Professional Documents
Culture Documents
Rita E. Rusli
1
PENDAHULUAN
HIV : - Human Immunodeficiency Virus
- Virus RNA
- Retrovirus subgroup lentivirus
McFarland EJ: Human Immunodeficiency Virus Infection. Dalam : Hay WJ, Levin MJ,
Sondheimer JM, dkk penyunting. Current diagnosis & treatment in pediatrics
2
Epidemiologi
Afrika terutama sub-
sub-Sahara: 40% populasi
3
Epidemiologi
Indonesia :
> 6.500.000 wanita potensial infeksi
> 24.000 wanita usia produktif : HIV (+)
> 9.000 wanita hamil HIV (+) / tahun > 30%
bayi HIV (+) → PMTCT
4
Epidemiologi
RSCM :
- Januari 2003-
2003-Desember 2005 : 85 anak
HIV, 13 orang (15,2%) meninggal.
- 2002 – Desember 2006 : 74 pasangan ibu
bayi yang terdata lengkap
Divisi Alergi-
Alergi-Imunologi Dep.IKA RS HAM 2004 –
Juni 2007 : HIV/AIDS vertikal pada balita
tercatat 14 kasus
5
Menurut Golongan umur, 2006
180 180
160
141
.
140
120
100
85
80 72
60
40
26 26
15
20 11 9
3 1 4 6 6 4
0
<1 Th 1-4 th 5-9 th 10-19 th 20-29th 30-39th 40-49th >50th t.diket
HIV AIDS
7
Siklus hidup
8
Siklus Hidup HIV
Virus bebas mengikatkan diri pada sel
menembus sel dan mengosongkan isinya dalam
sel (menginfeksikan sel).
Kode genetik HIV (RNA) diubah menjadi DNA
oleh enzim reverse transcriptase.
DNA HIV disatukan pada DNA sel yang
terinfeksi oleh enzim integrase.
Waktu sel yang terinfeksi menggandakan diri,
DNA HIV diaktifkan, dan membuat bahan
baku untuk virus baru.
9
Siklus Hidup HIV
Kumpulan-kumpulan bahan untuk membuat
Kumpulan-
virus baru dikumpulkan.
Virus yang belum matang mendesak ke luar sel
yang terinfeksi dengan proses yang disebut
‘budding (tonjolan)’.
Virus yang belum matang melepaskan diri dari
sel yang terinfeksi.
Virus baru menjadi matang: bahan baku
dipotong oleh enzim protease dan dirakit
menjadi virus yang siap bekerja.
10
Patogenesis
Deplesi dan disfungsi sel CD4
Transfusi darah
13
Cara penularan
14
Transmisi vertikal dan PMTCT
Parents risks
30
25
20
30
15 Mother ivdu
Mother mps
10 No risk
10
5 12
3 5
0 1
Father Father Unknown Adopted
IVDU MPS
Department of Child Health, RSCM 15
Suami
Tertular
HIV !
Seks tanpa
Penasun/IDU
kondom dengan (jarum tak steril, pakai
perempuan lain
bergantian)
(PSK)
Istri
Hubungan seks
Tertular tanpa
kondom
Bayi berisiko
HIV ! dengan
istri
Istri hamil dengan
16
HIV/AIDS
PMTCT (Prevention Mother To Child HIV Transmission)
Komprehensif
Pemberian obat
antiretroviral Persalinan yang
aman
Layanan konseling dan test 2 3
HIV secara sukarela (VCT)
BENTUK INTERVENSI
1
4
5 Konseling dan pemberian
Pelayanan kesehatan
ibu dan anak yang makanan bayi
komprehensif 21
KONSELING DAN TES HIV
SECARA SUKARELA (VCT)
Sukarela
1
Rahasia 2
3 SYARAT
Adanya
konseling 4 TES
sebelum DARAH
dan
sesudah tes
Adanya persetujuan tertulis
(Informed Consent)
Satu-satunya cara untuk mengetahui status HIV melalui tes darah 22
Transmisi Vertikal HIV
Tanpa intervensi 25-
25-45%
Risiko 5-
5-10% Risiko 10
10--20% Risiko 10
10--15%
Intrauterin Intrapartum Pasca persalinan
Intervensi/PMTCT 2%
African Network for the Care of Children Affected by AIDS (ANECA), 2004
Pedoman Nasional PMTCT 2006
23
Faktor Risiko Penularan
Selama Kehamilan:
> Viral load ibu yang tinggi (infeksi baru /
AIDS lanjut)
> Infeksi plasenta (virus, bakteri, parasit)
> Infeksi menular seksual
24
Faktor Risiko Penularan
Selama Persalinan:
Viral load ibu tinggi
Pecah ketuban dini (lebih 4 jam)
Persalinan yang invasif
Chorioamnionitis
25
Faktor Risiko Penularan
Selama Menyusui:
Viral load ibu tinggi
Durasi menyusui yang lama
Makanan campuran pada tahap awal
Mastitis / abses pada payudara
Status gizi yang buruk
Penyakit mulut pada bayi
26
Diagnosis
Pada bayi :
