associated with inadequate
intake of fiber and fluid. This study aimed to analyze the relationship between intake of fiber, fluids and constipation
in postpartum mother. The study design was observational with cross sectional approach on thirty three (33) post
partum mothers using systemic random sampling method in April to May 2016. Data was analyzed by chi-square test.
The result showed that 97% of postpartum mother had inadequate fiber intake and only 3% were adequate. There was
9.1% postpartum mother with inadequate fluid intake and 90.9% were categorized as adequate. There was 54.5% of
postpartum mother had constipation, while 45.5% not constipated. Based on chi-square test, there was no significant
relationship between fiber intake, fluid intake and constipation (p > 0.05). The conclusion that there was no relationship
in fiber intake, fluid intake with the incidence of constipation in postpartum mother. This requires provision of health
education to prevent the occurance of constipation in postpartum mother.

Keywords: fluid intake, fiber intake, constipation, postpartum

PENDAHULUAN di daerah episiotomi. Hal ini akibat pengaruh


Konstipasi adalah pergerakan feses yang hormon kehamilan dan penggunaan zat besi
lambat melewati usus besar dihubungkan dengan sebagai suplemen sehingga dapat meningkatkan
banyaknya jumlah feses yang kering dan keras resiko konstipasi pada ibu post partum (Turawa
yang terkumpul pada colon descenden yang et al., 2015). Konstipasi mempengaruhi sekitar
disebabkan oleh absorbsi cairan yang berlebihan 20-25% dari populasi, dapat terjadi pada semua
(Guyton dan Hall, 2006). umur dan didominasi oleh perempuan dengan rasio
Konstipasi post partum dengan gejala seperti kejadian antara perempuan dan laki-laki sebesar
rasa sakit atau rasa ketidaknyamanan, tegang, 2:1 (Kassolik, et al., 2015).
dan feses keras adalah kondisi umum yang Menurut Kusharto (2006), serat mampu
mempengaruhi kejadian hemoroid dan nyeri mengatasi konstipasi karena serat di metabolisme

101
102 Media Gizi Indonesia, Vol. 11, No. 1 Januari –Juni 2016: hlm. 101–105

oleh bakteri yang berada dan melalui saluran (≥ 14 gram) atau kurang (< 14 gram) (Hardinsyah,
cerna. Pengaruh nyata yang telah dibuktikan et al., 2010).
adalah bertambahnya volume feses, melunakkan Data asupan cairan diperoleh dengan
konsistensi feses, memperpendek waktu transit di menggunakan formulir catatan minum selama
usus, dan memproduksi flatus. 3 hari (3D-fluid diary). Data konsumsi cairan
Air merupakan komponen utama dalam tubuh dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kurang
manusia. Sekitar 80% dari kebutuhan individu (< 65% AKG) dan cukup (≥ 65% AKG) menurut
merupakan kontribusi cairan termasuk air, dan Hardinsyah, et al. (2011).
sisanya diperoleh dari makanan. Kebutuhan cairan Data gejala konstipasi menggunakan kuesioner
setiap individu dipengaruhi oleh berbagai faktor meliputi frekuensi defekasi, keluhan mengejan,
seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, faktor dan tipe feses berdasarkan The Bristole Stool
lingkungan, dan status gizi (Popkin, et al., 2006). Form Scale (Purwaka, et al., 2014). Konstipasi
Salah satu fungsi air sebagai penghancur makanan ditegakkan selama 7 hari yaitu ditemukan 2
(Potter dan Perry, 2006). keluhan antara lain frekuensi defekasi kurang dari
Menurut Bradley, et al. (2007), dari 103 3 kali/minggu, adanya keluhan mengejan, dan feses
wanita hamil terdapat 24% wanita hamil trimester yang termasuk kategori tipe 1,2,3 pada Bristole
pertama, 26% wanita hamil trimester kedua dan Stool Form Scale.
26% wanita hamil trimester ketiga mengalami Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis
konstipasi, sedangkan terdapat 24% wanita univariat pada umur, pendidikan, pekerjaan.
mengalami konstipasi selama 3 bulan pertama Analisis hubungan asupan serat, cairan dengan
setelah melahirkan. Penelitian ini bertujuan kejadian konstipasi pada ibu pasca melahirkan
menganalisis hubungan asupan serat dan cairan dilakukan dengan melakukan uji chi-square
dengan kejadian konstipasi pada ibu pasca (α = 0,05).
melahirkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE
Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 33 ibu
Puskesmas Jagir Surabaya pada bulan April
pasca melahirkan. Tabel 1 menunjukkan bahwa
sampai Mei 2016. Jenis penelitian ini bersifat
karakteristik berdasarkan umur responden 100%
observasional dengan pendekatan cross sectional.
berada pada kelompok umur 20–35 tahun. Umur
Sampel pada penelitian ini yaitu ibu pasca
sangat berpengaruh terhadap kehamilan maupun
melahirkan yang mengikuti penelitian POGI
persalinan. Pada penelitian ini umur responden
(Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia)
termasuk dalam umur 20–35 tahun yaitu umur
yaitu sebanyak 33 responden. Teknik pengambilan
masa reproduksi sehat dan tergolong risiko rendah
sampel dengan systemic random sampling.
terjadinya komplikasi dalam kehamilan maupun
Penelitian ini telah dinyatakan lolos uji etik
persalinan (Gunawan, 2010).
oleh Komisi Etik Penelitian kesehatan Fakultas
Mayoritas pendidikan responden yaitu SMA
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
sebanyak 19 responden (57,6%) dan pendidikan
dengan No: 128-KEPK. Data yang digunakan
tertinggi adalah Akademi/PT sebanyak 5 responden
dalam penelitian ini adalah data primer. Data
(15,1%). Tingkat pendidikan dapat berpengaruh
primer berupa data asupan serat, asupan cairan
pada pola berfikir seseorang. Pada umumnya,
selama 3 hari dan skrining gejala konstipasi ibu
seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi
pasca melahirkan yang diperoleh dari wawancara
maka semakin baik pula pengetahuannya sehingga
responden dan kuesioner. Data asupan serat
lebih mudah untuk melakukan komunikasi dan
diperoleh dengan menggunakan kuesioner
menyerap informasi termasuk informasi tentang
food recall 3 × 24 jam. Data asupan serat
kesehatan khususnya pengetahuan tentang gizi
dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu baik
Muawanah dan Triska Susila Nindya., Hubungan Asupan Serat dan Cairan… 103

