You are on page 1of 13

BAB III

HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISIS


A. Pengkajian
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar
Ruang : Ruang Rawat Inap Atas
Tanggal : 12 Februari 2018
1. Data Umum dan Data Khusus Tempat Praktek
MAN
Fungsi
No Hasil Pengkajian Masalah Keterangan
Manajemen
1. Planning 1. Standar kebutuhan tenaga kesehatan di RDK belum terjadwal secara jelas Wawancara dengan Kepala
ruang rawat inap atas diatur oleh badan dan hanya dilakukan jika terdapat Ruangan
kepegawaian masalah tertentu
2. Rencana pembinaan
SDM/peningkatan Profesionalisme
staff di ruang rawat inap atas dilakukan
setiap 1 tahun sekali dengan pengadaan -
seminar dan pelatihan yang diikuti oleh
seluruh pegawai yang dijadwalkan
oleh diklat, sedangkan RDK belum
terjadwal secara jelas dan hanya
dilakukan jika terdapat masalah
tertentu (misalnya: RDK yang terakhir
dilaksanakan bulan Desember 2017
yang membahas mengenai complaint
pasien)
3. Tersedia catatan kualifikasi tenaga
kesehatan dalam dokumentasi tertulis.
2. Organizing 1. Metode penugasan yang diterapkan di Tenaga di Ruang Rawat Inap Atas Dokumentasi terlampir
ruang rawat inap atas yaitu tidak semua lulusan S1, masih
menggunakan metode keperawatan terdapat lulusan DIII dan SPK.
Tim. Dimana, kepala ruangan dibantu
oleh 4 kepala tim (Ka.Tim)
pelaksanaan model penugasan di ruang
rawat inap atas sesuai dengan metode
tim, pembagian tanggung jawab ke
pasien sudah dibagi secara jelas dan
pelaksanaannya sudah dijalankan
berdasarkan pembagian.
2. Memiliki struktur organisasi yang
dipimpin oleh Ka.Rumkit, Waka.
Rumkit, Kasub.BidYanMedDokPol,
Ka. Instalasi Rawat Inap, kepala
ruangan atas, dan bentuk ketua tim
beserta anggota timnya dengan garis
komando yang jelas.
3. Jumlah tenaga kesehatan di ruang
rawat inap atas sebanyak 11 orang
perawat dengan kualifikasi 3 orang
pendidikan S1 Ns, 6 orang pendidikan
DIII Kep, 2 orang pendidikan SPK,
serta 2 orang bidan pendidikan DIII.
4. Pelatihan yang pernah diikuti antara
lain :
 Pelatihan Basic Trauma Cardiac
Life Support sebanyak 2 orang
tahun 2017
 Bantuan Hidup Dasar sebanyak 11
orang tahun 2017
 Simulasi Alat Pemadan Api
Ringan (Apar) sebanyak 11 orang
tahun 2017
 Komunikasi Efektif sebanyak 11
orang tahun 2017
 Pelatihan Cuci Tangan sebanyak
11 orang tahun 2017
5. Pembagian jadwal tugas harian, dan
tiap bulan jelas dan tertulis. Tugas dan
fungsi Ka.Tim dengan anggota jelas.
Tugas dan fungsi Karu belum
terkoordinasi dengan baik karena ada
pelimpahan tugas dari administrasi dan
pengadaan sarana dan prasarana
6. Pengaturan dinas ruang rawat inap atas
adalah sebagai berikut:
Hari senin s/d minggu :
 Dinas pagi 07.00 - 14.00 wita
 Dinas sore 14.00 - 20.00 wita
 Dinas malam 20.00 – 07.00 wita
7. Rotasi kepegawaian di Ruang Rawat
Inap Atas rutin dilakukan setiap 1
tahun sekali.
3. Actuating 1. Pembagian tugas di ruangan rawat inap Observasi dan Dokumentasi
atas belum terkoordinasi dengan jelas terlampir
2. Pembagian tugas perihal administrasi
dan pengadaan sarana dan prasarana
tidak berjalan secara efektif sehingga
dibebankan kepada kepala ruangan
