You are on page 1of 9

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

NY “KM” USIA 39 TAHUN P2002 AKSEPTOR KB IMPLAN JENIS


INDOPLAN

Tanggal/ Bulan/ Tahun : 03/Juni/2014

Pukul : 10.00 wita

No RM : 025406

i. DATA SUBJEKTIF
ii. Identitas
Ibu Suami

Nama : Ny “KM” Tn “PA”

Umur : 39 Tahun 40
Tahun

Agama : Hindu Hindu

Suku/ bangsa : Bali/ Indonesia Bali/


Indonesia
Pendidikan : SD SD

Pekerjaan : Swasta Swasta

Alamat : Bebandem, Kayu Putih, Karangasem

No. Telp : – –

ii. Alasan Datang


Ibu datang ke Ruang Poli KB RSUD Karangasem tanggal 03 Juni
2014 pukul 10.00 WITA untuk mengganti KB IUD dengan KB implan.

iii. Keluhan Utama


Ibu tidak ada keluhan dalam penggunaan KB IUD, namun sejak 2
minggu yang lalu ibu mengeluh keluar darah dan merasa nyeri
setelah melakukan hubungan seksual dengan suami dan ibu ingin
mengganti KB IUD dengan KB implant.

iv. Riwayat menstruasi


Ibu mengatakan menstruasi pertama pada umur 15 tahun. Ibu
mengatakan sebelum menggunakan alat kontrasepsi siklus haid
teratur setiap 30 hari, lama haid 3 hari, ganti pembalut ±3 kali sehari.
Ibu tidak pernah mengalami gangguan haid, dan tidak pernah
mengalami keputihan.

v. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan status perkawinan sah, ibu menikah umur 29 tahun,
suami umur 30 tahun, lama menikah 10 tahun.

vi. Riwayat obstetri


Ibu mengatakan jumlah anak hidup 2 orang dengan jenis kelamin
laki-laki, dan umur anak terkecil 3 tahun. Saat ini ibu tidak sedang
menyusui.

vii. Riwayat genekologi


Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat infertilitas, mioma/ kista,
kanker, kelainan menstruasi, infeksi kandungan, dll.

viii. Riwayat KB
Ibu mengatakan setalah melahirkan anak ke- 2 ibu memakai alat
kontrasepsi jenis IUD, lama pemakaian 3 tahun. Sebelumnya ibu
tidak ada keluhan dengan penggunaan KB IUD, namun sejak 2
minggu yang lalu ibu mengalami perdarahan dan merasa nyeri
setelah berhubungan seksual. Ibu ingin mengganti KB jenis IUD
dengan KB implant dengan alasan merasa terganggu dengan efek
samping yang ditimbulkan oleh pemakaian KB IUD.

ix. Riwayat penyakit ibu


Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit Hipertensi, ibu
mengatakan tidak pernah mengalami riwayat penyakit DM, Jantung,
TBC, Hepatitis, Asma, Vertigo, PMS, dan tidak ada riwayat alergi.

i. Bio, psiko, sosial dan spiritual


ii. Biologis
Bernapas : Ibu mengatakan baik sebelum atau
sesudah menggunakan alat kontrasepsi tidak pernah mengalami
gangguan dalam bernapas.

Nutrisi : Ibu mengatakan baik sebelum dan


sesudah menggunakan alat kontrasepsi tidak ada perubahan pola
makan dan minum. Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan
menu seimbang yaitu nasi, sayur, lauk pauk, dengan porsi sedang.
Ibu mengatakan minum ±8 gelas sehari. Ibu makan dan minum tanpa
keluhan. Ibu tidak ada pantangan makanan.

Eliminasi : Ibu mengatakan baik sebelum dan


sesudah menggunakan alat kontrasepsi tidak ada perubahan pola
eliminasi. Ibu mengatakan BAK 4-5 kali sehari, warna kuning jernih.
Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi padat. Ibu BAK dan
BAB tanpa keluhan.

