You are on page 1of 13

BAB IV

Flow Process Chart & Operation Process Chart

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pada sebuah industri, tentunya tidak akan lepas dari sistem industri
yang meliputi input, proses, serta output. Proses produksi merupakan
salah satu hal yang penting demi kelancaran kegiatan suatu industri.
Pada tahap ini dilakukan penambahan nilai suatu barang input untuk
menhasilkan output produk yang berharga lebih. Hal ini bertujuan agar
dapat mendatangkan keuntungan yang lebih bagi industri tersebut.

Proses produksi ini terdiri dari beberapa langkah-langkah yang


harus dilakukan.Oleh karena itu setiap langkah dari proses produksi
harus perlu diperhatikan, mengingat berkaitannya dengan operasi yang
efektif dan efisien selama proses produksi, Suatu industri perlu
merancang peta kerja yang dapat menggambarkan kegiatan kerja
proses produksi tersebut secara sistematis. Selain untuk kepentingan
produksi dapat juga sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk
memperbaiki suatu tata letak industri secara langsung dan perbaikan
terhadap metode kerja yang erat kaitannya dengan tata letak. Dengan
perbaikan metode kerja, maka diperlukan juga perbaikan tata letak
yang mengikuti adanya perubahan metode kerja. Perbaikan tersebut
dapat meningkatkan produktivitas suatu industri dan meminimalisasi
cost untuk produksi lebih lanjut.

Peta kerja digunakan dalam industri untuk menciptakan suatu


aliran produksi yang lancar, mengurangi adanya backtracking, selain
itu dapat memperbaiki suatu metode kerja sehingga dapat digunakan
untuk perbaikan pabrik melalui aliran proses-proses operasi
manufacturing komponen yang ada. Peta kerja meliputi Peta Proses
Operasi (OPC), Peta Aliran Proses (FPC).

2. Tujuan Praktikum
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian proses kerja dalam
peta kerja
Tujuan Khusus :
a. Diaharapkan praktikan dapat mengidentifikasi setiap proses kerja
ke dalam simbol-simbol standard dari ASME (American Society of
Mechanical Engineering)
b. Diharapkan praktikan mampu menggambarkan Peta Aliran Proses
(Flow Process Chart) dan Peta Proses Operasi (Operation Process
Chart)

B. Landasan Teori
1. Pengertian Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)
Peta aliran Proses adalah suatu peta yang akan menggambarkan
semua aktifitas, baik aktifitas produktif maupun tidak produktif yang
terlibat dalam proses pelaksanaan kerja. Metode penggambaran hampir
sama dengan peta proses operasi (Operation Process Chart) hanya saja
disini akan jauh lebih detail dan lengkap. Tidak seperti peta proses
operasi yang menggambarkan aktifitas yang produktif (kegiatan
operasi dan inspeksi), maka peta aliran proses (Flow Process Chart)
juga akan menggambarkan aktifitas aktifitas yang tidak produktif
seperti transportasi (Material Handling), delay, dan penyimpanan.
Cara penggambarannya akan menggunakan semua simbol ASME.
Demikian pula penggambaran akan dilaksanakan secara vertikal dari
atas ke bawah.
Flow process chart dapat dilihat dari sebuah contoh berikut :

Sumber: Google.com

Gambar 1.1. Peta Aliran Proses

2. Pengertian Peta Proses operasi (Operation Process Chart)


Peta proses operasi yang seringkali disingkat peta operasi adalah
peta kerja yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi
menjadi elemen elemen secara detail. Teknik ini terutama untuk
melihat operasi mandiri dari tiap komponen atau rakitan. Peta ini akan
memberikan gambaran yang lebih cermat tentang pola aliran produksi
dibandingkan dengan peta rakitan karena peta ini menambahkan data
kuantitatif pertama pada usulan perencanaan aliran.
Sumber: Google.com

