Berdasarkan analisis data yang didapatkan dari transek 13 menggunakan
metode kuadran 1mx1m, penyusun vegetasi yang ditemukan tentunya sangat beragam. Transek 13 ini menggunakan 8 plot untuk pengambilan data yang ada. Pada transek ini, tumbuhan yang mendominasi umumnya memilki bentuk hidup perdu yaitu tumbuhan berkayu pendek. Selain itu memilki stratifikasi yang bervariasi antara 2-4 m; 0,5-2 m; 0,0-0,1m. Startifikasi yang paling banyak ditemukan yaitu antara 2-4 m, pengkoveran tumbuhan rata-rata yaitu sangat jarang, beberapa ada yang kontinyu dan berkelompok. Memiliki rata-rata daun yang selalu hijau (evergreen) dengan bentuk dan ukuran daun medium/kecil yaitu sekitar perbandingan 2:5. Selain itu ukuran dan bentuk daun ada yang lebar dan besar contohnya dimilki oleh jenis spesies tumbuhan Uvaria concave, pada jenis tumbuhan Oplesminus compoitus dan Canex sp. memiliki bentuk daun graminoid atau seperti rumput. Tekstur daun pada jenis tumbuhan yang berada di transek ini sangat beragam yaitu seperti membran, sclerophyllus dan sangat tpis seperti film. Jenis tumbuhan yang paling mendominasi pada transek ini yaitu Lantana camara dengan rumus hidup S4CEAX dengan jumlah spesies yaitu sebanyak 308 spesies. Sehingga pada transek ini lebih banyak ditemukan tumbuhan perdu yaitu tumbuhan pendek yang berkayu. Hal ini sangat berkaitan dengan faktor abiotik pada masing-masing plot yang rata-rata homogen. Untuk suhu udara tansek 13 ini rata-rata mencapai 32oC, kelembaban udara mencapai 65% sedangkan untuk suhu tanah sebesar 33oC. Dengan faktor abiotik ini tentunya sangat mempengaruhi persebaran vegetasi di dalam suatu daerah. Suhu tanah, udara dan kelembaban udara cenderung normal pada daerah ini. Oleh karena itu, faktor lingkungan seperti halnya kelembaban udara ini beserta makhluk hidup yang tumbuh didalamnya selalu memiliki ketergantungan satu sama lain. Bentukan profil yang beragam dari tumbuhan ini tentunya tidak lepas dari faktor lingkungan (Winarno, 1997). Sedangkan pada transek 14 yang letaknya lebih memasuki hutan, tentunya memiliki jenis tumbuhan yang lebih beragam daripada transek sebelumnya. Pada transek ini diambil 20 plot sebagai data pengamatan persebaran vegetasi. Pada daerah pengamatan ini ditemukan vegetasi yang bentuk hidupnya pohon tinggi berkayu, herba dan perdu. Stratifikasi umumnya beragam antara lebih dari 25 m; 8-10 m; 2-4 m; 0,5-2 m; 0,0-0,1 m. Pengkoveran vegetasi rata-rata kontinyu, fungsi daun selalu hijau (evergreen) dan selalu hijau daun (sukulenta). Ukuran daun rata-rata berukuran medium atau kecil dengan perbandingan 2:5. Tekstur daun rata-rata sangat tipis seperti film. Pada transek ini vegetasi yang paling mendominasi masih sama dengan transek sebelumnya yaitu tumbuhan Lantana camara. Faktor abiotik dalam persebaran vegetasi ini sangat berpengaruh. Semakin memasuki hutan, maka intensitas cahaya semakin rendah, walaupun ada beberapa plot yang masih mendapatkan intensitas cahaya yang cukup. Namun pada transek ini intensitas cahaya cukup rendah yaitu sekitar 0,70x100 Lux. Sehingga telah ditemukan beberapa spesies tumbuhan yang memiliki bentuk hidup tumbuhan tinggi berkayu seperti Ufaria sp., Emblica officinalis, Borassus flabellifer, dll. Tumbuhan ini memilki bentuk hidup tinggi supaya dapat mendapatkan intensitas cahaya yang cukup. Untuk kesuburan tanah pada daerah pengamatan ini cenderung memilki kesuburan dengan tingkat yang rendah, pH tanah homogen yaitu bersifat netral, kelembaban tanah termasuk kering. Sehingga pada transek ini hanya ditemukan sedikit tumbuhan herba karena kelembaban tanahnya termasuk kering. Pada transek 15 letaknya lebih memasuki hutan daripada transek 13 dan 14, pada pengamatan ini diambil 12 plot yang memilki vegetasi yang cenderung homogen. Bentuk hidup vegetasi sangat bermacam-macam mulai dari epifit, pohon tinggi berkayu dan herba. Namun yang paling mendominasi bentuk hidup jenis tumbuhan tersebut yaitu epifit yaitu pada spesies Cyperus rotundus. Stratifikasi sekitar 8-10 m; 2-4 m; 0,5-2 m; 0,1-0,5 m. Pengkoveran umunya berkelompok dengan fungsi daun yang selalu hijau (evergreen). Bentuk dan ukuran daun yang paling banyak ditemukan yaitu graminoid atau rumput serta lebar dan besar. Sedangkan tekstur daun rata-rata sclerophyllous. Sehingga didapatkan spesies yang paling mendominasi pada