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Tabel 2. Rata-rata Asupan Serat, Cairan Pada Ibu Pasca
Melahirkan
Jumlah Presentase
Karakteristik
(n) (%) Mean ± SD
Umur 0 0 Ibu postpartum
< 20 tahun Serat (gram) 7.40 ± 2.58
20–35 tahun 33 100 Cairan (ml) 2500.81 ± 997.1
> 35 tahun 0 0
Pendidikan
SD-SMP 9 27,3 sekitar 1/3 dari kebutuhan ideal rata-rata 30 gram
SMA 19 57,6 setiap hari.
AKADEMI/PT 5 15,1 Berdasarkan tabel 2, rata-rata asupan ibu pasca
Pekerjaan
Karyawati 1 3,0
melahirkan telah memenuhi 94% rekomendasi
Pedagang 1 3,0 yang dianjurkan. Hal ini sesuai dengan penelitian
IRT 26 78,8 yang dilakukan Paan, et al. (2012) di Amerika
Wiraswasta 5 15,2 menunjukkan bahwa konsumsi air putih kepada
kelompok wanita usia 25–42 tahun sebesar > 2
liter per hari.
sehingga menambah pengetahuan dan mampu
Tabel 3 menunjukkan konstipasi terjadi
mengaplikasikannya dalam menjalankan kehidupan
pada ibu pasca melahirkan sebanyak 54,5%. Hal
sehari-hari (Kuswardinah, 2007).
ini sejalan dengan penelitian Cheng dan Qing
Pekerjaan responden terbanyak adalah IRT
(2008) yang menyatakan bahwa pada ibu pasca
sebanyak 26 (78,8%), di mana aktivitas harian
melahirkan dapat mengalami kondisi kesehatan
sebagian besar dihabiskan di rumah. Pada ibu
fisik tertentu diantaranya kejadian konstipasi dan
rumah tangga, kurangnya aktivitas fisik sangat
hemoroid dalam 2 tahun postpartum.
berpengaruh terhadap kesehatannya karena
cenderung kurang gerak dan tidak punya waktu Analisis Hubungan Asupan Serat, Cairan
luang untuk melakukan olah raga. dengan Kejadian Konstipasi
Asupan Serat, Cairan dan Kejadian Pada tabel 3 menunjukkan hasil penilaian
Konstipasi sebagian besar ibu pasca melahirkan memiliki
asupan serat kurang yaitu 32 responden (97%).
Asupan serat adalah jumlah makanan (serat)
Hasil uji chi-square antara asupan serat dan
yang dikonsumsi oleh responden berdasarkan
konstipasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
food recall 3 × 24 jam. Asupan cairan adalah
yang signifikan antara kedua variabel tersebut
rerata jumlah cairan yang diminum oleh responden
(p > 0,05).
berdasarkan catatan minum selama 3 hari (3D-fluid
Menurut Uliyah dan Ahmad (2008), makanan
diary). Konstipasi adalah gangguan pencernaan
yang memiliki kandungan serat tinggi dapat
berupa terhambatnya pengeluaran sisa-sisa
membantu proses percepatan defekasi namun
makanan, pengukurannya berdasarkan data
jumlah serat dan jenis serat juga sangat berperan.
skrinning frekuensi defekasi, keluhan mengejan,
Serat dapat mencegah dan mengurangi konstipasi
dan tipe feses selama 1 minggu berdasarkan
karena dapat menyerap air ketika melewati
wawancara dan kuesioner.
saluran pencernaan sehingga meningkatkan
Berdasarkan tabel 2 rata-rata asupan serat ibu
ukuran feses, namun jika asupan air kurang, serat
pasca melahirkan masih tergolong kurang hanya
akan menyebabkan konstipasi dan menyebabkan
memenuhi sekitar 40% dari angka kecukupan yang
gangguan pada usus besar.
dianjurkan. Berdasarkan hasil riset Puslitbang
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
Gizi Depkes RI tahun 2001, rata-rata konsumsi
kesehatan ibu pasca melahirkan ialah asupan zat
serat penduduk Indonesia adalah 10,5 gram setiap
gizi. Diet dan jenis makanan yang dikonsumsi
hari. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk
dapat mempengaruhi proses defekasi. Analisis
Indonesia baru memenuhi kebutuhan seratnya
antara asupan cairan dan konstipasi menggunakan
104 Media Gizi Indonesia, Vol. 11, No. 1 Januari –Juni 2016: hlm. 101–105