Gambar 1.2. Peta Proses Operasi

Peta proses operasi dapat dilihat pada Gambar 1.1 memperluas


peta rakitan dengan menambahkan setiap operasi ke dalam gambaran
grafis dari pola aliran pertama yang telah dikembangkan. Peta proses
operasi adalah salah satu teknik yang paling berguna dalam
perencanaan produksi. Kenyataannya, peta ini adalah diagram tentang
proses, dan telah digunakan dalam berbagai cara sebagai alat
perencanaan dan pengendalian. Dengan tambahan data lain, peta ini
dapat digunakan sebagai alat manajemen.
Beberapa keuntungan dan kegunaan dari peta proses operasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengkombinasikan lintasan peoduksi dan peta rakitan sehingga
memberikan informasi yang lebih lengkap.
2. Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen.
3. Menunjukkan urutan operasi pada tiap komponen.
4. Menunjukkan urutan fabrikasi dan rakitan dari tiap komponen.
5. Menunjukkan kerumitan nisbi dari fabrikasi tiap komponen.
6. Menunjukkan hubungan antar kelompok.
7. Menunjukkan panjang nisbi dari lintas fabrikasi dan ruang yang
dibutuhkannya.
8. Menunjukkan titik tempat komponen memasuki proses.
9. Menunjukkan tingkat kebutuhan sebuah rakitan-bagian.
10. Membedakan antara komponen yang dibuat dan yang dibeli.
11. Membantu perencanaan tempat kerja mandiri.
12. Menunjukkan jumlah pekerja yang dibutuhkan.
13. Menunjukkan secara nisbi konsentrasi mesin, peralatan dan
pekerja.
14. Menunjukkan sifat pola aliran bahan.
15. Menunjukkan sifat masalah penanganan bahan.
16. Menunjukkan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam
aliran produksi.
17. Mencatat proses pembuatan untuk diperlihatkan pada yang lain.

3. Macam-macam Peta Aliran Proses


Secara terperinci dapat dikatakan bahwa peta aliran proses pada
umumnya terbagi dalam dua tipe, yaitu :
a. Peta aliran proses tipe bahan ialah suatu peta yang menggambarkan
kejadian yang dialami bahan dalam suatu proses atau prosedur
operasi.
b. Peta aliran proses tipe oranng padadibagi menjadi dua,yaitu :
1. Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja
seorang operator
2. Peta aliran kerja yang menggambarkan sekelompok manusia
Tabel 1.1 Lambang-lambang ASME

Sumber: Google.com

Adapun penggambaran dalam setiap tipe kegiatan diberi simbol


berbeda sebagai berikut:
1. Operasi
Suatu operasi terjadi jika sebuah objek diubah sifat fisik atau sifat
kimianya, atau diubah untuk operasi yang lain, pengangkutan,
pemeriksaaan atau penyimpanan. Suatu operasi dapat juga terjadi jika
informasi diberikan atau diterima, atau jika perencanaan atau
perhitungan dilakukan. Lambang operasi juga digunakan untuk
menunjukkan orang yang sedang bekerja. Icon operasi dapat dilihat
seperti Gambar 1.3.

Sumber: Microsoft Office Visio 2010


Gambar 1.3. Simbol Operasi
2. Pengangkutan/Transportasi
Suatu pengangkutan terjadi jika sebuah objek dipindahkan dari satu
tempat ketempat yang lain, kecuali jika perpindahan ini merupakan
bagian dari operasi atau disebabkan oleh operator pada sebuah tempat
kerja selama suatu operasi atau pemeriksaan. Icon pengangkutan dapat
dilihat seperti Gambar 1.4.

Sumber: Microsoft Office Visio 2010


Gambar 1.4. Simbol Pengangkutan

3. Pemeriksaan
Sebuah pemeriksaan terjadi jika suatu objek diuji atau diperiksa
untuk pencirian atau untuk pemeriksaan mutu atau jumlah sesuai sifat-
sifatnya. Icon pemeriksaan dapat dilihat seperti Gambar 1.5.