3. Absensi staff yang tergolong PNS Polri
dilaksanakan dengan absensi IT
aplikasi (scan wajah) yang telah
dilaksanakan rutin setiap dinas dan
absensi staff yang tergolong tenaga
kontrak dilaksanakan dengan absen
tertulis. Jadwal ditetapkan oleh ruang
rawat inap atas itu sendiri. Absen
dilakukan setiap dinas misalnya, dinas
pagi melakukan absensi pada saat apel
dan setelah apel pagi form absen
disetorkan kebidang kepegawaian
untuk diperiksa, untuk siang dan
malam dilakukan absensi dilakukan
pada saat datang dinas dan pulang
dinas.
4. Rapat rutin ruangan dilakukan setiap
hari Kamis (morning report) dihadiri
oleh karu seluruh ruangan, karumkit
dan seluruh staf.
4 Controlling Telah dilakukan penilaian kinerja tenaga Terlampir
pelayanan kesehatan PNS (perawat dan
bidan) setiap 1 tahun sekali, sedangkan -
untuk tenaga pelayanan kesehatan
kontrak (perawat dan bidan)
dilaksanakan setiap melakukan
perpanjangan masa kerja. penilaian
menggunakan formulir penilaian kinerja
pegawai yang diisi oleh Karu dan badan
kepegawaian .
Kesimpulan :
1. Struktur organisasi sudah tersedia di ruang rawat inap atas
2. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja di ruang rawat inap atas terdapat 11 orang perawat dan 2 orang bidan dengan pendidikan DIII
Keperawatan sebanyak 6 orang, DIII Kebidanan sebanyak 2 orang, S1 Kep Ns sebanyak 3 orang dan SPK 2 orang.
3. Absensi dilakukan oleh staff ruang rawat inap atas tergolong PNS Polri dengan IT aplikasi yaitu scan wajah sedangkan untuk tenaga
kerja kontrak dilakukan dengan absensi tertulis
MATERIAL AND MACHINE
No Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Masalah Keterangan
1 Planning 1. Di ruang rawat inap atas terdapat inventaris 1. Monitoring kualitas barang tidak Wawancara
yang memiliki tugasnya masing-masing efektif. dengan
seperti pemeliharaan oksigen, pembuatan
Karu
gaas dll.
2. Untuk penggunaan sarana dan prasarana yang
membutuhkan perawatan khusus dilakukan
di ruang perawatan isolasi namun untuk saat
ini masih dalam proses renovasi
3. Uji fungsi sarana dan prasarana dilakukan
oleh penyedia barang dengan melibatkan
langsung unit terkait penggunaan.
4. Ruang rawat inap atas memiliki rencana
pengajuan peningkatan sarana dan prasarana
dengan cara mengusulkan sarana dan
prasarana yang kurang melalui nota dinas.
Adapun beberapa fasilitas yang kurang
meliputi tissue, sabun cuci tangan, syringe
pump, regulator, dan troly emergency.
5. Pengelolaan kualitas sarana dan prasarana
perawatan alat di ruang rawat inap atas jika
terjadi kerusakan barang akan segera dicatat
dan dibawa ke Ruang Penunjang Medik dan
Keperluan Umum (Jangmedum)
2 Organizing 1. Ruang rawat inap atas tidak memiliki petugas Wawancara
inventaris khusus di ruangan, saat ini dengan
dilakukan oleh Kepala Ruangan Karu
2. Pengadaan barang di ruang rawat inap
dengan cara pengajuan melalui e-katalog,
droping dari Pusdokkes Polri dan lelang.
3 Actuating 1. Pelaksanaan monitoring kualitas sarana dan Wawancara
prasarana akan dilakukan setiap ada barang dengan
baru yang datang untuk menghindari adanya Gudang
Materiil
kerusakan barang.