Tabel 3. Analisis Hubungan Asupan Serat, Cairan dan waktu transit sisa-sisa pencernaan dalam saluran
Konstipasi pada Ibu Pasca Melahirkan pencernaan secara normal sehingga mencegah dan
Konstipasi mengurangi konstipasi pada ibu pasca melahirkan
Ya Tidak P value (Trottier, et al. , 2012).
n % n %
Asupan Serat
Kurang 9 27,3 23 69,7 0,534 KESIMPULAN DAN SARAN
Baik 0 0 1 3,0 Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat
Asupan Cairan
Kurang 1 3,0 2 6,1
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan asupan
0,805 serat, cairan dengan kejadian konstipasi pada ibu
Cukup 8 24,2 22 66,7
pasca melahirkan. Asupan serat bagi ibu pasca
uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat melahirkan masih jauh dari angka kecukupan yang
hubungan yang signifikan antara asupan cairan dianjurkan. Selain asupan serat dan asupan cairan
dengan kejadian konstipasi (p > 0,05). Pada masih banyak faktor yang berpengaruh terhadap
penelitian ini di dapatkan hasil sekitar 90% asupan kejadian konstipasi seperti hormon, perubahan
cairan ibu pasca melahirkan dalam kategori cukup, anatomi dan asupan zat gizi.
namun kejadian konstipasi tetap terjadi. Hal ini Peningkatan edukasi kepada ibu pasca
bisa disebabkan karena pada wanita 3 bulan pasca melahirkan untuk meningkatkan status
melahirkan masih terjadi peningkatan kadar kesehatannya yang berkaitan dengan pencegahan
hormon progesteron yang dapat menyebabkan terjadinya konstipasi dan asupan zat gizi yang
sistem pencernaan melambat sehingga dapat seimbang perlu dilakukan.
menimbulkan konstipasi. Dengan mengonsumsi
makanan berserat dan minum yang cukup serta DAFTAR PUSTAKA
aktifitas secara teratur akan membantu mencegah Bradley, C.S., Kennedy, C.M., Turcea, A.M.,
konstipasi. Rao, S.S., Nygaard, I.E. (2007). Constipation
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses prevalence and risk factors in pregnancy. J Gen
defekasi adalah asupan air. Air memiliki berbagai Intern Med, 64, 195–198.
fungsi antara lain sebagai media eliminasi sisa Cheng, C-Y., and Qing, L. (2008). Integrative
metabolisme. Tubuh menghasilkan berbagai sisa Review of Reseach on General Health Status
metabolisme termasuk toksin. Sisa metabolisme and Prevalence of Common Physical Health
tubuh dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran Conditions of Women After Child Birth. Women’s
nafas, kulit dan saluran cerna dengan media air Health Issues, 18, 267–280. doi:10.1016/j.
(Kant dan Graubard, 2010). whi.2008.02.004
Departemen Kesehatan RI. (2001). Epidemiologi
Pada penelitian ini didapatkan hasil tidak ada
Konsumsi Serat di Indonesia. Jakarta: Puslitbang
hubungan antara asupan serat dan cairan dengan
Gizi Departemen Kesehatan RI.
kejadian konstipasi pada ibu pasca melahirkan. Gunawan, S. (2010). Reproduksi Kehamilan dan
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Sari (2011) Persalinan. Yogyakarta: CV Graha.
yang menyebutkan bahwa ada hubungan antara Guyton, A.C and Hall, J.E., (2006). Constipation,
pola makan berserat dengan kejadian konstipasi. Medical Physiology: Physiology of
Asupan makanan seseorang sangat dipengaruhi Gastrointestinal Disorder. Elsieveir Publisher:
oleh banyak faktor antara lain tingkat pendidikan 11th Ed, 819–825.
dan pengetahuan gizi, ketersediaan waktu yang Hardinsyah, Hadi, R., Victor, N. (2010). Angka
dimiliki ibu, pekerjaan dan pendapatan keluarga Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan
serta kebiasaan individu dan lingkungan dalam Karbohidrat. Prosiding Widyakarya Nasional
mengonsumsi makanan (Notoatmodjo, 2010). Pangan dan Gizi VIII. Jakarta.
H a r d i n s y a h , S i r e g a r, P. , S a n t o s o , B . I . ,
Hasil penelitian menyatakan mengubah asupan
Pardede, S.O. (2011). Air Bagi Kesehatan.
makanan dengan diet tinggi serat dikombinasikan
Jakarta: Centra Communications.
dengan minum banyak air dapat mengoptimalkan
Muawanah dan Triska Susila Nindya., Hubungan Asupan Serat dan Cairan… 105