Sumber: Microsoft Office Visio 2010


Gambar 1.5. Simbol Pemeriksaan

4. Keterlambatan/Delay
Hal ini terjadi pada suatu objek jika keadaan tidak mengijinkan
atau sifat proses yang menuntut pelaksanaan kegiatan selanjutnya tidak
boleh segera. Icon keterlambatan dapat dilihat seperti Gambar 1.6.
Sumber: Microsoft Office Visio 2010
Gambar 1.6. Simbol Keterlambatan/Delay

5. Penyimpanan
Sebuah penyimpanan terjadi jika sebuah obyek disimpan dan juga
dari pemindahan yang tidak dibenarkan. Icon penyimpanan dapat
dilihat seperti Gambar 1.7.

Sumber: Microsoft Office Visio 2010


Gambar 1.7. Simbol Penyimpanan

6. Kegiatan Gabungan
Jika diinginkan untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan baik kebersamaan maupun operator yang sama pada satu
tempat kerja yang sama, ambing untuk kegiatan-kegiatan seperti itu
digabungkan seperti yang ditunjukkan dengan lingkaran dalam kubus
menunjukkan gabungan antara operasi dan pemeriksaan. Icon kegiatan
hubungan dapat dilihat seperti Gambar 1.8.

Sumber: Microsoft Office Visio 2010


Gambar 1.8. Simbol Kegiatan Gabungan
C. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Analisa Peta Proses Operasi
PETA PROSES OPERASI
Nama Obyek : Pembuatan Cerutu
Nomor Peta : 01
Dipetakan Oleh : Kelompok J-8
Tanggal Dipetakan : 27 April 2018

Plastik Lem Pembungk us 2 Pembungk us 1 Tembakau

3 3 3
S-3 Gudang S-2 Gudang S-1 Gudang
penyimpanan penyimpanan penyimpanan

3 3 2
Memotong Memotong Memilih dan
O-6 daun O-3 daun OI-1
menyortir daun

2
2 5
Memeriksa Memeriksa Mencuci daun
I-6 I-3 daun O-1
daun

Memeriksa
I-1
daun

O-2 Mencacah
daun

2
Memeriksa
I-2
hasil cacahan

4
Melinting
O-4 rokok ke 1

1
Memeriksa
I-4 rokok

2
Memotong
O-5
rokok

Memeriksa
I-5
rokok

5
Melinring
O-7 rokok ke 2

1
Mengelem
O-8 bagian rokok

Memeriksa
I-7
rokok

3
Membungkus
O-9 rokok

1
Memeriksa
I-8 rokok

S-4 Menyimpan
rokok

Sumber : Hasil Praktikum

Gambar 1.8. Hasil Data Praktikum


Pembahasan :
Dari data gambar Operation Process Chart diatas dapat di ketahui
bahwa dalam pembuatan cerutu proses produksi yang dilakukan yaitu
melalui 9 proses operasi dengan waktu 30’, 8 pengecekan dengan
waktu 13’, 4 kali penyimpanan dengan waktu 2’ dan 1 kali assembly
dengan waktu 9’.Adapun total waktu yang dibutuhkan dalam
pembuatan cerutu adalah 54’

2. Hasil Analisa Peta Aliran Proses


Sumber : Hasil Praktikum

Gambar 1.9. Hasil Data Praktikum


Pembahasan :
Dari data gambar Flow Process Chart dapat di ketahui bahwa
dalam pembuatan cerutu proses produksi yang dilakukan yaitu
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa Flow Process Chart & Operation Process chart adalah :
a. Simbol – simbol standar dari ASME mengindentifikasikan
berbagai proses kerja sehingga memudahkan pekerja memahami
atau mengetahui proses kerja yang benar.
b. Dari Flow Process Chart menggambarkan semua aktifitas, baik
aktifitas produktif maupun tidak produktif yang terlibat dalam
proses pelaksanaan kerja. Sedangkan Operation Process chart
menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi menjadi
elemen elemen secara detail namun khusus di operasi mandiri dari
tiap komponen atau rakitan.

2. Saran
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksankan, maka terdapat
bebarapa saran yang perlu perhatikan yaitu :
a. Pratikan harus lebih menguasai materi yang akan disampaikan.
b. Praktikan harus lebih disiplin saat praktikum agar tidak
mengganggu jalanya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja IST AKPRIND Yogyakarta


https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/37684217/. Diakses 24 April
2018 pada jam 21:20.

You might also like