Professional Documents
Culture Documents
net/publication/319013897
Sistem Pemantauan Kadar pH, Suhu dan Warna pada Air Sungai Melalui
Web Berbasis Wireless Sensor Network
CITATIONS READS
0 572
2 authors, including:
Ahmad Sabiq
Universitas YARSI
14 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Development of Emotion Detection Application for Enhancing Psychological State Quality (Case Study: Programming Learning) View project
All content following this page was uploaded by Ahmad Sabiq on 25 September 2017.
Sistem Pemantauan Kadar pH, Suhu dan Warna pada Air Sungai Melalui Web
Berbasis Wireless Sensor Network
Ahmad Sabiq*), Prabowo Nugroho Budisejati
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas YARSI
Jl. Let. Jend. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Indonesia 10410
Copyright
2017,
c JTSiskom, e-ISSN:2338-0403
Dikirim: 10 Maret 2017; Direvisi: 15 April 2017, 15 Mei 2017; Diterima: 30 Mei 2017
Beberapa penelitian untuk mengembangkan sistem
pemantauan kualitas air berbasis WSN sudah dilakukan,
seperti pada pemantauan kualitas air di Bostwana [10].
Pada penelitian tersebut dikembangkan purwarupa sistem
pemantauan kualitas air minum yang tersebar
menggunakan perangkat Waspmote buatan Libelium, data
hasil pembacaan sensor hanya ditampilkan secara waktu
nyata pada PC. Selain itu, terdapat juga penelitian yang
mengembangkan purwarupa sistem pemantauan air sungai
Lijiang di Guangxi, China [11]. Pada penelitian tersebut
digunakan modul MSP sebagai unit pemroses dan modul
CC2530 sebagai perangkat nirkabel yang menggunakan
protokol ZigBee.
Pada penelitian ini, dikembangkan purwarupa
sebuah sistem berbasis WSN untuk pemantauan kondisi
air sungai. Sistem ini dapat memantau parameter kimia
berupa pH dan parameter fisika berupa suhu dan warna
yang dapat dipantau melalui web agar didapatkan Gambar 1. Desain rancangan sistem pemantauan air
informasi dari kondisi air sungai dari beberapa tempat sungai
dalam satu aliran sungai sehingga jika terjadi kondisi air
dalam satu aliran sungai tersebut dapat lebih cepat
diketahui tempat yang menjadi sumber penyebabnya.
Pada purwarupa yang dikembangkan pada penelitian ini TCS230
digunakan mikrokontroler ATmega328P sebagai unit
pemroses dan Xbee Series2 nirkabel yang menggunakan
protokol ZigBee. Data yang didapatkan nantinya tidak
hanya akan ditampilkan secara waktu nyata pada halaman
web, tetapi juga akan disimpan pada basis data, sehingga
data hasil pemantauan dapat digunakan untuk keperluan Series 2
lebih lanjut.
Copyright
2017,
c JTSiskom, e-ISSN:2338-0403 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 5(3), 2017, 95
Gambar 4. XBee Series-2
Copyright
2017,
c JTSiskom, e-ISSN:2338-0403 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 5(3), 2017, 96
Gambar 7. Tampilan awal laman web
Gambar 6. Implementasi sensor node
Copyright
2017,
c JTSiskom, e-ISSN:2338-0403 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 5(3), 2017, 97
Tabel 1. Hasil pengujian skenario pertama dengan
interval 5 detik
Delay
Node Waktu Suhu pH Warna
(detik)
1 17:16:48 0 24 3 20202
3 17:16:48 0 25 7 50407
2 17:16:49 0 25 7 20203 Gambar 10. Skenario pengujian kedua.
1 17:16:53 0 24 3 20202
3 17:16:53 0 25 7 50407
2 17:16:55 1 25 7 20203 dari sink node seperti ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel
1 17:16:58 0 24 3 10301 2. Hasil pengujian skenario pertama tersebut terdapat
3 17:17:59 1 24 7 50506 delay pada penerimaan data di beberapa node. Pada
2 17:17:00 0 25 7 20203 interval pengiriman 5 detik terjadi delay pengiriman
1 17:17:03 0 24 3 20202 sebanyak 6 kali dari Node sensor 2 dan Node
3 17:17:04 0 25 7 50407 sensor 3 masing-masing selama 1 detik. Pada interval
2 17:17:06 1 25 7 20203 pengiriman 10 detik, delay yang terjadi lebih sedikit, yaitu
1 17:17:08 0 24 3 20202 3 kali. Semakin besar interval pengiriman, delay yang
3 17:17:10 1 25 7 50407 terjadi menjadi lebih sedikit.