4 Controlling Monitoring sudah dilakukan oleh bidang Wawancara


materiil secara rutin dilakukan di Ruang dengan
Penunjang Medik dan Keperluan Umum Karu
(Jangmedum) dan dilakukan pemilahan barang-
barang yang rusak. Setelah barang datang ke
ruangan dilakukan pengecekan langsung oleh
kepala ruangan mengenai kondisi barang mulai
dari jumlah dan fungsinya.
Kesimpulan :
1. Ruang rawat inap atas sudah memiliki rencana dalam meningkatan kuantitas dan kualitas dalam sarana dan prasarana, namun
masih adanya beberapa fasilitas yang kurang seperti syringe pump, regulator, dan troly emergency.
2. Petugas inventaris barang diruang rawat inap atas dilakukan oleh petugas khusus diruangan.
3. Fungsi pengorganisasian dari gudang materiil meliputi proses penyimpanan dan distribusi barang ke setiap ruangan
4. Monitoring sudah dilakukan oleh bidang materiil secara rutin dan didokumentasikan di buku inventaris rumah sakit.
METHOD
No Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Masalah Keterangan
1 Planning 1. Metode yang digunakan di ruangan Belum memiliki jadwal yang pasti Wawancara
adalah menggunakan metode TIM, mengenai pelaksanaan DRK dengan
karena lebih efektif dalam pembagian Karu,
tugas. Metode lain tidak digunakan Dokumentasi
karena sampai saat ini metode tim masih Struktur
dirasakan efektif untuk digunakan. Organisasi
2. DRK dilakukan terakhir pada Desember Terlampir
2017. Ruangan tidak memiliki rencana
DRK yang terjadwal akan tetapi
melakukan DRK sewaktu-waktu apabila
terdapat isu-isu atau kasus baru yang
muncul.
2 Organizing 1. Adanya struktur organisasi diruangan - Wawancara
seperti kepala ruangan, kepala tim dan dengan Karu
perawat pelaksana
2. Morning report dilaksanakan setiap hari
kamis yang dihadiri oleh seluruh Karu
diseluruh ruangan , Karumkit, dah
seluruh jajaran management rumah sakit
untuk membahas masalah dan hambatan
yang ada di masing – masing ruangan
yang nantinya akan ditindak lanjuti
bersama.
3 Actuating 1. Uraian tugas perawat menggunakan - Wawancara
metode dalam bentuk sistem dengn Karu
penanggung jawab oleh karu dengan dan
pembagian PP dan PA terhadap masing Terlampir
– masing pasien.
2. Penanggung jawab adminisatrasi,
pengadaan sarana dan prasarana sudah
memiliki pembagian tanggung jawab
namun tidak berjalan efektif sehingga
di handle oleh Kepala Ruangan
4 Controlling 1. Hasil pelaksaan morning report - Wawancara
selanjutnya akan dilanjutkan dengan dengan Karu
evaluasi tentang masalah yang ditemui
dalam morning report, nanti masalah
tersebut akan diperioritas sesuai dengan
tingkat kebutuhan yang di perlukan
dalam melaksanakan atau menjalankan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Kesimpulan
1. Ruang Rawat Inap atas belum memiliki jadwal yang pasti mengenai pelaksanaan DRK
2. Ruang Rawat Inap atas memiliki metode penugasan yang digunakan diruangan dalam bentuk sistem penanggung jawab dengan
pembagian PP dan PA terhadap masing – masing pasien.
3. Ruang Rawat Inap atas sudah memiliki SPO dalam pelaksanaan tugas keperawatan.
4. Ruang rawat Inap atas melakukan kegiatan morning report setiap hari kamis
MONEY
No Fungsi Hasil Pengkajian Masalah Keterangan
Manajemen
1 Planning 1. Ruang rawat inap atas ada rencana pengadaan Wawancara dengan Karu
barang inventaris sesuai dengan kebutuhan dan observasi
uraian kebutuhan sekali pakai diantaranya :
a. handrub
b. handscoen
c. masker
d. tissue Di ruang rawat inap atas tidak tersedia
e. plester tissue dan sabun cair handwash sesuai
f. sabun cair kebutuhan
g. plastik
Tindak lanjut yang dilakukan dari kepala
ruangan jika ada barang yang rusak akan
segera mengamprahbarang melalui nota
dinas.

