Professional Documents
Culture Documents
Setiap tindakan pasti akan memperoleh balasan, maka berbuatlah yang baik. Mengutip Ayat
Alqur’an Surat Al-Isra’ Ayat 7 dengan lugas di katakan jika kalian berbuat baik sesungguhnya kalian
berbuat baik untuk diri sendiri. Pun sebaliknya, jika berbuat keburukan maka keburukan akan
menghancurkan hidup. Demikian suatu yang harus diyakini.
Beragam kebaikan yang dapat dilakukan manusia, kebaikan yang berdampak langsung untuk orang
lain maupun kebaikan yang berdampak langsung untuk diri sendiri. Termasuk salah satunya adalah
menjadi Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH).
Tidak sedikit masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran Para Pendamping Sosial PKH, hal ini
semakin menunjukkan eksistensi Program dan keberhasilan para pendamping untuk menjalin
hubungan baik dengan para KPM. Pendamping Sosial memiliki peran penting dalam mensukseskan
berbagai program yang diluncurkan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Untuk suksesnya berbagai program tersebut para pendamping sosial harus memiliki 5 prinsip dalam
menjalankan tugasnya.
Selain melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh kementerian sosial kepada
seluruh pendamping PKH baiknya para pendamping sosial menerapkan prinsip Penerimaan dan
komunikasi.
Prinsip penerimaan seringkali diterapkan oleh pekerja sosial professional, dengan prinsip ini mereka
menerima klien mereka apa adanya, pekerja sosial mampu menempatkan posisinya di tengah
masyarakat, prinsip ini tidak akan membuat minder atau kaku para klien saat bersama kita. Demikian
halnya dengan prinsip komunikasi yang mampu menangkap pesan dari masyarakat baik secara
verbal maunpun non perbal.
Penrimaan dan Komunikasi adalah dasar terjalinnya koordinasi yang baik antara pendamping, KPM
dan Pemerintah. Banyak kasus yang bisa menjadi pelajaran tanpa komunikasi pekerjaan tidak bisa
terselesaikan dengan baik karena kurangnya koordinasi. Dengan sikap merima, KPM tidak akan
merasa canggung bila bertemu dengan pendampingan.
Prinsip Partisipasi .
Prinsip ini mampu menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dan aktif dalam memberikan
perubahan sikap dan prilaku, dengan prinsip ini masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya
sebuah program diluncurkan. Prinsip ini adalah bagian yang harus dimiliki oleh Pendamping Sosial
untuk membangun kerjasama dalam jangka yang lebih panjang. Penerapan prinsip partisipasi dapat
diterapkan saat pendamping sosial melakukan kegiatan pertemuan peningkatan kemampuan
keluarga (P2K2) yang diwajibkan 1 kali dalam sebulan dengan tujuan berubahnya prilaku dan sikap
KPM dalam memandang pentingya pendidikan anak, kesadaran peningkatan ekonomi dan pentingya
menjaga kesehatan.
Setiap kita memiliki tanggung jawab, terlebih bagi seorang pendamping sosial yang direkrut untuk
mensukseskan sebuah program. Suksesnya program akan terlaksana dengan baik apabila
pendamping sosial sebagai ujung tombak memiliki dan memegang teguh prinsip tanggung jawab.
Bila tidak memiliki prinsip ini kerja yang dilakukan asal asalan. Prinsip ini bisa mendatangkan nilai
plus dalam menjalankan sebuah tugas pengabdian, karena memiliki rasa tanggung jawab terkadang
rela berkurban demi kebaikan orang yang ditolongnya.
Seringkali kita mendengar cerita tetang kegigihan pendamping sosial demi para KPM, dari rumah
kerumah mereka rela menempuh lereng lerang perbukitan dan jalan yang terjal untuk melakukan
verifikasi data, bila tidak memiliki prinsip pantang menyerah mereka tidak akan bertahan lama.
Prinsip Kebersamaan
Kerja kerja pendamping sosial seringkali berbenturan dengan kerja kolektifitas, karenanya
kebersamaan merupakan hal mendasar yang harus mampu diterapkan oleh masing masing individu.
Bila pendamping sosial sudah mengedepankan egonya akan berakibat fatal kepada suatu pekerjaan
dan korbannya adalah KPM itu sendiri. Kebersamaan adalah hal penting dalam lonjakan prestasi,
kerja kerja akan lebih mudah. (Zein)