2 17:17:10 0 25 7 20203 Pada skenario kedua, digunakan tiga buah sensor
1 17:17:13 0 24 3 20202 node untuk membaca besaran fisik yang akan diukur, tiga
3 17:17:15 0 25 7 50407 buah sink node disusun secara berjajar seperti yang
2 17:17:15 0 25 7 20203 terlihat pada Gambar 10. Jarak antara Node sensor 1
1 17:17:19 0 24 3 20202 dan Node sensor 2, Node sensor 2 dan Node
3 17:17:21 1 25 7 50407 sensor 3 serta Node sensor 1 dan Node sink
2 17:17:21 1 25 7 20203 adalah 50 meter. Pada pengujian di skenario kedua ini,
ketiga buah sensor node masing-masing melakukan
pengambilan data dari ketiga buah sensor yang terpasang
Tabel 2. Hasil pengujian skenario pertama dengan untuk dikirim ke sink node. Pengujian pada skenario
interval 10 detik kedua ini dilakukan dua kali dengan interval pengiriman
Delay yang berbeda, yaitu 5 detik dan 10 detik.
Node Waktu Suhu pH Warna
(detik) Dari dua pengujian yang telah dilakukan pada
1 18:06:08 0 24 3 20202 skenario kedua, didapatkan hasil pembacaan data sensor
3 18:06:08 1 25 7 50407 yang diperoleh dari sink node pada Tabel 3 dan Tabel 4.
2 18:06:09 0 25 7 20203 Dari hasil pengujian skenario kedua tersebut terdapat
1 18:06:18 0 24 3 20202 delay pada penerimaan data di beberapa node. Pada
3 18:06:19 1 25 7 50407 interval pengiriman 5 detik terjadi delay pengiriman
2 18:06:19 0 25 7 20203 sebanyak 8 kali dari ketiga buah node sensor masing-
1 18:06:28 0 24 3 10301 masing selama 1 detik. Pada interval pengiriman 10 detik,
3 18:06:29 0 24 7 50506 delay yang terjadi lebih sedikit, yaitu 3 kali. Seperti
2 18:06:29 0 25 7 20203 halnya di skenario pertama, semakin besar interval
1 18:06:38 0 24 3 20202 pengiriman, delay yang terjadi menjadi lebih sedikit.
3 18:06:39 0 25 7 50407 Dalam pengujian dengan menggunakan dua
2 18:06:40 1 25 7 20203 skenario yang berbeda, diperoleh hasil bahwa semua
1 18:06:48 0 24 3 20202 sensor dapat membaca data dan semua data dari sensor
3 18:06:50 1 25 7 50407 node dapat dikirimkan ke sink node. Pada skenario kedua,
2 18:06:50 0 25 7 20203 delay yang didapatkan pada pengiriman data terlihat lebih
1 18:06:58 0 24 3 10301 tinggi dibandingkan pada skenario pertama, terutama pada
3 18:07:00 0 24 7 50506 percobaan dengan interval pengiriman 5 detik. Hal
2 18:07:00 0 25 7 20203 tersebut bisa disebabkan karena pada skenario kedua data
1 18:07:08 0 24 3 20202 hanya bisa dikirimkan dengan melewati 1 node saja yaitu
3 18:07:09 0 25 7 50407 Node sensor 1, berbeda dengan skenario pertama
2 18:07:10 0 25 7 20203 yang saling berkomunikasi satu sama lain pada setiap
node, sehingga tingkat pengiriman data pada skenario
Dari dua pengujian yang telah dilakukan pada kedua lebih padat dibandingkan skenario pertama.
skenario pertama masing-masing selama 5 menit,
didapatkan hasil pembacaan data sensor yang diperoleh
Copyright
2017,
c JTSiskom, e-ISSN:2338-0403 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 5(3), 2017, 98
Tabel 3. Hasil pengujian skenario kedua dengan interval dilakukan ini, diharapkan purwarupa yang dibangun dapat
5 detik dikembangkan lebih lanjut menjadi sistem pemantauan
Delay kualitas air pada daerah aliran sungai [11] yang siap
Node Waktu Suhu pH Warna
(detik) digunakan. Sistem pemantauan kualitas air dengan
2 18:59:52 0 26 5 20304 menggunakan WSN [6]-[9] pada aliran sungai yang
3 18:59:53 0 25 7 50405 memanjang diharapkan dapat lebih maksimal karena
1 18:59:55 0 25 5 30001 menggunakan topologi mesh [5] yang bersifat multi-hop
2 18:59:58 1 26 6 20304 dibanding dengan menggunakan topologi star yang
3 18:59:59 1 25 7 50404 bersifat single-hop [3],[4].
1 19:00:01 1 25 5 10000
2 19:00:04 1 26 6 20305 IV. KESIMPULAN
3 19:00:06 1 25 7 50405 Pada penelitian ini, purwarupa sistem pemantuan
1 19:00:06 0 25 6 10000 kadar pH, suhu dan warna yang berbasis WSN telah dapat
2 19:00:09 0 26 5 20304 dirancang dan dikembangkan. Sensor pada setiap node
1 19:00:11 0 25 5 30001 dihubungkan ke arduino sebagai unit pemroses, data yang
3 19:00:12 1 25 7 50405 dibaca dari sensor dikirimkan ke sink node melalui
2 19:00:15 1 26 5 20304 perangkat XBee nirkabel. Pada sink node digunakan PC
1 19:00:16 0 25 5 30001 yang berfungsi juga sebagai database server dan web
3 19:00:17 0 25 7 50405 server. Hasil dari pengujian dengan dua penyebaran yang
2 19:00:20 0 26 5 20304 berbeda didapatkan hasil bahwa pembacaan sensor dapat
1 19:00:21 0 25 5 30001 dibaca oleh seluruh sensor node dan diterima oleh sink
3 19:00:22 0 25 7 50405 node serta dapat ditampilkan melalui laman web yang
2 19:00:26 1 26 5 20304 telah dibangun.
