Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
TAHUN 2018
1
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum.wr.wb
Alhamdulilah hirabbilalamin,dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.
Atas berkat rahmat dan hidayahNya maka dengan ini penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar.
Terselesainya makalah ini berkat kerjasama dari berbagai pihak untuk itu penulisu
capkan terimakasih kepada Ns. AlfiahSafitri, S.Kep, M.Kep selaku dosen pembimbing penulis
serta rekan–rekan yang memberikan masukan dan gagasan tentang makalah yang penulis susun.
penulis menyadari bahwa makalah kami banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik
dari isi maupun sistem penulisan,maka dari itu penulis mohon maaf dan mengucapkan terima
kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Semoga
apa yang penulis sajikan pada makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Sumbawa, 2018
penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Insomnia adalah salah satu fenomena umum dalam gangguan pola tidur,Jangka panjang
dapat menyebabkan gejala somatik dan perkembangan penyakit (Siregar, 2011:73). Dari semua
kelompok usia yang ada, masalah insomnia sering terjadi pada usia lanjut. Makin lanjut usia
seseorang, makin banyak terjadi insomnia. Pada usia lebih dari 50 tahun, angka kejadian
insomnia sekitar 30% (Siregar, 2011:75).Prevalensi insomnia di Indonesia sekitar 10%.Artinya
kurang lebih 28 juta dari total 238 juta penduduk Indonesia menderita insomnia.Jumlah ini hanya
mereka yang terdata dalam data statistik.Selain itu, masih banyak jumlah penderita insomnia
yang belum terdeteksi (Siregar, 2011:12).
Insomnia biasanya timbul sebagai gejala suatu gangguan lain yang mendasarinya, seperti
kecemasan dan depresi atau gangguan emosi lain yang terjadi dalam hidup manusia. Oleh karena
tingginya angka insomnia yang dialami lansia di Indonesia kami selaku penulis tertarik untuk
membahas mengenai gangguan insomnia pada lansia di makalah yang berjudul “konsep dan
asuhan keperawatan Pada lansia dengan insomnia” penulis akan membahas lebih jelas mengenai
konsep penyakit insomnia dan asuhan keperawatan insomnia pada lansia
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu memahami :
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP INSOMNIA
2.1 PENGERTIAN
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur yang bisa bersifat
sementara atau persisten (Siregar, 2011:73). Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mencukupi
kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas.Jenis insomnia ada 3 macam yaitu insomnia
inisial atau tidak dapat memulai tidur, insomnia intermitten atau tidak bisa mempertahankan
tidur atau sering terjaga dan insomnia terminal atau bangun secara dini dan tidak dapat tidur
kembali (Potter, 2005).Insomnia merupakan suatu keadaan seseorang yang mengalami sulit
untuk tidur atau sering terbangun di malam hari atau bangun terlalu pagi (Hariana,
2004:46).Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa insomnia merupakan suatu
keadaan dimana seseorang mengalami gangguan tidur berupa kesulitan untuk memulai tidur,
sering terbangun dimalam hari atas sering bangun terlalu pagi yang dapat bersifat sementara atau
persisten.
2.2 ETIOLOGI
1. Faktor psikologis
Beragam faktor psikologis dapat menyebabkan insomnia. Faktor tersebut antara lain rasa
cemas, depresi, ketakutan, berduka, dan stres.Seorang lansia yang ditinggal pasangan dan anak
cenderung memiliki perasaan depresi. Selain itu, gangguan tidur pada lansia dapat disebabkan
oleh berbagai hal seperti berkurangnya aktivitas, pensiun, perubahan pola sosial, atau kematian
pasangan.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan dapat memengaruhi seseorang untuk dapat tidur. Lingkungan yang bising,
cahaya yang terang atau gelap, suhu yang ekstrem, kelembaban lingkungan, dan tatanan yang
tidak familiar bisa mengganggu pola tidur seseorang.