Istirahat : Ibu baik sebelum atau sesudah


menggunakan alat kontrasepsi tidak mengalami peruhanan pola
tidur dan istirahat. Ibu mengatakan tidur ±7 jam, tidur siang ±1 jam.
Ibu tidur dan istirahat tanpa keluhan.

Aktifitas : Ibu mengatakan sebelum menggunakan


alat kontrasepsi mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri dan
bekerja seperti biasa. Sesudah menggunakan alat kontrasepsi ibu
tidak ada gangguan dalam melakukan aktivitas bekerja dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Hubungan seksual : Ibu mengatakan selama menggunakan


alat kontrasepsi jenis IUD bisa menerima dan mendukung.
Sebelumnya tidak ada keluhan dalam melakukan hubungan seksual,
namun sejak 2 minggu yang lalu ibu mengeluh merasa nyeri dan
mengalami perdarahan setelah melakukan hubungan seksual.

i. Psikologis
Ibu mengatakan tujuan dari pemakaian alat kontrasepsi adalah untuk
menghentikan kehamilan. Ibu mengatakan siap untuk pemasangan
kontrasepsi jenis Implan dan sudah mendapat persetujuan dari
suami.

i. Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga harmonis. Suami
dan keluarga mendukung secara penuh keputusan ibu dalam ber-
KB. Ibu mengatakan dalam mengambil keputusan diambil secara
bersama. Tidak ada budaya setempat yang menghambat ibu dalam
pemakaian alat kontrasepsi.

i. Spiritual
Ibu mengatakan tidak ada larangan agama untuk pemakaian alat
kontrasepsi.

i. Pengetahuan yang belum diketahui sehubungan dengan Kontrasepsi


yang dipilih
Ibu mengatakan belum mengetahui keuntungan, kelemahan, efek
samping serta cara mengatasi efek samping alat kontrasepsi jenis
implan. Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang sex hygiene.

ii. Hasil konseling awal dan informed consent untuk pemeriksaan lanjut
Ibu mengatakan setuju untuk memasang kontrasepsi jenis implan
dengan alasan ingin menghentikan kehamilan.

i. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis


BB : 51 kg TB : 155 cm

TD : 110/70 mmHg S : 37º C

N : 80 X/ menit Res : 21 X/ menit

i. Pemeriksaan fisik
 Kepala :Tidak ada kelainan, rambut bersih, warna hitam, tidak rontok,
penyebaran merata.
 Wajah : Tidak ada kelainan, ada acne/ jerawat, tidak ada cloasma,
tidak pucat, tidak oedema.
 Mata : Tidak ada kelainan, sklera putih, konjungtiva merah muda,
tidak ada palpebra oedema.
 Bibir : Tidak ada kelaian, mukosa bibir lembab, warna merah muda.
 Dada dan aksila : Tidak ada kelainan, bentuk payudara simetris, tidak
ada retraksi putting susu, tidak ada benjolan patologis, tidak ada
pengeluaran cairan patologis, tidak ada nyeri tekan.
 Abdomen : Tidak ada kelainan, tidak ada bekas operasi, tidak ada
benjolan patologis, tidak distensi, tidak ada pembesaran hati, tidak ada
pembesaran limfe, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
kelenjar inguinalis.
 Vulva : Tidak ada kelainan, bersih, tidak ada pengeluaran, tidak ada
nyeri, tidak ada bengkak, tidak merah, tidak ada ulkus, tidak ada
kondiloma.
 Anus : Tidak ada kelainan, tidak ada hemoroid.
 Ekstremitas : Tidak ada kelainan, tidak ada oedema, tidak ada varises,
kuku tidak pucat dan tidak biru.
ii. Pemeriksaan khusus IUD
iii. Inspikulo
Vagina : tidak ada septum, tidak ada vistel.

Porsio : tidak ada erosi, tidak rapuh, tidak kaku, warna merah
muda.