1 19:00:26 0 25 5 30001
3 19:00:27 0 25 7 50405 DAFTAR PUSTAKA
Tabel 4. Hasil pengujian skenario kedua dengan interval [1] D. Hendrawan, “Kualitas Air Sungai dan Situ di DKI
10 detik Jakarta,” Makara Teknologi, vol. 9, no. 1, pp. 13-19,
Delay April 2005.
Node Waktu Suhu pH Warna
(detik) [2] S. Yudo, “Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwungdi
2 19:49:52 1 26 5 20304 Wilayah DKI Jakarta Ditinjau dari Parameter
3 19:49:53 0 25 7 50405 Organik, Amoniak, Fosfat, Deterjen dan Bakteri
1 19:49:55 0 25 5 30001 Coli,” Jurnal Air Indonesia, vol. 6, no. 1, pp. 34-42,
2 19:50:03 0 26 6 20304 2010.
3 19:50:04 1 25 7 50404 [3] D. Syamsi, “Pemanfaatan Teknologi Telemetry
1 19:50:05 0 25 5 10000 Untuk Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran
2 19:50:13 0 26 6 20305 Air Sungai,” INKOM, vol. 6, no. 2, pp. 103-111,
3 19:50:14 0 25 7 50405 2012.
1 19:50:15 0 25 6 10000 [4] R. Wiguna, N. Hendrarini, and R. Handayani,
2 19:50:23 0 26 6 20304 “Manajemen Jaringan Wireless Sensor Network
3 19:50:25 1 25 7 50404 (Wsn) pada Budidaya Lobster Air Tawar,”
1 19:50:25 0 25 5 10000 eProciding Telkom University. 2015. [Online]
2 19:50:33 0 26 6 20305 https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/fil
1 19:50:35 0 25 6 10000 es/104439/jurnal_eproc/jurnal_eproc.pdf. [Diakses 4
3 19:50:35 0 25 7 50405 Februari 2017].
2 19:50:43 0 26 6 20304 [5] Y. E Saputra, J. Jusak, “Rancang Bangun Wireless
1 19:50:45 0 25 5 10000 Sensor Network untuk Monitoring Pencemaran Air
3 19:50:45 0 25 7 50404 Sungai Menggunakan Topologi Mesh Network,”
2 19:50:53 0 26 6 20305 Journal of Control and Network Systems, vol. 3, no.
1 19:50:55 0 25 6 10000 2, pp. 98-106, 2014.
3 19:50:55 0 25 7 50405 [6] K. S. Adu-Manu, C. Tapparello, W. Heinzelman, F.
A. Katsriku, and J.D. Abdulai, “Water Quality
Secara keseluruhan, semua data sensor node yang Monitoring Using Wireless Sensor Networks:
dikirimkan ke sink node dapat direkam ke tabel database Current Trends and Future Research Directions,”
dan dapat ditampilkan melalui halaman web secara ACM Transactions on Sensor Networks (TOSN), vol.
realtime seperti [5] dan [10]. Dari penelitian yang sudah 13, no. 1, February 2017.
Copyright
2017,
c JTSiskom, e-ISSN:2338-0403 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 5(3), 2017, 99
[7] S. P. Shahid, and S. S. Kumar, “Sea Water Quality of Supercomputing, vol. 68, no. 1, pp. 1-48, April
Monitoring Using Smart Sensor Network,” In 2015 2014.
in International Conference on Control, [10] P. Mompoloki, Y. Abid, and C. Joseph, “A Wireless
Instrumentation, Communication and Sensor Network Solution for Monitoring Water
Computational Technologies (ICCICCT), Quality in Botswana,” in 2016 3rd National
Kumaracoil, India, 18-19 Dec 2015. Foundation for Science and Technology
[8] N. M. Phuong, M. Schappacher, A. Sikora, Z. Development Conference on Information and
Ahmah, and A. Muhammad, “Real-time water level Computer Science (NICS), Danang, Vietnam, 14-16
monitoring using low-power wireless sensor Sept 2016.
network,” in Embedded World Conference. [11] Z. Lieping, C. Peng, and P. Fei, “Design of Lijiang
Nuremberg, Germany, 24-26 Feb 2015. Water Environment Monitoring System Based on
[9] R. Priyanka, D. S. Kamal, C. Hakima, and M. B. WSN,” in 2016 Eighth International Conference on
Jean, “Wireless sensor networks: a survey on recent Measuring Technology and Mechatronics
developments and potential synergies,” The Journal Automation (ICMTMA), Macau, China, 11-12
March 2016.
Copyright
2017,
c JTSiskom, e-ISSN:2338-0403 Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 5(3), 2017, 100