- identifikasi wanita usia subur/hamil yang
berisiko
- serologis (tidak bisa untuk usia < 18 bln)
- uji virologik (PCR / kultur HIV)
HIV)
- antigen virus p24 (sensitivitas rendah,
rendah,
positif palsu tinggi
Pada anak :
- serologis
- virologik
- AIDS defining illness
27
Diagnosis
AIDS defining illness
Failure to thrive
Prolonged diarhea
Prolonged fever
Oral candidiasis
Pulmonary tuberculosis
Pneumonia
28
Diagnosis
29
Diagnosis
1. No evidence of ≥1500 (≥
(≥25 %) ≥1000 (≥
(≥25 %) ≥500 (≥
(≥25 %)
suppresion
30
Kemoprofilaksis bayi
Untuk semua bayi lahir dari ibu HIV (+)
ZDV mulai hari pertama (umur 12 jam) selama 6 minggu
NVP 1x dalam masa 48-72 jam pertama
Dosis zidovudin
Bayi cukup bulan: 2 mg/kgBB 4x/h
Bayi prematur (<34 mgg): 1,5 mg/kgBB 2x/hari
selama 2 minggu, kemudian 2 mg/kgBB 3x/hari
Dosis nevirapin: 2 mg/kgBB
31
Cumulative Probability of HIV among 549
Children Born to HIV+ Women
45
40
35
30
25 Mix-feeding
20
15 ASI eksklusif
10
Susu formula
5
0
o
o
o
o
ks
th
m
m
m
w
ir
12
15
B
6
6
Feasible
(mudah dilakukan) Affordable
(terjangkau)
Acceptable AFASS
(mudah diterima)
Sustainable
(berkelanjutan)
Safe
(aman penggunaanya)
WHO/UNICEF/UNAIDS RECOMENDATION
33
Imunisasi
Asymptomatic Symptomatic
Vaccine HIV HIV
Infection Infection
BCG Yes No
DPT Yes Yes
OPV Yes No
Measles Yes Yes
Hepatitis B Yes Yes
Yellow Fever Yes No
Tetanus Toxoid Yes Yes
Rekomendasi ACIP; MMWR;No 42: RR-4
34
Infeksi oportunistik
Tuberkulosis
Pneumocystis carinii Pneumonia (PCP)
Lymphoid Interstitial Pneumonitis (LIP)
Kandidosis oral dan esofagus
Infeksi Cryptococcus
Toxoplasmosis
Cryptosporidiasis--Microsporidiasis
Cryptosporidiasis
CMV
35
Infeksi oportunistik
Rekomendasi WHO/UNAIDS:
Kotrimoksazol 4-5 mg/kgBB/hari satu hari
Sekali mulai usia 6 minggu – 6 bulan
PCP : Terapi
Anak > 2 bulan: kotrimoksasol (TMP) 15-
15-
20mg/kgBB/hari dibagi 3-3-4 dosis selama 21
hari (IV-
(IV-oral)
37
Infeksi oportunistik
38
Terapi antiretrovirus
Terapi IO
Psikososek ARV
CD4+ T-Cell
2. Non
Non-
-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI):
Obat ini juga mengganggu proses penciptaan DNA virus dari
RNA, dengan mengikat pada enzim reverse transcriptase dan
menghalangi kegiatannya.
42
Terapi antiretrovirus
43
Terapi antiretrovirus
Memulai ARV
44
Terapi antiretrovirus
Memulai ARV
Bila CD4 tersedia tanpa VL :
45
Terapi antiretrovirus
Memulai ARV..............
TUJUAN UTAMA :
48
Kriteria gagal terapi
49
Pemantauan ARV
Setiap 2 minggu 2 X, selanjutnya bulanan
50
Immune Reconstitution
Inflammatory Syndrome (IRIS)
51
Tatalaksana IRIS
52
PENUTUP
53
Terapi antiretrovirus
Indikasi ARV
Stadium 4 WHO
– Semua diberi ARV
Stadium 3
– Umur < 1 tahun, semua diberi ARV
– Umur > 1 tahun, diobati semua kecuali yg
terkena TBC, LIP, trombopenia dan Oral Hairy
Leukoplakia, menurut hasil CD4
Stadium 2
– Bergantung nilai CD4 (atau TLC)
Stadium 1
– Tidak diberi ARV, kecuali bila CD4 sangat
rendah 54
Penggantian ke lini kedua
Bukan karena tidak patuh berobat
Bukan emergency
Selama belum diganti, ARV rejimen yang
lama tetap diminum (tetap ada aktivitas
antiHIV)
Anak mendapat profilaksis infeksi yg
cukup
55
Kandidosis oral dan esofagus
Kandidosis oral
– lapisan putih kekuningan di atas mukosa
yang normal atau kemerahan, mudah
dilepas
Kandidosis esofagus
– Nyeri menelan atau muntah, menolak
makan, liur berlebihan, menangis saat
makan, nyeri retrosternal
56
Kandidosis oral
Nystatin 400.000-
400.000-600.000 U 5 X sehari, 7
– 14 hari
Atau
Flukonazol oral 3-
3-6 mg/kg 1 X sehari, 7 –
14 hari
57
F R
D PC
P
58
Menegakkan diagnosis presumptif HIV pada bayi dan anak
< 18 bulan dan terdapat tanda/gejala HIV yang berat
59