2 Organizing Ruang rawat inap atas melakukan upaya Wawancara dengan Karu
mengefektifan dengan cara BON yaitu jika dalam 1
-
bulan kekurangan barang akan dapat diamprahkan
dan dikurangi dengan jatah barang bulan depan
3 Actuating Ruang rawat inap atas mengelola barang tersebut Wawancara dengan Karu
dengan cara tidak menyediakan tissue kepada -
mahasiswa praktek dan pasien
4. Controlling Evaluasi penghabisan biaya di ruang rawat inap atas Wawancara dengan Karu
tidak memiliki anggaran khusus untuk di ruangan,
tetapi untuk barang-barang yang diperlukan include
jadi satu dengan rumah sakit.
Kesimpulan :
1. Ruang rawat inap atas tidak menyediakan tissue dan sabun cair handwash di wastafel
2. Ruang rawat inap atas melakukan upaya mengefektifan dengan cara BON yaitu jika dalam 1 bulan kekurangan barang akan dapat
diamprahkan dan dikurangi dengan jatah barang bulan depan
3. Evaluasi penghabisan biaya di ruang rawat inap atas tidak memiliki anggaran khusus untuk di ruangan, tetapi untuk barang-barang yang
diperlukan include jadi satu dengan rumah sakit.
MARKET/MUTU
No Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Masalah Keterangan
1. Planning 1. Sudah memiliki jadwal 1. Tidak memiliki Wawancara dengan Karu
monitoring mengenai cuci tangan perencanaan untuk refresh
yang baik dan benar menurut penggunaan APD yang
standar yang dilakukan oleh tim baik dan benar
PPI. 2. Tidak terpenuhinya APD
2. Tidak memiliki perencanaan untuk sesuai kebutuhan
refresh penggunan APD yang baik
dan benar.
3. Tidak terpenuhinya APD sesuai
kebutuhan
4. Ruangan sudah memiliki peralatan
perawatan pasien
5. Penggendalian lingkungan di
ruangan tidak optimal karena
sedang adanya renovasi
6. Proses perawatan peralatan pasien
setiap 2 hari sekali, peralatan
seperti linen di amprah setiap ada
pasien.
7. Penempatan pasien saat ini tidak
optimal karena adanya renovasi
sebagian ruangan perawatan rawat
inap atas
8. Di ruangan sudah menerapkan
etika baruk dengan standar etika
batuk
9. Terdapat standar yang mengatur
cara injeksi yang baik dan benar
10. Jika adanya emerging disease di
ruangan akan segera di lakukan
DRK bersama perawat di ruangan
11. Sudah adanya kebijakan tentang
pengembangan SDM PPI
12. Proses pengadaan bahan dan alat
yang melibatkan tim PPI di
proses dengan menyertakan nota
dinas yang selanjutnya di ajukan
ke bidang penunjang medic dan
keperluan umum
2. Organizing Pengorganisasian kepatuhan Wawancara dengan Karu
mencuci tangan ruang rawat inap
atas di tangani oleh PPI -

3. Actuating Monitoring kepatuhan PPI dilakukan Wawancara dengan Karu


oleh kepala ruangan kepada setiap
petugas minimal setiap 6 bulan sekali

-
1. Controlling Berdasarkan hasil observasi, tidak Wawancara dengan Karu
tersedianya dokumen hasil
monitoring kebijakan menajemen di
ruangan -
Kesimpulan :
1. Pengorganisasian kepatuhan mencuci tangan di ruang rawat inap atas di tangani oleh PPI
2. Tidak memiliki perencanaan untuk refresh penggunaan APD yang baik dan benar, tidak terpenuhinya APD sesuai kebutuhan
3. Ruangan sudah memiliki peralatan perawatan pasien
4. Penggendalian lingkungan di ruangan tidak optimal karena sedang adanya renovasi
5. Proses perawatan peralatan pasien setiap 2 hari sekali, peralatan seperti linen di amprah setiap ada pasien.
6. Penempatan pasien saat ini tidak optimal karena adanya renovasi sebagian ruangan perawatan rawat inap atas
7. Di ruangan sudah menerapkan etika baruk dengan standar etika batuk
8. Terdapat standar yang mengatur cara injeksi yang baik dan benar
9. Jika adanya emerging disease di ruangan akan segera di lakukan DRK bersama perawat di ruangan
10. Sudah adanya kebijakan tentang pengembangan SDM PPI
11. Proses pengadaan bahan dan alat yang melibatkan tim PPI di proses dengan menyertakan nota dinas yang selanjutnya di ajukan ke
bidang penunjang medic dan keperluan umum

You might also like