daerah pengamatan ini adalah Cyperus rotundus. Hal ini sangat berkaitan dengan faktor abiotic yang terdapat dalam transek tersebut. Kelembaban udara dan suhu tanah relatif homogen yaitu kelembaban tanah sebesar 65% sedangkan suhu tanah sebesar 33. Sehingga penyebaran vegetasi pada daerah pengamatan ini cenderung lebih homogen yaitu lebih banyak ditemukan spesies Cyperus rotundus pada daerah pengamatan ini. Pengamatan ini terus dilanjutkan pada transek 16 dimana daerahnya lebih memasuki hutan. Data pengamatan ini diambil dari 15 plot pengamatan sehingga tumbuhan yang ditemukan tidak terlalu bervariasi karena hampir ditemukan rumus hidup yang sama pada vegetasi daerah pengamatan ini. Bentuk hidup ditemukan tumbuhan herba dan perdu. Namun yang paling mendominasi pada daerah pengamatan ini adalah perdu yaitu spesies Poacea. Stratifikasi beragam mulai dari 10-25 m; 8-10 m; 2-4 m; 0,5-2 m; 0,0-0,1 m. Pengkoveran rata-rata sangat jarang walaupun beberapa vegetasi ditemukan berkelompok dan kontinyu. Fungsi daun selalu hijau (evergreen) dengan bentuk dan ukuran daun rata-rata lebar dan besar. Tekstur daun umumnya seperti membran. Berdasarkan rumus tersebut, tumbuhan yang paling banyak mendominasi daerah pengamatan ini yaitu spesies Poacea dengan bentuk hidup perdu. Faktor abiotik sangat berpengaruh terhadap persebaran vegetasi tersebut. Pada transek 16 ini pH tanah cenderung asam sehingga tumbuhan yang hidup tidak terlalu subur dan kelembaban tanahnya pun rendah yaitu sebesar 10%. Vegetasi yang ditemukan pada daerah pengamatan ini lebih bayak ditemukan tumbuhan perdu karena tanah tempat tumbuh tumbuhan itu sendiri memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Perbedaan ini ditunjukkan oleh pengamatan pada transek 17 yang semakin memasuki hutan dan mengambil 20 plot pengamatan sehingga persebaran tumbuhannya sangat bervariasi. Bentuk hidup umumnya herba dan perdu. Stratifikasi yaitu mulai dari 8-10 m; 2-4 m; 0,5-2 m; 0,1-0,5 m. Pengkoveran pada umumnya sangat jarang dan beberapa ditemukan berkelompok. Fungsi daun umumnya selalu hijau (evergreen). Bentuk dan ukuran daun bermacam-macam, ada yang seperti jarum atau duri, graminoid atau rumput serta lebar dan besar. Tekstur daun yang ditemukan yaitu rata-rata sclerophyllous. Vegetasi yang paling banyak ditemukan yaitu Cyperus rotundus. Kelembaban udara memiliki tingkat yang tinggi yaitu sekitar 74%. Suhu udara dan suhu tanahnya seimbang yaitu sekitar 35oC. Oleh karena itu, persebaran vegetasi pada daerah pengamatan ini lebih bervariasi daripada transek sebelumnya. Selanjutnya pengamatan terus dilakukan dengan daerah yang semakin memasuki hutan pada transek 18. Pada transek ini bentuk hidup tumbuhan herba sangat jarang ditemukan. Pengamatan ini dilakukan pada 20 plot pengamatan. Bentuk hidup vegetasi ini mulai ditemukan bentuk pohon serta beberapa bentuk perdu. Stratifikasi yaitu mulai dari 8-10 m; 2-4m; 0,5-2 m; 0,1-0,5 m. Pengkonversian yaitu diskontinyu, fungsi daun rata-rata selalu hijau (evergreen), bentuk dan ukuran daun seperti jarum atau duri serta medium atau kecil. Tekstur daun sangat tipis seperti film, beberapa ditemukan seperti membran dan sclerophyllous. Pada transek ini telah ditemukan spesies Lantana camara yang telah dewasa sehinggga berbentuk seperti pohon. Ditemukannya lebih banyak spesies tumbuhan yang berbentuk pohon daripada herba disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya faktor abiotik. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh faktor abitoik yang ada misalnya pada intensitas cahaya atau pH tanah. Intensitas cahaya akan semakin sedikit ketika semakin dalam memasuki hutan karena semakin banyak ditemukan pohon-pohon tinggi yang memiliki tajuk yang besar yang memungkinkan dapat atau hampir menutupi bagian dibawahnya, sehingga tumbuhan herba dengan ketinggian relatif rendah hanya menerima sedikit cahaya untuk berfotosintesis. Namun, ada beberapa plot yang berada di dalam hutan yang memiliki keragaman herba yang lumayan banyak, ini dimungkinkan karena adanya intensitas cahaya yang cukup dan lebih dibandingkan plot-plot sebelumnya. Pada transek 18 ini memiliki pH tanah yang netral yaitu memiliki rentang sebesar 7-7,5. Berdasarkan hasil pengukuran, pH tanah sudah berada di kisaran pH netral, yang merupakan kisaran hidup sebagian besar makhluk hidup.