2
4. Asupan nutrisi
Asupan nutrisi bagi lansia juga mempengaruhi timbulnya insomnia, seperti konsumsi
alkohol, kebersihan diri yang tidak terjaga dengan baik, dan konsumsi obat yang memiliki efek
samping gangguan tidur lansia.
5. Ketidaknyamanan fisik
Penurunan fisik dan penyakit yang menghampiri lansia menyebabkan pola tidur terganggu.
Misalnya nyeri, batuk, mual, inkontinensia, permasalahan kardiovaskuler (perawatan paska
operasi jantung), urgensi, penyakit Alzheimer, penyakit degeneratif, penyakit paru. (Joewana,
2006).
2.3 PATOFISIOLOGI
3
2.4 PATHWAY
insomnia
Cemas
Merangsang Sistem
Aktivasi Retikuler
(SAR) untuk
menurunkan
pengeluaran
serotonin
4
2.5 TANDA DAN GEJALA
Menurut Remelda (2008), tanda dan gejala yang timbul dari pasien yang mengalami
insomnia yaitu penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari
dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Insomnia juga bisa dialami dengan berbagai cara:
1. Sulit untuk tidur tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur
(sering bangun)
2. Bangun terlalu awal Kesulitan tidur hanyalah satu dari beberapa gejala insomnia. Gejala yang
dialami waktu siang hari adalah:
a. Resah
b. Mengantuk
c. Sulit berkonsentrasi
d. Sulit mengingat
e. Gampang tersinggung
2.6 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan insomnia ini dapat dibagi
menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Tindakan Keperawatan
a. Kaji efek samping pengobatan pada pola tidur klien.
b. Pantau pola tidur klien dan catat hubungan faktor-faktor fisik (misalnya: apnea saat tidur,
sumbatan jalan nafas, nyeri / ketidaknyamanan, dan sering berkemih).
c. Jelaskan pada klien pentingnya tidur adekuat (selama kehamilan, sakit, stress psikososial).
d. Ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari faktor penyebab (misal : gaya hidup, diet,
aktivitas, dan faktor lingkungan).
e. Ajarkan klien dan kelurga dalam teknik relaksasi (pijat/urut sebelum tidur, mandi air
hangat, minum susu hangat).Menurut Remelda (2008) untuk tindakan keperawatan pada
pasien insomnia dimulai dengan menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai
tempat tidur hanya untuk tidur, dll). Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan
hipnotik (harus konsultasi dengan psikiater).
5
2. Tindakan Medis
Menurut Remelda (2008) untuk tindakan medis pada pasien insomnia yaitu dengan cara
pemberian obat golongan hipnotik-sedatif misalnya : Benzodiazepin (Diazepam, Lorazepam,
Triazolam, Klordiazepoksid) tetapi efek samping dari obat tersebut mengakibatkan Inkoordinsi
motorik, gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguan koordinasi berpikir, mulut kering.