Kant, A.K., Graubard, B.I. (2010). Contributors of Potter, P.A and Perry, A.G. (2006). Buku Ajar
Water Intake in US Children and Adolescents: Fundamental: Konsep, Proses dan Praktik.
Assosiations with Dietary and Meal Jakarta: EGC.
Characterisstics-National Health and nutrition Popkin, B.M., Lawrence, E.A., George, M.B.,
Examination Survey 2005–2006. Am J Clin Benjamin, C., Balz, F., Walter, C.W. (2006).
Nutr, 92, 887-896. A New Proposed Guidance System for
Kassolik, K., Waldemar, A., Iwona, W., Marcin, B., Beverage Consumption in The United State. Am
Kamila, V., Ewa, J-K., Barbara, N., Donata, K. J Clin Nutr, 83, 529–542.
(2015). The Effectiveness of Massage Based Purwaka, B.T., Prasetya, B., Fitriana, D. (2014).
on The Tensegrity Principle Compared with Hubungan Antara Pola Nutrisi Serat dan asupan
Classical Abdominal Massage Performed Cairan dengan Kejadian Konstipasi pada Ibu
on Pattient with Constipation. Archives of Hamil di Puskesmas Jagir Surabaya. Laporan
Gerontology and Geriatrics, 61, 202–211. Penelitian. Departemen/SMF Obstetri dan
Kusharto, C.M. (2006). Serat Makanan dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.
Peranannya bagi Kesehatan. Jurnal Gizi dan Sari, A.E. (2011). Hubungan Pola Makan Berserat
Pangan, 1(2), 45–54. dengan Kejadian Konstipasi di Rumah Sakit haji
Kuswardinah, A. (2007). Ilmu Kesejahteraan Adam Malik. (Skripsi, Universitas Sumatera
Keluarga. Semarang: UNNES Press. Utara, Medan)
Notoatmojo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Turawa, E.B., Musekiwa, A., Rohwer, A.C. (2015).
Jakarta: Rineka Cipta. Interventions For Preventing Post Partum
Paan, A., Vasanti, S.M., Mathias, B.S., Joann, E.M., Constipation. PubMed Cochrane Database Syst
Water, C.W., Frank, B.H. (2012). Plan Water Rev, 18(9). doi: 10.1002/14651858.CD011625.
Intake and Risk of Type 2 Diabetes In Young pub2
and Middle aged Women. Am J Clin Nutr, 95, Trottier, M., Erebara, A. and Bozzo, P. (2012).
1454–1460. Treating Constipation During Pregnancy. Can
Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Fam Physician, 58(8), 836–838.
(2013). Konsensus Nasional Kecukupan Asupan Uliyah, M., and Ahmad, H. (2008). Keterampilan
Air pada Ibu Hamil, Melahirkan dan Menyusui. Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta:
Medan. Salemba Medika.

You might also like