You are on page 1of 3

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA

DAN BERACUN DI LABORATORIUM


PUSKESMAS NUSA PENIDA I

No. Dokumen : 74/SOP/Lab-NPI/2016


NPI/2016
SOP No. Revisi : 01
Tgl. Terbit : 01 April 2016
Halaman :1-3
UPT. PUSKESMAS
Kepala UPT
NUSA PENIDA I Puskesmas Nusa Penida
P I

dr.
r. I Ketut Rai Sutapa
NIP. 19790401 200604 1 012

1. Pengertian Pada dasarnya banyak bahan kimia berbahaya karena dapat


menimbulkan kebakaran (f
(f-flammability),
flammability), ledakan
(R-reactivity/stability
reactivity/stability hazard) atau gangguan kesehatan (H-health
(H
hazard) bagi petugas laboratorium. Karena itu mutlak perlu diketahui
penggolongan bahan kimia berbahaya untuk memudahkan
pengenalan, cara penanganan dan pengirimanya.

2. Tujuan Mengetahui pengelolaan bahan berbahaya dan beracun di


laboratorium Puskesmas nusa penida I

3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No.. 133 Tahun 2016


Tentang
entang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur unit
Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I

2. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No.. 57 Tahun 2016


Tentang
entang Penanganan dan Pembuangan Bahan Berbahaya
Berb UPT.
Puskesmas Nusa Penida I

4. Referensi 1. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen


Kesehatan RI, Th. 1991

2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Pus Lab Kes


Dep.Kes RI, Jakarta Tahun 1999.

1/3
A. Tindakan yang dilakukan jika terdapat tumpahan bahan
5. Prosedur
berbahaya atau bahan beracun :
1. Jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi
tumpahan.
2. Upayakan pertolongan bagi petugas yang mengalami cidera
3. Jika tumpahan berupa bahan yang mudah terbakar, segera
matikan semua sumber api, gas dalam ruangan atau dekat
dengan ruangan laboratorium, dan matikan listrik.
4. Petugas harus menggunakan Alat pelindung diri seperti, jas
praktekl, sarung tangan karet,sepatu bot, kaca mata
pelindung/gogle.
5. Jangan menghirup bau dari bahan yang tertumpah
6. Nyalakan kipas penghisap (exhaust fan) atau buka ventilasi
ruangan seperti jendela atau pintu.
7. Kemudian bersihkan tumpahan menggunakan kain lap atau
kertas pembersih, jika diperlukan gunakan abu soda atau
natrium bikarbonat untuk menetralkan asam.

B. Penyimpanan bahan berbahaya dan beracun


1. Penyimpanan bahan berbahaya yang mudah terbakar seperti
metanol harus disimpan di tempat yang aman, jauh dari
pengaruh panas, kelembaban, interaksi dengan wadah dan
interaksi dengan bahan lainnya.
2. Tidak menyimpan bahan berdasarkan abjad karena dapat
menyebabkan bahan yang seharusnya tidak tercampur
berdekatan dengan satu sama lain.
3. Penyimpanan harus diruangan terpisah.
4. Untuk bahan beracun , runagn harus dingin dan berventilasi,
jauh dari bahaya kebakaran dan bahan yang mungkin bereaksi.
Bahan harus tertutup rapat dengan wadah khusus.
5. Di dekat bahan harus disediakan alat pelindung diri seperti,
pakaian pelindung, masker, sarung tangan,dan gogle.

2/3
6. Diagram/
Bagan Alir Bahan berbahaya dan
beracun

Petugas harus memakai alat pelindung diri seperti :


jas kerja,sarung tangan, masker dan gogle.

Letakan bahan di tempat yang datar dan aman

Jauhkan dari sumber panas /api,tempat yang


lembab,interaksi dengan wadah dan bahan lainya.

Bahan di berikan label peringatan


sebagai bahan berbahaya dan
bercaun.

7. Unit Terkait 1. Laboratorium


2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. UGD

Nengah Mahendra Risanu,Amd.AK


Koordinator Laboratorium
Dibuat oleh
dr.Agus Putu Agung,S.Ked
Koordinator UKP

dr. I Ketut Apriantara,S.Ked


Disetujui oleh
Wakil Manajemen Mutu

3/3

You might also like