6
B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN INSOMNIA
1. Seorang pasien laki-laki usia 70 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan sulit untuk
tidur,pasien mengatakan membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk tidur,sering terbangun
dimalam hari dan sulit untuk tidur lagi,pasien mengatakan sering mengantuk pada siang hari
dan sulit berkomunikasi, istri mengatakan suaminya sering marah,setelah dilakukan
pengkajian pasien mengatakan sering merasakan cemas karena memikirkan anaknya yang
jauh darinya.pasien juga sering mengonsumsi kopi dimalam hari,pasien terlihat lemas dan
mengantuk pada siang hari,pasien mengatakan tidak tahu cara untuk mengatasi masalah
tidurnya,pasien tidak bisa menjawab saat ditanya masalah apa yang membuatnya susah tidur
,TTV,TD: 100/90,N:105 X/mnt,RR: 24 X/mnt,S: 370C
3.1 PENGKAJIAN
1) DATA BIOGRAFI
Nama : Tn. A L/P
Tempat&tanggal lahir :Sumbawa,22 maret 1948 Gol.Darah:O/A/B/AB
Pendidikan terakhir : SMP
Agama :Islam
Status perkawinan :Menikah
Alamat : Jln.kambing hitam NO.22
Telp :0819167878787
Orang yang dekat dihubungi :NY.M L/P
Hubungan dengan lansia : Istri
Alamat : Jln.kambing hitam NO.22
7
2) RIWAYAT KELUARGA
Genogram :
Keterangan :
3) RIWAYAT PEKERJAAN
1. Pekerjaan saat ini
saat ini pasien bekerja menjaga toko yang dibangun di rumahnya sendiri
2. Pekerjaan sebelumnya
sebelumnya pasien adalah seorang penjual sate keliling
8
4) RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
1. Tipe tempat tinggal : Perumahan
2. Ukuran : 6x4 M
3. Jendela :4
4. Pencahayaan : cukup terang
5. Jumlah kamar :3
6. Jumlah orang yang tinggal dirumah :2
5) RIWAYAT REKREASI
1. Hobi/minat : Mancing
2. Keanggotaan organisasi :-
3. Liburan/perjalanan :belum perna malakukan liburan atau perjalanan jauh
6) STATUS KESEHATAN
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh tidak bisa tidur
2. Riwayat penyakit sekarang
pasien mengatakan tidak bisa tidur,ia membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk
tidur dan sering terbangun tengah malam,dan pagi harinya selalu terlihat lemah dan
mengantuk,pasien sering mengonsumsi kopi dimalam hari,pasien sering mersa cemas
pada anaknya yang breada jauh darinya,sejak 2 minggu yang lalu.
3. Riwayat penyakit 1 atau 5 tahun yang lalu
semala ini pasien tidak menmiliki riwayat penyakit apapun
9
3. Rekreasi
semenjak ditingal menikah oleh anaknya pasien dan istri tidak perna pergi berlibur
atau berekreasi
4. Psikologis
- Emosi : sejak 2 minggu ini pasien sulit diajak komunikasi pasien mudah sekali
marah atau tersingung
5. Indeks katz : (A) Kemandirian dalam hal makan, berpindah tempat, kekamar kecil,
berpakaian dan mandi
8) TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum : Compos metis (CM)
Tingkat kesadaran :15
Skala koma Glasgow :E4V5M6
Tanda-tanda vital : TD :100/90 mmhg,N : 105x/mnt ,S :370C, RR: 24 x/mnt
9) STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
1. Short portebh mental status questionare (SPMSQ) : Kesalahan 4, (Inteletual Ringan)
Skore
No Pertanyaan Jawaban
+ -
10
- 6 Kapan anda lahir ? 22 maret 1948
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
11
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
D. Ketidak puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
12
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu.
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
M. Anoreksia
13
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
PENILAIAN
8 Depresi sedang
3. APGAR keluarga :
Penilaian :
14
1. Selalu : skor 2
2. Kadang-kadang : skor 1
15
ANALISA DATA
SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM
Ds : Cemas Gangguan Pola Tidur
1. Pasien mengatakan sulit
untuk tidur,untuk tidur pasien Merangsang sistem limbik
(pengatur sistem emosi) untuk
membutuhkan waktu sekitar
meningkatkan pengeluaran
40 menit katekolamin
2.Pasien mengatakan sering
terbangun dimalam hari dan Merangsang Sistem Aktivasi
Retikuler (SAR) untuk
sulit untuk tidur lagi
menurunkan pengeluaran
3.pasien mengatakan sering serotonin
mengantuk pada siang hari
Insomnia
dan sulit berkomunikasi
istri pasien mengatakan
Gangguan Pola Tidur
pasien seing marah
4.pasien sering mengonsumsi
kopi dimalam hari, pasien
mengatakan tidak tahu cara
untuk mengatasi masalah
tidurnya
Do :
1. pasien terlihat lemas dan
mengatuk
2. TD: 100/90,N:105
X/mnt,RR: 24 X/mnt,S:
370C
16
Ds : sering merasa cemas Kurang pengetahuan
1. pasien mengatakan tidak
tahu mengapa ia tidak bisa Pasien tidak bisa tidur sering
tidur bangun malam,tidur tidak
puas(insomnia)
Do :
1. pasien terlihat lemas dan Tidak mengerti cara mengatasi
mengatuk gangguan tidur
2. Pasien terlihat binggung
saat ditanya mengapa Kurang pengetahuan
tidak bisa tidur
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas ditandai dengan sulit untuk tidur,sering
terbangun dimalam hari,sering mnegntuk pada siang hari,sulit berkomunikasi,mudah marah
,dan sering merasa cemas.