Serviks : tidak ada pengeluaran, tidak ada polip.


i. Pemeriksaan bimanual
Tidak ada nyeri goyang porsio/ serviks, tidak ada nyeri tekan supra
simpisis, tidak ada tonjolan kavum douglas. Posisi uterus ante fleksi.

i. Panjang uterus : 7 cm.


ii. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

iv. Hasil konseling lanjutan dan informed consent untuk intervensi


Ibu setuju untuk dilakukan pemasangan alat kontrasepsi jenis
implan. Kesepakatan kunjungan ulang kembali segera jika ibu
merasakan efek samping yang mengganggu akibat pemasangan
implant untuk datang kembali ke poli KB atau ke petugas kesehatan
terdekat.
i. ANALISIS
NY “KM” USIA 39 TAHUN P2002 AKSEPTOR KB IMPLAN JENIS
INDOPLAN

Masalah : Ibu belum mengetahui tentang keuntungan,


kerugian, efek samping dan cara mengatasi efek samping dari
pemasangan alat kontrasepsi jenis implan.

Kebutuhan : Pemberian informasi tentang keuntungan,


kerungian, efek samping, dan cara mengatasi efek samping pada
penggunaan alat kontrasepsi jenis implan

i. PENATALAKSANAAN
ii. Melakukan informed consent dan informed coise serta konseling
tentang pemasangan KB implant, ibu setuju dan mengerti dengan
informasi yang dijelaskan.
iii. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan, ibu mengerti dengan informasi yang diberikan.
iv. Mempersiapkan ibu serta memberi tahu langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam pemasangan implan, ibu sudah siap untuk
pemasangan alat kontrasepsi implan dan ibu mengerti dengan
langkah-langkah yang sudah dijelaskan.
v. Persiapan pemasangan :
 M`empersilahkan pasien untuk mencuci seluruh lengan dengan sabun
dan air yang mengalir serta membilas hingga bersih agar tidak ada sisa
sabun, pasien telah mencuci tangannya.
 Persilahkan pasien untuk berbaring dan meletakkkan tangan yang
lebih jarang digunakan bekerja (misalnya tangan kiri) lebih dekat
dengan bidan
 Tutup atau beri alas tempat tidur pasien dengan kain bersih
 Tentukan tempat pemasangan yang optimal kira-kira 8cm atau
setelapak tangan diatas lipatan siku, tempat pemasangan sudah
dientukan.
 Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh
alat-alat di dalamnya
 Buka dengan hati-hati kemasan sachet steril susuk KB II tiga tahunan,
keluarkan trokar, alat pendorong dan scapel, persiapan pemasangan
implant telah dilakukan.
v. Tindakan sebelum pemasangan :
 Cuci tangan dengan menggunakan sabun pada air mengalir ,
keringkan dengan kain bersih
 Pakai sarung tangan steril atau di disinfeksi tingkat tinggi (DTT),
ganti sarung tangan untuk setiap pasien untuk mencegah konaminasi
silang.
 Atur alat dan bahan hingga mudah dicapai
 Persiapkan tempat insisi yang akan diusap dengan larutan antiseptic
 Gunakan kain penutup yang berlubang untuk menutupi lengan
 Isi spuit 3ml dengan lidokain, tindakan persiapan sebelum
pemasangan telah dilakukan
vi. Pemasangan implant :
 Memakai sarung tangan steril dan membuka dengan hati-hati
kemasan susuk KB II tiga tahunan
 Memposisikan lengan kiri pasien di pinggir tempat tidur yang sudah
diberi alas dan tentukan daerah pemasangan sekitar 8-10cm di atas
lipatan siku
 Membersihkan tempat yang akan di lakukan insisi kearah luar secara
melingkar sekitar 8-13cm.
 Melakukan penyuntik kanan astesi local dengan menyuntikkan jarum
tepat di bawah kulit tempat insisi, lakukan insisi untuk memastikan