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan pemahaman klien yang buruk mengenai insomnia
17
3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
18
lingkungan yang nyaman
seperti cahaya yang
cukup dan tidak bising
juga membantu pasien
untuk tidur dengan lebih
tenang.
5. Untuk membuat pasien
mengerti bahwa tidur
yang cukup merupakan
hal yang penting
sehingga pasien akan
mengusahakan cara yang
tepat untuk mengatsi
gangguan tidurnya
2 Setelah dilakukan Teaching : Health 1. Agar pasien dapat
tindakkan keperawatan 1. Bantu pasien mengindari hal-hal
1 x 24 jam pengetahuan mengidentifikasi yang dapat
pasien meningkat penyebab gangguan tidur mempengaruhi
dengan indicator : pada pasien kualitas tidurnya
Knowledge :Health 2. Jelaskan pada pasien 2. Sehingga pasien dapat
1. Pasien memahami mengenai tanda dan gejala mengerti perubahan-
masalah yang dari perubahan yang perubahan yang
dihadapi dihadapi terjadi pada dirinya
2. Pasien mengatakan 3. Diskusikan bersama akibat masalah tidur
tahu cara pasien dan keluarga cara dan dapat menentukan
mengatasi masalah mengatasi masalah tidur tindakkan yang tepat
3. Pasien mampu pasien untuk mengatsinya
menjelaskan 3. Pasien dan keluarga
kembali dapat memahami cara
pemahaman yang untuk menyelesaikan
diberikan masalahnya serta
19
dapat mengatasi dan
memilih bersama
perawat intervensi
atau trapi yang akan
diberikan
20
berrekreassi bersama
keluarga
21
selama 8 jam
22
jauh,pasien dapat mengisi
waktu luang dengan berlibur
ataupun berekreasi bersama
keluarga pasien dapat
melakukan hobi atau hal-hal
yang ia sukai,pasien harus
tenang dan rileks,tidak boleh
teralu stres
23
3.5 EVALUASI
24
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Insomnia merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami gangguan tidur berupa
kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun dimalam hari atas sering bangun terlalu pagi
yang dapat bersifat sementara atau persisten. Insomnia dapat karena factor
psikologis,lingkungan,nutrisi ataupun ketidaknyamanan fisik. Dimana tanda dan gejala dari
insomnia adalah Sulit untuk tidur tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan
untuk tetap tidur (sering bangun),Bangun terlalu awal Kesulitan tidur hanyalah satu dari
beberapa gejala insomnia dan gejala yang dialami waktu siang hari adalah
Resah,Mengantuk,Sulit berkonsentrasi,Sulit mengingat,Gampang tersinggung.
4.2 SARAN
25
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, A. 2002. Gangguan Pola Tidur Pada Kelompok Usia Lanjut Dan Penatalaksanaannya.
Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa. Jakarta. FKUT.
Puri, B.K. 2011. Buku Ajar Psikiatri. Ed. 2. Hal: 268. Jakarta : EGC.
Rafknowledge, 2004. Insomnia Dan Gangguan Tidur Lainya. Jakarta: Gramedia
26