tidak menyuntik pada pembuluh darah. Kemudian menyuntikkan
sedikit obat anastesi untuk membuat gelembung kecil di bawah kulit.
Kemudian tanpa memindahkan jarum, masukkan ke bawah kulit
sekitar 4cm, agar kulit terangkat dari jaringan lunak di bawahnya.
Kemudian tarik jarum pelan-pelan sambil menyuntikkan anastesi di
antara tempat untuk memasang implant. Pastikan anastesi dilakukan
di bawah kulit agar tidak terasa sakit pada saat pemasangan.
 Pegang scalpel dengan sudut 45°, buat insisi dangkal hanya sekedar
menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjng dan terlalu
dalam. Buat insisi kira-kira 2-3mm pada kulit tempat suntikkan.
 Tusukkan trokar melalui insisi ke bawah kulit pada lengan atas,
posisikan jarum trokar menghadap ke atas dan perhatikan tanda
batasnya. Sesudah trokar masuk arahkan menelusuri bawah kulit
untuk menjaga pemasangan implant benar-benar di bawah kulit, datar
dan dangkal. Tusukkan sampai tanda batas (warna hitam) dekat
pangkal trokar
 Masukkan pendorong yang ada sayap ditengahnya, posisikan sayap
berada di bawah , kemudian tarik trokar perlahan dan tahan pendorong
sampai sayap pada pendorong masuk tepat pada belahan di pangkal
trokar. Tarik trokar sambil menahan implant yang sudah di bawah
kulit, tahan dengan jari tengah. Trokar ditarik sampai tanda batas
warna hitam dekat dengan ujung jarum trokar sampai implant pertama
pada trokar keluar dari trokar dan berada pada posisi di bawah kulit.
 Arahkan trokar sesuai dengan huruf V, dimana kedua ujungnya
berjarak lebih kurang 1,5cm , dorong trokar sampai batas warna hitam
pada pangkal trokar. Tarik trokar sambil putar pendorong ke kanan
sampai sayap pendorong patah dan terlepas sampai pendorong
mengunci pada pangkal trokar yang ditandai dengan bunyi ‘klik’
sehingga implant kedua seluruhnya telah terlepas dari trokar dan
berada di bawah kulit, pemasangan implant telah dilakukan.
vii. Meraba daerah insisi untuk memastikan kapsul terpasang dengan baik
dan berada jauh dari daerah insisi, implant sudah terpasang dengan
baik.
viii. Menekan tempat insisi menggunakan kasa untuk menghentikan
perdarahan dan menutup luka insisi dengan mengguakan band-aid,
luka insisi sudah di tutup dengan band-aid.
ix. Memberitahu ibu pemasangan selesai, merapikan ibu dan merendam
semua peralatan di dalam larutan klorin 10menit, pasien dan alat telah
di rapikan
x. Memberikan KIE kepada ibu :
 Perawatan pasca pemasangan KB implant yaitu ibu dapat membuka
penutup luka dalam waktu 5 hari dan menyarankan ibu untuk tidak
mengenakan air pada bekas luka terlebih dahulu, ibu mengerti dengan
penjelasan bidan.
 Memberikan terapi obat antibiotika ( amoxcylin : 3 x 500mg ) dan
penghilang rasa sakit ( asam mfenamat : 3 x 500mg) serta
menyarankan ibu untuk minum obat secara teratur, ibu mengerti
dengan cara minum obat dan bersedia minum obat secara teratur.
 Memberitahu ibu jika adanya nanah atau perdarahan pada bekas
insersi (pemasangan), ekspulsi keluarnya batang implan segera
kembali ke tenaga kesehatan terdekat, ibu mengerti dengan informasi
yang dijelaskan.
 Menganjurkan ibu untuk dtang kembali segera jika ada keluhan atau
tanda-tanda yang telah dijelaskan, ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.
 Melakukan pendokumentasian SOAP pada kartu KB serta les Rekam
Medis, pendokumentasian sudah dilakukan

You might also like